Kitab Wahyu pasal 3:
ayat 7 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.
Filadelfia artinya kasih persaudaraan, melambangkan kehidupan Gereja yang normal yang dipulihkan oleh saudara-saudara yang dibangkitkan oleh Tuhan di Inggris pada awal abad ke-19 (tahun 1800-an). Seperti halnya gereja Reformasi (Sardis), adalah reaksi Tuhan atas gereja Tiatira, demikian pula Filadelfia, adalah reaksi Tuhan atas gereja Reformasi yang mati. Reaksi ini akan berlangsung terus sebagai kesaksian yang berkebalikan terhadap Tiatira dan Sardis yang merosot, sampai Tuhan kembali.
Tuhan dalam porsi kekudusan dan kebenaran-Nya sendiri akan memulihkan, memisahkan dan menyertai gereja ini dari dunia. Dengan kunci Daud, kepada jemaat ini dibukakan begitu banyak rahasia Tuhan dan sorgawi serta kuasa untuk membuka dan menutup segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.
Dalam sejarah kaum panggilan atau bangsa pilihan, Jemaat Filadelfia seumpama kisah dan masa pemerintahan raja Daud yang penuh dengan perkenan Tuhan.
Tuhan dalam porsi kekudusan dan kebenaran-Nya sendiri akan memulihkan, memisahkan dan menyertai gereja ini dari dunia. Dengan kunci Daud, kepada jemaat ini dibukakan begitu banyak rahasia Tuhan dan sorgawi serta kuasa untuk membuka dan menutup segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.
Dalam sejarah kaum panggilan atau bangsa pilihan, Jemaat Filadelfia seumpama kisah dan masa pemerintahan raja Daud yang penuh dengan perkenan Tuhan.
ayat 8 - Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Sejak pemulihan penghidupan gereja yang wajar dimulai pada awal abad ke-19, sampai sekarang, pemulihan Tuhan selalu memiliki pintu yang terbuka. Hari ini, meskipun banyak tentangan (bahkan dari dalam kalangan gereja), pintu ini tetap terbuka di seluruh dunia karena kuncinya ada pada Kepala Gereja, bukan di tangan para penentang.
Tuhan tidak menilai kekuatan kita, karena memang kita tidak akan pernah kuat dan mampu menyelesaikan segala sesuatu yang ia tetapkan sampai garis akhir. Yang Ia inginkan adalah kerelaan dan ketersediaan kita untuk terus mengikuti-Nya sampai semuanya genap.
Firman-Nya adalah pengutaraan-Nya dan nama-Nya adalah diri-Nya sendiri. Walaupun gereja Reformasi (Sardis) sedikit banyak sudah dipulihkan kepada firman Tuhan, namun mereka menyangkal nama Tuhan dengan menjadikan diri mereka denominasi-denominasi, mengambil nama-nama lain seperti, Anglikan, Presbiterian dan sebagainya. Hal penamaan ini merupakan bentuk penyimpangan dan perzinahan rohani. Sedangkan gereja pemulihan (Filadelfia) mutlak milik Tuhan, tidak ada keterkaitan dengan sebutan apapun.
Sebagai perawan suci yang telah dipertunangkan dengan Kristus, gereja seharusnya tidak memiliki nama lain, selain nama calon Suaminya. Semua nama lain merupakan kekejian bagi Allah. Itu sebabnya dalam gereja pemulihan, tidak ada ajaran Bileam, tidak ada ajaran Nikolaus, tidak aa ajaran Izebel, juga tidak ada seluk beluk Iblis, sehingga tidak memiliki predikat denominasi dan roh agamawi serta tidak terikat tradisi.
Tuhan tidak menilai kekuatan kita, karena memang kita tidak akan pernah kuat dan mampu menyelesaikan segala sesuatu yang ia tetapkan sampai garis akhir. Yang Ia inginkan adalah kerelaan dan ketersediaan kita untuk terus mengikuti-Nya sampai semuanya genap.
Firman-Nya adalah pengutaraan-Nya dan nama-Nya adalah diri-Nya sendiri. Walaupun gereja Reformasi (Sardis) sedikit banyak sudah dipulihkan kepada firman Tuhan, namun mereka menyangkal nama Tuhan dengan menjadikan diri mereka denominasi-denominasi, mengambil nama-nama lain seperti, Anglikan, Presbiterian dan sebagainya. Hal penamaan ini merupakan bentuk penyimpangan dan perzinahan rohani. Sedangkan gereja pemulihan (Filadelfia) mutlak milik Tuhan, tidak ada keterkaitan dengan sebutan apapun.
Sebagai perawan suci yang telah dipertunangkan dengan Kristus, gereja seharusnya tidak memiliki nama lain, selain nama calon Suaminya. Semua nama lain merupakan kekejian bagi Allah. Itu sebabnya dalam gereja pemulihan, tidak ada ajaran Bileam, tidak ada ajaran Nikolaus, tidak aa ajaran Izebel, juga tidak ada seluk beluk Iblis, sehingga tidak memiliki predikat denominasi dan roh agamawi serta tidak terikat tradisi.
ayat 9-10 - Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau. Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
Jemaah Iblis adalah mereka yang mengaku orang Yahudi, namun keluar dari apa yang Tuhan kehendaki. Sinagoga Yahudi mempertahankan agama dan tradisi Yahudi, yang tersusun dari imam perantara, tata cara harfiah, Bait Suci yang material, dan janji yang bumiah. Namun gereja pemulihan telah menaklukkannya dengan menyingkapkan kesalahan dan kedegilan agama Yahudi yang mempertahankan keempat hal tersebut.
Ada firman ketekunan-Nya, yakni firman penderitaan Tuhan. Sampai hari ini Tuhan tetap dengan tekun menanggung penolakan dan penganiayaan. Jita bukan hanya berbagian dalam kerajaan-Nya, melainkan juga berbagian dengan ketekunan-Nya. Untuk itu, kita harus menanggung penolakan dan penganiayaan yang diderita-Nya.
Akan datang hari pencobaan yang besar, yakni penderitaan di masa 7 sangkakala dan 7 cawan. Namun karena gereja pemulihan berpegang pada firman ketekunan-Nya, maka Tuhan berjanji akan melindunginya terhindar, bukan hanya dari pencobaan tersebut, melainkan dari saat pencobaan itu (mengacu kepada rapture atau pengangkatan Gereja). Janji ini sama dengan yang tertulis di Lukas 21:36, "Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia." Sedangkan bagi mereka yang tidak berpegang pada firman ketekunan-Nya akan tertinggal dalam saat pencobaan itu.
ayat 11-13 - Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Tuhan memimpin Gereja dalam pemulihan-Nya memasuki perasaan tentang kedatangan-Nya, sebab Gereja mengasihi Tuhan. Gereja pemulihan sudah memperoleh mahkota. Tetapi harus mempertahankannya supaya tidak direbut.
Menang berarti mengacu kepada mempertahankan mahkota tersebut. Pemenang akan dijadikan sokoguru atau pilar dari bangunan Allah dan tidak akan keluar lagi. Janji ini akan tergenapi pada Masa Kerajaan Seribu Tahun, sebagai pahala bagi para pemenang.
Nama Allah, nama Yerusalem Baru, dan nama baru Tuhan, tertulis pada diri pemenang. Ini menunjukkan bahwa kaum pemenang dimiliki oleh Allah, oleh Yerusalem Baru dan oleh Tuhan. Dan ketiganya juga milik kaum pemenang, sehingga menunjukkan bahwa kaum pemenang bersatu dengan ketiganya. Yerusalem Baru yang tunggal dalam Masa Kerajaan Seribu Tahun merupakan bagian kaum pemenang, sedangkan Yerusalem Baru pada zaman langit baru dan bumi baru merupakan bagian bersama semua orang tebusan sampai selama-lamanya.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.