"Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya." - Kidung Agung 7:5
"Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, ... Tetapi Tuhan menjawabnya: 'Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.'" - Lukas 10:39-42
"Maka murid yang dikasihi Yesus itu (rasul Yohanes) berkata kepada Petrus: 'Itu Tuhan.' Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau." - Yohanes 21:7
"Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya (rasul Yohanes), bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya." - Yohanes 13:23
Mempelai-Mempelai Yang Berperang
Sebagai orang percaya, sadarilah bahwa Puncak Penggenapan panggilan kita adalah sebagai Mempelai-Nya yang kudus, yang tak bercacat, yang tak bercela, yang mengenal siapa Kekasihnya dan yang melangkah seirama dengan hati Kekasihnya itu. Dan hanya yang menjadi Mempelai-Nya yang akan diangkat atau dijemput untuk dinikahkan dalam Pernikahan Anak Domba.
Saudara-saudari yang terkasih, artikel ini ditulis setelah saya memperoleh beberapa konfirmasi dan peneguhan yang Tuhan bukakan. Dimulai dari seorang teman yang dipertemukan Tuhan pada awal tahun ini, yang saya sebut Kak Liza dan yang beberapa penglihatannya sudah sempat saya muat di blog ini. Ia seorang anak Tuhan dengan jenis panggilan Mempelai-Tentara dan ketika Sabtu lalu (13 April), dalam anugerah Tuhan telah melangsungkan pernikahannya. Yang menarik adalah gaun pengantinnya berwarna putih dengan kombinasi warna merah menutupi seluruh bagian pinggangnya. Ketika teman saya yang lain menanyakan ide gaun pengantin tersebut kepadanya, Kak Liza menjawab, "Ini saya doakan dan saya dapat desainnya seperti ini dari Tuhan." Dari situ Tuhan meyakinkan saya, "Inilah saatnya semua Mempelai-Ku berperang bersama Aku dalam peperangan yang terakhir."
Yang cukup mengejutkan adalah ketika saya melihat video pastor message dari Pdt. Niko Nyotoraharjo bulan April 2013 ini, beliau mengenakan stelan jas lengkap dengan dasi kupu-kupu warna putih yang membalut kemeja merahnya, inipun lambang mempelai yang berperang. Minimal ada tiga pesan utama yang saya kutip dan sungguh mengharukan:
1. Bahwa kita wajib berkorban, sama seperti Kristus telah berkorban bagi kita (1 Yohanes 3:16).
2. Rela memakukan tangan dan kaki kita dari hal-hal yang mendukakan hati Tuhan.
3. Hanya mereka yang bertahan dan setia sampai akhir, itulah yang akan diselamatkan.
Intinya adalah kita harus terus di dalam Dia, sebab di luar Dia tidak ada yang dapat kita lakukan. Dan sebaliknya, firman-Nya harus selalu di dalam kita, sehingga setiap langkah, setiap waktu, dan setiap kesempatan kita semakin seirama dengan hati-Nya.
Pemisahan Telah Dimulai
Sesungguhnya pemisahan itu tidak perlu menunggu saat Tuhan datang menjemput atau saat penghakiman terakhir. Pemisahan itu sudah dimulai sekarang ini. Paling tidak ada dua hal yang meneguhkan hal ini:
1. Pada KKR Bahtera - From Glory To Glory (Desember 2012) secara kolektif dipimpin oleh keenam hamba-Nya dan diikuti belasan ribu umat-Nya, dilakukan tindakan profetik dengan memasuki pintu Bahtera dan setelah semuanya masuk, pintu ditutup rapat. Peristiwa ini merupakan pemisahan yang sudah Tuhan lakukan sebelum memasuki tahun 2013.
2. Ada seorang encim, tadinya encim ini seorang Buddhist, beberapa tahun lalu ia didatangi Tuhan Yesus sendiri dalam mimpinya selama beberapa hari setiap malamnya. Dan sejak saat itu, encim ini memberi diri kepada Kristus, ikut ke gereja (golongan Reformed), dibaptis dan rutin membaca Alkitab. Pada tanggal 27-28 Februari 2013, encim ini mendapat mimpi yang sama dalam 2 malam berturut-turut. Dalam mimpi itu Tuhan berkata, "Aku akan datang segera, waktunya sudah tidak lama lagi. Dan Aku sudah mulai memisah-misahkan, siapa yang mau Aku jemput dan siapa yang akan Aku tinggalkan." Encim ini belum pernah mendengar pengajaran tentang Akhir Zaman sama sekali, jadi istilah-istilah "Tuhan segera datang", "Tuhan datang menjemput", "Tuhan akan meninggalkan" dan "Tuhan memisahkan" adalah istilah-istilah yang tidak pernah ia dengar sebelumnya.
Yang harus kita sadari benar-benar adalah bahwa proses pemisahan selalu berkaitan dengan persiapan untuk pernikahan atau yang bisa saya sebut dengan istilah "kemempelaian" atau "dimempelaikan".
Keistimewaan Mempelai
Bagi seorang mempelai, kekudusan dan keintiman merupakan gaya hidupnya. Karena target utamanya adalah memikat hati Sang Raja. Namun harus kita sadari benar-benar bahwa kita bisa memikat hati-Nya HANYA ketika hati kita juga terpikat dengan-Nya. Jika hati kita masih bisa terpikat dengan hal-hal di luar diri-Nya, kita tidak akan pernah mampu memikat hati Raja kita. Ini sungguh adalah prinsip yang tidak bisa ditawar, alias harga mati.
Di dalam Alkitab ada tokoh-tokoh yang sisi Mempelainya sedemikian kuat:
1. Ratu Ester - Ia mampu bersikap sedemikian rupa terhadap raja Ahasyweros (lambang Kristus) sehingga ketika ia harus memerangi Haman, ia tidak mengotori tangannya sendiri, melainkan tangan sang raja yang bertindak menghabisi semua musuh. Apa yang Ester lakukan? Ia hanya mengharapkan tongkat perkenanan itu diulurkan kepadanya, mengundang sang raja ke jamuan pesta dan mengutarakan semua maksud isi hatinya. Ini adalah gaya Mempelai berperang, ia TIDAK mengangkat pedang dengan tangannya sendiri, melainkan mengajak sang raja berpesta dan berdansa, mengajak sang raja untuk lebih intim. Kita pun dituntut untuk bersikap demikian dalam hari-hari ini. Peperangan kita bukan frontal atau head to head melayani musuh, melainkan dengan kekudusan dan keintiman mengajak Raja kita berdansa, mengajak Raja kita bermesraan, melangkah seirama, dan tanpa kita sadari, semua musuh akan dimusnahkan tangan-Nya.
2. Maria saudara Marta & Maria Magdalena - Keduanya memiliki pengalaman hati yang dalam dan istimewa bersama Tuhan Yesus. Begitu banyak orang yang berjumpa dengan Tuhan Yesus, namun hanya mereka berdua yang mengurapi-Nya, yang satu pada kepala-Nya dan yang lainnya pada kaki-Nya. Tahukah Anda bahwa ketika Tuhan berkata kepada Marta, "Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya?" Hal itu tidak lain ialah Kristus sendiri. Bukankah Ia adalah Yang Terbaik?
3. Rasul Yohanes - Ada 4 Kitab Injil yang ditulis, namun kita semua tahu bahwa Injil Yohanes memiliki kedalaman yang sedemikian rupa dibanding ketiga Kitab Injil lainnya. Dalam Injil Yohanes ada kedalaman, keintiman, kekudusan dan kemesraan ilahi yang sulit diucapkan. Ketika Yesus muncul kembali di danau Galilea, orang yang pertama kali mengenali-Nya adalah Yohanes. Dan karena hubungannya dengan Kristus yang sedemikian istimewa, rasul Yohanes diwahyukan suatu perkara yang luar biasa, yakni perkara Akhir Zaman.
Jika kita review kepada beberapa tahun sebelumnya, di tahun 2005 Tuhan membentuk pasukan (tentara) elite-Nya melalui Bahtera Ministry, di tahun 2010 Tuhan mencanangkan sebagai masa raja-raja-Nya memerintah dan di tahun 2013 ini Tuhan memisahkan kita dengan dunia dengan harapan menjadi "satu daging" dengan diri-Nya, tidaklah ini suatu kebetulan. Semua tepat sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya yang sempurna.
Tahun 2014 dalam almanak Tiong Hoa disebut Tahun Kuda, namun yang saya tangkap tahun depan adalah tahun yang sangat panas dan dipenuhi dengan deru perang. Inilah saatnya kita bersiap untuk berperang dengan keintiman dan kekudusan-Nya, berperang dengan seirama, sederap dan selangkah dengan hati-Nya. Maka pastikan sejak sekarang bahwa hati kita HANYA bisa terpikat dengan hati-Nya.