Biar batinku penuh dengan didikan-Mu, meluap karena cinta yang Kau beri.
Walau langit tak selalu biru, namun aku aman dalam terang-Mu senantiasa.
Yang kuingini adalah Hati-Mu, dan jangan pernah ambil Roh-Mu dari hidupku.
Kalaupun aku harus jatuh, biarlah aku jatuh ke Tangan-Mu saja.
Karena Tangan-Mu jugalah yang menopang aku dan memberi kemenangan.
Jangan biarkan aku pergi, sebab aku ingin mengagumi diri-Mu selamanya.
Lagipula, ke mana lagi aku bisa menjauh, sebab Kau mencemburuiku dengan sangat.
Akankah kita sepakat dalam setiap kesempatan yang ada, Kekasih?
Namun telah kubuang semua impianku ke dalam tubir laut dan gelungan ombak.
Supaya hanya impian-Mu yang terus menari-nari dalam cakrawala imajinasiku selalu.
Ke manapun Engkau berada, di situlah aku bersenandung karena Engkau berkenan kusertai.
Sampai pada hari itu, semuanya akan terungkap dalam gegap sanubari kita.
Bahwa cinta ini tetap tak pernah salah memilih, tak pernah salah percaya, dan juga tak pernah salah berharap.
Sampai pada momen itu, hari yang paling membahagiakan kita berdua.
Hari di mana cinta ini bertemu muka dengan muka dengan Tuannya, Raja di atas segala raja.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.