13 Masa Kelaparan Yang Tercatat Di Alkitab
Tahun 2013 merupakan awal dari bencana kelaparan besar-besaran yang akan semakin memuncak di beberapa tahun ke depan seperti yang sudah dinubuatkan. Kelaparan kali ini bukan hanya bicara pangan, namun juga kelaparan di jiwa dan roh. Gereja dan umat pasukan-Nya diharapkan bersiap menghadapi peluang terbesar dan terakhir ini supaya penggenapan pemberitaan Injil terjadi sesuai dengan rencana-Nya. Berikut 13 masa kelaparan itu:
1. Kelaparan di zaman Abraham - "Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu." - Kejadian 12:10. Pada saat kelaparan datang, Abraham (Abram saat itu) harus pergi ke Mesir, yang adalah lambang dari dunia (sekuler). Ini berbicara bahwa kita sebagai Gereja harus keluar dari zona nyaman, masuk ke dalam dunia dan menaklukkannya. Momentum atau kairos Tuhan di 2013 ini akan membuka pintu bagi banyak anak-anak-Nya terutama mereka yang biasa hanya melayani pelayanan gerejawi untuk terjun ke dunia sekuler, menjadi terang bagi masyarakat di sekitarnya.
Ada cerita seorang pendeta di Jawa Tengah sekian puluh tahun lalu mengalami masa kelaparan dan kekurangan uang yang cukup parah. Pendeta ini berdoa dan Tuhan mengirimkan hamba-Nya untuk memberikan sejumlah modal untuk membuka usaha roti. Karena uang modal awal tidak seberapa, pendeta ini mulai membuat dan berjualan donat, yang hanya membutuhkan penggorengan (belum mampu membeli mesin pemanggang roti). Dalam 6 bulan, ia sudah mampu membeli 2 mesin pemanggang roti, sebuah rumah sederhana dan dalam 2 tahun, ia mendirikan gedung gerejanya, sekolah TK dan klinik bagi masyarakat sekitar. Karena kelaparan, akhirnya pendeta ini mampu menjadi besar dalam anugerah-Nya. Dan jika saat itu keadaan berjalan baik dan mulus, kemungkinan ia hanya menjadi pendeta saja tanpa punya kesempatan untuk menjadi besar dan berkat bagi banyak orang.
2. Kelaparan di zaman Ishak - "Maka timbullah kelaparan di negeri itu. --Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin." - Kejadian 26:1. Kelaparan terjadi lagi, dan kali ini Ishak hendak mengikuti jejak ayahnya untuk pindah ke Mesir, namun Tuhan melarangnya dan menyuruh ia tetap diam di Gerar. Mengapa demikian? Ishak memiliki kelemahan seperti ayahnya, takut mati dibunuh karena paras elok istrinya. Namun hati dan mental Ishak tidak sekuat Abraham. Tuhan memilih Gerar karena saat itu moralitas masyarakat di Gerar sangat tinggi, cocok dengan keadaan Ishak.
Dalam hal ini, dibutuhkan KETEPATAN dan KETAATAN untuk mengikuti apa yang benar menurut Tuhan daripada menurut pemikiran kita sendiri. Bayangkan jika Ishak memaksa pergi ke Mesir, mungkin Ribka tidak akan pernah kembali kepadanya. Ada saatnya bahwa bagian kita tidak lagi mengikuti pemimpin atau pendahulu kita, melainkan berjalan hanya dengan Tuhan saja dan dengan demikian kita semakin mengenal hati-Nya.
Ada cerita seorang anak Tuhan, ia tinggal di Semarang, namun disuruh datang ke Jakarta, yang saat itu sedang memanas di tahun 1998 menjelang kerusuhan Mei. Seluruh keluarga dan temannya berusaha mencegahnya, namun firman Tuhan kuat berkata. Akhirnya beberapa minggu sebelum pecah puncak kerusuhan Mei, ia tiba di Jakarta dan bekerja kepada seorang majikan yang memiliki usaha beberapa showroom mobil bekas. Pada saat kekacauan terjadi di berbagai tempat di Jakarta, ia bisa melayani dan melindungi sebanyak orang dengan doa dan pengurapan atas petunjuk Tuhan. Begitu banyak mobil dan spare part mobil korban kerusuhan yang ia peroleh untuk diuangkan dan hanya dalam 2 bulan ia memiliki uang tunai sebanyak Rp 5.000.000.000,-.
3. Kelaparan di zaman Yusuf - "Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: 'Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?'" - Kejadia 41:38. Bencana kelaparan di 2013 ini tidak bisa lagi dihadapi dengan solusi-solusi manusiawi yang canggih sekalipun. Karena kemampuan manusiawi kita sangat terbatas menghadapi bencana-bencana dari si jahat. Namun Tuhan menginisiasi pelayanan berdasarkan Roh yang bersifat kenabian seperti Yusuf ini untuk bukan saja sekedar bertahan dari bencana, namun juga supaya menjangkau jiwa-jiwa dan membawa sebanyak mungkin orang kepada Tuhan. Dan ada di antara kita (mungkin tidak banyak) yang dalam beberapa waktu ini bahkan hingga 7 bulan ke depan mengalami tuaian secara finansial besar-besaran, apapun usaha yang dikerjakan menghasilkan uang dalam jumlah yang sangat besar. Jika hal itu terjadi pada saudara-saudari, ketahuilah itu adalah rencana Tuhan untuk Anda semua menjadi Yusuf-Yusuf Akhir Zaman.
(Kemungkinan nubuatan ini untuk menghadapi krisis ekonomi global yang ke-7 yang bisa bertepatan dengan perayaan Rosh Hashanah 5774 di 4 September 2013, seperti yang sudah dinubuatkan oleh banyak hamba-Nya mengenai kejatuhan ekonomi Amerika Serikat di tahun ini).
4. Kelaparan di zaman Daud - "Dalam zaman Daud terjadilah kelaparan selama tiga tahun berturut-turut, lalu Daud pergi menanyakan petunjuk TUHAN. Berfirmanlah TUHAN: 'Pada Saul dan keluarganya melekat hutang darah, karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon.'" - 2 Samuel 21:1. Saat Yosua merebut Tanah Perjanjian, tanpa bertanya kepada Tuhan, ia tertipu oleh akal orang Gibeon sehingga akhirnya tercapai kesepakatan perjanjian (covenant) antara Israel dengan Gibeon sehingga Gibeon memperoleh keselamatan dan hidup damai dengan bangsa Israel. Namun Saul melanggar perjanjian itu dengan membunuh orang-orang Gibeon.
Di Indonesia dan di berbagai belahan dunia lainnya, kasus bencana yang disebabkan oleh hutang darah sangatlah banyak. Kerawang - Bekasi adalah salah satunya, di mana telah terjadi pembantaian besar di masa transisi Orde Lama ke Orde Baru, dan akibatnya sangat banyak masalah yang timbul di sana. Begitu juga ada keluarga yang memiliki kutuk-kutuk tertentu karena pendahulu atau moyangnya memiliki ikatan dengan berbagai kuasa gelap di masa lalu. Untuk hal ini dibutuhkan tuntunan Roh Kudus secara mutlak untuk bisa mengatasi perkara ini.
5. Kelaparan di zaman Rut - "Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing." - Rut 1:1. Elimelekh "kabur" ke tanah terkutuk Moab tanpa petunjuk Tuhan. Karena seharusnya ia tetap bertahan di Betlehem. Kepergian Elimelekh menjadikan dirinya tidak dapat dipakai Tuhan, namun ia masih bisa dimanfaatkan-Nya. Ia dan kedua putranya dibiarkan binasa dan hanya tinggal seorang janda Naomi. Kedua menantunya tidak perlu dihitung karena mereka dari bangsa terkutuk Moab dan dapat dengan mudah kembali ke kampung mereka untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik. Namun Rut memiliki iman dan kesetiaan yang luar biasa, ia mempertaruhkan segalanya demi sesuatu yang sudah pasti "kosong" karena saat itu Naomi benar-benar sebatang kara tanpa memiliki harta sama sekali. Rut berkeras mengikatkan diri dengan Allah Jehovah melalui Naomi dan hal ini membuat Tuhan jatuh hati.
Iman dan kesaksian Rut mengantarkan dirinya dari orang terkutuk menjadi moyang dari dua raja mulia, Daud dan Yesus Kristus. Akan ada panggilan bagi orang-orang tertentu yang akan mengalami pembalikkan keadaan di 2013 ini melalui berbagai bencana yang terjadi, dan panggilan-panggilan ini akan mengantarkan ke suatu level yang tak terduga.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.