"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga." - Matius 5:3
"You're blessed when you're at the end of your rope. With less of you there is more of God and his rule." - Matthew 5:3 (The Message)
“God blesses those who are poor and realize their need for him, for the Kingdom of Heaven is theirs." - Matthew 5:3 (New Living Translation)
“Blessed [spiritually prosperous, happy, to be admired] are the poor in spirit [those devoid of spiritual arrogance, those who regard themselves as insignificant], for theirs is the kingdom of heaven [both now and forever]." - Matthew 5:3 (Amplified)
From Dalet To Dalet, itulah salah satu pewahyuan terbaik yang Tuhan singkapkan pada saat kita memasuki Ayin Dalet 5774 di September 2013 lalu. Inti tulisan pewahyuan tersebut hendak berkata bahwa
1. Sebuah zaman yang berubah ditandai dengan perubahan undang-undang dan hukum yang berlaku. Pada zaman Taurat, yang berlaku adalah hukum Taurat. Sedangkan ketika Kristus lahir ke dunia dan membawa Injil-Nya sebagai tanda bahwa dunia memasuki Zaman Anugerah (Akhir Zaman) dan ditandai dengan Masa Gereja memerintah, maka "aturan mainnya" ditambahkan dengan hukum kasih karunia, dan hal itu bisa kita cermati dari kotbah Yesus di bukit (Matius 5 - 7). Maka sejak saat itu yang berlaku seharusnya ada dua sisi, Taurat dan kasih karunia (Injil).
2. "Aturan main" yang baru itu diawali dengan perintah, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Tuhan." Sebab sebelum kalimat itu belum ada perintah lain yang keluar dari mulut Tuhan Yesus kepada Gereja-Nya.
3. Menariknya adalah bahwa akhir dari Akhir Zaman ini, Tuhan Yesus tetap memiliki pesan perintah yang sama kepada Gereja-Nya, khususnya kepada Jemaat Laodikia (Wahyu 3:14-22). Mengingatkan bahwa betapa pada bagian akhir dari Akhir Zaman ini Gereja akan begitu sombong dan jumawa, sehingga Tuhan mengingatkan kembali bahwa sesungguhnya kita ini melarat, malang, MISKIN, buta dan telanjang. Dan setelah peringatan kepada Jemaat Laodikia, tidak ada lagi perintah lain yang keluar dari mulut Tuhan Yesus kepada Gereja-Nya.
Itulah inti dari miskin kepada miskin (from Dalet to Dalet) dan yang juga berarti dari pintu kepada pintu, yakni pintu pemerintahan ilahi, yang menjadi tanda bahwa Tuhan telah menunjuk Gereja dari bangsa-bangsa kafir setelah bangsa pilihan menolak Injil-Nya.
Kuasa Untuk Menahan Antikristus
Dengan penjabaran tersebut, seharusnya Gereja Tuhan menyadari bahwa sikap miskin di hadapan Tuhan sesungguhnya merupakan kuasa untuk menahan Antikristus, sebab sikap tersebut yang diharapkan selalu ada sejak awal hingga akhir Zaman Kasih Karunia (Masa Anugerah dan Gereja). Gereja yang kehilangan sikap miskin di hadapan Tuhan sesungguhnya sudah kehilangan kuasa untuk menahan Antikristus, sekalipun ia memiliki begitu banyak pengikut atau jemaat dan sangat kaya secara materi bahkan sangat berpengaruh dalam komunitasnya.
Mengapa demikian? Karena kehilangan sikap miskin di hadapan Tuhan merupakan kesombongan, dan kesombongan merupakan ciri utama Antikristus. Jadi alih-alih menahan Antikristus, Gereja yang begitu sombong seperti Jemaat Laodikia itu, malah akan mengundang atau mempercepat kehadiran Antikristus di dunia.
Lalu apa yang Gereja perlukan untuk bisa memperbesar kuasa dari sikap miskin di hadapan Tuhan ini? Jalan penghambaan adalah yang terbaik, bahkan satu-satunya. Kerelaan untuk terus menerus mau dipaksa Tuhan dan menjadi tawanan Roh-Nya sampai semua rencana Tuhan jadi genap dan puncak kemuliaan-Nya menjadi nyata, itulah yang harus selalu ada dan membuat Gereja Tuhan bergairah (passionate) merampungkan seluruh impian Tuhan.
Inginilah didikan Tuhan lebih dari apapun, karena di dalam didikan tersebut Tuhan dengan leluasa berterus terang akan seluruh isi hati-Nya kepada kita. Karena hanya melalui didikan-Nya itulah yang membawa kita kepada pengenalan yang sesungguhnya akan Dia. Itu sebabnya Dia ingin kita memiliki telinga hati seorang murid sejati. Sedangkan kepada mereka yang menghindari didikan, Tuhan cenderung untuk diam sampai pada ujung waktu Dia akan berterus terang, "Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:23).
Maka tidaklah mengherankan bahwa jika menang (sebagai Jemaat Laodikia-Nya) maka kita didudukkan bersama-sama dengan-Nya untuk memerintah dalam kekekalan. Mengapa? Karena hanya kepada mereka yang begitu mengenal hati dan bahasa-Nya yang bisa setakhta dengan Beliau.
1. Sebuah zaman yang berubah ditandai dengan perubahan undang-undang dan hukum yang berlaku. Pada zaman Taurat, yang berlaku adalah hukum Taurat. Sedangkan ketika Kristus lahir ke dunia dan membawa Injil-Nya sebagai tanda bahwa dunia memasuki Zaman Anugerah (Akhir Zaman) dan ditandai dengan Masa Gereja memerintah, maka "aturan mainnya" ditambahkan dengan hukum kasih karunia, dan hal itu bisa kita cermati dari kotbah Yesus di bukit (Matius 5 - 7). Maka sejak saat itu yang berlaku seharusnya ada dua sisi, Taurat dan kasih karunia (Injil).
2. "Aturan main" yang baru itu diawali dengan perintah, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Tuhan." Sebab sebelum kalimat itu belum ada perintah lain yang keluar dari mulut Tuhan Yesus kepada Gereja-Nya.
3. Menariknya adalah bahwa akhir dari Akhir Zaman ini, Tuhan Yesus tetap memiliki pesan perintah yang sama kepada Gereja-Nya, khususnya kepada Jemaat Laodikia (Wahyu 3:14-22). Mengingatkan bahwa betapa pada bagian akhir dari Akhir Zaman ini Gereja akan begitu sombong dan jumawa, sehingga Tuhan mengingatkan kembali bahwa sesungguhnya kita ini melarat, malang, MISKIN, buta dan telanjang. Dan setelah peringatan kepada Jemaat Laodikia, tidak ada lagi perintah lain yang keluar dari mulut Tuhan Yesus kepada Gereja-Nya.
Itulah inti dari miskin kepada miskin (from Dalet to Dalet) dan yang juga berarti dari pintu kepada pintu, yakni pintu pemerintahan ilahi, yang menjadi tanda bahwa Tuhan telah menunjuk Gereja dari bangsa-bangsa kafir setelah bangsa pilihan menolak Injil-Nya.
Kuasa Untuk Menahan Antikristus
Dengan penjabaran tersebut, seharusnya Gereja Tuhan menyadari bahwa sikap miskin di hadapan Tuhan sesungguhnya merupakan kuasa untuk menahan Antikristus, sebab sikap tersebut yang diharapkan selalu ada sejak awal hingga akhir Zaman Kasih Karunia (Masa Anugerah dan Gereja). Gereja yang kehilangan sikap miskin di hadapan Tuhan sesungguhnya sudah kehilangan kuasa untuk menahan Antikristus, sekalipun ia memiliki begitu banyak pengikut atau jemaat dan sangat kaya secara materi bahkan sangat berpengaruh dalam komunitasnya.
Mengapa demikian? Karena kehilangan sikap miskin di hadapan Tuhan merupakan kesombongan, dan kesombongan merupakan ciri utama Antikristus. Jadi alih-alih menahan Antikristus, Gereja yang begitu sombong seperti Jemaat Laodikia itu, malah akan mengundang atau mempercepat kehadiran Antikristus di dunia.
Lalu apa yang Gereja perlukan untuk bisa memperbesar kuasa dari sikap miskin di hadapan Tuhan ini? Jalan penghambaan adalah yang terbaik, bahkan satu-satunya. Kerelaan untuk terus menerus mau dipaksa Tuhan dan menjadi tawanan Roh-Nya sampai semua rencana Tuhan jadi genap dan puncak kemuliaan-Nya menjadi nyata, itulah yang harus selalu ada dan membuat Gereja Tuhan bergairah (passionate) merampungkan seluruh impian Tuhan.
Inginilah didikan Tuhan lebih dari apapun, karena di dalam didikan tersebut Tuhan dengan leluasa berterus terang akan seluruh isi hati-Nya kepada kita. Karena hanya melalui didikan-Nya itulah yang membawa kita kepada pengenalan yang sesungguhnya akan Dia. Itu sebabnya Dia ingin kita memiliki telinga hati seorang murid sejati. Sedangkan kepada mereka yang menghindari didikan, Tuhan cenderung untuk diam sampai pada ujung waktu Dia akan berterus terang, "Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:23).
Maka tidaklah mengherankan bahwa jika menang (sebagai Jemaat Laodikia-Nya) maka kita didudukkan bersama-sama dengan-Nya untuk memerintah dalam kekekalan. Mengapa? Karena hanya kepada mereka yang begitu mengenal hati dan bahasa-Nya yang bisa setakhta dengan Beliau.
"Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat." - Wahyu 3:14-22
"Write to Laodicea, to the Angel of the church. God's Yes, the Faithful and Accurate Witness, the First of God's creation, says: 'I know you inside and out, and find little to my liking. You're not cold, you're not hot--far better to be either cold or hot! You're stale. You're stagnant. You make me want to vomit. You brag: I'm rich, I've got it made, I need nothing from anyone,' oblivious that in fact you're a pitiful, blind beggar, threadbare and homeless. Here's what I want you to do: Buy your gold from me, gold that's been through the refiner's fire. Then you'll be rich. Buy your clothes from me, clothes designed in Heaven. You've gone around half-naked long enough. And buy medicine for your eyes from me so you can see, really see. The people I love, I call to account--prod and correct and guide so that they'll live at their best. Up on your feet, then! About face! Run after God! Look at me. I stand at the door. I knock. If you hear me call and open the door, I'll come right in and sit down to supper with you. Conquerors will sit alongside me at the head table, just as I, having conquered, took the place of honor at the side of my Father. That's my gift to the conquerors! Are your ears awake? Listen. Listen to the Wind Words, the Spirit blowing through the churches." - Revelation 3:14-22 (The Message)
“Write this letter to the angel of the church in Laodicea. This is the message from the one who is the Amen—the faithful and true witness, the beginning of God’s new creation: I know all the things you do, that you are neither hot nor cold. I wish that you were one or the other! But since you are like lukewarm water, neither hot nor cold, I will spit you out of my mouth! You say, ‘I am rich. I have everything I want. I don’t need a thing!’ And you don’t realize that you are wretched and miserable and poor and blind and naked. So I advise you to buy gold from me—gold that has been purified by fire. Then you will be rich. Also buy white garments from me so you will not be shamed by your nakedness, and ointment for your eyes so you will be able to see. I correct and discipline everyone I love. So be diligent and turn from your indifference. Look! I stand at the door and knock. If you hear my voice and open the door, I will come in, and we will share a meal together as friends. Those who are victorious will sit with me on my throne, just as I was victorious and sat with my Father on his throne. Anyone with ears to hear must listen to the Spirit and understand what he is saying to the churches.” - Revelation 3:14-22 (New Living Translation)
“To the angel (divine messenger) of the church in Laodicea write: These are the words of the Amen, the trusted and faithful and true Witness, the Beginning and Origin of God’s creation: ‘I know your deeds, that you are neither cold (invigorating, refreshing) nor hot (healing, therapeutic); I wish that you were cold or hot. So because you are lukewarm (spiritually useless), and neither hot nor cold, I will vomit you out of My mouth [rejecting you with disgust]. Because you say, 'I am rich, and have prospered and grown wealthy, and have need of nothing,' and you do not know that you are wretched and miserable and poor and blind and naked [without hope and in great need], I counsel you to buy from Me gold that has been heated red hot and refined by fire so that you may become truly rich; and white clothes [representing righteousness] to clothe yourself so that the shame of your nakedness will not be seen; and healing salve to put on your eyes so that you may see. Those whom I [dearly and tenderly] love, I rebuke and discipline [showing them their faults and instructing them]; so be enthusiastic and repent [change your inner self—your old way of thinking, your sinful behavior—seek God’s will]. Behold, I stand at the door [of the church] and continually knock. If anyone hears My voice and opens the door, I will come in and eat with him (restore him), and he with Me. He who overcomes [the world through believing that Jesus is the Son of God], I will grant to him [the privilege] to sit beside Me on My throne, as I also overcame and sat down beside My Father on His throne. He who has an ear, let him hear and heed what the Spirit says to the churches.’” - Revelation 3:14-22 (Amplified)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.