Jadi sekarang kita telah mengetahui bahwa jumlah manusia yang mengisi cawan doa merupakan variabel tidak tetap yang ikut menentukan seberapa besar kuasa sorgawi yang hendak dimanifestasikan ke atas bumi. Semakin banyak orang yang ikut berdoa, semakin besar kuasa yang dimanifestasikan. Sedangkan Tuhan merupakan variabel tetapnya yang tidak pernah kesulitan untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang.
Mengapa jumlah orang sebagai variabel tidak tetap diperhitungkan Tuhan dan ikut menentukan? Sebab hal itu sudah merupakan desain dan ketentuan takdir manusia sejak manusia diciptakan. Perhatikan ayat berikut ini,
"Berfirmanlah Allah: 'Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.' Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: 'Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.'" - Kejadian 1:26-28
Berdasarkan firman tersebut, maka yang diberi otoritas untuk berkuasa sepenuhnya atas seluruh isi bumi adalah manusia, yakni yang memiliki roh, jiwa serta tubuh, BUKAN Allah, sekalipun Allahlah yang menciptakan bumi ini, karena Allah adalah Roh tanpa tubuh. Di kemudian hari, Iblis merebut kuasa dan otoritas ini dari tangan Adam, dengan memanfaatkan tubuh ular. Tanpa tubuh ular, Iblis tidak bisa merebutnya, sebab Iblis pun adalah roh adanya.
Perhatikan Yesus Kristus, Tuhan kita. Dia adalah Anak Allah, sekaligus Anak Manusia. Untuk menghadirkan Roh Kristus di bumi, Allah memakai tubuh Yesus dari seorang perawan. Adam yang pertama membawa manusia jatuh ke dalam dosa, Adam yang kedua membawa manusia kembali kepada Allah. Tubuh Yesus memberikan lisensi bagi Roh Kristus bertindak sampai tuntas di atas kayu salib, mati dan memperoleh kebangkitan dan kuasa kebangkitan itu.
Jadi tubuh kita ini merupakan lisensi untuk kita berkuasa di bumi, sedangkan mereka yang meninggal tidak diperbolehkan lagi untuk berada di bumi. Ketika manusia mengalami kematian fisiknya, maka rohnya harus meninggalkan bumi selama maksimal 40 hari kemudian. Itu sebabnya, Tuhan sangat membenci pemanggilan arwah, bahkan kematian Saul disebabkan ia ada meminta petunjuk dari arwah (1 Samuel 28:7, 1 Tawarikh 10:13).
Karena tubuh kita memiliki otoritas untuk menghadirkan kuasa spiritual di bumi, maka Tuhan meminta supaya kita mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah sebagai wujud ibadah yang sejati. Perhatikan, bahwa yang diminta untuk dipersembahkan adalah tubuh dan BUKAN roh, sedangkan jiwa mengikuti mana yang terkuat di antara keduanya. Tubuh yang lebih dipersembahkan tentu akan memperkuat roh atau manusia batiniah orang tersebut. Dari sinilah pembaharuan akal budi terjadi di jiwa, sehingga pikiran, perasaan dan kehendaknya mampu membedakan level-level kehendak Allah, yakni yang baik, yang berkenan dan yang sempurna.
Makna Cawan
Kata cawan dalam bahasa Ibrani adalah menaqqith (מְנַקִּיּוֹת), yang berasal dari kata dasar naqah (נָקָה) yang berarti dibebaskan, dibersihkan, dianggap tidak bersalah, diluputkan. Dengan demikian, sesungguhnya tubuh kita ini adalah cawan yang harus terus menerus dibersihkan dengan dipersembahkan supaya didapati semakin layak untuk mengemban persekutuan yang kudus dengan Tuhan, Allah kita.
"Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?" 1 Korintus 6:18-19
Semakin besar kerelaan kita untuk mempersembahkan tubuh kita, maka semakin besar kuasa, otoritas dan kedaulatan Roh Kudus di dalam hidup kita. Dan semakin besar ruang bagi Roh Kudus-Nya di dalam hidup kita, semakin besar pula dampak kuasa dan kemuliaan Allah yang bisa dimanifestasikan dalam hidup kita.
Coba perhatikan mereka yang di luar Kristus namun sangat peka dan agresif dengan hal-hal spiritual ini, yakni para dukun, para pertapa, dan sejenisnya. Mereka sangat memahami hukum roh ini untuk memperoleh apa yang mereka inginkan. Mereka melakukan doa, puasa sambil bertapa, yang pada prinsipnya memiliki proses yang mirip. Mereka mempersembahkan tubuh dengan bertapa dan berpuasa untuk mengembangkan kemampuan manusia batiniah mereka.
Terlebih lagi jika mereka mempersembahkan tubuh dengan jalan mengadakan perjanjian dengan kuasa gelap hingga menjual jiwa mereka demi memperoleh apa yang mereka inginkan, tentu mereka akan semakin memiliki kuasa yang semakin besar. Dan pada prakteknya, janganlah heran jika berbagai insiden besar seperti Kurusuhan Mei 1998 dan berbagai aksi jahat lainnya diisukan melibatkan banyak dukun dan berbagai punggawa kuasa gelap lainnya. Hukum roh sedang berlaku, baik itu Roh Tuhan maupun roh jahat.
Dan ya, sekali lagi saya katakan bahwa jumlah manusia ikut menentukan seberapa besar manifestasi kuasa Tuhan maupun kuasa gelap bisa dilepaskan di bumi. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya. Perebutan kekuasaan akan selalu ada dan sejarah manusia dimulai sejak adanya pertempuran antara dua kerajaan, Kerajaan Allah dan kerajaan kegelapan.
Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.
Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.
Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya, Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.