"Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.
Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.
Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes dan--jika kamu mau menerimanya--ialah Elia yang akan datang itu. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!
Dengan apakah akan Kuumpamakan angkatan ini? Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan berseru kepada teman-temannya: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung. Karena Yohanes datang, ia tidak makan, dan tidak minum, dan mereka berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya." - Kesaksian Tuhan Yesus tentang Yohanes Pembaptis (Matius 11:4-19)
Ketika Yesus menjalani pelayanan-Nya di dunia, ada beberapa orang yang memberi kesan luar biasa secara pribadi bagi Yesus. Sebut saja perwira yang hambanya sakit lumpuh, seorang janda miskin yang memberikan dua peser, perempuan Siro-Fenisia, dan perempuan yang telah menderita pendarahan selama dua belas tahun. Namun kepada mereka semua Alkitab tidak pernah menyebutkan nama-nama mereka. Sedangkan mengenai Yohanes Pembaptis, mulut Yesus sendiri yang memberi kesaksian sedemikian rinci, hingga Yesus memberi sebutan Yang Terbesar Di Antara Semua Yang Dilahirkan Perempuan.
Mengapa demikian? Karena ketika semua nabi yang tampil sebelumnya hanya memberitakan tentang kedatangan Mesias, maka giliran Yohanes Pembaptis yang mengkonfirmasi bahwa inilah Sang Mesias dengan Kerajaan Sorga-Nya telah datang. Dan untuk menjalankan sebuah destiny yang teristimewa ini, Sorga membutuhkan orang seperti Yohanes Pembaptis dengan semua sifat, atribut, karakter dan sebagainya.
Dan jika kita mendeskripsikan lebih gamblang lagi mengenai Yohanes Pembaptis, maka bisa disebut bahwa ia bukanlah seperti orang kebanyakan, bahkan bukan seperti nabi kebanyakan. Gayanya sudah tidak membumi sama sekali, dan tidak pernah berminat dengan pujian maupun tidak bisa sensitif lagi dengan hinaan. Dapatkah Anda bayangkan orang yang menu makanan sehari-harinya adalah belalang dan madu hutan, kira-kira seperti apa jiwa, nyali dan rohnya? Saking ekstrimnya gaya hidup Yohanes Pembaptis, maka ketika ia memaki banyak orang Farisi dan orang Saduki sebagai keturunan ular beludak, tidak ada satupun yang berani membantahnya seperti mereka membantah Yesus.
Lebih daripada itu, bahkan Yesus mengakui "kinerja" Yohanes Pembaptis yang dianggap sederap seirama dengan hati-Nya, baik ketika mereka bersama-sama bergembira sambil meniup seruling maupun selagi bersedih sambil menyanyikan kidung duka. Sementara kita sendiri masih harus berjuang dan butuh didikan lebih banyak lagi untuk bisa didapati seirama dengan hati-Nya.
Namun Yohanes Pembaptis yang demikian gagah perkasa pun sempat meragukan dan mempertanyakan Sang Mesias yang ia deklarasikan sendiri. Sampai-sampai Yesus harus "show off", memamerkan hasil pekerjaan Tuhan dan memperingatkan Yohanes Pembaptis untuk tidak menjadi kecewa dan menolak Tuhan sekalipun keadaan yang sedang dihadapinya tidak sesuai harapannya.
Dan karena keraguannya itu, maka untuk kedua kalinya Sang Elia harus "kalah" lagi terhadap roh Izebel, yakni ketika Herodias, isteri Herodes, menuntut kepalanya dipenggal. Dan mungkin lebih baik demikian, Yohanes Pembaptis menjadi martir yang mendahului Yesus, daripada imannya semakin merosot dan akhirnya menolak Tuhan.
Padahal jika Yohanes Pembaptis bertahan sesaat lagi, ia akan menjadi saksi hidup puncak kemuliaan Sang Mesias yang ia deklarasikan, yakni melihat kematian sekaligus kebangkitan Kristus. Bahkan mungkin jika saat itu Yohanes Pembaptis masih hidup, maka seluruh Israel akan menerima Injil lebih dulu daripada bangsa-bangsa lainnya. Itulah sebabnya ketika Masa Tribulasi Besar nanti Sang Elia masih harus bertugas menyelesaikan takdirnya yang tertunda (Wahyu 11).
Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.
Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku. Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.