Apapun yang buruk, sering kali merupakan pintu yang lebar bagi Tuhan untuk bertindak. Berikut ini lanjutan pengajaran dari 13 masa kelaparan yang tercatat di Alkitab:
6. Kelaparan di zaman Elia - "Dan sesudah beberapa lama, datanglah firman TUHAN kepada Elia dalam tahun yang ketiga: 'Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi hujan ke atas muka bumi.' Lalu pergilah Elia memperlihatkan diri kepada Ahab. Adapun kelaparan itu berat di Samaria." - 1 Raja-Raja 18:1-2. Kelaparan atau krisis yang terjadi di zaman Elia merupakan akibat dari perilaku Ahab dan Izebel yang berpaling dari Allah yang hidup kepada berhala-berhala yang mati. Kita harus peka dan waspada dengan penyebab "kelaparan" atau "krisis" yang mungkin sedang kita alami saat ini. Cari Tuhan dengan sungguh, dan dengan kerendahan hati minta Dia singkapkan apa yang jadi penyebabnya. Mungkin ada seseorang yang harus kita ampuni, atau sebaliknya. Tuhan Yesus pernah berkata bahwa sebelum memberikan persembahan kepada Allah, kita harus berdamai dengan orang-orang yang masih mengganjal hati kita, supaya Allah mau menerima persembahan kita dan mencurahkan berkat-Nya.
7. Kelaparan di zaman Elisa - (a) - "Elisa kembali ke Gilgal pada waktu ada kelaparan di negeri itu. Dan ketika pada suatu kali rombongan nabi duduk di depannya, berkatalah ia kepada bujangnya: 'Taruhlah kuali yang paling besar di atas api dan masaklah sesuatu makanan bagi rombongan nabi itu.' Lalu keluarlah seorang dari mereka ke ladang untuk mengumpulkan sayur-sayuran; ia menemui pohon sulur-suluran liar dan memetik dari padanya labu liar, serangkul penuh dalam jubahnya. Sesudah ia pulang, teruslah ia mengiris-irisnya ke dalam kuali masakan tadi, sebab mereka tidak mengenalnya. Kemudian dicedoklah dari masakan tadi bagi orang-orang itu untuk dimakan dan segera sesudah mereka memakannya, berteriaklah mereka serta berkata: 'Maut ada dalam kuali itu, hai abdi Allah!' Dan tidak tahan mereka memakannya. Tetapi berkatalah Elisa: 'Ambillah tepung!' Dilemparkannyalah itu ke dalam kuali serta berkata: 'Cedoklah sekarang bagi orang-orang ini, supaya mereka makan!' Maka tidak ada lagi sesuatu bahaya dalam kuali itu." - 2 Raja-Raja 4:38-41. Bencana kelaparan terjadi dan orang terpaksa mengumpulkan labu liar, yakni suatu bahan makanan yang belum pernah digunakan untuk makan sebelumnya. Dan ternyata labu liar itu beracun, namun di dalam Tuhan melalui nabi-Nya, sesuatu yang buruk bahkan mematikan malah dapat diubah menjadi sesuatu yang baru, sebuah menu baru tercipta dari krisis yang ada. Ada "tepung Tuhan" yang mampu membalikkan keadaan.
(b) - "Datanglah seseorang dari Baal-Salisa dengan membawa bagi abdi Allah roti hulu hasil, yaitu dua puluh roti jelai serta gandum baru dalam sebuah kantong. Lalu berkatalah Elisa: 'Berilah itu kepada orang-orang ini, supaya mereka makan.' Tetapi pelayannya itu berkata: 'Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini di depan seratus orang?' Jawabnya: 'Berikanlah kepada orang-orang itu, supaya mereka makan, sebab beginilah firman TUHAN: Orang akan makan, bahkan akan ada sisanya.' Lalu dihidangkannyalah di depan mereka, maka makanlah mereka dan ada sisanya, sesuai dengan firman TUHAN." - 2 Raja-Raja 4:42-44. Bahaya kelaparan juga memberikan peluang bagi Tuhan untuk melakukan mujizat pelipatgandaan. Pelipatgandaan yang dari Tuhan tidak sekedar cukup, melainkan berkelimpahan.
8. Kelaparan yang dihadapi Gehazi - "Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: 'Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati? Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati.'" - 2 Raja-Raja 7:3-4. Keras dugaan bahwa empat orang kusta ini adalah Gehazi dengan ketiga anak-anaknya. Sebelumnya Gehazi kena kusta saat jendral Naaman disembuhkan, namun hatinya serakah menginginkan imbalan sang jendral yang sudah ditolak oleh Elisa. Namun setelah peristiwa kelaparan ini, Gehazi muncul di hadapan raja dan kembali menjadi bujangnya Elisa (pasal 8 ayat 4 dan 5).
Biasanya jika seseorang melakukan kesalahan fatal atau kena kutuk, namanya sudah tidak disebutkan lagi di Alkitab. Sebagai contoh, Batsyeba keliru menilai maksud Adonia, yang berujung matinya Adonia di tangan Salomo. Contoh lain, raja Uzia yang menjadi sombong dan memberontak akhirnya kena kusta sampai hari akhirnya. Namun nama Gehazi disebutkan kembali dalam keadaan yang sangat baik di hadapan raja.
Apa yang dilakukan Gehazi sehingga Tuhan memulihkan dan mengampuni dosanya? Hatinya berubah dari seorang yang serakah menjadi seorang yang peduli dengan orang lain. Kenyataannya kelaparan yang terjadi di dalam kota akhirnya berakhir karena Gehazi mau mengabarkan adanya kelimpahan di bekas perkemahan Aram. Tahun 2013 akan menjadi suatu tahun yang gilang gemilang bagi kita yang mau bertobat dan berbalik dari jalan kita yang jahat, bahkan perjumpaan dengan Sang Raja bisa menjadi bagian kita, jika Ia berkenan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.