Hari ini adalah tanggal 1 November 2011, 5 kali angka 1 dan tidak ada angka lain, menandakan Kairos anugerah Tuhan atas hidup kita dan Gereja-Nya di Indonesia untuk mengembalikan semua tuaian dan jarahan dari 33 provinsi kepada Tuhan dan dalam 10 hari ke depan pada tanggal 11 November 2011, Indonesia akan mulai mengalami lawatan-lawatan besar dan dahsyat! 10 hari yang sama ketika para Rasul menantikan pencurahan Roh Kudus di upper room di Yerusalem, sampai 3.000 orang dibaptis saat itu juga, demikian hal itu akan terjadi bahkan lebih dahsyat lagi.
Ada dua hal yang perlu digarisbawahi dalam prosesi penyerahan ini. Yang pertama bahwa ini adalah awal dari gelombang lawatan yang ke-2 yang jauh lebih besar dan tidak pernah ada sebelumnya yang akan terasa benar mulai Januari 2012. Dan yang ke-2 adalah pengembalian hasil akhir dari kerja semua Bahtera pada perayaan Sumpah Pemuda yang deklarasinya dikumandangkan oleh lebih dari 30 juta jiwa di 33 provinsi.
Prosesi pengembalian semua tuaian jarahan diawali oleh Imam Krestianto mentahirkan dan mendamaikan semua yang terlibat berikut dengan semua tuaian dan jarahannya. Dilanjutkan Raja Pekerja berdoa untuk para penuai dan tuaian supaya mengalami multiplikasi pelipatgandaan tanpa batas. Mempelai Susanty berdoa untuk meminta meterai pengesahan Tuhan turun untuk semua perkara yang diserahkan. Disambung Raja Agung yang meletakkan mahkota di atas semua tuaian dan jarahan dan berdoa deklarasi bahwa Kerajaan Tuhan yang berdaulat utuh atas Indonesia. Sementara Panglima Iin berdoa memohon Api Tuhan dan lawatan-Nya kuat melanda ke 33 provinsi. Dan terakhir Engkong Pilar mengembalikan semuanya dan memeteraikan secara final.
Pesan Kotbah Keenam Hamba-Nya
Ev. Yusak Tjipto Purnomo:
Jangan sampai ketinggalan karena BANGGA terlibat dalam kegerakan Tuhan. Terus jaga sikap hati atas waktu yang demikian singkat ini. Masa 2012 dan selanjutnya tidak bisa lagi dilalui dengan berjalan dan berlari, semua harus terbang bersama dengan Tuhan. Berdoa dari sehari ke sehari supaya Tuhan pakai terus sampai garis akhir dan fokuslah kepada Tuhan dan bukan teralihkan karena perkara-perkara lain.
Ev. Nany Susanty:
"Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua
orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti
jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta
alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka. Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran
dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan
berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang. Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi
abu di bawah telapak kakimu, pada hari yang Kusiapkan itu, firman TUHAN
semesta alam." - Maleakhi 4:1-3
Sebelumnya mendapat penglihatan mengenai bola-bola api yang melanda dan memenuhi Indonesia. Dan Kitab Maleakhi pasal 4 berbicara mengenai Hari Tuhan yang dahsyat. Bahwa ketika saat itu datang seperti nyala perapian dan membakar semua jerami kefasikan. Namun bagi kita yang berlindung di dalam bahtera-Nya, Api Tuhan adalah surya kebenaran yang membawa pemulihan dan pembalikkan keadaan. Sehingga kita terus dibawa terbang sampai garis akhir. Hari Tuhan itulah yang dimaksud dengan a period of opportunity yang harus dipergunakan sebaik-baiknya.
Pdt. Petrus Hadi Santoso:
"Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, ... Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat
engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku!" - Mazmur 137:1-6
Ini adalah Mazmur orang-orang buangan yang mengenang kemanisan Sion dan Yerusalem saat pembuangan di Babel. Karena tertawan mereka menjadi lesu dan menggantungkan kecapi. Mereka ditawan, namun harus menyanyikan nyanyian sukacita. Demikian pula kita, bahwa dalam keadaan apapun, ketika karakter kita dibentuk, Mazmur harus tetap keluar dari mulut kita. Lawatan dan tuaian besar akan terjadi, namun proses pembentukan karakter tidak bisa kita tolak.
"Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi
lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu
dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah." - Wahyu 15:2
Para pemenang yang telah menang atas segalanya pada mereka ada kecapi Allah yang TIDAK TERGANTUNG di pohon.
Pdt. Petrus Agung Purnomo:
"Ketika Sanbalat dan Tobia dan Gesyem, orang Arab itu dan musuh-musuh
kami yang lain mendengar, bahwa aku telah selesai membangun kembali
tembok, sehingga tidak ada lagi lobang, walaupun sampai waktu itu di
pintu-pintu gerbang belum kupasang pintunya, maka Sanbalat dan Gesyem mengutus orang kepadaku dengan pesan: "Mari,
kita mengadakan pertemuan bersama di Kefirim, di lembah Ono!" Tetapi
mereka berniat mencelakakan aku. Lalu aku mengirim utusan kepada mereka dengan balasan: 'Aku tengah
melakukan suatu pekerjaan yang besar. Aku tidak bisa datang! Untuk apa
pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada
kamu!'" - Nehemia 6:1-3
Panggilan untuk berkompromi hendak menjebak, namun Nehemia mengerti bahwa inilah a period of opportunity yang tengah ia kerjakan, suatu pekerjaan besar dan ia tidak bisa datang. Dalam bahasa Inggris disebutkan, "I cannot GO DOWN!" Kita harus GOING UP, terbang dengan sayap anugerah yang Tuhan sudah sediakan bagi kita, yang perlu kita lakukan adalah mengembangkan iman kita sesuai dengan kehendak Roh-Nya yang kudus! Sebuah periode memiliki awal dan ada tutup akhirnya. Jadi sebelum periode besar ini berakhir, kita tidak boleh berhenti. No Time For Nonsense!
Ev. Iin W Tjipto:
Musuh dipakai Tuhan untuk meneguhkan destiny kita! Bahkan dalam keadaan yang kelihatan kacau sekalipun, ucapan musuh dipakai Tuhan untuk membalikkan keadaan. Bahwa kitalah tentara Allah, yang semakin lama semakin besar jumlahnya, semakin kaya kekayaannya dan akan menguasai Indonesia. Dan bagian kita hanyalah mengaminkannya. Amin!
Ev. Daniel Krestianto:
Ketika impian belum kunjung menjadi kenyataan, maka kekecewaan mengancam. Singkirkan semua kekecewaan sebelum telanjur mengugurkan iman kita. Padahal masa-masa ini yang dibutuhkan hanyalah soal iman. Terus introspeksi diri kita. Miliki sikap hati bahwa kitalah yang mengikuti Tuhan dan bukan Tuhan yang mengikuti kita.
Pada tanggal 11 November 2011 siapkan iman kita dengan benar. Bahkan seorang paranormal mengerti bahwa Indonesia akan diserahkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan akan mengalami sesuatu yang besar mulai tanggal tersebut.