"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: 'Jadilah terang.' Lalu terang itu jadi." - Kejadian 1:1-3
Perhatikan apa yang Tuhan perbuat. Di dalam dunia ini, kita mengatakan apa yang ada, apa yang terlihat, dan apa yang eksis. Namun Tuhan mengatakan apa yang tidak ada, Ia mengatakan terang ketika Bumi tidak memiliki terang. Bahkan saat itu Bumi tidak berbentuk, kosong dan gelap gulita, dan terang itu jadi sesuai perkataan-Nya.
Tuhan tidak membutuhkan situasi yang mendukung untuk mewujudkan kehendak-Nya, apapun situasinya, bahkan gelap gulita sekalipun akan sirna seketika ketika terang-Nya hadir. Bahkan terang itu dapat terpisahkan dari gelap sehingga ada perbedaan antara yang terang dan yang gelap.
Dan cara-Nya yang unik ini tidak hanya berlaku terhadap terang saja, namun juga terhadap kita manusia. Berikut ini beberapa obyek dari kehendak-Nya yang telah sukses bersinar dalam sejarah manusia:
1. Seorang pria yang telah uzur dan suntuk umurnya dengan istrinya yang telah mati haid, yang pada saat itu pasangan ini tidak memiliki anak kandung, namun kepadanya Tuhan menamakan dia Abraham, yang artinya ayah bagi banyak bangsa. Situasinya sama kontrasnya, kondisi fisik Abraham dan Sarah istrinya telah "gelap gulita", namun hal itu tidak pernah menjadi rintangan bagi Tuhan untuk menjadikan Abraham sesuai dengan nama yang dikehendaki-Nya.
2. Seorang anak muda, yang memiliki impian yang begitu muluk sehingga ketika ia mengumbar mimpinya, ayahnya terperanjat dan semua kakaknya membencinya. Selanjutnya ia dijual sebagai budak, kepadanya dikenakan tuduhan palsu, ia mendekam dalam penjara dan tidak memiliki setitik harapan untuk ia melihat impiannya menjadi nyata. Namun kepadanya Tuhan menamakan dia Yusuf, yang artinya Tuhan menambahkan serta membuatnya terus naik. Status budak di dalam penjara adalah kombinasi "gelap gulita" yang paling ideal. Dan sekali lagi kita melihat betapa kontrasnya situasi yang dilalui Yusuf berbanding dengan nama dan impiannya. Namun hal itupun tidak menjadi halangan bagi Tuhan menjadikan Yusuf sebagai penguasa atas sebuah kerajaan yang paling berjaya di zamannya.
3. Seorang nelayan, yang tempramennya sangat labil, bergairah namun juga emosional dan cenderung cepat berkata-kata tanpa sebelumnya ada mencerna dengan baik apa yang dikatakannya. Namun kepadanya Tuhan menamainya Petrus, yang artinya batu karang yang teguh. Dan memang pada akhir hidupnya, ia sungguh menjadi batu karang yang kuat dan memberi kekuatan bagi Gereja di awal zaman.
Perhatikan, bahwa nubuatan bukanlah dugaan atau prediksi, sebab dugaan atau prediksi dibuat berdasarkan data atau fakta yang ada. Sedangkan nubuatan yang benar tidak memerlukan situasi apapun selain kehendak Tuhan itu sendiri, sekalipun data dan faktanya mengatakan hal itu mustahil.
Adakah Tuhan pernah menubuatkan Anda? Adakah Tuhan memberikan nama baru bagi Anda? Peganglah itu, sebab itulah takdir Anda, itulah yang dikehendaki-Nya, sekalipun yang sedang Anda hadapi saat ini adalah gelap gulita. Sebab akan tiba waktunya bagi Tuhan untuk mengindahkan apa yang dikehendaki-Nya atas hidup Anda.
Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya.
Tetapi, ketika aku mengharapkan yang baik, maka kejahatanlah yang datang; ketika aku menantikan terang, maka kegelapanlah yang datang.
Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.