Labels

Sunday, February 8, 2015

Persiapan Memasuki Yobel Besar 5776 - Vol. 1

Oleh Ev. Nany Susanty
Sabtu, 7 Februari 2015
Jogjakarta

Semua yg hadir adalah pelayan dalam segala bidang. Sebenarnya apa yang TUHAN inginkan di tahun 2015? Kita akan bersama-sama masuk gerbang YOBEL BESAR

Penglihatan:

Beberapa waktu yang lalu, saat kami berdoa di Sion (d/h Cirebon), ada penglihatan pintu gerbang yang sangat besar dan sangat bagus. Orang-orang antri ingin masuk, tetapi ada yang cuma nonton, ada yang ingin lihat dulu situasinya. Takut, karena ada dua penjaganya. Pintunya tertutup. Ada beberapa punya kerinduan, datang, diwawancara dulu oleh penjaga-penjaga tersebut dan mendapatkan jubah. Setelah itu matanya terbuka dan melihat pintu sudah terbuka. Yang masuk banyak, yang hanya lihat-lihat juga banyak.

Di sini kita tahu bahwa ada beberapa hal yang harus dilakukan:
1. Harus kerja keras! Kenapa? Karena waktunya kurang dari 3 menit, seperti yang dinyatakan oleh para ilmuwan juga. Sudah tidak bisa main-main lagi. Kerja keras seperti apa? Contoh di Alkitab adalah rasul Paulus. Dia bilang bahwa dia terlambat dibanding rasul-rasul yang lain. Namun dia kerja keras hingga double portions dalam pelayanannya.

"Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku." - 1 Korintus 15:8-10

2. Harus ada persiapan, siap untuk ikut Tuhan. Siap untuk menerima tugas apapun yang Tuhan perintahkan untuk mencapai destiny kita.

3. Harus melakukan dalam Kepatan. Tepat berbicara, tepat mengambil keputusan, tepat dalam segala sesuatu. Ada yang konseling tanya saya, ia mau beli sesuatu yang sangat mahal tapi takut karena tidak bilang Mamanya. Apa yang harus diperbuat? 

Saya bilang, "Kamu tahu gak kalau salah? Harus bicara kepada Mama kamu, cari waktu yang tepat. Berdoa dan bereskan serta tanya Tuhan."

Jadi apapun yang kita lakukan harus ada dalam ketepatan.

4. Harus next level atau peningkatan dalam keahlian (skill). Keahlian harus ditambah.

5. Harus punya management yang benar. Semua harus diatur. Bangun pagi, baca Firman, doa, kerja, berkeluarga, dan sebagainya, semua harus diatur lebih baik lagi setiap hari. BUKAN fokus mengerjakan yang satu namun mengabaikan yang lain, semua harus seimbang dengan management yang lebih baik. Jadwal harus diatur. Kalau tahun ini kita bisa melakukan dengan management yang benar dan baik, kita akan masuk Yobel Besar.

6. Harus punya target market yang lebih besar dalam usaha, dalam pelayanan, lawatan Tuhan hari-hari ini seperti apa? Lihat apa yang Tuhan inginkan saat ini? Segera cepat lakukan, jangan ketinggalan.

7. Unity / kesatuan hati sangat penting untuk masuk Yobel Besar. Dengan keluarga, dengan pemimpin, dengan berbagai divine connection yang sudah Tuhan tetapkan dan lain-lain.

8. Belajar cepat bertobat kalau ditegur. Bu Nany tanya Tuhan, "Belajar dari siapa?" Dan Tuhan beri 3 tokoh: Petrus, Paulus & Yohanes

Delapan syarat di atas akan dapat dijalani untuk masuk Yobel Besar dengan mempelajari 3 tokoh berikut ini:

(a). PETRUS - Matius 16:13-16

"Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: 'Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?' Jawab mereka: 'Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.' Lalu Yesus bertanya kepada mereka: 'Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?' Maka jawab Simon Petrus: 'Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!'"

Karena Petrus mengenal Tuhan dengan sungguh, maka ia punya pengenalan akan Tuhan. Kita harus mengenal Pribadi Yesus dengan sungguh-sungguh. Banyak orang bilang gereja baik. Berbuat baik, harus bertobat, sampai batas itu saja. Tidak salah, tetapi tidak tepat. Kalau pengetahuan cuma sampai disitu, kita tidak bisa alami Yobel Besar. Kenalnya Yesus kalau lagi susah, sebab butuh mujizat. Kalau pengenalan kita cuma Yesus sebagai pembuat mujizat, kita tidak bisa alami Yobel Besar. Kalau kita tahu bahwa Yesus adalah utusan Allah. Itu salah ngak? Tidak, tetapi terlalu dangkal. Sampai kita semua tahu bahwa Yesus adalah Mesias, ANAK ALLAH YANG HIDUP, sampai kita berkata, "Satu hal yang ku rindukan yaitu selalu berada di dekat-Nya." 

Petrus bisa berkata seperti itu karena bantuan Roh Kudus. Dengan bantuan Roh Kudus, kita semua bisa berkata, "Aku tidak akan menukarkan Mesiasku dengan apapun."

Kita akan memperoleh otoritas yang besar seperti yang diberikan pada Petrus - "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." - Matius 16:19, artinya dipercayakan hal-hal yang besar, terobosan besar. Namun kalau masih punya kepahitan, tidak akan menikmati Yobel Besar, cepat bertobat dan jangan sakit hati kalau ditegur. 

Matius 16:21, bandingkan Petrus dan Yudas :
Kalau Petrus ditegur dengan sangat keras. Belajar punya sifat seperti Petrus, walaupun di"maki" dengan perkataan "enyahlah Iblis", namun dia tidak sakit hati dan tetap ikut Tuhan. Berbeda dengan Yudas, Yudas ditegur tidak sekeras Petrus, tapi dia sakit hati dan dia dirasuk Iblis. Karena kepahitan itu adalah pijakan Iblis. Tuhan mau kita tidak gampang tersinggung, tidak gampang sakit hati. Galatia 2:11-14, bahkan ketika ditegur Paulus di depan orang banyak, Petrus tidak sakit hati.

(b). PAULUS :
Orang yang militan. Berani bayar harga, bahkan nyawanya sekalipun. Apapun yang diperintahkan Tuhan, dilakukan dengan setia. Tidak tawar menawar. Paulus melakukan jauh lebih banyak daripada rasul-rasul yang lain, bahkan lebih banyak daripada waktu pelayanan Tuhan Yesus. Paulus memberi dan mengerjakan lebih daripada yang diminta.

(c). YOHANES:
Belajar tentang keintiman dengan Tuhan. Tahun ini kita harus punya keintiman dengan Tuhan. Matius 4:21 - Pekerjaan Yohanes adalah membereskan jala yang sobek. Yohanes dipanggil untuk membereskan hati yang luka. Tahun ini TUHAN sangat rindu kita belajar mengerti orang lan, seperti Yohanes, bukan menuntut dari orang lain untuk mengerti kita.

Yohanes 13:23-25 - "Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: 'Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!' Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: 'Tuhan, siapakah itu?'" ...  Inilah yang disebut keintiman. 

Tidak ada yang berani melakukan hal itu, yaitu bersandar seperti yang Yohanes lakukan pada Yesus. Kalau tidak ada keintiman, seperti Petrus yang juga duduk dekat Tuhan, tetapi Petrus tidak berani tanya, ia bertanya menyuruh Yohanes. Kenapa? Karena Yohanes beda. Yohanes punya kedekatan dengan Tuhan. Orang yang punya kedekatan akan diberi pewahyuan yang lebih, seperti yang Tuhan nyatakan pada Yohanes. 

Kalau saudara baca Injil Yohanes, banyak hal yang berbeda, banyak rahasia yang tidak dibukakan di Injil lain. Yohanes juga tetap bersahabat dengan Petrus walaupun dia ditegur Tuhan. Tahun ini kita harus bawa saudara kita yang jatuh, supaya dibangkitkan, bukannya ditinggalkan. Petrus berkali-kali lakukan kesalahan, tetapi Yohanes tidak menjauhinya.

Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen. Dalam kasih dan anugerah-Nya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.