"'Pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?' Jawab mereka: 'Dua belas bakul.' 'Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?' Jawab mereka: 'Tujuh bakul.'" - Markus 8:19-20
"Datanglah seseorang dari Baal-Salisa dengan membawa bagi abdi Allah roti hulu hasil, yaitu dua puluh roti jelai serta gandum baru dalam sebuah kantong. Lalu berkatalah Elisa: 'Berilah itu kepada orang-orang ini, supaya mereka makan.' Tetapi pelayannya itu berkata: 'Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini di depan seratus orang?' Jawabnya: 'Berikanlah kepada orang-orang itu, supaya mereka makan, sebab beginilah firman TUHAN: Orang akan makan, bahkan akan ada sisanya.'" - 2 Raja-Raja 4:42-43
Pada zaman Nabi Elisa, 20 potong roti disertai sekantong gandum dapat memberi makan untuk 100 orang dan ada sisanya. Pada zaman Tuhan Yesus di bumi, 7 potong roti dengan beberapa ekor ikan dapat memberi makan 4.000 orang dan sisa 7 bakul. Sebelumnya ada 5 potong roti dengan 2 ekor ikan dapat memberi makan 5.000 orang laki-laki dan sisa 12 bakul. Pelajaran apa yang dapat kita tarik?
Semakin kita terbatas, semakin Tuhan tidak terbatas, selama kita membiarkan Dia yang pegang kendali sepenuhnya. Semakin kecil kekuatan dan kesanggupan kita, semakin besar ruang bagi kekuatan dan kesanggupan-Nya bisa dinyatakan. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk berhenti, untuk kecewa, apalagi untuk menolak Dia dengan segala kehendak rencana-Nya yang sempurna bagi setiap masing-masing kita.
Sesungguhnya Tuhan tidak meminta banyak, namun Tuhan meminta segalanya sampai segalanya dapat kita nikmati bersama dengan-Nya hingga dalam kekekalan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.