Berkat & Tantangan Ayin Gimel 5773
Gimel, selain berbicara tentang unta, yang dalam angka bernilai 3 juga berarti Tritunggal Jehovah. Ketritunggalan Jehovah terutama Roh Kudus-Nya yang membekali kita di tahun 5773 ini dapat dikatakan yang puncak, yang segala-galanya. Pada waktu ini, Roh Kudus sudah "lengkap" karena Roh Allah memiliki pengalaman tinggal di dalam manusia (orang percaya) selama 2000 tahun sejak Pentakosta pertama di Yerusalem zaman para rasul hingga sekarang. Kelengkapan Roh Allah yang terlengkap inilah yang menjadikan semua pasukan-Nya mengalami perjalanan "from Recovery to Wholeness," dan untuk menggambarkan kelengkapan yang luar biasa ini, Tuhan menggunakan unta-unta sebagai lambang betapa besar dan banyaknya berkat rohani maupun jasmani yang Dia sediakan bagi kita, baik itu keintiman, hikmat, bahkan emas.
Di sisi lain Iblis tidak akan tinggal diam, ia akan menghalangi sedemikian rupa dengan "penderitaan" seperti yang pernah dikatakan Yesus, "Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan (odin) menjelang zaman baru." - Matius 24:8. Penderitaan yang dimaksud ini dasarnya adalah Puncak Penyesatan. Hal ini telah dibahas pada tulisan: Ayin Gimel 5773, Masehi 2013 & Puncak Penyesatan. Memang tanda-tanda kedatangan Tuhan berupa deru perang, bencana alam dan kelaparan juga dianggap penderitaan, namun ada "penderitaan" yang lain, yang harus kita hadapi sebagai pasukan-Nya di Akhir Zaman ini.
Ungkapan penderitaan dalam penyesatan ini juga disinggung oleh rasul Paulus ketika menegur jemaat Galatia saat mereka mulai terombang-ambing oleh pengajaran yang lain, "Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin (odino) lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu." - Galatia 4:19. Jadi pendeknya rasul Paulus hendak berkata, "Apa Yesus harus disalib lagi supaya kamu percaya?"
Odin, Hephzibah, Ecstasy & Rapture
Kata "penderitaan" maupun "sakit bersalin" dalam bahasa Yunani disebut Odin atau Odino. Namun Odin juga adalah nama dari seorang oknum, yakni raja para dewa bagi bangsa Viking. Sosoknya memiliki satu mata dengan pedang terhunus dan menunggang kuda perang. Pribadi yang sama, di dalam mitologi Yunani disebut Zeus, sedangkan dalam mitologi Romawi disebut Jupiter. Ketiganya raja para dewa yang tidak lain sesungguh adalah Lucifer itu sendiri. Jadi sekarang kita mengetahui, bahwa ada tokoh fiksi bernama Thor (dewa petir) adalah anak sulung dari Odin, maka Thor sesungguhnya adalah gambaran dari Putera Kegelapan, Sang Antikristus itu sendiri.
Karena melibatkan Iblis dalam penderitaan ini, maka tantangan Gereja di Akhir Zaman akan sering kali berhadapan dengan kuasa gelap seperti yang sudah tertulis, "Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya (odino) hendak melahirkan ia berteriak kesakitan." - Wahyu 12:2. Kuasa gelap ini bukan sekedar santet maupun kekuatan-kekuatan magis lainnya, namun juga berupa penyesatan.
Arti Odin selain penderitaan, tekanan, sakit bersalin, penuh air mata, yakni god of ecstasy. Perlu kita ketahui bahwa ecstasy di sini bukan jenis narkoba seperti yang kita tahu selama ini. Ecstasy memang bahasa Inggris yang artinya perasaan senang atau suka cita seperti orang mabuk atau setengah sadar. Itulah sebabnya orang yang mengkonsumsi narkoba ecstasy mengalami efek yang selalu senang, padahal saat itu mungkin orang tersebut sedang dicacimaki atau disakiti namun responnya akan tetap ketawa senang karena di bawah pengaruh narkoba jenis itu. Sebagai contoh pria berusia 50-an tahun mengkonsumsi 2 butir ecstasy, maka tubuhnya tidak akan bisa diam, akan terus ingin bergoyang maupun beraktivitas berjam-jam dari tengah malam hingga fajar tiba padahal ia memiliki lemah jantung. Itu salah satu efek dari narkoba ecstasy.
Respon seperti itu sebenarnya memang dikehendaki Tuhan ketika kita disakiti atau mengalami penderitaan maka kita tidak menyimpan kesalahan orang lain apalagi mendendam, yang ada hanya bermazmur dan bersyukur setiap saat. Namun tentunya tidak dalam pengaruh narkoba melainkan karena anugerah-Nya. Itu sebabnya Tuhan berjanji dalam Tahun Perkenanan-Nya ini, "Engkau tidak akan disebut lagi "yang ditinggalkan suami", dan negerimu tidak akan disebut lagi "yang sunyi", tetapi engkau akan dinamai "yang berkenan kepada-Ku" (Hephzibah atau delight atau ecstasy) dan negerimu "yang bersuami", sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami." - Yesaya 62:4.
Ecstasy juga berarti rapture yakni pengalaman atau perasaan trance atau mabuk setengah sadar, itu sebabnya memang pada saat peristiwa pengangkatan Gereja adalah sebuah suka cita yang sangat luar biasa. Jadi Gereja yang akan mengalami pengangkatan (rapture) memang harus memiliki kualitas Hephzibah atau memiliki kualitas ecstasy sedemikian rupa yang disebabkan oleh mabuk karena Kristus. Disakiti namun tidak merasa sakit, dicacimaki namun tetap bisa tersenyum bahkan tertawa, masalah begitu berat namun masih bisa bermazmur. Pendeknya kualitas Hephzibah itu bahkan tidak akan sempat untuk mengampuni karena tidak pernah menyimpan kesalahan orang lain. Dan kualitas ini bisa kita miliki kalau kita mau memanfaatkan bekal Ayin Gimel 5773 ini dengan maksimal.
Ecstasy juga berarti rapture yakni pengalaman atau perasaan trance atau mabuk setengah sadar, itu sebabnya memang pada saat peristiwa pengangkatan Gereja adalah sebuah suka cita yang sangat luar biasa. Jadi Gereja yang akan mengalami pengangkatan (rapture) memang harus memiliki kualitas Hephzibah atau memiliki kualitas ecstasy sedemikian rupa yang disebabkan oleh mabuk karena Kristus. Disakiti namun tidak merasa sakit, dicacimaki namun tetap bisa tersenyum bahkan tertawa, masalah begitu berat namun masih bisa bermazmur. Pendeknya kualitas Hephzibah itu bahkan tidak akan sempat untuk mengampuni karena tidak pernah menyimpan kesalahan orang lain. Dan kualitas ini bisa kita miliki kalau kita mau memanfaatkan bekal Ayin Gimel 5773 ini dengan maksimal.
Jangan salah mengerti! Tuhan BUKAN menjanjikan Ayin Gimel 5773 ini TANPA ada masalah, justru saat ini tantangannya akan makin memuncak, namun berkat yang Ia bekali bagi Gereja-Nya sedemikian rupa sehingga pada masa goncangan besar pun kita tetap bersuka cita karena Kristus.
(bersambung)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.