Labels

Wednesday, March 11, 2015

Curhat Sang Sahabat

Dalam dua hari ini, seorang saudari dan rekan pelayanan saya mengungkapkan perasaannya dalam sebuah obrolan chatting BBM. Dia diberkati ketika Tuhan mewahyukan perasaan dan hati-Nya, memperoleh kehormatan untuk merasakan apa yang Tuhan rasakan dalam beberapa hari terakhir ini. Dan saya tergerak untuk memuat sebagian "curhat" ini untuk menjadi bahan inspirasi sekaligus koreksi bagi hati dan hidup kita di masa-masa penentuan ini. Biarlah Roh-Nya terus mendapatkan berbagai kemudahan ketika Dia hendak berurusan dengan batin kita yang terdalam. Tuhan memberkati.

"Itu juga yang selalu aku terus didik terhadap diriku sendiri, jangan sampai merasa memiliki semua pelayanan, rumah tangga, bisnis, jiwa-jiwa yang telah dipercayakan kepadaku. Sebab semua itu milik-Nya, hak-Nya, kendali-Nya, kemudi-Nya. 

"By the way, tadi pagi saat aku berdoa, aku lihat kaki Tuhan, anehnya kaki-Nya itu ada di tepian bahtera yang lagi jalan di danau. Di situ aku sadari kalau sampai Tuhan gak ada dalam bahtera kita, termasuk kapal kemudi pelayanan, bahtera bisnis, juga bahtera rumah tanggaku, maka habiiiiis sudah.

"Koko, aku menangis dan rasanya sakit sekali. Sekarang aku mengerti bagaimana dan kenapa Tuhan sering merasa sendirian dan kesepian. Kita seringkali terlalu menyepelekan hal-hal kecil itu, padahal itu hati Tuhan. Karena terlalu sering kita mendahulukan perasaan, kehendak, keinginan jiwa kita tanpa sadar. Dan kadang tanpa sadar kita melayani Dia seperti apa yang kita mau dan bukan sesuai dengan yang Tuhan mau. Saat Tuhan izinkan memberikan rasa hati-Nya ini kepadaku, rasanya aku mau teriak, Koko. Karena akupun gak baik, aku gak pantas dan gak pernah sanggup menyenangkan hati-Nya.

"Yang paling menyakitkan adalah bahwa saat-saat ini, hari-hari ini, rasanya seperti Tuhan menyembunyikan hati-Nya. Sepertinya Dia berdiam dalam kesendirian-Nya dan ketidakmengertian kita semua akan apa yang Dia mau.

"Beberapa hari yang lalu waktu aku doa, Tuhan bilang, 'Nak, bawalah hati-Ku ke manapun kamu pergi.' Tapi hari ini aku benar-benar baru merasakan bagaimana dan betapa kesepian-Nya Dia.

"Ketika Tuhan mencoba mengutarakan isi hati-Nya, tentang kemauan-Nya, kekecewaan-Nya, tangisan-Nya, kadang reaksi kita tertekan atau kecewa, atau protes, dan itu sangat menyakitkan hati-Nya. Betapa setiap hari dan detik Tuhan berusaha menata hidup dan destiny kita, tapi kita sering tidak menyadarinya bahwa semuanya yang dari Tuhan itu adalah terbaik adanya.

"Entah kenapa sore ini aku bisa merasakan seperti apa rasanya hati Tuhan ketika hampir putus asa berusaha membuat anak-anak-Nya mengerti hati, kehendak, dan jalan-jalan-Nya. Kelemahan, pikiran, dan jiwa kita membuat kadang kita tidak mengerti hati-Nya, yang tragis adalah sering kita ngotot, merasa berkorban, membela, melakukan semuanya untuk Tuhan, tapi di titik inilah sebetulnya Tuhan terdiam dan dalam hati-Nya berkata dengan perih, 'Nak, engkau tidak mengerti hati-Ku.'

"Maka di titik tertentu Tuhan akan memilih DIAM dan membiarkan beberapa saat semua berjalan begitu saja. Karena kita terlalu sulit untuk diberitahu dan sering kali memberontak saat dididik oleh-Nya.

"Tadi pagi Tuhan beri aku gambaran lagi tentang hati-Nya dan itu perih buatku. Aku baru sadar, Tuhan itu kadang harus sampai begging atau seperti mengemis-ngemis, bahkan dengan cara menyenangkan anak-anak-Nya, entah dengan berkat atau apapun, hanya untuk mereka bisa mengasihi Tuhan seperti yang Dia mau. Perih melihat Tuhan sampai seperti mengemis-ngemis begitu.

"Tidak heran dengan firman-Nya yang tertulis di Injil Matius, 'Aku tidak mengenal kamu,' padahal mereka semua ada di dalam pergerakan dan pelayanan. Hari-hari ini benar-benar gak mudah. Dan benar kata Engkong Yusak, bahwa semua tentang sikap hati, sederhana keliatannya, sepele, tapi itu SANGAT PENTING untuk Tuhan, namun anak-anak-Nya sering gak sadar dengan yang satu ini.

"Maka mari kita minta jaminan biar API GELORA CINTA itu terus berkobar di dalam hati kita sampai Dia datang. Daud banyak missed dengan Tuhan, tapi Tuhan hanya hitung di kasus Uria saja. Why??? Because its all about LOVE.

"Yang bikin aku perih juga adalah merasakan bagaimana hati Tuhan saat mata-Nya memandang ketika anak-anak-Nya lebih mengingini dan memeluk destiny yang lain, jalan yang lain, pribadi yang lain, yang bukan Tuhan kehendaki dengan sempurna. Aku sungguh tidak tahu juga kenapa dua hari ini Dia tunjukkan semua hal itu."

Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.

Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu.

Bermegahlah di dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari TUHAN!

Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati, yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkan-Nya.

1 comment:

Note: Only a member of this blog may post a comment.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.