Apakah Bileam seorang nabi atau seorang nabi palsu?
Apakah Paul Sanyangore (Zimbabwe) yang diundang oleh Ark of Christ (Bandung) pada 2018 - 2019 seorang nabi atau seorang nabi palsu?
Jawabannya adalah BUKAN KEDUANYA, baik Bileam maupun Paul Sanyangore bukanlah seorang nabi maupun seorang nabi palsu. Lalu apakah Bileam maupun Paul Sanyangore itu menurut Alkitab? Mengapa banyak orang menganggap keduanya adalah nabi?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pelajari apa kata Alkitab mengenai Bileam.
"Raja ini (Balak) mengirim utusan kepada Bileam bin Beor, ke Petor yang di tepi sungai Efrat, ke negeri teman-teman sebangsanya, untuk memanggil dia, dengan pesan: 'Ketahuilah, ada suatu bangsa keluar dari Mesir; sungguh, sampai tertutup permukaan bumi olehnya, dan mereka sedang berkemah di depanku. Karena itu, datanglah dan kutuk bangsa itu bagiku, sebab mereka lebih kuat dari padaku; mungkin aku sanggup mengalahkannya dan menghalaunya dari negeri ini, sebab aku tahu: siapa yang kauberkati, dia beroleh berkat, dan siapa yang kaukutuk, dia kena kutuk.'" - Bilangan 22:5-6
Selengkapnya kisah mengenai Bileam bisa disimak dalam Kitab Bilangan 22 - 24. Namun mari kita simak beberapa poin penting mengenai Bileam dari ketiga pasal Kitab Bilangan tersebut:
1. Bileam memiliki karunia roh (spiritual gift) yang sangat unik dan powerful dalam hal perkataannya. Itu sebabnya Balak sangat membutuhkan jasa karunia roh Bileam untuk menghadapi dan mengalahkan bangsa Israel. Jadi dalam hal ini memang Bileam termasuk sakti dalam perkataan.
2. Bileam mengetahui eksistensi dan cukup mengenali Allah Jehovah karena ada berkomunikasi dengan meminta petunjuk-Nya ketika pertama kali utusan Balak datang.
3. Bileam tidak memiliki pengenalan akan Allah Jehovah sebaik para nabi Israel seperti Musa, Samuel, Elia, Elisa dan nabi-nabi lainnya, ditambah lagi Bileam goyah dan mudah tergoda dengan harta yang banyak. Hal ini dibuktikan ketika Balak kembali mengirim utusan lebih banyak daripada yang pertama kali, dengan status utusan yang lebih tinggi dan kompensasi yang lebih banyak.
Harusnya ketika utusan Balak itu datang kembali, Bileam cukup menolak kembali karena Allah Jehovah telah menjawab dengan jelas, "Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati."
Namun karena Bileam telanjur tergoda, ia lancang menghadap kepada Allah Jehovah lagi untuk menanyakan perkara yang sama yang telah dijawab dengan jelas itu. Ini yang membedakan Bileam dengan para nabi Israel.
4. Karena Bileam bukan nabi, dan tidak memiliki pengenalan akan Allah Jehovah sekelas nabi, maka Tuhan izinkan Bileam untuk pergi menemui Balak, namun sampai urusannya dengan Balak selesai, Bileam tidak pernah bisa mengutuki bangsa Israel.
Sampai di sini, sesungguhnya Allah Jehovah telah sangat banyak menolong Bileam untuk tidak melanggar larangan-Nya. Jadi sekalipun Bileam bukan umat-Nya maupun nabi-Nya, tapi Allah Jehovah menunjukkan kebaikan dan kasih setia-Nya kepada Bileam.
5. Bileam ada satu kali melakukan tugas atau minimal tindakan kenabian ketika Roh Allah menghinggapi dirinya (Bilangan 24:2). Di hadapan Balak, Bileam menubuatkan masa depan beberapa bangsa dan suku bangsa, yakni Moab, Edom, Amalek, Keni, Kitim, Asyur dan Heber.
Nubuatan itu sesungguhnya ditujukan supaya Balak menyadari bahwa di atas Israel ada Allah Jehovah yang berdaulat dan berkuasa untuk menentukan nasib dan masa depan bangsa-bangsa. Dan setelah itu Bileam dan Balak berpisah, Bileam kembali ke tempat asalnya di Petor.
6. Tidak ada kelanjutan apapun yang dikisahkan Alkitab setelah perpisahan Bileam dan Balak hari itu. Namun belakangan ada catatan yang menyatakan bahwa Bileam ada memberi nasihat jahat supaya Balak menggoda dengan memakai perempuan-perempuan Moab nan cantik sehingga bangsa Israel berubah setia dari Allah Jehovah kepada Baal Peor.
Catatan atas kejahatan Bileam ini dibuktikan dengan berpindahnya tempat tinggal Bileam dari Petor ke Midian di mana akhirnya Bileam dibunuh di sana. Supaya kita semua ketahui bahwa Petor itu ada di dekat sungai Efrat, yakni Irak, sedangkan Midian ada di sekitar Araba Yordania.
Mengapa Bileam berpindah? Menurut penafsiran para ahli, kepindahan Bileam merupakan kompensasi atas nasihat jahatnya sehingga Balak mengangkat Bileam menjadi warga kehormatan Midian. Sebab sebelumnya telah dinyatakan bahwa Bileam ada kembali ke Petor setelah berpisah dengan Balak.
Jadi jika bukan nabi yang benar maupun nabi palsu, apakah Bileam itu?
"Juga Bileam bin Beor, juru tenung itu, telah dibunuh oleh orang Israel dengan pedang, beserta orang-orang yang telah mati tertikam oleh mereka." - Yosua 13:22
"The children of Israel also killed with the sword Balaam the son of Beor, the soothsayer, among those who were killed by them." - Joshua 13:22 (NKJV)
Ya, sesungguhnya Bileam bin Beor adalah seorang juru tenung, bukan nabi palsu, apalagi nabi yang benar. Namun Allah Jehovah tetap bisa memakainya dengan menghinggapkan Roh-Nya untuk menubuatkan nasib masa depan banyak bangsa dan suku bangsa demi untuk menyatakan kedaulatan-Nya kepada Balak saat itu.
Terjemahan Google atas kata Soothsayer
Pertanyaan berikutnya adalah, dari manakah karunia roh (spiritual gift) Bileam yang dahsyat dalam perkataannya itu? Besar kemungkinan karunia rohnya Bileam itu merupakan warisan nenek moyangnya yang diturunkan karena ada perjanjian tertentu dengan kuasa lain yang lebih tinggi dan tentu saja bukan dari Allah Jehovah.
Mengapa demikian? Karena Bileam memang bukan umat Israel, secara garis keturunan tidak memiliki perjanjian apapun dengan Allah Jehovah. Berbeda dengan para nabi Israel yang memang karunia rohnya benar-benar dari Jehovah Elohim.
Dan jika kita cek arti kata Petor, tempat asal Bileam, dalam bahasa Ibrani (פְתוֹר) artinya adalah juru tenung atau soothsayer. Jadi bisa dikatakan bahwa tempat asal Bileam merupakan kampung atau kota atau sarang atau gudangnya para juru tenung dengan berbagai keahlian yang mereka miliki.
Mengenai Paul Sanyangore
Lalu bagaimana dengan Paul Sanyangore yang sempat datang dan melakukan tur pelayanannya di Indonesia atas undangan Ark of Christ pimpinan Ev. Daniel Krestianto?
Melihat dan mengamati latar belakang maupun kiprahnya, Paul Sanyangore merupakan Christian soothsayer atau juru tenung Kristen, itu sebabnya saya sering menyebutnya sebagai tukang sihir dari Zimbabwe.
Secara latar belakang, benua Afrika, India, dan berbagai daerah lainnya di Indonesia, ada banyak warganya yang memiliki karunia roh yang diperoleh karena warisan nenek moyang. Apalagi Afrika baik secara kuantitas dan kualitas, perkara tenung dan spiritual gift melebihi daerah manapun di dunia.
Secara kiprahnya, paling tidak dari apa yang saya saksikan di Youtube dan menurut kesaksian beberapa orang, apa yang dilakukan Paul Sanyangore lebih merupakan seorang juru tenung ketimbang pendeta apalagi nabi, segolongan dengan Bileam bin Beor.
Mempertontonkan kemampuannya menebak dengan akurat isi chat Whats App jemaat, plat nomor kendaraan jemaat, lalu memberikan perkataan ramalan yang seolah-olah seperti nubuatan dan seterusnya. Semuanya itu memang karunia roh yang diperoleh secara warisan akibat dari perjanjian yang ada dalam garis keturunannya, BUKAN karunia roh yang berasal dari Roh Allah.
Makanya ketika saya melihat video Youtube yang di-upload sendiri oleh Paul Sanyangore sambil memberi title "prophet" di depan namanya sendiri, sementara isi videonya adalah aksi tenungnya menebak-nebak isi chat Whats App jemaat, terus terang saya marah bercampur geli dan jijik karena sepanjang pengetahuan saya, tidak ada nabi yang benar pernah melakukan hal itu, melainkan oleh para pesulap, mentalis dan ilusionis.
Salah satu videonya bisa disaksikan di sini: https://www.youtube.com/watch?v=pQvgtfeA2-Q&t=48s
Sebut saja Bob Jones, Rick Joyner, Bobby Conner, Sadhu Sundar Selvaraj, Neville Johnson, Yusak Tjipto, Benny Hinn, Smith Wigglesworth, Kathryn Kuhlman dan yang lainnya, tidak pernah melakukan hal-hal yang lazimnya dilakukan oleh para pesulap, mentalis dan ilusionis. Mereka bukan tidak bisa melakukan hal-hal itu, tapi memang tidak begitu cara kerja para nabi yang benar.
Jadi sekali lagi saya katakan, Paul Sanyangore bukanlah seorang nabi, baik itu nabi palsu, apalagi nabi yang benar. Paul Sanyangore hanya seorang juru tenung yang kebetulan beragama Kristen. Dia ada belajar banyak firman Tuhan, kemungkinan dia juga pernah mengalami Tuhan, terutama saat pertama kali menjadi Kristen.
Namun jelas sekali Paul Sanyangore bukanlah seorang nabi, baik yang palsu, apalagi yang benar. Ia hanyalah seorang Kristen yang memiliki karunia roh tenung yang belum dibereskan dengan tuntas.
Perihal Kenabian
"Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.
"Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? -- apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya." - Ulangan 18:18-22
Melihat deskripsi tersebut di atas, memang seorang nabi ditentukan oleh rekam jejaknya, terutama dalam hal keakuratannya. Tapi Anda mungkin akan bertanya, lalu bagaimana dengan juru tenung atau tukang ramal yang juga bisa punya keakuratannya yang tinggi?
Itulah sebabnya sebelumnya saya ada menyinggung soal latar belakang. Adakah orang itu telah mematahkan semua kutuk maupun warisan nenek moyangnya? Dan hal itu bisa dilihat dari kiprahnya. Jika Anda tidak lagi bisa membedakan antara mentalis atau ilusionis dengan juru tenung Kristen, pastilah ia bukan seorang nabi dan warisan karunia roh yang diperolehnya melalui keturunannya masih belum dibereskan.
Lalu bagaimana dengan nabi palsu? Nabi palsu merupakan nabi yang awalnya benar, namun karena ia berubah setia maka ia menjadi palsu, dan biasanya 99,99% ia berubah setia karena uang. Di Alkitab ada juga disebut nabi-nabi Baal, apakah itu nabi palsu? BUKAN. Itu nabi asli, asli menyembah Baal.
Jadi nabi palsu datangnya dari internal umat Israel atau dari internal gereja, bukan datang dari luar, sesuai dengan yang tertulis di Alkitab,
"Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita." - 1 Yohanes 2:18-19
Dan dalam Wahyu 13 disebutkan ada dua jenis binatang antikristus, salah satunya adalah Sang Nabi Palsu.
Kesimpulan
Sebelumnya saya telah menyaksikan sendiri berbagai kejanggalan dalam 4 tahun terakhir ini dari pihak pengundang Paul Sanyangore ke Indonesia, yakni Ark of Christ dan pimpinannya Ev. Daniel Krestianto. Termasuk berbagai klaim rohani yang janggal yang disampaikan secara arogan dari atas mimbar, semisal,
"Saya ini punya kursi kecil yang spesial tempatnya tepat di sebelah Tuhan Yesus di Sorga."
"Cincin saya ada malaikatnya, dan dia butuh makan, mari kita menyembah."
"Ini liontin kunci diberikan langsung oleh Tuhan Yesus kepada saya, dan kunci ini bisa membuka banyak pintu di Sorga."
Kalaupun semua yang diklaim itu benar, lalu untuk apa disampaikan di mimbar? Apa yang diharapkan dari jemaat atas klaim-klaim semacam itu? Apa yang sesungguhnya hendak disampaikan kepada jemaat dengan klaim-klaim konyol begitu?
Pada akhirnya yang sejenis akan menarik yang sejenis. Jika yang diundang adalah seorang juru tenung Kristen, tentu pihak yang mengundang memiliki spirit yang serupa.
Toleransi saya telah habis ... semoga Tuhan mengampuni saya.