Nampaknya bukan kebetulan apabila berdasarkan strong's concordance bahasa Ibrani menunjukkan bahwa angka 5773 merujuk kepada kata ivim atau avah yang artinya gangguan atau kekacauan (atas jiwa / pikiran seseorang). Kata ivim digunakan dalam sebuah ayat di Yesaya 19:14, "TUHAN telah mencurahkan di antara mereka suatu roh kekacauan, dan mereka memusingkan Mesir dalam segala usahanya, sehingga seperti seorang mabuk yang pusing waktu muntah-muntah." Jadi kekacauan yang dimaksud memiliki dampak yang begitu besar hingga banyak hal terjadi jauh di luar prediksi maupun perencanaan manusia, kejutan demi kejutan negatif akan terus menerus bergulir.
Melihat tantangan di tahun berikutnya (Yahudi 5773 dan Masehi 2013), tidak kebetulan Tuhan mencanangkan Ayin Gimel bagi umat-Nya. Banyak yang berpikir bahwa Gimel itu sama dengan unta, padahal tidak demikian. Namun kata unta (yang dalam bahasa Inggris disebut camel) itu memang diambil atau senada dengan kata Gimel, sedangkan jika kita memperhatikan bentuk huruf Gimel itu menggambarkan seperti kaki yang melangkah namun ujung atasnya menghadap ke atas. Jadi yang Tuhan kehendaki untuk menghadapi tantangan di tahun depan adalah supaya kita terus melangkah, tidak berhenti dan sambil melihat kepada-Nya untuk mengatasi setiap gangguan dan penyesatan yang semakin memuncak. Terus melangkah bahkan terbang, tentu saja bukan seperti unta, namun sebagai rajawali-rajawali muda yang perkasa.
Puncak Penyesatan Si Ular Tua
Pertobatan terbesar (the great revival) harus terjadi sebelum Kedatangan Yang Ke-2, sama seperti pertobatan pertama terjadi sepuluh hari setelah Kenaikan Tuhan Yesus (saat Pentakosta, ketika Roh Kudus pertama kali dicurahkan). Demikian pula Puncak Penyesatan harus terjadi sebelum Akhir Zaman ini, sama seperti penyesatan pertama Si Ular Tua terhadap Hawa & Adam di Awal Zaman. Puncak Penyesatan ini untuk menguji umat-Nya sebagai Mempelai-Nya sebelum Pengangkatan itu terjadi.
Apakah kita sanggup menghadapi Puncak Penyesatan nanti? Dan seperti apakah Puncak Penyesatan itu? Coba simak penjelasan berikut; Kristus disebut sebagai Adam ke-2 dan persamaan antara Kristus dengan Adam sebelum jatuh ke dalam dosa adalah bahwa keduanya memiliki tujuh Roh Allah yang lengkap dan sempurna. Kesempurnaan Adam saat itu menyebabkan Iblis tidak mau berhadapan langsung dengan Adam, melainkan dengan mendatangi Hawa dalam rupa ular.
Mengapa rupa ular yang dipakai? Kata Serafim dalam Yesaya 6:2, "Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang," memiliki arti ular terbang berapi (fiery flying snake). Keberadaan Serafim adalah semacam rombongan voorjider pembuka jalan sebelum seorang Presiden atau seorang pejabat tinggi datang. Jadi saat itu Hawa mengira bahwa Iblis dalam rupa ular adalah utusan yang mendahului Tuhan, pihak yang baik dan tanpa sadar Hawa menanggapi Iblis dan membuka celah.
Tahun Ayin Gimel juga menandakan bahwa kita akan memasuki dari pemulihan kepada keutuhan, dari perjalanan di padang gurun masuk menuju Tanah Perjanjian. Dan saat kita memasuki Tanah Perjanjian, ada begitu banyak musuh yang harus ditaklukkan. Setelah menaklukkan Yerikho dan Ai, maka musuh yang ke-3 adalah Gibeon. Dan Gibeon yang secara fisik dan kekuatan jauh di bawah bangsa Israel, namun mereka menggunakan akal muslihat seperti ular untuk mengelabui umat Tuhan. "Tetapi ketika terdengar kepada penduduk negeri Gibeon apa yang dilakukan Yosua terhadap Yerikho dan Ai, maka merekapun bertindak dengan memakai akal: ... " - Yosua 9:3-4. Suara Roh Tuhan akan semakin lembut, namun pernyataan Iblis akan semakin nyata sehingga tipu muslihat Iblis begitu mudah dianggap sebagai kebenaran sedangkan peringatan Tuhan begitu sulit dipercaya karena kita cenderung untuk ingin mengerti terlebih dahulu untuk bisa percaya.
Jadi Puncak Penyesatan itu akan terjadi begitu halus, begitu masuk akal, hampir sulit untuk dibedakan kecuali kita terus perhadapkan segala perkara kepada Tuhan. Akan ada banyak berkat, banyak kesempatan untuk naik, banyak peluang yang kelihatan menjanjikan yang akan ditawarkan kepada kita, namun tidak semuanya itu adalah bagian kita. Mentalitas raja Uzia akan banyak terungkap dan akhirnya menjerat begitu banyak anak Tuhan karena merasa layak, merasa tinggi dan sebagainya sehingga lupa bahwa semuanya hanya karena anugerah. Orang-orang seperti Uzia inilah yang akhirnya berlaku fasik hingga melanggar covenant dengan Tuhan, yang menjadi sasaran empuk Si Penyesat hingga menjadi kecewa, menolak Tuhan dan murtad. "Dan orang-orang yang berlaku fasik terhadap Perjanjian akan dibujuknya sampai murtad dengan kata-kata licin; tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak." - Daniel 11:32.
2013, Yang Ke-13 & Ular
Berdasarkan strong's concordance bahasa Ibrani yang sama, angka 13 merujuk kepada kata obdan yang artinya kerusakan (destruction) atau kebinasaan (perish). Tahun depan adalah tahun yang ke-13 di awal Millenium ke-3 ini dan tidak kebetulan bahwa berdasarkan almanak penanggalan China, memasuki tanggal 10 Februari 2013 disebut sebagai Tahun Ular (Air) 4711. Sosok ular lagi-lagi muncul.
"Berfirmanlah Allah: 'Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.' Dan jadilah demikian." - Kejadian 1:14-15. Selain matahari dan bulan, benda-benda penerang lainnya adalah (konstelasi) bintang. Dan ada fakta menarik berkenaan dengan konstelasi bintang ini; pada Januari 2011 seorang profesor astronomi bernama Parke Kunkle menjelaskan bahwa telah terjadi pergeseran poros bumi yang menyebabkan posisinya berbeda dengan posisi 3.000 tahun yang lampau sehingga susunan 12 konstelasi utama yang lebih dikenal dengan 12 zodiak (Virgo, Libra, Scorpius, Sagittarius hingga Leo) berubah menjadi 13 konstelasi. Dan zodiak atau konstelasi ke-13 itu adalah Ophiuchus yang dalam bahasa Yunani berarti Pembawa Ular (Serpent Bearer or Holder). Menurut sang profesor bahwa posisi Ophiuchus ada di antara Scorpius dan Sagittarius. Yang aneh adalah bahwa konstelasi Ophiuchus bukanlah konstelasi baru, konstelasi ini sudah ada sejak dahulu bersama dengan konstelasi-konstelasi lainnya, namun mengapa hanya pada tahun-tahun terakhir ini ide memasukkan konstelasi Ophiuchus muncul untuk digabungkan dengan 12 konstelasi lainnya? Sungguh tidak ada yang kebetulan.
Konstelasi Ophiuchus yang terdiri dari beberapa bintang, memiliki bintang utama (Alpha Ophiuchi) yang bernama Ras Alhague yang dalam bahasa Arab berarti Kepala dari Sang Pembawa Ular (The Head of The Serpent Bearer). Kepala merujuk kepada pikiran sebagai pusat medan pertempuran yang selalu menjadi sasaran dari usaha-usaha penyesatan Iblis - Si Ular Tua.
Fakta menarik lainnya adalah bahwa konstelasi Ophiuchus terdiri dari dua konstelasi besar, yaitu konstelasi Ophiuchus yang mengacu kepada Sang Pembawa Ular dan konstelasi Serpent yang mengacu kepada ular itu sendiri. Jauh di dalam konstelasi Serpent terdapat nebula (awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma) yang berbentuk rajawali, disebut juga Eagle Nebula. Nebula terbentuk ketika awan molekul yang sangat luas runtuh di bawah gaya gravitasinya sendiri. Bukankah akhir Juni 2012 lalu Tuhan telah melantik pasukan-Nya sebagai Pasukan Rajawali (Eagle Warriors)? Dapatkah kita memahami maksud Tuhan ini? Tidak lain sebagai persiapan untuk menghadapi berbagai perkara termasuk Puncak Penyesatan yang akan terjadi di tahun yang akan datang. Sekali lagi, tidak ada yang kebetulan bahwa pengaturan Tuhan nyata adanya. Bahkan dalam sebuah siklus rantai makanan, ular adalah salah satu mangsa dari rajawali.
"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." - Roma 12:1-2
Penyebab utama ketika seorang percaya tidak dapat ikut dalam pengangkatan adalah karena tidak dapat membedakan mana yang dimaksud Allah dengan yang baik, yang berkenan dan yang sempurna. Padahal yang baik, belum tentu Tuhan berkenan, apalagi sampai menuju kesempurnaan yang sama seperti Bapa adalah sempurna. Mengapa tidak dapat membedakan? Karena tidak pernah melatih dan mempersembahkan tubuh yang adalah bait-Nya sebagai persembahan yang hidup. Dengan demikian orang tersebut hanya mampu membedakan yang baik dari yang yang jahat, sama seperti ketika Iblis memperdaya Hawa dengan buah dari Pohon Pengetahuan Yang Baik & Yang Jahat. Jadi terus menerus berdisiplin melatih tubuh, mempersembahkan tubuh dan menyalibkan daging adalah jalan satu-satunya untuk kita layak mengikuti Pengangkatan Gereja yang tidak lama lagi.
Sekali lagi, Gimel berarti terus melangkah (sampai garis akhir) dengan kekuatan dan kemampuan yang dari Tuhan sambil mata (hati) kita tertuju kepada-Nya senantiasa.