Pada Akhir Zaman ini, kita memiliki kesempatan untuk mengenal Yesus Kristus jauh lebih banyak, jauh lebih dalam dan jauh lebih menyenangkan daripada para rasul ketika Yesus di bumi. Hal ini dapat terjadi jika dan hanya jika kita menjadikan Yesus pusat dari segalanya.
"Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: 'Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik (terbaik) sampai sekarang.' Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya." - Yohanes 2:9-11
Hanya dengan modal air putih saja, asal Tuhan berkenan, maka anggur terbaik dapat kita peroleh. Mengapa? Ternyata jawabannya terletak pada perkataan ibu-Nya Yesus, "Apa yang dikatakan-Nya kepadamu, buatlah itu!" Ibu-Nya menjadi Yesus sebagai pusat dari segalanya. Untuk menghasilkan anggur yang layak saja, dibutuhkan 5-6 tahun dari menanam benih buah anggur hingga menjadi anggur yang nikmat. Sedangkan untuk menghasilkan anggur yang terbaik, dibutuhkan 20 tahun bahkan ada yang 30 tahun. Namun jika kita menjadikan Yesus pusat dari segalanya, bahkan yang 30 tahun dapat diwujudkan dalam sekejap!
Gunung-Gunung Kehidupan
"Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: 'Abraham,' lalu sahutnya: 'Hineni, Tuhan.' Firman-Nya: 'Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.'" - Kejadian 22:1-2
Gunung Moria - adalah gunung pertama yang harus ditaklukkan oleh setiap kaum beriman. Di gunung inilah Tuhan hendak berkata, "Hanya Aku, tiada yang lain, dan jangan ada yang lain yang melebihi Aku di dalam hidupmu. Tidak anakmu, tidak istrimu, tidak hartamu, bahkan tidak juga dirimu. Akulah satu-satunya harta yang kamu miliki, dan jadikan Aku pusat dari segalanya."
Cerita tentang Ev. Yusak Tjipto sekian puluh tahun yang lalu, betapa ia begitu dicari, dinanti dan dihormati di seluruh Indonesia, dan itu membuat Tuhan "cemburu" sebab hampir semua orang melihat kepada beliau dan tidak kepada Tuhan. Hingga suatu saat Tuhan menjanjikan sebuah peninggian baginya, yang ketika dijelaskan oleh Roh Kudus ternyata adalah sebuah jalan penyaliban.
Kisahnya ketika Tuhan berjanji dengan menentukan tanggal untuk membawa pulang Ibu Yusak Tjipto ke Sorga. Dan Ev. Yusak menyampaikan hal tersebut secara terbuka kepada sidang jemaat di berbagai tempat dan kesempatan. Sehingga semua orang menantikan hari dan saatnya Ibu Yusak Tjipto meninggal. Bahkan peti mati sudah disiapkan, dan banyak orang berdatangan ke rumah beliau.
Namun betapa kecewanya orang-orang tersebut ketika hal itu dibatalkan tanpa mereka mengerti bahwa hal itu hanyalah sebuah ujian sama seperti Abraham diuji dengan Ishaknya. Namun kekecewaan tersebut memang diciptakan Tuhan untuk mencabut fokus mereka dari kepada beliau untuk berbalik fokus tetap kepada-Nya.
Sekitar 1000 tahun kemudian, di tempat yang sama, Salomo mendirikan Bait Allah pertama yang begitu megah dan indah, di mana mata, telinga dan hati Tuhan berkenan bersemayam di dalamnya. Tindakan untuk merelakan segalanya sehingga hanya Tuhan yang bertakhta akan mengantarkan dari kemustahilan kepada keajaiban, dari kehancuran kepada lawatan & kebangkitan, dari kekurangan kepada kelimpahan.
Jesus Be The Center Of It All
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.