Rhema Tuhan pagi ini (20 Desember 2016),
"Tahukah kamu mengapa Aku memberikan pewahyuan yang berbeda-beda kepada Gereja-Ku? Pewahyuan tentang penginjilan, pewahyuan tentang penyembahan, pewahyuan tentang peperangan rohani, pewahyuan tentang Akhir Zaman dan sebagainya. Karena anak-anak-Ku dan hamba-hamba-Ku cenderung ingin menjadi yang terbesar dan terhormat di antara semuanya."
"Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan." - Lukas 22:26
Tuhan paham benar tabiat kita semua, cenderung mencari kenyamanan, menonjolkan kebanggaan semu, memamerkan jasa, dan di atas segalanya adalah perasaan untuk merasa yang paling hebat. Padahal semuanya itu adalah karya Roh-Nya dan kita hanya saluran yang jika tidak dipakai maka akan kering dan mati.
Yang termuda adalah yang terbaru, termasuk dalam pewahyuan. Jadi jika dari mereka yang merasa lebih senior terganggu dengan yang lebih muda, itu sudah resikonya. Yang termuda dalam setiap masa selalu di-bully, dicap sesat bahkan sampai dibunuh, karena yang lebih senior merasa terancam dengan yang lebih junior.
Persis siapa? Saul! Yakni yang merasa terganggu ketika didapati sudah bukan yang terhebat menurut kata orang. Yang merasa terancam ketika telah memiliki ribuan jasa lalu ada yang lebih muda dan lebih berprestasi sepuluh kali lipatnya.
Ya, perbedaan itu sengaja Ia ciptakan supaya Ia menemukan siapa yang paling setia mengerjakan tanggung jawabnya sesuai dengan Voice-Nya di tengah-tengah derasnya dengung noise "para senior" yang kalap dengan penghormatan orang lain.
Dan yang paling setia itulah yang paling membahagiakan Hati-Nya.
Tuhan memberkati.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.