Kitab Wahyu pasal 2:
ayat 8 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup kembali:
Kata Smirna dalam bahasa Yunani berarti mur, yang menunjukkan makna penderitaan. Gereja Smirna adalah gereja yang menderita di bawah penganiayaan Kekaisaran Romawi, dari akhir abad pertama hingga awal abad keempat, ketika Konstantinus Agung, kaisar dari Kekaisaran Romawi menerima agama Kristen sebagai agama negaranya.
Ketika menderita, Gereja harus mengenal bahwa Tuhan adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang ada untuk selama-lamanya dan Yang tidak berubah selamanya. Bagaimanapun situasi penganiayaan itu, Ia tetap sama; tidak ada sesuatu yang bisa berada di depan-Nya, juga tidak ada sesuatu yang bisa berada di belakang-Nya. Segala sesuatu berada di dalam batas pengendalian-Nya.
Selain itu, Gereja yang menderita harus mengenal Dia sebagai Yang bangkit dan menang atas maut, sehingga Gereja dapat bertahan terhadap berbagai penderitaan. Dan betapapun beratnya hal itu, Gereja akan tetap hidup karena memiliki Kristus. Dalam sejarah kaum panggilan atau bangsa pilihan, Jemaat Smirna seumpama kisah perbudakan dan kehidupan padang gurun di zaman Musa.
Ketika menderita, Gereja harus mengenal bahwa Tuhan adalah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang ada untuk selama-lamanya dan Yang tidak berubah selamanya. Bagaimanapun situasi penganiayaan itu, Ia tetap sama; tidak ada sesuatu yang bisa berada di depan-Nya, juga tidak ada sesuatu yang bisa berada di belakang-Nya. Segala sesuatu berada di dalam batas pengendalian-Nya.
Selain itu, Gereja yang menderita harus mengenal Dia sebagai Yang bangkit dan menang atas maut, sehingga Gereja dapat bertahan terhadap berbagai penderitaan. Dan betapapun beratnya hal itu, Gereja akan tetap hidup karena memiliki Kristus. Dalam sejarah kaum panggilan atau bangsa pilihan, Jemaat Smirna seumpama kisah perbudakan dan kehidupan padang gurun di zaman Musa.
ayat 9 - Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu--namun engkau kaya--dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Gereja yang menderita bahkan miskin harta, namun memiliki kelimpahan dalam roh dan hayat karena Kristus. Para penganut agama Yahudi memfitnah Gereja karena mereka tetap mempertahankan ritual agamawi yang sesungguhnya sudah dirampungkan oleh Kristus di atas kayu salib. Namun mereka yang mengaku sebagai orang Yahudi sesungguh adalah jemaah Iblis di mata Allah. Karena setelah Kristus mati dan bangkit, Allah hanya mencari Gereja yang menyembah dalam roh dan kebenaran, bukan ritual maupun mentalitas agamawi.
ayat 10 - Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Iblis berperan sebagai pendakwa dan pemfitnah, sebagai seteru Allah. Ungkapan "sepuluh hari" menunjukkan bahwa penderitaan membawa kepada kesempurnaan karena betapapun hebatnya siksaan Kekaisaran Romawi, Gereja tetap masih ada hingga sekarang. Sepuluh juga berbicara tentang sejarah sepuluh jenis penganiayaan yang diderita Gereja sejak masa kaisar Nero hingga kaisar Kontantinus Agung. Mahkota kehidupan adalah pahala bagi yang setia sampai akhir dalam penderitaan. Suatu janji akan adanya kebangkitan yang luar biasa dari antara orang mati.
ayat 11 - Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."
Yang menang dan setia hingga akhir penderitaan akan terhindar dari kematian yang kedua seperti yang tertulis dalam Wahyu 20:11-15, yakni mereka yang namanya tidak tercantum dalam kitab kehidupan akan dibuang ke dalam lautan api.
Yang menang dan setia hingga akhir penderitaan akan terhindar dari kematian yang kedua seperti yang tertulis dalam Wahyu 20:11-15, yakni mereka yang namanya tidak tercantum dalam kitab kehidupan akan dibuang ke dalam lautan api.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.