"Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: 'Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?' Jawab-Nya: 'Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.' Sesudah Ia mengatakan demikian,terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: 'Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.'" - Kisah Para Rasul 1:6-11
Pdt. Petrus Hadi Santoso
Bahwa sejak saat ini, Pentakosta atau pencurahan Roh Kudus bukan lagi sekedar moment (kejadian tunggal) melainkan sebuah movement (kegerakan yang terdiri dari banyak kejadian) yang terus berkesinambungan hingga Tuhan Yesus datang kembali. Dan kegerakan ini akan melahirkan, "Dari pada mereka akan muncul batu penjuru, dari pada mereka akan muncul patok kemah, dari pada mereka akan muncul busur perang, dari pada mereka akan keluar semua penguasa bersama-sama." - Zakharia 10:4
Sebuah generasi yang terdiri dari anak-anak Tuhan yang memiliki hati hamba dan siap diangkat secara dahsyat, yang tahan uji dan menjadi penopang yang tidak goyah betapa pun sulitnya keadaan yang dihadapi dan melakukan segala sesuatu dengan kecepatan serta ketepatan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Generasi yang menaklukkan dunia bersama-sama dengan Tuhan.
Ev. Yusak Tjipto Purnomo
Tetaplah waspada hingga garis akhir. Kegerakan yang terdiri dari rentetan momen akan ditutup oleh sebuah momen penentuan, momen terakhir yang jika kita tidak waspada bersama Roh Kudus, maka kita akan gagal sekalipun telah begitu banyak momen yang kita lalui bersama-Nya. Yudas Iskariot dan Simon Petrus adalah dua contoh kegagalan yang terjadi di penghujung waktu.
"Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?" - Matius 25:44
Penghakiman domba dan kambing adalah Penghakiman Terakhir. Perhatikan bahwa Tuhan tidak membedakan serigala dari domba, namun Dia membedakan kambing dari domba. Artinya keduanya sama-sama lemah, sama-sama bodoh, sama-sama makan rumput, bahkan sama-sama digembalakan. Ironisnya para kambing merasa telah berjasa, merasa telah melakukan banyak dan merasa pantas untuk diberi imbalan. Namun kambing tidak masuk Sorga, hanya domba. Bedanya sangat tipis dan begitu menipu, tanpa kewaspadaan ilahi bersama Roh Kudus, dan menjaga sikap hati dengan benar maka dalam sekejap kita bisa menjadi kambing.
Ev. Iin Tjipto Purnomo
Dalam masa kegerakan ini, dan Masa Daud Salomo yang sebentar lagi datang, baik Tuhan maupun Iblis sama-sama takut. Tuhan takut jika anak-anak-Nya masih ada yang belum siap, masih terlalu banyak kecewa daripada mengucap syukur, masih banyak yang fokusnya adalah kebenaran diri sendiri daripada kehendak Tuhan. Sedangkan Iblis takut karena waktunya telah amat singkat dan kegerakan, kebangunan, lawatan dan tuaian yang sejak dahulu dijanjikan akan menjadi kenyataan yang tidak pernah dibayangkan oleh siapapun. Sekali lagi Tuhan menghendaki untuk kita semua bertahan dalam kasih karunia dan percaya bahwa anugerah-Nya cukup seberapapun lelahnya hati kita menhadapi beratnya situasi masing-masing saat ini.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.