Nabi palsu adalah nabi yang awalnya benar, kemudian karena satu dan lain hal ia berubah setia, biasanya karena uang dan popularitas, sebab uang dan popularitas memberikan kuasa dan pengaruh (influence).
Berbeda lagi dengan nabi Ba'al. Nabi Ba'al bukanlah nabi palsu, itu nabi asli, maksudnya asli menyembah Ba'al.
Itu sebabnya firman berkata,
"Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
"Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita." - 1 Yohanes 2:18-19
Jadi kepalsuan nabi palsu adalah karena awalnya berasal dari dalam Gereja, tapi tidak sungguh-sungguh termasuk bagian Gereja Tuhan.
Sedangkan nabi Ba'al sejak awal tidak berasal dari dalam Gereja.
Lalu apa itu nubuatan palsu?
Nubuatan palsu adalah nubuatan yang disampaikan dengan maksud yang salah atau palsu. Biasanya nubuatan disampaikan untuk mendatangkan upah bagi yang bernubuat. Upah itu bisa berupa uang, kekaguman dan pujian dari para pendengarnya.
Lalu apakah nubuatan palsu bisa tepat tergenapi?
Itu dia masalahnya, nubuatan palsu itu juga bisa tepat tergenapi. Jadi sekalipun seorang nabi telah berubah setia dan menjadi nabi palsu, namun keakuratannya bernubuat bisa tetap tajam dan bahkan bisa semakin akurat. Di situlah bahayanya (bagi jemaat).
Karena nubuatan yang disampaikan bukanlah nubuatan yang dikehendaki Tuhan dan diucapkan dengan motif yang salah sehingga sekalipun tepat tergenapi, tapi nubuatan itu palsu di mata Allah.
Itu sebabnya Tuhan Yesus ada berkata,
"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
"Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
"Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" - Matius 7:21-23
Mereka yang akhirnya ditolak Tuhan Yesus itu melakukan mujizat dengan nyata, bernubuat dengan tepat tergenapi dan mengusir setan dengan ampuh. Tapi sama sekali tidak menjamin Tuhan Yesus berkenan dengan apa yang telah mereka perbuat itu.
Kenapa?
Karena semua dilakukan tidak dengan kehendak Tuhan.
"Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu." - Matius 24:24-25
"Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang." - Wahyu 13:12-13
Lalu bagaimana dengan jemaat yang menerima mujizat, jemaat yang menerima nubuat, dan jemaat yang menerima pelepasan?
Mereka pun bisa menerima konsekuensi yang sama dengan para pelaku kejahatan itu. Sebab semua dilakukan secara "self-centred" bukan Tuhan yang jadi fokusnya, melainkan diri sendiri.
Dan hal itu pun berlaku terhadap nubuatan palsu yang mengatakan adanya 7 Tahun Kelimpahan, yang mulai marak dihembuskan di tahun ini. Nubuatan ini bukan tidak bisa tergenapi, justru bahayanya adalah ketika nubuatan itu tergenapi.
Renungkan, seseorang atau suatu komunitas dengan uang berlimpah, karunia-karunia roh yang dahsyat, nubuatan-nubuatan yang akurat dan setiap hari semakin banyak orang yang mendatanginya.
Sedangkan Tuhan Yesus ada berkata,
"Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." - Matius 7:13-14