Labels

Thursday, December 20, 2012

Dua Rumus Matematika Di Ayin Gimel 5773

"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. " - Yoel 2:28-29

Jakarta, 19 Desember 2012

Dear Brothers and Sisters,

Saya ingin share sedikit tentang mimpi yang saya alami beberapa hari yang lalu. Saya bukan tipe orang yang suka cerita pengalaman di publik. Saya lebih suka ngobrol dan sharing in private dengan seseorang. Makanya kalau saya mau cerita ini percayalah bukan karena saya yang mau. Tapi Roh Kudus desak saya terus untuk tulis mimpi saya ini.

Sejujurnya, dalam minggu-minggu ini (minggu ke 2 - 3 Desember 2012) saya disuruh Tuhan untuk duduk diam dan banyak doa, menyembah, baca Firman. Teman saya, seorang pasukan doa di Kudus, menyampaikan pesan bahwa saya harus melakukan hal itu. Jadi, setiap malam pulang kerja saya datang menghadap kepada Tuhan dan hanya dalam hitungan detik Dia hadir di kamar saya. Dan itu saya alami malam demi malam. Ada kalanya suatu malam saya sudah lelah sekali dan bilang ke Tuhan, "Saya tidur ya, Tuhan?" Namun waktu berbaring Dia lawat saya lagi dengan hadirat-Nya. Akhirnya saya bangun dan mulai berdoa lagi walau tubuh sudah lelah sekali. Di malam-malam jam doa itu seringkali mulut saya bergerak sendiri tanpa bisa dikontrol sambil menyanyikan nada-nada dalam bahasa-bahasa roh yang saya tidak mengerti apa artinya. Terkadang Roh Kudus memberi penafsirannya, terkadang tidak. Ada kalanya saya mendengar nada-nada yang indah sekali, seperti saya sedang ikut bernyanyi dengan paduan suara surgawi. Mulia sekali! Awesome!

Suatu malam setelah berdoa, saya tertidur dan diberi mimpi. Di mimpi itu Tuhan beri saya kertas warna putih berbentuk kotak, segitiga dan lain-lain Kertas itu lembut atau lembek sekali waktu disentuh bahkan seperti bisa dimakan. Lalu Tuhan mulai bagi-bagikan kertas itu ke saya dan seorang anak Tuhan lainnya. Lalu ada sebuah potongan kertas yang diberikan ke orang lain. Lalu saya tanya Tuhan, "Tuhan, koq aku tidak dikasih kertas itu. Aku juga mau". 

Lalu Tuhan jawab, "Sebenarnya potongan kertas itu adalah jatah dan bagianmu. Tapi kalau kamu tidak menghargai apa yang Kuberikan bagimu, suatu ketika bagianmu bisa Kuberikan kepada orang lain." 

Lalu saya terbangun dan diingatkan Tuhan perumpamaan tentang talenta: "Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya." - Matius 25:29. Untuk lebih jelasnya saya coba ambil Alkitab terjemahan lain. Ayat ini sangat bagus sekali kalau kita lihat dari terjemahan versi The Message: "Take the thousand and give it to the one who risked the most. And get rid of this 'play-it-safe' who won’t go out on a limb. Throw him out into utter darkness." Terjemahan Indonesia: "Ambillah yang seribu (satu talenta) dan berikan kepada orang yang paling berani menanggung resiko. Dan singkirkan orang yang 'hanya suka bermain di zona yang aman' yang tidak mau mengambil resiko. Lemparkan dia ke dalam kegelapan yang paling gelap."

Frasa "go out on a limb" adalah sebuah idiom bahasa Inggris yang berarti:

1. Mengambil resiko.
2. Menempatkan diri kita di posisi yang tidak menguntungkan demi menolong orang lain. (Salah satu makna Ayin Gimel 5773).
3. Mengambil kesempatan yang ada. (peka dan tanggap akan kairos-Nya Tuhan)
4. Melakukan sesuatu yang berbeda tidak ikut-ikutan seperti kebanyakan orang. 

Sedangkan orang yang menyia-nyiakan talenta / karunia adalah:

1. Orang yang tidak berani mengambil resiko. Bukankah Yesus mengambil resikonya untuk datang ke dunia? Dia tahu resikonya bahwa Dia akan mati di kayu salib secara brutal.

2. Orang yang tidak mau berkorban buat orang lain. Kisah orang Samaria yang baik hati adalah contoh yang tepat untuk orang yang berkorban buat orang yang bahkan tidak dikenalnya. (Lukas 10:25-37)

3. Orang yang tidak berani ambil kesempatan dalam kairos-Nya Tuhan. Beberapa hamba Tuhan sebenarnya Tuhan suruh mendirikan sebuah pelayanan khusus untuk mereka yang terbuang, yakni para gelandangan, tuna wisma, preman, mantan napi, waria dan sebagainya. Namun tidak ada yang mau sampai adanya Mahanaim - Bekasi yang diinisiasi oleh Ev. Iin Tjipto sekian tahun lalu dengan segala resiko maupun berkatnya. Efesus 5:16 dari versi Amplified Bible berkata: "Making the very most of the time [buying up each opportunity], because the days are evil." Terjemahan Indonesia: "Menggunakan waktu sebaik-baiknya [membeli setiap kesempatan], karena hari-hari ini adalah jahat."  Apakah kita berani membeli setiap kesempatan yang Tuhan berikan?

4. Orang yang tidak berani tampil beda. Ada perbedaan yang jelas antara anak-anak Tuhan dengan orang yang tidak mengenal Allah. Kalau hidup kita sama saja dengan orang dunia, ada yang SALAH di hidup kita. Maleakhi 3:18 - "Maka kamu akan melihat perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepadaNya."

Faktanya, perumpamaan tentang talenta ini ada dalam pengajaran Tuhan Yesus dimana hal ini ditulis satu paket di dalam konteks mengenai Akhir Zaman di Injil Matius pasal 24-25. Kedatangan Anak Manusia, siksaan yang berat, Penghakiman Terakhir dan sebagainya. Saya percaya Tuhan Yesus sedang memperingatkan anak-anak-Nya di Akhir Zaman supaya tidak menyia-nyiakan talenta, karunia dan kesempatan yang Tuhan berikan dan menimbunnya begitu saja. Akhirnya adalah dicampakkan ke Neraka!

Ketika Tuhan Bermatematika

Dua hari yang lalu (17 Desember 2012) saya diberi mimpi lagi. Terus terang bahwa saya ini sangat lemah dalam bidang eksak. Jadi rumus Matematika, Fisika, dan Kimia adalah mata pelajaran yang sangat saya tidak sukai. Nilai ujian Matematika saya waktu sekolah di SMA bahkan cuma 0,85 (per 10) karena memang saya tidak suka rumus-rumus matematika. Pusing!!! Tapi pelajaran Bahasa, Sejarah dan sebagainya saya selalu dapat nilai antara 8, 9, dan 10. Anehnya di mimpi saya itu tiba-tiba Tuhan, Pribadi yang saya tidak bisa lihat wajah-Nya tapi dalam roh saya tahu itu Tuhan, menuliskan sebuah rumus. Dan saya bingung dengan rumus itu. Itu asli betul-betul rumus matematika. Lalu saya tanya, "Tuhan, ini rumus apa? Simbol-simbolnya aku tidak mengerti." Tuhan jawab dengan menuliskannya dalam kata-kata:

Rumus pertama:
Kehidupan Rohani × Dosa = Dosa

Katakanlah kehidupan rohani nilainya 100 dan dosa nilainya 1. Jadi, 100 × 1 = 100. Dapat kita simpulkan bahwa semakin besarnya nilai kehidupan rohani kita, tapi selama dosa masih ada, maka potensi kita jatuh ke dalam dosa nilainya paling sedikit sama dengan kehidupan rohani kita. Sedangkan jika dosa tidak ada, maka potensi kita untuk jatuh ke dalam dosa juga tidak ada, 100 x 0 = 0.

Lalu apa yang dimaksud dengan dosa di sini? Kehidupan raja Daud dapat dijadikan contoh. Dia memiliki kehidupan rohani yang sedemikian luar biasa, sampai-sampai Tuhan jatuh hati kepadanya. Setelah melewati begitu banyak ujian dan penderitaan, ia menerima promosi dan penggenapan janji Tuhan atas dirinya dengan menjadi raja atas seluruh Israel. Namun inilah dosanya, yakni ketika di suatu pergantian tahun dimana seharusnya ia ikut berperang, ia malah tinggal di istana karena merasa sudah tidak perlu lagi melakukan hal itu, cukup jenderal dan tentaranya saja yang turun ke medan perang. Sebagai hasilnya, Iblis me"multiplikasi" celah yang ada dengan Batsyeba bahkan berujung pada konspirasi pembunuhan terhadap Uria dan pertikaian serta pemberontakan dalam keluarga kerajaannya - Amnon memperkosa Tamar, Absalom memberontak dan tewas dibunuh, dan Adonia pun harus binasa di tangan Salomo. Dosanya dimulai ketika sikap hatinya menyimpang dan mulai menjadi sombong.

Sekarang seharusnya kita menyadari bahwa betapa kudusnya Tuhan itu sehingga Dia tidak bisa bercampur dengan dosa. Dosa kesombongan, amarah, kepahitan, bersungut-sungut, negative thinking, malas, kedagingan dan sebagainya. Kehidupan rohani kita bisa kosong bila dosa masih menguasai kita. Yesus berkata: "Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna." - Yohanes 6:6. Dan rasul Paulus menambahkan, "Sebab jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup." - Roma 8:13.

"Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah." - Ibrani 12:1-2. Jadi jalan satu-satunya supaya nilai dosa kita tetap nol adalah dengan terus fokus hanya kepada-Nya. Esensi dosa adalah tidak kena kepada target (sin means missing the target), jadi hanya mengarahkan mata kita terus kepada-Nya maka kita dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya. Sedangkan ketika mulai mengarahkan mata hati kita dari pada-Nya, potensi jatuh ke dalam dosa sudah mulai terbuka.

Kemudian Tuhan tuliskan lagi simbol-simbol lainnya. Dan saya juga tidak mengerti apa artinya. Lalu saya bertanya lagi, "Tuhan, ini artinya apa? Simbol-simbol ini saya tidak mengerti." Dia jawab dengan menuliskan ke dalam bahasa yang saya mengerti:

Rumus Kedua:
Kehidupan Rohani × Iman Percaya × Tangan yang Rajin Bekerja = Multiplikasi Demi Multiplikasi

Jadi misalnya nilai kehidupan rohani 100, nilai iman 90 dan pekerjaan tangan kita bernilai 80, maka hasilnya adalah 720.000. Saya diajari betapa hidup kita dalam Tuhan sebenarnya akan mengalami multiplikasi demi multiplikasi asalkan hidup kerohanian kita terus bertumbuh dalam iman dan mengerjakan bagian kita dengan tekun. Namun berapa banyak anak-anak Tuhan hidupnya stagnant, begitu-begitu saja, bersikap kerdil, mau enaknya saja, mau gampangnya saja, terus takut untuk mengambil resiko dan tidak bertumbuh karena mereka pikir sudah cukup jadi orang Kristen biasa-biasa saja. Pergi ke gereja dengar kotbah tiap minggu, bahkan mungkin ikut ambil pelayanan, tapi kerohanian mereka ternyata kerdil, tidak bertumbuh. Mereka hanya mau dengar tentang Tuhan yang baik, Juru selamat, Gembala yang baik, Jehovah Jireh, Jehovah Rapha dan seterusnya. Tapi roh mereka tidak dibangun setiap hari. Mereka tidak berpetualang dengan iman mereka. Mereka tidak mau dengar Allah berbicara dan bekerja dengan giat hanya untuk diri sendiri bukan untuk memperlebar Kerajaan Allah di manapun mereka ditempatkan.

Setelah itu saya terbangun lagi dan merasa heran, mengapa Tuhan kasih saya rumus matematika? Padahal Dia tahu saya sangat tidak menyukai rumus Matematika. Pesan Tuhan ini adalah warning buat saya pribadi. Semakin hari semakin saya merasakan Tuhan lebih dekat dan lebih dekat lagi. Roh Kudus bahkan sempat bicara dengan kuat untuk saya membangun mezbah keluarga, menggerakkan komsel demi komsel dan sebagainya.

Kita semua percaya kedatangan Tuhan Yesus semakin dekat. Tapi masih banyak jiwa-jiwa yang harus kita menangkan bagi Dia. Ada domba-domba Tuhan yang harus digembalakan agar tidak sesat dan terpelihara dan terbangun dengan benar. Indonesia dan bangsa-bangsa sedang menanti-nantikan lawatan Tuhan. Biarlah kita terhitung menjadi orang-orang yang memultiplikasikan talenta, orang-orang yang berani mengambil resikonya, membangun kehidupan rohani yang bertumbuh dewasa, menanggalkan dosa dengan mata kita tetap tertuju kepada Yesus, bukan kepada manusia maupun yang lainnya. Siapkan kami Tuhan! Kami mohon anugrah-Mu. Maranatha, datanglah ya Tuhan Yesus! Amin!

- Jean O. Christensen -

2 comments:

  1. Haleluya! Awesome!
    Thank you bro Windu untuk penambahan dan revisi kata-katanya.
    Cara loe menulis gw kagum. Gw harus belajar banyak dengan gaya menulis loe yang tertata rapih punctuationnya.

    Sepertinya kita akan banyak berkolaborasi untuk menulis dan sharing, tukar pikiran nantinya.


    Again, Thank you bro!

    ReplyDelete
  2. Thank u bro untuk sharingnya, gw diberkatin bgt yg pasti apa yg di share ada msg Tuhan buat saya scr pribadi. Salam knl army in Christ -FT-

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.