Dari 22 abjad Yahudi, hanya ada 7 abjad yang memiliki mahkota, abjad Gimel adalah salah satunya. Dalam Talmud Yahudi, Gimel yang digambarkan seperti kaki (unta) memiliki arti bahwa orang kaya yang melangkah kepada atau mengejar orang miskin untuk menolong dan memberkati.
"Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati TUHAN dalam segala hal. Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua dalam rumahnya, yang menjadi kuasa atas segala kepunyaannya, katanya: 'Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku, supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam. Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku.' ... Kemudian hamba itu mengambil sepuluh ekor dari unta tuannya dan pergi dengan membawa berbagai-bagai barang berharga kepunyaan tuannya; demikianlah ia berangkat menuju Aram-Mesopotamia ke kota Nahor. Di sana disuruhnyalah unta itu berhenti di luar kota dekat suatu sumur, pada waktu petang hari, waktu perempuan-perempuan keluar untuk menimba air. Lalu berkatalah ia: 'TUHAN, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham. ... Kiranya terjadilah begini: anak gadis, kepada siapa aku berkata: Tolong miringkan buyungmu itu, supaya aku minum, dan yang menjawab: Minumlah, dan unta-untamu juga akan kuberi minum--dialah kiranya yang Kautentukan bagi hamba-Mu, Ishak; maka dengan begitu akan kuketahui, bahwa Engkau telah menunjukkan kasih setia-Mu kepada tuanku itu.' ... Anak gadis itu sangat cantik parasnya, seorang perawan, belum pernah bersetubuh dengan laki-laki; ia turun ke mata air itu dan mengisi buyungnya, lalu kembali naik. Kemudian berlarilah hamba itu mendapatkannya serta berkata: 'Tolong beri aku minum air sedikit dari buyungmu itu.' Jawabnya: 'Minumlah, tuan,' maka segeralah diturunkannya buyungnya itu ke tangannya, serta diberinya dia minum. Setelah ia selesai memberi hamba itu minum, berkatalah ia: 'Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai semuanya puas minum.' ... Setelah unta-unta itu puas minum, maka orang itu mengambil anting-anting emas yang setengah syikal beratnya, dan sepasang gelang tangan yang sepuluh syikal emas beratnya, ... Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah TUHAN, serta berkata: 'Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu; dan TUHAN telah menuntun aku di jalan ke rumah saudara-saudara tuanku ini!'" - Kejadian 24:1-27
Kisah di atas adalah bayang-bayang sebuah kisah perjodohan antara Kristus dengan Gereja sebagai Mempelai-Nya, yang waktunya akan terjadi dalam tempo yang begitu singkat. Abraham adalah gambaran dari Bapa, Ishak adalah gambaran dari Putera, Ribka adalah gambaran dari Gereja-Nya dan Eliezer yang berarti penolong adalah gambaran dari Roh Kudus. Bapa melalui Roh Kudus memiliki kriteria yang sedemikian rupa bagi Gereja-Nya untuk dinikahkan dengan Kristus.
Jodoh atau pasangan yang dikehendaki bukan sekedar kudus, tak bercacat dan tak bercela, melainkan juga yang memiliki kemurahan hati dan gairah untuk menolong maupun memberkati dengan tuntas. Roh Kudus melalui Eliezer hanya meminta minum untuk seorang diri, namun yang akan dipinang ialah dia yang mau memberi minum kesepuluh unta tanpa diminta. Seekor unta minum jauh lebih banyak daripada seorang manusia, dan ini ada 10 ekor unta. Itu artinya Gereja-Nya memiliki kapasitas yang sangat besar untuk menjadi berkat dan gairah menolong sangat banyak orang, tanpa perlu diminta lagi.
Bukankah kita adalah generasi yang menari di atas gelombang? Gelombang apakah yang dimaksud? Perang, kekeringan dan krisis akan menciptakan gelombang-gelombang peluang untuk menolong sebanyak mungkin jiwa-jiwa bagi Kristus di waktu yang tinggal sedikit ini. Gelombang-gelombang itu seperti unta-unta yang datang berbondong-bondong memberikan peluang kepada kita sebagai Gereja-Nya untuk memberi mereka minum.
Perhatikan setelah Eliezer yakin semua unta puas minum dan bahwa Ribkalah orangnya, maka yang pertama kali terjadi adalah benda-benda berharga dari emas diberikan kepada Ribka. Jadi begitu Gereja menyambut para unta yang datang dan bertindak sesuai dengan apa yang dikehendaki Roh Kudus, maka kelimpahan adalah akibat yang langsung terjadi tanpa penundaan. Dan bukan sekedar kelimpahan saja, perhiasan emas itupun tanda pengikatan lamaran Kristus kepada Gereja-Nya.
"Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN. Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku. Siapakah mereka ini yang melayang seperti awan dan seperti burung merpati ke pintu kandangnya?" - Yesaya 60:6-8
Perhatikan kronologinya, bahwa sejumlah besar unta akan datang, gelombang-gelombang untuk kita berkati akan datang secara masif. Di balik gelombang-gelombang tersebut ada emas dan kemenyan untuk memberitakan Injil dan menjangkau serta membalikkan keadaan bagi kaum Kedar & Nebayot. Dan yang terakhir sekelompok burung merati pulang ke kandang, yang tidak lain adalah rapture atau Pengangkatan Gereja.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.