Mungkin banyak di antara kita yang masih belum mengerti apa yang dimaksud dengan PEMBALIKKAN KEADAAN. Ide ini kita pelajari dari kisah hidup Ratu Ester pada masa pemerintahan Raja Ahasyweros (King Xerxes) dari Kerajaan Persia.
Cerita ini dimulai ketika Haman bin Hamedata (orang Agag) diangkat sebagai pembesar tertinggi setelah Raja Xerxes dan semua pejabat tunduk & sujud kepadanya – kecuali Mordekhai, paman Ester. "Ketidakpatuhan" Mordekhai mengundang protes keras dari kalangan pegawai raja dan menimbulkan amarah besar serta dendam yang mendalam di hati Haman. Dalam dendamnya, Haman bertekad untuk bukan saja membalas Mordekhai namun juga membantai habis seluruh bangsa Israel. (Ester 3:1-6)
Niat Haman tidak sekedar perasaan sesaat, hal ini dibuktikan dengan dirinya yang kemudian mencari “hari baik” untuk melaksanakan niatnya tersebut dengan cara membuang undi melalui sebuah ritual tertentu. Dengan hal ini penentuan hari pembantai tersebut bukan saja melibatkan manusia, tapi juga Setan. Bulan ke-12 – bulan Adar, hari yang ke-13 ditentukan sebagai “hari baik” tersebut. Haman juga menetapkan rencana pembantaian bangsa Israel dalam sebuah undang-undang resmi (sekelas Perpu) dengan seijin Raja Xerxes.
Singkat cerita Haman akhirnya dihukum mati oleh Raja Xerxes karena sebuah kesalahan fatal terhadap Ratu Ester bahkan sebelum bulan Adar tiba. Raja pun semakin simpati dengan Ratu Ester. Namun karena undang-undang pembantaian tidak dapat dibatalkan, maka dibuatlah peraturan yang kedua – bahwa rakyat Israel diperboleh mengangkat senjata untuk membela diri bahkan balik membantai para musuhnya. (Ester 8:10-17)
Dan ketika tiba “hari baik” yang dinanti, bulan Adar hari yang ke-13, dimana ditetapkan sebagai hari malapetaka bagi bangsa Israel dibalikkan oleh Tuhan (Ester 9:1) menjadi hari kemenangan dan penuh sukacita. Bangsa Israel membantai habis lebih dari 75,000 pembencinya, termasuk kesepuluh anak-anak Haman.
Apapun keadaan kita saat ini, seburuk apapun itu, percayalah Tuhan mampu dan mau membalikkan keadaan kita. Kutuk dapat diubah menjadi berkat. Dibalikkan keadaannya lebih dari sekedar sebuah pemulihan. Dari sebuah posisi yang ekstrim diubah ke sebuah posisi ekstrim lain yang berlawanan. Yang perlu kita lakukan adalah tetap percaya, tinggal tetap dalam kasih karunia-Nya (Ibrani 12:15).
Saudara-saudari yang kekasih, tanggal 20 Maret 2011 ini tepatnya hari Minggu adalah hari raya Purim. Saya mendorong saudara-saudari untuk berdoa sejak sekarang hingga pada harinya untuk apapun pergumulan, masalah, tantangan dan keadaan yang kita hadapi saat ini termasuk keadaan bangsa Indonesia supaya di dalam Tuhan keadaan kita mengalami pembalikkan. Yang berhutang menjadi berkelimpahan, yang pengangguran menjadi berkat bagi banyak orang, yang dibenci menjadi begitu dicintai dalam anugerah-Nya.
Sekarang saya menjadi semakin yakin bahwa minimal 70% dari bangsa ini akan dilawat Tuhan luar biasa dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Tak ada penundaan, sekarang dan amin!
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.