Labels

Tuesday, October 4, 2011

Pikiran Dan Kelimpahan

"Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin." - Efesus 3:20-21

Ayat tersebut di atas merupakan janji Tuhan yang amat luar biasa. Beliau berjanji untuk melakukan atau menggenapkan JAUH LEBIH BANYAK daripada yang didoakan, juga jauh lebih banyak daripada yang dipikirkan. Pertanyaannya: mengapa ada orang yang bukan kaum beriman memperoleh hasil lebih banyak daripada kita sebagai kaum beriman?

Mari kita sederhanakan maksud Firman ini. Jika doa atau pikiran seorang kaum beriman bisa diukur dalam jumlah uang, misalnya Rp 5,000,000.- (lima juta rupiah) rata-rata tiap bulannya, sementara di saat yang sama ada seorang pengusaha yang bekerja halal namun tidak menyertakan Tuhan dalam pekerjaannya, tapi penghasilannya bisa mencapai Rp 25,000,000.- (dua puluh lima juta rupiah) rata-rata tiap bulannya. Bukankah gambaran tersebut sepertinya Tuhan berlaku tidak adil? Atau bahkan ada yang berkomentar bahwa Tuhan tidak memenuhi janji-Nya.

Coba renungkan lagi ayat tersebut di atas. Bahwa cara kerja Tuhan dalam masing-masing orang bergantung pada cara berpikir kita semua. Seorang yang memperoleh rata-rata lima juta rupiah tiap bulannya mungkin sebenarnya hanya berpikir dua juta rupiah, namun karena Tuhan hasilnya dapat jauh lebih banyak daripada yang dipikirkan. Sementara seorang lainnya memiliki pemikiran yang jauh lebih baik sehingga layak dinilai dua puluh lima juta rupiah. Dan jika saja orang tersebut menyertakan Tuhan dalam setiap pekerjaannya, mungkin ia akan memperoleh penghasilan lebih dari Rp 100,000,000.- (seratus juta rupiah) setiap bulan misalnya.

Pemikiran tersebut di atas menggambarkan betapa kondisi jiwa (pikiran, perasaan & kehendak) seseorang menentukan seberapa besar kelimpahan jasmani yang akan diperolehnya. Kita yang telah giat dalam perkara-perkara rohani, dituntut untuk memperkaya diri kita dalam perkara-perkaya jiwani, sehingga dengan jiwa yang semakin kaya akan semakin menghasilkan kekayaan jasmani untuk memberkati kegerakan Tuhan di saat ini.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.