Bahan Renungan: Kejadian 38; Matius 1
Saudara-saudari dalam kasih Kristus,
Kita telah mengetahui apa yang telah diceritakan Alkitab mengenai Tamar, ibu dari kembar Peres dan Zerah. Kejadian kelahiran mereka seperti mengulang peristiwa kelahiran kembar Esau dan Yakub. Dan peristiwa kelahiran kembar Peres dan Zerah membuktikan betapa kuatnya iman Tamar akan janji Tuhan kepada Abraham.
Jika pada peristiwa kelahiran kembar Esau dan Yakub terjadi perebutan hak kesulungan yang saat itu masih "dimenangkan" oleh Esau, maka tidaklah demikian pada saat kelahiran kembar Peres dan Zerah. Zerah yang pada saat kelahirannya telah sempat mengulurkan tangannya keluar dan ditandai dengan kain kirmizi, malah "diserobot" oleh Peres saat itu juga, sehingga Peres tidak perlu lagi "memperebutkan" hak kesulungan dari saudara kembarnya, seperti yang dilakukan kakeknya, Yakub.
Peres berarti TEROBOSAN sementara Zerah artinya CAHAYA atau TERANG. Hal ini menandakan sejak semula bahwa janji Tuhan kepada Abraham bukan saja dapat dinikmati oleh bangsa Israel saja, namun di dalam Kristus juga dapat dinikmati oleh bangsa-bangsa lain. Kristuslah yang menjadi terobosan dan terang bagi hidup kita. Kedua nama kembar ini memperoleh perkenan Tuhan, itu sebabnya kedua nama mereka tertulis dalam Injil Matius pasal 1: "... Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar ..."
Melihat catatan ayat di atas, sesungguhnya Alkitab sangat unik, teliti dan penuh dengan makna. Ketika Yehuda memperanakkan Peres, Zerah disebut. Begitu juga ketika Yakub memperanakkan Yehuda, saudara-saudara Yehuda disebut. Namun ketika Ishak memperanakkan Yakub, Esau TIDAK disebut. Hal ini tentu disebabkan karena selama hidupnya, Esau begitu memandang rendah bukan saja hak kesulungannya, melainkan Esau juga memandang rendah janji Tuhan kepada Abraham. Suatu sikap yang sama sekali berlawanan, bukan saja dengan sikap Yakub, namun juga sikap Tamar, Rahab dan Rut yang notabene adalah kafir semua.
Silsilah Tuhan Yesus dalam Injil Matius pasal 1 adalah ibarat miniatur dari Kitab Kehidupan, adakah nama kita akan tercatat karena sikap hati dan kehidupan kita yang begitu mengingini-Nya? Atau tidak tercatat karena kita begitu mengabaikan-Nya? Menjadi keturunan Abraham tidak menjamin Esau memperoleh apa yang dijanjikan-Nya. Begitu pula menjadi seorang Kristen tidak menjamin kita memperoleh keselamatan yang dijanjikan-Nya.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.