"Tetapi seperti ada tertulis: 'Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.'" - 1 Korintus 2:9
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. ... Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: 'Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?' Jawab Yesus: 'Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku." - Yohanes 14:15, 23-24
Siapakah yang bisa menolak jika suatu kejutan yang membahagiakan datang tepat di hadapan kita? Dan inilah 3 hal yang bertingkat yang dijanjikan Tuhan, yakni:
1. Sesuatu yang sudah sering kita dengar, namun belum pernah kita lihat sebelumnya dan akhirnya menjadi kenyataan.
2. Sesuatu yang sempat tersirat dalam hati dan pikiran kita, biasanya berupa sebuah ide atau gagasan dan akhirnya benar-benar menjadi kenyataan, baik itu oleh kita sendiri atau kita dengar ada orang lain yang mengalaminya.
3. Sesuatu yang sama sekali tidak pernah kita pikirkan akan terjadi, entah dalam hidup kita maupun hidup orang lain, namun akhirnya kita sendiri atau orang lain mengalaminya juga.
Dapatkah kita melihat kemuliaan demi kemuliaan maupun kedalaman demi kedalaman di setiap levelnya? Dan ketiga hal inilah yang Tuhan sudah siapkan bagi Gereja dan Pasukan-Nya di Tahun Yobel Besar - Ayin Vav 5776 ini sesuai dengan porsi masing-masing anak-anak-Nya yang selama ini tetap mengasihi-Nya.
Sesungguhnya ketiga hal tersebut sudah ada tersedia, namun semua itu hanya ditujukan kepada yang mengasihi Tuhan, yakni mereka menuruti firman-Nya. Dan untuk mengasihi-Nya membutuhkan segala-galanya. Sadarkah kita bahwa wujud termulia yang pernah termanifestasi di muka Bumi ini dari apa yang tertulis di 1 Korintus 2:9 ini ialah Yesus Kristus nama-Nya? Sang Firman (Anak Allah) yang telah menjadi daging (Anak Manusia). Dan tetap saja hampir seluruh bangsa Israel telah gagal menerima Sang Anugerah itu sendiri, bahkan sampai hari ini, sehingga akhirnya selama 2.000 tahun, Tuhan yang juga adalah Sang Mesias masih tetap mengalami penolakan dari bangsa-Nya sendiri. Sehingga akhinya Injil diberikan dan diterima oleh bangsa-bangsa lain (Gentiles).
Bukankah arti Vav adalah sesuatu yang menjadi daging dan menjadi nyata? Namun adakah kita sungguh siap menerima semua itu? Menerima apa yang belum pernah kita lihat, menerima apa yang belum pernah kita dengar, dan menerima apa yang tidak pernah timbul dalam hati dan pikiran kita.
Coba renungkan ini, bahwa hanya mereka yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan, yang melakukan semua kehendak-Nya, yang tidak lagi menegosiasikan semua didikan-Nya, merekalah yang sanggup menerima apa yang tak pernah diduga atau timbul dalam hati. Karena jika tidak demikian maka jatuhnya akan sama seperti bangsa Israel, yakni menjadi kecewa dan menolak Dia Yang Diurapi.
Saat itu Yudas yang bukan Iskariot bertanya tentang alasan Tuhan menyingkapkan identitas-Nya hanya kepada murid-murid-Nya, namun tidak kepada seluruh Israel dan dunia. Karena memang hanya para murid sejati, yakni orang-orang yang merelakan dirinya untuk terus dididik, adalah yang mampu mewarisi apa yang bahkan tak pernah timbul dalam hati dan pikiran. Yakni rahasia-rahasia ilahi dan kemuliaan-kemuliaan yang telah menanti berabad-abad untuk dinyatakan segera.
"Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, --menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya, tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman-- bagi Dia, satu-satunya Allah yang penuh hikmat, oleh Yesus Kristus: segala kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin." - Roma 16:25-27
Coba renungkan lagi, bukankah segala hal yang disebut sebagai perkara yang belum pernah timbul di dalam hati manusia disebut sebagai sesuatu yang baru? Mulai dari saat kita menerima keselamatan pertama kali, kita mulai menjadi ciptaan yang baru, hingga terus menjadi dewasa sebagai manusia baru, yang dibaharui dari waktu ke waktu. Namun seringkali semua yang baru ini terhalang dengan cara pikir kita yang lama karena kita terbiasa dengan pola dan rutinitas. Dan di sinilah peran didikan Tuhan diperlukan, untuk meruntuhkan cara berpikir yang lama dan memiliki pengertian-pengertian ilahi.
Anugerah Vs. Zombie
Pada awal Februari 2015 lalu, Tuhan berfirman kepada saya secara pribadi, demikian,
Pada awal Februari 2015 lalu, Tuhan berfirman kepada saya secara pribadi, demikian,
"Tahun Yobel Besar jatuh pada Tahun 5776 Ayin Vav (עו), dan itu tahun yang luar biasa penting dan signifikan bagi semuanya. Arti angka 6 (Vav) adalah manusia atau jadi daging (become flesh). Dan manusia yang dari debu tanah dapat menjadi hidup karena Aku menghembuskan nafas kehidupan ke dalamnya. Ingatlah bahwa Hey, angka 5 dalam Ibrani, salah satu artinya adalah nafas kehidupan (nashamah / הנשימה). Jadi, di tahun 5775 Ayin Hey ini, kejarlah semua didikan sebanyak mungkin, jangan menyerah, paksakan terus dirimu untuk bisa terus tinggal dalam anugerah-Ku, sebab jika tidak maka kamu akan kesesakan nafas di tahun depan. Bahkan lebih buruk lagi jika kamu jadi zombie, yakni kelihatan hidup namun sebenarnya sudah mati!"
Ini sungguh bukan waktunya kita untuk betah di zona nyaman dan masih ragu-ragu untuk melangkah sekalipun itu ekstrim adanya. Ini bukanlah saatnya untuk tetap mengeluh dan mengasihani diri kita sendiri, sebab jika itu masih terus dilakukan maka menjadi zombie bukanlah sesuatu yang aneh, bukan saja kelihatan hidup tapi sudah mati, namun yang lebih buruk lagi adalah menyangka diri masih hidup namun ternyata sudah mati. Menyangka diri adalah domba, padahal kambing. Dan bukankah baik domba maupun kambing tidak pernah menyadari siapa mereka sebenarnya sampai Tuhan yang menyingkapkan semuanya?
Sekarang saya semakin mengerti maksud pesan-Nya beberapa bulan lalu untuk saya makin mengingini didikan-Nya lebih lagi, karena pada Ayin Vav 5776 saudara dan saya akan melihat kemuliaan demi kemuliaan yang sesungguhnya bahkan tak pernah timbul dari dalam hati dan pikiran kita.
Namun jika kita tidak cukup mengasihi-Nya, maka sikap kita takkan berbeda seperti bangsa Israel 2.000 tahun yang lalu ketika Anak Manusia yakni Sang Mesias datang kepada mereka. Kita akan sulit menerima sesuatu yang tidak pernah timbul di dalam hati kita itu.
Kemuliaan Yang Tak Terduga
Impian, kerinduan, bahkan imajinasi terliar kita BUKAN sesuatu yang bisa dikategorikan sebagai "yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia." Ini melebihi yang bisa kita duga, namun hanya dengan iman hal itu nyata tersedia. Itu sebabnya tanpa didikan yang ekstrim, tanpa kasih yang sedemikian rupa, tanpa pengenalan yang dalam takkan bisa sisi manusiawi seseorang bisa menerima "yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia." Inilah kemuliaan yang tak terduga, yang disimpan berabad-abad, yang menyebabkan Tuhan rela turun ke dunia dan menggenapi semua yang telah dijanjikan-Nya.
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.