Perjanjian Baru mencatat akan dua tanda di langit, yakni:
1. Bintang Bethlehem di Kitab Injil Matius sebagai tanda dari awal Zaman Anugerah dan tanda ini tidak tertulis di kitab-kitab lainnya.
2. Bintang-bintang dalam Wahyu 12 sebagai tanda dari akhir Zaman Anugerah dan tanda inipun tidak tertulis di kitab-kitab lainnya selain di Kitab Wahyu.
Dan sebagaimana dua tanda langit tersebut, begitu juga undangan terbuka Tuhan Yesus Kristus kepada kita semua:
1. Undangan yang pertama, yang hanya tertulis dalam Kitab Injil Matius,
"Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." - Matius 11:27-30
Pada saat undangan ini hendak disampaikan, Tuhan Yesus lebih dulu menyatakan bahwa Beliau telah dianugerahkan segala kuasa oleh Bapa karena relationship yang ada di antara Mereka. Jadi saat itu, Tuhan Yesus mengundang dengan atribut sebagai Penguasa atau Raja yang memiliki otoritas dan berdaulat sepenuhnya atas segala sesuatu yang ada.
Dan golongan yang diundang adalah mereka merasa telah begitu letih lesu dan memiliki beban hidup yang begitu berat, artinya adalah mereka yang benar-benar merasa sudah tidak punya harapan dan tidak lagi bisa mengandalkan apapun termasuk dirinya sendiri maupun kepercayaan dirinya.
Hanya mereka yang benar-benar membutuhkan Tuhan, yang benar-benar sudah "di ujung tanduk" atau at the end of the rope, yang bisa mendengar dan meresponi undangan ini. Dan mereka punya kerelaan untuk memikul kuk yang baru, yakni Yesus Kristus sendiri sebagai Raja yang lemah lembut dan rendah hati sehingga jiwa kita bisa mendapat ketenangan sekalipun keadaan di sekitar kita begitu buruk.
Yang perlu kita sadari dari undangan ini adalah bahwa Tuhan Yesus bukan sekedar ingin kita menghambakan diri kepada-Nya, tetapi sebenarnya Dia mengajak kita untuk memikul kuk tersebut bersama-Nya. Itu sebabnya kuk ini dijamin enak & bebannya pun ringan sebab Tuhan Yesus ingin kita memikul bersama-Nya sehingga dalam perjalanan iman kita, kita bisa memperoleh sudut pandang dan pengertian yang sama dengan pikiran dan perasaan Kristus atas segala sesuatu yang bisa terjadi dalam hidup kita.
1. Bintang Bethlehem di Kitab Injil Matius sebagai tanda dari awal Zaman Anugerah dan tanda ini tidak tertulis di kitab-kitab lainnya.
2. Bintang-bintang dalam Wahyu 12 sebagai tanda dari akhir Zaman Anugerah dan tanda inipun tidak tertulis di kitab-kitab lainnya selain di Kitab Wahyu.
Simak artikel sebelumnya:
Dan sebagaimana dua tanda langit tersebut, begitu juga undangan terbuka Tuhan Yesus Kristus kepada kita semua:
1. Undangan yang pertama, yang hanya tertulis dalam Kitab Injil Matius,
"Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." - Matius 11:27-30
Pada saat undangan ini hendak disampaikan, Tuhan Yesus lebih dulu menyatakan bahwa Beliau telah dianugerahkan segala kuasa oleh Bapa karena relationship yang ada di antara Mereka. Jadi saat itu, Tuhan Yesus mengundang dengan atribut sebagai Penguasa atau Raja yang memiliki otoritas dan berdaulat sepenuhnya atas segala sesuatu yang ada.
Dan golongan yang diundang adalah mereka merasa telah begitu letih lesu dan memiliki beban hidup yang begitu berat, artinya adalah mereka yang benar-benar merasa sudah tidak punya harapan dan tidak lagi bisa mengandalkan apapun termasuk dirinya sendiri maupun kepercayaan dirinya.
Hanya mereka yang benar-benar membutuhkan Tuhan, yang benar-benar sudah "di ujung tanduk" atau at the end of the rope, yang bisa mendengar dan meresponi undangan ini. Dan mereka punya kerelaan untuk memikul kuk yang baru, yakni Yesus Kristus sendiri sebagai Raja yang lemah lembut dan rendah hati sehingga jiwa kita bisa mendapat ketenangan sekalipun keadaan di sekitar kita begitu buruk.
Jesus' Yoke - Kuk untuk sepasang lembu, inilah salah satu arti abjad Chet, di mana Calon Mempelai Pria (Vav) dan Calon Mempelai Wanita (Zayin) dipersatukan di bawah satu chuppah (kuk) sampai kita didapati layak memasuki Perjamuan Kawin Anak Domba.
Yang perlu kita sadari dari undangan ini adalah bahwa Tuhan Yesus bukan sekedar ingin kita menghambakan diri kepada-Nya, tetapi sebenarnya Dia mengajak kita untuk memikul kuk tersebut bersama-Nya. Itu sebabnya kuk ini dijamin enak & bebannya pun ringan sebab Tuhan Yesus ingin kita memikul bersama-Nya sehingga dalam perjalanan iman kita, kita bisa memperoleh sudut pandang dan pengertian yang sama dengan pikiran dan perasaan Kristus atas segala sesuatu yang bisa terjadi dalam hidup kita.
Bukankah kita telah diajarkan untuk tidak memiliki pasangan yang tidak seimbang? "Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?" - 2 Korintus 6:14. Dalam bahasa Inggrisnya disebutkan, "Do not be unequally yoked together with unbelievers." Artinya adalah jangan berpasangan atau menikah dengan orang yang tidak sama kuknya.
Jadi sesungguhnya, sejak awal Zaman Anugerah, Tuhan Yesus telah "melamar" kita untuk menjadi calon Mempelai Wanita-Nya saat Pesta Pernikahan Anak Domba melalui undangan pemasangan kuk yang baru ini. Dari ciptaan yang baru hingga menjadi manusia baru yang dewasa di dalam Kristus Yesus dan menjadi Mempelai Wanita yang pantas bersanding dengan Mempelai Pria Nan Agung.
2. Undangan yang kedua, yang hanya tertulis di Kitab Wahyu kepada Jemaat Laodikia,
"Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." - Wahyu 3:20
Sesungguhnya Jemaat Laodikia merupakan jemaat terburuk dari ketujuh jemaat yang ada. Mengapa? Karena jemaat ini benar-benar telah menjadi suam dan kehilangan kasih mula-mula juga sangat sombong karena merasa sangat kaya dan digdaya, sekalipun mulut mereka mengakui Tuhan, namun hati mereka jauh dari Tuhan. Kombinasi kesuaman dan kesombongan mereka menjadi Tuhan muak dan mual sehingga Tuhan hendak memuntahkan mereka.
Sadarkah Anda bahwa semua jemaat adalah bagian dari Tubuh Kristus dan Kristus adalah Kepala Jemaat? Namun ketika Sang Kepala menjadi mual hingga ingin memuntahkan sebagian isi yang suam dari Tubuh-Nya, menurut Anda ke manakah Kristus akan memuntahkannya? Neraka!
Inilah kondisi Gereja di akhir Zaman Anugerah, yakni merasa kaya dan sombong padahal sesungguhnya kondisi Gereja saat ini adalah melarat, malang, buta, miskin, dan telanjang. Gereja sudah tidak berdaya untuk bisa datang menghambakan diri kembali kepada Tuhan, karena sudah terlalu sarat dengan berhala lainnya, yakni memberhalakan diri dan kekayaannya sendiri.
Itu sebabnya pada undangan yang kedua Tuhan Yesuslah yang datang menghampiri kita, sedangkan pada undangan yang pertama kitalah yang diharapkan datang kepada-Nya. Untuk apa Tuhan datang kepada kita? Supaya Beliau masuk dan berdaulat penuh dalam hidup kita dan mencampakkan semua berhala yang membebani hidup kita. Semua berhala yang membuat kita merasa kaya dan sombong hendak ditukar dengan emas yang murni, pakaian putih (jubah) dan minyak untuk menjadi kita terang melihat.
Kesimpulan
Memasuki tahun Ibrani yang baru, Ayin Chet 5778, Tuhan menyampaikan dua undangan sekaligus untuk memasuki sebuah musim yang sama sekali baru, musim transisi besar, dari Zaman Anugerah yang berakhir kepada Masa Kerajaan (1000 Tahun). Sama seperti hujan awal dan hujan akhir yang menyatu di Akhir Zaman, demikian juga kedua undangan ini.
Ayo kenakan lagi kuk yang enak dan ringan itu, karena Tuhan Yesus tidak pernah menyerah bagi kita, Beliau tetap ingin kita berjalan bersama-Nya sampai kita menjadi menudia baru yang dewasa seutuhnya. Dan di sisi lain, persilakan Beliau masuk dan menjadi Raja serta Tuan Majikan yang berdaulat sepenuhnya atas rumah hidup kita. Relakan hati kita untuk terus ditegor dan dihajar sebab didikan Tuhan adalah jaminan keselamatan sekaligus jaminan kemenangan bagi kita sehingga pada akhirnya kita didudukkan bersama-sama dengan-Nya di atas Takhta Kudus-Nya untuk memerintah bersama dalam Masa Kerajaan 1000 Tahun dan dalam kekekalan.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.