"Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: 'Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.'" - Wahyu 17:5
"And on her forehead a name [was] written: MYSTERY, BABYLON THE GREAT, THE MOTHER OF HARLOTS AND OF THE ABOMINATIONS OF THE EARTH." - Revelation 17:5 (NKJV)
Ketika memasuki pembahasan mengenai yang manakah Babel Besar itu, maka dua jawaban yang paling populer adalah kota New York dan Vatican. Jawaban untuk kota New York karena tertulis bahwa para pedagang di Bumi menangis ketika kota ini jatuh dan musnah. Artinya Babel Besar memiliki kekuatan ekonomi terbesar pada saat itu.
Sedangkan jawaban untuk Vatican karena:
1. Tertulis bahwa kota ini berdiri di atas tujuh gunung.
2. Duduk di atas binatang yang berwarna merah ungu, dan warna merah ungu identik dengan jubah kardinal.
Pemikiran bahwa Vatican dianggap sebagai Babel Besar awalnya disebut oleh Martin Luther sejak Reformasi Gereja, 1517 hingga saat ini. Namun baik kota New York maupun Vatican, keduanya bukanlah Babel Besar yang dimaksud oleh firman Tuhan.
Ingat, bahwa sentra perkara keimanan kita adalah Yerusalem dan Israel, sehingga sudah seharusnya Babel Besar itu juga ada pada wilayah yang sama, yakni Timur Tengah.
Adalah Walid Shoebat, seorang mantan teroris PLO (Palestine Liberation Organization) dan mantan anak buah Yasser Arafat, menjelaskan cukup rinci bahwa Babel Besar itu adalah kota Mekkah, Arab Saudi. Berikut ini link penjelasannya dalam bahasa Inggris:
Nama kuno kota Mekkah adalah Bakkah (https://en.wikipedia.org/wiki/Bakkah) atau disebut juga Umm al-Qura, yang dalam bahasa Inggris disebut mother of all settlements. Beberapa arti kata settlement adalah pemukiman, kolonisasi, penyelesaian, warisan dan perkawinan. Artinya Mekkah atau Babel Besar ini adalah ibu dari semua permufakatan sumbang yang memiliki dampak generatif ke berbagai aspek kehidupan dunia.
Intinya, Mekkah dengan segala isinya merupakan Babel Besar itu, yang didasari oleh pelacuran spiritual karena mendeklarasikan bahwa tidak ada Tuhan selain nama binatang yang disembah itu, lalu berlanjut kepada pelacuran ekonomi dan politik yang dampaknya melibatkan raja-raja dunia.
Neo Mostaqbal (NEOM)
Namun saya percaya kota Mekkah tidak berdiri sendiri, artinya ada pasangannya. Pola ini sama dengan dua pasang kota yang memiliki peran negatif bagi Israel maupun Gereja. Di zaman perbudakan Mesir ada dua kota perbekalan yang dibangun dengan tenaga orang Yahudi, yakni Pitom dan Raamses (Keluaran 1:11).
Sedangkan ketika nanti Dua Saksi Elohim selesai bertugas, mereka akan dibunuh dan mayat mereka dibiarkan tergeletak di atas jalan raya besar yang secara spiritual disebut Sodom dan Mesir (Wahyu 11:8).
Jadi kota manakah pasangan kota Mekkah itu? Dan inilah yang diduga oleh beberapa pengamat Akhir Zaman dalam beberapa bulan ini.
Adalah Neom, kota megapolitan yang telah direncanakan dan sedang dibangun menjadi super city yang paling digdaya di dunia. Rencana pembangunan kota Neom pertama kali diumumkan putera mahkota Mohammad bin Salman pada 24 Oktober 2017.
Beberapa hal mengenai kota Neom ini:
1. Nama Neom merupakan kependekan dari Neo Mostaqbal, Neo berarti baru (new) sedangkan Mostaqbal merupakan masa depan (future) dalam bahasa Arab. Jadi Neom berarti masa depan baru.
2. Kota ini sangat besar karena memiliki luas 26.500 km persegi. Sebagai perbandingan, kota New York 784 km persegi, Vatican 0,44 km persegi, Jabodetabek (termasuk semua kabupatennya) 6.392 km persegi. Jadi Neom ini amat sangat luas.
3. Anggaran pembangunan kota ini mencapai USD 500 milyar dan ditargetkan selesai tahap pertama pada tahun 2025.
4. Posisinya terletak di daerah Tabuk, ujung barat laut Arab Saudi, berbatasan dengan Semenanjung Sinai, Yordania dan sisi selatan Israel.
5. Lebih rinci mengenai Neom dapat disimak melalui https://en.wikipedia.org/wiki/Neom dan http://www.discoverneom.com/
Pertanyaannya, mengapa Arab Saudi memiliki impian yang begitu ambisius untuk membangun super city ini? Secara geopolitik, Arab Saudi sangat ketakutan dengan Iran, itu sebabnya, Arab Saudi hendak menggandeng sekutunya lebih erat lagi, yakni Mesir dan Yordania.
Sedangkan secara geoekonomi, Arab Saudi hendak mendukung impian jalur sutra baru (new silk road) yang diprakarsai China. Untuk mengirim barang dari Asia ke Eropa melalui jalur laut, selama ini hanya bisa via Terusan Suez, namun prosesnya bisa sangat lama. Itu sebabnya Neom dan King Abdullah Economic City akan menjadi pelabuhan terbesar dunia yang akan menampung pengiriman barang dari Asia, kemudian akan diteruskan dengan jalur kereta di Israel hingga akhirnya masuk ke Eropa. Jalur ini akan jauh lebih efektif dan efisien daripada Terusan Suez.
Kesimpulan
Dengan "blue print" kota Neom yang ambisius itu, besar kemungkinan bahwa kota ini memenuhi kriteria sebagai Babel Besar modern di Akhir Zaman,
"Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya. Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: 'Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!'
"Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka, yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam, kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia.
"Dan mereka akan berkata: 'Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi.' Mereka yang memperdagangkan barang-barang itu, yang telah menjadi kaya oleh dia, akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, dan sambil menangis dan meratap, mereka berkata: 'Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa.'
"Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh, dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya: 'Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?'" - Wahyu 18:9-18
Jika benar kota Neom ini akan begitu digdaya secara ekonomi, maka putaran uang yang akan terjadi setiap harinya bisa mencapai triliunan dolar. Dan ketika nuklir Iran menghantam kota ini, maka hanya dalam 1 jam saja semua kemegahannya runtuh dan rata dengan tanah.
Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.