Tadinya saya berpikir bahwa semua yang berkaitan dengan perbintangan yang tertulis di Alkitab adalah bidang astronomi, namun setelah saya membaca Kitab Orang Jujur atau yang juga disebut Kitab Yashar (Book of Jasher) dan mulai merenungkan beberapa poin terkait yang tertulis di Alkitab, maka saya menyadari bahwa justru semua perkara perbintangan yang tertulis di Alkitab merupakan bidang astrologi.
Yeshurun Dan Kitab Yashar
Saya yakin banyak orang Kristen tidak mengetahui bahwa Israel memiliki nama lain, yakni Yeshurun (Ulangan 32:15, 33:5, 33:26, Yesaya 44:2). Nama Yeshurun adalah nama simbolik sekaligus nama kiasan yang bersifat puitis yang menggambarkan karakter ideal atau takdir tertinggi atau bagaimana seharusnya yang Tuhan harapkan dari (bangsa) Israel, sebab nama Yeshurun artinya yang tegak berdiri, yang terhormat (di antara kalangan yang bengkok hati).
Sedangkan kata dasar dari Yeshurun adalah kata Yashar, yang berarti jujur, lurus, terhormat. Jadi Kitab Orang Jujur adalah kitab yang berisi kisah orang-orang terhormat. Dan kitab ini merupakan rekomendasi resmi yang langsung direkomendasikan dari Alkitab. Dengan demikian membaca dan mengutip dari yang tertulis di kitab tersebut merupakan hal yang sah dan alkitabiah. Bahkan Daud pun memakai sebagian isi kitab tersebut untuk menyanyikan ratapan atas kematian Saul dan Yonatan.
"Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh." - Yosua 10:13
Disclaimer Terhadap Kitab Yashar
Konon Kitab Yashar ditulis oleh salah seorang putra Kaleb, dan sekalipun banyak perdebatan mengenai isi dan kebenaran yang terkandung di dalam kitab tersebut, justru semua yang tertulis di dalamnya meneguhkan semua yang tertulis di Torah (Taurat), Kitab Yosua dan Kitab Para Hakim.
Lalu mengapa saya menceritakan Kitab Yashar dengan perkara astrologi? Sebab minimal ada dua kejadian yang signifikan yang tertulis dalam kitab tersebut berkaitan dengan astrologi yang saya maksudkan.
Kelahiran Abram Dan Bintangnya
Berikut ini adalah yang tertulis dalam Kitab Orang Jujur 8:1-4,
"Dan pada malam hari ketika Abram dilahirkan, semua hamba Terah, semua orang bijak Nimrod, dan para ahli tenungnya datang, dan makan dan minum di rumah Terah, dan mereka bersukacita bersamanya malam itu.
"Ketika semua orang berhikmat dan ahli tenung keluar dari rumah Terah, mereka mengangkat matanya ke langit malam itu untuk memandang bintang-bintang. Dan lihatlah, satu bintang yang sangat besar datang dari timur dan melintasi langit, dan itu menelan empat bintang dari empat sisi langit.
"Semua orang pintar raja dan ahli tenungnya tercengang dengan penglihatan itu, dan orang-orang bijak memahami hal ini, dan mereka tahu apa yang akan datang.
"Mereka berkata satu sama lain, 'Ini hanyalah pertanda bahwa anak yang telah lahir bagi Terah malam ini, akan bertumbuh dan beranak cucu, dan berlipat ganda, dan memiliki seluruh bumi, dia dan anak-anaknya untuk selamanya. Dan dia dan keturunannya akan membunuh raja-raja besar, dan mewarisi negeri mereka.'"
Membaca kisah kelahiran Abraham yang bersumber dari Kitab Yashar maka saya menyimpulkan bahwa kisah tersebut bukan astronomi sama sekali, melainkan astrologi. Mereka para orang pintar anak buah Nimrod langsung menyimpulkan dengan tepat apa yang Tuhan takdirkan untuk Abraham dan keturunannya.
Astronomi murni hanya ilmu perbintangan dan bersifat murni ilmiah, sedangkan astrologi adalah perbintangan yang dikaitkan dengan jalan hidup atau takdir seseorang. Berdasarkan kesimpulan ini, maka saya menilai bahwa semua yang tertulis di Alkitab tentang perkara perbintangan adalah astrologi.
Bukankah orang kafir, para Majus itu mengetahui kelahiran Yesus juga dengan astrologi? NASA dan berbagai lembaga antariksa memiliki banyak astronom yang sangat ahli dalam perbintangan, namun apakah para astronom ini melihat bintang-bintang sama seperti para Majus melihat? Tentu saja tidak sama. Astronom tidak melihat bintang-bintang dan mengaitkannya dengan eksistensi seseorang atau eksistensi sebuah bangsa atau suatu kejadian yang bersifat profetik.
Perjumpaan Kembali Yusuf Dan Benyamin
Petunjuk kedua dari Kitab Yashar akan adanya astrologi adalah saat perjumpaan kembali antara Yusuf dan Benyamin di Mesir saat Yusuf telah menjadi Mangkubumi atau penguasa di sana.
Berikut ini yang tertulis dalam Kitab Orang Jujur 53:16b-22,
"Yusuf kemudian berpaling kepada saudaranya Benyamin untuk berbicara dengan dia, dan Banyamin masih duduk di atas takhta di hadapan Yusuf.
"Yusuf berkata kepadanya, 'Sudahkah engkau memperanakkan anak-anak?' Dan dia menjawab, 'Hambamu memiliki sepuluh putra, dan inilah nama-nama mereka, Bela, Beker, Ashbel, Gera, Naaman, Ahi, Rosh, Muppim, Chuppim, dan Ard. Dan aku menyebut nama mereka sesuai saudaraku yang tidak aku lihat.'
"Dan dia memerintahkan mereka untuk membawa ke dapannya peta bintangnya, yang dengannya Yusuf mengetahui semua masa. Yusuf berkata kepada Benyamin, 'Aku telah mendengar tentang orang Ibrani mengenal semua hikmat, apakah engkau mengetahui semuanya ini?'
"Benyamin berkata, 'Hambamu ini juga mengenal semua hikmat yang diajarkan ayahku.' Dan Yusuf berkata kepada Benyamin, 'Lihatlah sekarang pada peralatan ini dan ketahuilah di manakah saudaramu Yusuf berada di Mesir, yang engkau katakan turun ke Mesir.'
"Benyamin memperhatikan peralatan dengan peta bintang-bintang di langit, dan dia bijaksana dan melihat ke dalamnya untuk mengetahui di manakah saudaranya berada. Benyamin membagi seluruh tanah Mesir menjadi empat bagian, dan dia mendapati bahwa yang sedang duduk di atas takhta di hadapannya adalah saudaranya, Yusuf. Benyamin sangat heran, dan ketika Yusuf melihat bahwa saudaranya Benyamin sangat tercengang, dia berkata kepada Benyamin, 'Apakah yang engkau lihat dan mengapa engkau tercengang?'
"Benyamin berkata kepada Yusuf, 'Aku dapat melihat melalui ini bahwa Yusuf saudaraku duduk di sini bersamaku di atas takhta.' Dan Yusuf berkata kepadanya, 'Akulah Yusuf saudaramu. Jangan ungkapkan hal ini kepada saudara-saudaramu, Lihatlah, aku akan melepaskan engkau pergi bersama mereka dan ketika mereka telah pergi, aku akan memerintahkan supaya mereka dibawa kembali ke dalam kota, dan aku akan merebut engkau dari mereka.
"Dan jika mereka mempertaruhkan nyawa mereka dan berjuang bagimu, maka aku akan tahu bahwa mereka telah menyesali apa yang telah mereka perbuat kepadaku. Dan aku akan menyatakan diriku kepada mereka, namun jika mereka membiarkanmu ketika aku merebut engkau, maka haruslah engkau tinggal bersama aku, dan aku akan bertengkar dengan mereka, dan mereka harus pergi, dan aku tidak akan dikenali oleh mereka.'"
Menarik sekali bahwa ternyata:
1. Astrologi merupakan hal yang lumrah dipelajari, setidaknya dalam keluarga besar Yakub atau di kalangan kaum pandai bijaksana orang Ibrani.
2. Sesuai dengan apa yang tertulis dalam Kejadian 1:14-19, perbintangan atau astrologi dipakai untuk melihat waktu dan masa, namun bukan hanya secara global saja, tetapi juga secara personal. Abraham memiliki bintangnya, Yusuf memiliki bintangnya, Yesus juga memiliki bintang-Nya dan masih banyak lagi.
3. Astrologi bukan saja bicara waktu namun juga tempat. Saya yakin tanah Mesir saat itu memiliki banyak tempat, namun peta bintang dengan sangat spesifik bisa mengatakan bahwa bintang Yusuf adalah di atas takhta.
Tidak Melegalkan Roh Peramal
Lalu apakah ini berarti tindakan peramalan
(fortune telling) diperbolehkan dalam kehidupan orang percaya? Mari kita simak yang tertulis dalam firman Tuhan,
"Orang yang berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal, yakni yang berzinah dengan bertanya kepada mereka, Aku sendiri akan menentang orang itu dan melenyapkan dia dari tengah-tengah bangsanya. Maka kamu harus menguduskan dirimu, dan kuduslah kamu, sebab Akulah TUHAN, Allahmu." - Imamat 20:6-7
"Apabila seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau roh peramal, pastilah mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan batu dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri." - Imamat 20:27
"Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu. Haruslah engkau hidup dengan tidak bercela di hadapan TUHAN, Allahmu. Sebab bangsa-bangsa yang daerahnya akan kaududuki ini mendengarkan kepada peramal atau petenung, tetapi engkau ini tidak diizinkan TUHAN, Allahmu, melakukan yang demikian. Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan." - Ulangan 18:10-15
Dari beberapa kutipan firman di atas, jelas sekali dikatakan bahwa ramalan atau roh peramal adalah dosa di hadapan Tuhan, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Kegiatan roh peramal melibatkan aktivitas roh-roh jahat dan / atau roh orang-orang mati sehingga hal ini merupakan perzinahan spiritual, sedangkan perkara astrologi dalam hidup Abraham, Yusuf dan Yesus Kristus adalah murni petunjuk melalui fenomena benda-benda langit pada kairos atau saat yang sudah ditakdirkan.
2. Perbintangan pada kasus Abraham, Yusuf dan Yesus merupakan kejadian pada saat itu, sedangkan kegiatan roh peramal bicara tentang masa depan yang tidak diizinkan untuk disingkapkan baik itu mencakup kehidupan personal maupun situasi global.
3. Untuk menyampaikan suatu kabar yang benar tentang masa depan, atau biasa disebut nubuatan (prophecy) maka Tuhan sendiri akan menunjuk orang yang bertugas & diberi otoritas untuk itu, yakni seorang nabi-Nya.
4. Hukuman bagi mereka yang melakukan kegiatan roh peramal adalah hukuman mati, sedangkan ketika seorang nabi telah menyampaikan pesan Tuhan namun tidak diindahkan maka Tuhan akan menuntut pertanggungjawaban (Ulangan 18:19).
Berbagai Kasus Astrologi Dalam Alkitab
Sebenarnya kaitan antara anak-anak Tuhan dengan masing-masing bintangnya sudah sering disinggung dan tertulis di Alkitab, di antaranya:
1. Ketika Tuhan menjanjikan atau menubuatkan tentang masa depan keturunan Abraham, "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku." - Kejadian 22:16-18.
2. Ketika Tuhan menubuatkan takdir Yusuf melalui mimpi, "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku." - Kejadian 37:9.
3. Di zaman para hakim terjadi peperangan antara Israel dengan Sisera, dan kemungkinan melibatkan astrologi, "Dari langit berperang bintang-bintang, dari peredarannya mereka memerangi Sisera." - Hakim-Hakim 5:20.
4. Nubuatan Tuhan yang disampaikan Gabriel kepada Daniel, bahwa para bijaksana yang menuntun orang lain kepada kebenaran dianggap sebagai bintang-bintang-Nya, "Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya." - Daniel 12:3.
5. Yesus sendiri pun memiliki bintang-Nya, "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." - Matius 2:2. Jika semua penafsiran orang Majus itu hanya "pepesan kosong" saja, tidak mungkin Herodes sampai membunuh semua bayi di Bethlehem.
Penggenapan Tanda Langit 23 September 2017
Mengapa hampir seluruh Gereja tidak bisa membaca penggenapan Wahyu 12 di 23 September 2017 nanti? Dan sekalipun ada yang bisa membaca, namun hanya sedikit yang benar-benar memahami apa yang sebenarnya akan terjadi? Dan dari sekian dikitnya yang memahami tidak ada yang memahami seutuhnya. Hal itu karena selama ini Gereja menganggap bahwa astrologi sama dengan roh peramal (wizard & fortune telling).
Padahal jelas sekali dikatakan bahwa benda-benda langit diciptakan untuk memberi petunjuk waktu (Kejadian 1:14-19), baik itu harian, bulanan, tahunan bahkan yang kejadiannya hanya sekali dalam sekian ribu tahun seperti bintang Bethlehem dan fenomena Wahyu 12.
Dan seperti yang sudah disinggung dalam artikel-artikel yang sebelumnya di blog ini, bahwa penggenapan Wahyu 12 merupakan tanda waktu berakhirnya Zaman Anugerah. Namun sebagaimana bangsa Israel menolak Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan pada awal Zaman Anugerah, demikian juga keturunan-Nya, akan banyak ditolak di akhir Zaman Anugerah.
Keturunan-Nya (His Seed)
Anak laki-laki yang dilahirkan pada 23 September 2017 merupakan generasi ke-42 yang tertulis di Matius 1:1-16, sebab dalam silsilah Yesus Kristus itu hanya ada 41 nama, Nama Yesus merupakan nama yang ke-41. Hal ini telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya sekitar 2.500 tahun yang lalu,
"Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya." - Yesaya 53:7-10
Dalam Alkitab versi New King James tertulis:
"He was oppressed and He was afflicted, Yet He opened not His mouth; He was led as a lamb to the slaughter, And as a sheep before its shearers is silent, So He opened not His mouth. He was taken from prison and from judgment, And who will declare His generation? For He was cut off from the land of the living; For the transgressions of My people He was stricken. And they made His grave with the wicked. But with the rich at His death, Because He had done no violence, Nor [was any] deceit in His mouth. Yet it pleased the LORD to bruise Him; He has put [Him] to grief. When You make His soul an offering for sin, He shall see [His] seed, He shall prolong [His] days, And the pleasure of the LORD shall prosper in His hand." - Isaiah 53:7-10 (NKJV)
Kita tentu sudah sering melihat dan mendengar ayat tersebut di atas, terutama setiap perayaan Paskah. Ayat ini merujuk kepada Yesus Kristus, Anak Domba Allah yang disalib menjadi korban penebusan untuk menebus dosa kita semua. Lalu siapakah yang dimaksud sebagai benih keturunan-Nya?
Elohim melalui nabi Yesaya telah menubuatkan bahwa Yesus akan mendeklarasikan keturunan-Nya, dan melihat benih-Nya dilahirkan, yakni buah yang dihasilkan dari persekutuan yang intim antara Roh Kristus dengan Gereja sejati (Perempuan dalam Wahyu 12), dan itulah yang akan mulai terjadi di 23 September 2017.
Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain.