Ini adalah sepotong kisah seorang anak Tuhan bernama TeeBee, yang dialami dan diceritakan dalam sebuah kotbahnya di tahun 2018. Kisah ini saya tuliskan sebagai catatan penting dan urgent bagi Gereja Tuhan di Akhir Zaman ini.
TeeBee hanya menceritakan sepotong saja, karena yang sepotong ini yang memang wajib diketahui dan dipahami sebagai peringatan yang tidak boleh diabaikan oleh siapapun.
Sebelumnya TeeBee ada dibawa ke Neraka, dan mengunjungi berbagai bagian di sana. Dalam perjalanannya, TeeBee bertemu berbagai tokoh, di antaranya Adolf Hitler, John Lennon dan Napoleon Bonaparte. Saat Adolf Hitler melihat TeeBee, Adolf Hitler memohon dengan sangat lirih, "Tolong aku." Dan seketika itu juga TeeBee merasa hancur hati tak berdaya karena sadar bahwa tidak ada lagi pertolongan bagi mereka yang berakhir di sana.
Perjalanan berlanjut, TeeBee dibawa ke tempat terendah dan tergelap di Neraka, di mana tak satu manusia pun ada di sana. Di tingkat terendah dan tergelap itu atmosfirnya sangat demonic, kegelapannya begitu pekat dan apinya sangat menghanguskan. Namun sekalipun apinya sangat menghanguskan, di tempat itu tidak ada cahaya, tidak ada terang, hanya kegelapan yang sangat jahat.
Di sanalah tempat 10 jendral teratas Lucifer ditahan. Ya mereka ada 10 jendral tertinggi yang pernah bekerja bagi Lucifer sebelum air bah terjadi.
Dan tiba-tiba dalam sekejap TeeBee dibawa ke hadapan Takhta Penghakiman Tuhan Yesus. TeeBee melihat penghakiman yang digelar khusus bagi para pemimpin (leaders). Entah mereka ada memimpin banyak orang atau sedikit orang, atau bahkan hanya memimpin satu orang, di hadapan Tuhan mereka adalah pemimpin.
Saat itu TeeBee melihat seorang saudara yang telah dikenalnya lebih dari dua dekade. Dan setiap pemimpin diberi dua pertanyaan:
1. "Where was your heart?", maksudnya Tuhan bertanya di manakah hati mereka saat mereka masih di dunia. Kenyataannya sampai Tuhan bertanya begitu adalah karena sesungguhnya mereka telah kehilangan kasih yang semula.
Hanya pada pertanyaan pertama saja seketika semua menjadi begitu transparan, saudara yang dikenal TeeBee itu menjadi kelu, tidak berdaya menjawab, bahkan menangis tanpa kendali dan terus menangis hingga berkertak gigi dan mengharapkan adanya kesempatan ke-2 untuk menebus kesalahannya.
2. "Sekarang mari kita lihat pekerjaanmu." Dan tiba-tiba dada Tuhan Yesus terbuka di dalamnya terdapat api, yakni api kekudusan-Nya, dan TeeBee merasakan api itu begitu dahsyat bahkan api yang dahsyat di tempat terendah dan tergelap di Neraka yang berisi 10 jendral Lucifer itu tidak ada bandingannya.
Pekerjaan orang itu dibawa masuk ke dalam dada Tuhan Yesus dan ternyata semua pekerjaannya hangus tiada tersisa. Tidak ada emas, tidak ada perak dan tidak ada batu permata yang dihasilkan dari semua pekerjaannya. Sampai di titik ini harusnya kita menyadari bahwa hanya pekerjaan yang dilandasi dengan kasih yang semula (first love) yang mampu menghasilkan emas, perak atau batu permata.
Bahkan ketika melihat api kekudusan Tuhan itu membakar habis semua pekerjaan setiap kita, TeeBee seperti merasa menyesal karena pernah dilahirkan, karena melihat betapa Tuhan dan kekudusan-Nya tidak bisa dikompromikan. Api kekudusan-Nya sangat dahsyat dan sarat akan cemburu.
Dan jika sudah divonis begini, maka hanya belas kasihan Tuhan saja yang bisa membuat orang tersebut terhindar untuk dilempar ke Neraka.
Semua hal ini ada tertulis di 1 Korintus 3:10-15,
"Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
"Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
"Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api."