"Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!" Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap." - Yesaya 6:3-4
"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi." - Kejadian 1:1-3
Divine Connection
Koneksi Ilahi merupakan sebuah dasar hukum roh dan kehidupan yang berlaku bagi orang percaya untuk Tuhan memulai segala perkara-Nya. Kita tahu bahwa Tuhan adalah esa. Namun pada kenyataannya Tuhan yang esa memiliki tiga pribadi yang berbeda. Perhatikan pada saat awal mula bumi diciptakan. Yang melayang-layang adalah Roh-Nya, di atas permukaan air. Lalu Allah Bapa berfirman supaya terang itu jadi dan kemudian Firman (Allah Anak) jadi terang. Bukankah Mereka pribadi yang berbeda? Namun hebatnya adalah keilahian dalam kekompakan itulah yang menjadikan apa yang tidak ada menjadi ada.
"Berfirmanlah Allah: 'Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.'" - Kejadian 1:26
Begitu pula ketika Allah hendak menciptakan kita yang serupa dan segambar dengan MEREKA (bentuk jamak), bukan DIA (bentuk tunggal). Ini adalah bukti bahwa Allah yang tunggal sesungguhnya jamak dan Allah yang jamak sesungguhnya kompak tunggal dan tidak terpisahkan. Sehingga ketritunggalan-Nya mampu memberkati tanpa batas.
Karena Allah pun jamak yang bertunggal dan manusia diciptakan serupa gambar-Nya, maka penciptaan manusia pun tidak hanya seorang diri dan laki-laki saja, namun ada perempuan. Bukankah firman-Nya berkata, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Berarti ada "yang telah diciptakan" dan juga ada "yang diciptakan untuk menolong". Keduanya seperti sebuah PAKET yang memang didesain sedemikian rupa, untuk kemudian Tuhan berkati untuk beranak-cucu, bertambah banyak, memenuhi bumi dan menaklukkan serta menguasai dunia. Jika manusia hanya Adam saja, tidak mungkin dapat beranak-cucu dan bertambah banyak, apalagi memenuhi bumi.
Kesepakatan Serafim
Ketika Nabi Yesaya melihat para Serafim melayang-layang sambil bersahut-sahutan, "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan!" maka hadirat Tuhan dimanifestasikan dengan dahsyat, bahkan Tuhan hadir sebagai Raja yang membawa terobosan supranatural bagi kita. Hadirat yang dimanifestasikan dan terobosan yang terjadi tidak mungkin ada tanpa adanya kesepakatan atau kekompakan para Serafim.
"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." - Matius 18:18-20
Persyaratan Tuhan sesungguh amat sederhana, asal ada 2 atau 3 orang berkumpul dalam nama-Nya, Dia hadir. Bahkan HANYA dibutuhkan 2 orang untuk sepakat minta apa saja, Bapa akan mengabulkannya. Namun berapa banyak permintaan orang-orang percaya benar-benar dikabulkan? Adakah Tuhan yang berdusta? Atau kita sebagai orang percaya sulit untuk sepakat?
Abraham Dan Lot Dan Pola Koneksi Ilahi
"Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana." - Kejadian 11:31
"Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ." - Kejadian 12:5
"Maka pergilah Abram dari Mesir ke Tanah Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia... Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah." - Kejadian 13:1, 13:5
Ketika Tuhan memanggil Abraham keluar dari Ur-Kasdim, mampir di Haran dan mencapai tanah perjanjian, Tuhan memberkati Abraham dengan sangat. Namun bukan hanya Abraham, tapi juga Lot, keponakannya. Jadi ada desain kesepakatan yang telah dikehendaki Tuhan sejak awalnya bahwa Abraham dan Lot jalan bersama dan mengalami berkat kelimpahan dan terobosan.
Begitu pula ketika Tuhan Yesus dimuliakan, "dibutuhkan" dua saksi di atas gunung - Musa dan Elia - sehingga Petrus, Yohanes dan Yakobus melihat kemuliaan Allah seperti Nabi Yesaya melihat. Juga di Kitab Wahyu ketika Tuhan akan datang kembali sebagai Raja, ada dua saksi Allah yang dipersiapkan sesuai yang diceritakan di pasal 11.
Lot pada akhirnya kehilangan semua berkat karena dia meninggalkan kesepakatan & koneksi ilahi tersebut. Dia tidak pernah menyadari bahwa semua berkat yang diterima bukan karena kuat dan gagahnya, namun semata-mata hanya karena anugerah Tuhan. Ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk tetap memiliki kerendahan hati dan pikiran Kristus saat memasuki Masa Keemasan Daud dan Salomo.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.