Satu hal yang pasti akan terjadi dalam 6 bulan ke depan adalah bahwa akselerasi yang sedang terjadi akan sangat dipercepat supaya semua pasukan-Nya siap di tahun 2013 nanti. Dan untuk memperoleh dan menikmati segala kelimpahan dengan cara yang benar, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. ... Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." - Matius 7:7-12. Tuhan meminta kita untuk meminta kepada-Nya supaya kita memperoleh apa yang kita minta. Namun ada sikap tertentu yang Tuhan kehendaki supaya kita benar-benar memperoleh yang kita minta. Sikap itu adalah memberi kepada orang lain apa yang kita minta. Karena baik pemberian maupun penerimaan berkat, Tuhan sering kali menggunakan orang lain. Jarang berkat itu datang langsung dari pada-Nya tanpa melalui orang lain.
Sebagai contoh, Anda sekarang punya sepeda motor, dan rindu untuk memiliki mobil. Kebetulan di sekitar Anda ada banyak orang yang bisa Anda beri tumpangan karena mereka tidak punya kendaraan. Ketika Anda lakukan hal itu dengan harapan bisa memberi tumpangan lebih banyak lagi, tidak perlu menunggu terlalu lama, Tuhan akan berikan mobil untuk Anda bisa wujudkan hal itu.
Pdt. Alex Abraham Tanusaputera memiliki pusat cuci darah gratis, bahkan para pasiennya diberi makan. Banyak orang menyarankan untuk beliau mengenakan sedikit biaya untuk pelayanan kesehatan yang dianggap luar biasa itu, namun beliau menolak. Alasannya adalah bahwa ia ingin menuai kesehatan yang terbaik dengan menabur pelayanan kesehatan yang terbaik pula. Jadi intinya, apa yang hendak kita tuai akan terwujud dari apa yang kita tabur.
Perhatikan kisah ketika Simon hendak dijadikan penjala manusia: "... Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. ... demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: 'Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.'" - Lukas 5:1-10
Awalnya hanya Simon Petrus yang hendak direkrut Tuhan, namun ketika ia sendirian tidak sanggup dan memerlukan bantuan maka datanglah Yakobus dan Yohanes menolong. Akhirnya mereka bertiga ikut menjadi penjala manusia. Lihat di sekitar kita, siapakah yang sedang menerima berkat dan tanggung jawab besar dari Tuhan dan memungkinkan untuk kita ambil bagian, maka berkat yang sama yang menjadi bagian dari orang tersebut, juga akan menjadi bagian kita. Ada banyak anak-anak Tuhan diberi visi untuk memberi makan bangsa dan bangsa-bangsa, ikutlah berpartisipasi sesuai dengan kemampuan kita masing-masing dan nantinya kita akan menerima destiny yang sama sebagai lumbung pangan dunia.
Perhatikan kisah lainnya: "Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, ... Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya." - Matius 10:5-42. Keduabelas murid-Nya diutus dan siapapun yang menyambut mereka akan menerima upah sesuai dengan cara mereka menyambut. Siapa yang menyambut mereka sebagai nabi, akan menerima upah nabi, siapa yang menyambut mereka sebagai orang benar, akan menerima upah sebagai orang benar. Siapa menyambut mereka sebagai raja, akan menerima upah raja dan seterusnya. Namun perhatikan apa yang diterima kedua belas murid sebagai upah? Matius 11:1 menyebutkan bahwa setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya, pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka. Jadi sementara kedua belas rasul mengunjungi kota-kota lain, kota-kota mereka dikunjungi Yesus sendiri. Inilah hukum yang berlaku, yang hendak Tuhan tegaskan bahwa taburan kita menentukan tuaian kita.
2. "Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: 'Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari padamu.' Jawab Elisa: 'Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari rohmu.' Berkatalah Elia: 'Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian, dan jika tidak, tidak akan terjadi.' ... Ia mengambil jubah Elia yang telah terjatuh itu, dipukulkannya ke atas air itu sambil berseru: 'Di manakah TUHAN, Allah Elia?' Ia memukul air itu, lalu terbagi ke sebelah sini dan ke sebelah sana, maka menyeberanglah Elisa. Ketika rombongan nabi yang dari Yerikho itu melihat dia dari jauh, mereka berkata: 'Roh Elia telah hinggap pada Elisa.' Mereka datang menemui dia, lalu sujudlah mereka kepadanya sampai ke tanah." - 2 Raja-Raja 2:7-15.
Elia juga meminta Elisa untuk meminta dan ternyata Elisa meminta dua bagian dari roh Elia. Apa arti "dua bagian" itu? Apa yang sesungguhnya diminta Elisa dari Elia? Dua bagian seperti telah kita pelajari adalah Hak Kesulungan, jadi sama seperti Yakub, Elisa juga menginginkan hal itu. Dengan kata lain Elisa berkata kepada Elia, "Jadikan aku anak sulungmu."
Tentu saja ini permintaan yang sukar, karena menjadi anak sulung bukan sekedar memperoleh berkat dan keistimewaan ayahnya dibanding anak-anak lainnya. Namun anak sulung harus menanggung, meneruskan serta mengembangkan tanggung jawab, pekerjaan, cita-cita, passion dan destiny yang telah dilakukan ayahnya. Pertanyaannya, jika kita memang rindu menjadi anak-anak sulung-Nya, apakah kita rela menyingkirkan semua agenda dan cita-cita kita dan diganti dengan agenda dan cita-cita-Nya? Jadi sementara kita melihat anak-anak-Nya yang lain kelihatan lebih sukses, lebih menyenangkan dan lebih bahagia, di saat yang sama kita harus rela melayani orang-orang miskin, "sampah" masyarakat, dan sebagainya dengan penuh sukacita.
3. "Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa." Tetapi Yesus berkata kepada mereka: 'Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.'" - Matius 14:14-16.
Sikap ke-3 yang diperlukan supaya kita masuk dalam akselerasi-Nya yang sangat dipercepat adalah ikut mengambil bagian yang jauh lebih besar daripada yang kita kira selama ini. Apa yang dilakukan murid-murid Yesus sudah sangat baik, mereka perhatian dengan kebutuhan orang banyak saat itu walau mereka tidak mampu menolong namun mereka juga memiliki belas kasihan. Tapi Tuhan ternyata memiliki ide yang lain, Ia menunjuk murid-murid-Nya untuk memberi makan. Dan ketika murid-murid-Nya mau sepakat dengan-Nya maka mujizat pun terjadi. Tuhan tidak menunggu kita mampu, Dia menunggu kita mau dan bertindak. walau hanya 5 potong roti dan 2 ekor ikan kecil, ribuan orang kenyang dan sisa makanan berlimpah.
Perhatikan respon Tuhan Yesus, Ia tidak berkata, "Aku akan memberi mereka makan," namun Ia berkata, "Kamu harus memberi mereka makan." Walaupun Ia yang melakukan mujizatnya, namun kitalah yang mengerjakannya.
Kesanggupan kita adalah keperkasaan-Nya