Kitab Wahyu pasal 2:
ayat 12-13 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua: Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
Jemaat Pergamus mulai hadir sejak Konstantinus Agung menerima kekristenan hingga berdirinya sistem Paus pada akhir abad ke-6. Ini masa dimana Gereja dikarbit atau disuntik "steroid" sehingga menjadi besar dengan abnormal. Pergamus berarti kawin dengan dunia, bahkan menjadi menara tinggi yang kokoh, sama dengan pohon besar yang dinubuatkan Tuhan Yesus dalam perumpamaan biji sesawi (Matius 13:31-32).
Ketika dalam tiga abad pertama Iblis tidak berdaya melenyapkan Gereja melalui penindasan kekaisaran Romawi, maka ia mengubah strategi dengan melahirkan agama Kristen sebagai agama negara Romawi untuk merusak mental Gereja. Melalui pencanangan dan pengaruh politik Konstantinus, banyak orang yang tidak beriman telah dibaptis atau dipercik sehingga Gereja membesar sedemikian rupa. Padahal bagi Kristus, Gereja adalah mempelai perempuan yang kudus dan tak bercacat; namun perkawinannya dengan dunia merupakan tindakan perzinahan rohani.
Ketika dalam tiga abad pertama Iblis tidak berdaya melenyapkan Gereja melalui penindasan kekaisaran Romawi, maka ia mengubah strategi dengan melahirkan agama Kristen sebagai agama negara Romawi untuk merusak mental Gereja. Melalui pencanangan dan pengaruh politik Konstantinus, banyak orang yang tidak beriman telah dibaptis atau dipercik sehingga Gereja membesar sedemikian rupa. Padahal bagi Kristus, Gereja adalah mempelai perempuan yang kudus dan tak bercacat; namun perkawinannya dengan dunia merupakan tindakan perzinahan rohani.
Takhta Iblis berada di dalam dunia, tempat kediamannya, dalam wilayah kekuasaannya. Karena telah berpadu dengan dunia, gereja yang duniawi tinggal di tempat kediaman Iblis. Dan ada ujian terhadap iman karena perkawinan dengan dunia menyebabkan Gereja mulai meremehkan nama Tuhan, dan menyangkal kepercayaan Kristen yang benar.
Antipas berarti menentang segalanya. Antipas ialah saksi Tuhan yang setia menentang segala yang dibawa masuk dan dipraktikkan oleh gereja duniawi. Sebab itu, ia menjadi martir yang membayar harga supaya jemaat di Pergamus tetap mempertahankan nama Tuhan dan tidak menyangkal kepercayaan yang tepat.
Dalam sejarah kaum panggilan atau bangsa pilihan, Jemaat Pergamus seumpama kisah para hakim Israel.
ayat 14-15 - Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah. Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
Dasar kekristenan yang benar adalah persekutuan dengan Kristus sendiri, makan dari Pohon Kehidupan yang ada di dalam-Nya. Namun gereja duniawi berpaling dari persekutuan kepada pengajaran, persekutuan dengan Kristus menghasilkan berbagai perkara yang tak terbatas berdasarkan anugerah di dalam semua aspek kehidupan, sedangkan pengajaran gereja duniawi menghasilkan agama dan mental agamawi yang penuh kemunafikan dan rekayasa manusiawi yang dengan jelas mengandalkan kekuatan serta kebenaran diri sendiri dan keluar dari kasih karunia Kristus.
Bileam adalah seorang nabi bangsa kafir, yang demi memperoleh upah membujuk umat Allah melakukan perzinahan dan penyembahan berhala (Bilangan 25:1-3; 31:16). Dalam gereja yang duniawi, ada orang mulai mengajarkan perkara yang sama. Pada masa ini, praktik-praktik yang menggunakan hipnotis, kekuatan laten jiwa adalah sebagaian dari hasil perkawinan gereja dengan dunia. Anugerah Tuhan diremehkan, prestasi manusiawi dan duniawi diagung-agungkan dan diberhalakan. Perkara seperti ini termasuk dalam penyembahan berhala dan perzinahan rohani.
Gereja yang duniawi dan merosot bukan hanya mempertahankan ajaran Bileam, bahkan mengembangkan pengajaran Nikolaus. Ajaran Bileam membuat orang percaya menyimpang dari Kristus kepada penyembahan berhala; sedangkan ajaran Nikolaus merusak fungsi orang percaya sebagai anggota Tubuh Kristus, sehingga Tubuh Tuhan tidak berdaya mengekspresikan Tuhan. Ajaran yang satu meremehkan Sang Kepala, ajaran yang lainnya merusak Sang Tubuh. Ini tipu muslihat Iblis dalam semua ajaran agamawi.
Lebih parahnya lagi, ketika di jemaat Efesus hanya ada perbuatan pengikut Nikolaus, di jemaat Pergamus praktik ini berkembang menjadi sebuah pengajaran. Hari ini, dalam dunia kekeristenan, sistem hirarki dari pengikut Nikolaus sangan menonjol dalam praktek maupun dalam pengajaran.
Bileam adalah seorang nabi bangsa kafir, yang demi memperoleh upah membujuk umat Allah melakukan perzinahan dan penyembahan berhala (Bilangan 25:1-3; 31:16). Dalam gereja yang duniawi, ada orang mulai mengajarkan perkara yang sama. Pada masa ini, praktik-praktik yang menggunakan hipnotis, kekuatan laten jiwa adalah sebagaian dari hasil perkawinan gereja dengan dunia. Anugerah Tuhan diremehkan, prestasi manusiawi dan duniawi diagung-agungkan dan diberhalakan. Perkara seperti ini termasuk dalam penyembahan berhala dan perzinahan rohani.
Gereja yang duniawi dan merosot bukan hanya mempertahankan ajaran Bileam, bahkan mengembangkan pengajaran Nikolaus. Ajaran Bileam membuat orang percaya menyimpang dari Kristus kepada penyembahan berhala; sedangkan ajaran Nikolaus merusak fungsi orang percaya sebagai anggota Tubuh Kristus, sehingga Tubuh Tuhan tidak berdaya mengekspresikan Tuhan. Ajaran yang satu meremehkan Sang Kepala, ajaran yang lainnya merusak Sang Tubuh. Ini tipu muslihat Iblis dalam semua ajaran agamawi.
Lebih parahnya lagi, ketika di jemaat Efesus hanya ada perbuatan pengikut Nikolaus, di jemaat Pergamus praktik ini berkembang menjadi sebuah pengajaran. Hari ini, dalam dunia kekeristenan, sistem hirarki dari pengikut Nikolaus sangan menonjol dalam praktek maupun dalam pengajaran.
ayat 16-17 - Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya."
Kedatangan yang dimaksud bukanlah kedatangan Kristus yang kedua, melainkan kedatangan case by case dari praktik pengajaran, penyembahan berhala dan perzinahan dengan berperang melawan guru-guru pengikut Nikolaus. Saat itu, Tuhan akan menghakimi Gereja yang merosot dengan firman yang membunuh yang keluar dari mulut-Nya. Namun, gereja duniawi ini malah menghasilkan gereja di Tiatira, dimana keduniawian, kebenaran diri sendiri dan kejahatan dimasukkan dan terus berlangsung dan memerosotkan Gereja. Hal ini akan berlangsung terus hingga pada penghakiman-Nya yang final.
Gereja yang sejati harus menang dari tipu muslihat keduniawian ini. Upah manna merupakan sesuatu yang murni yang hanya dari Tuhan sendiri, yang dapat melahirkan berbagai terobosan, yang melahirkan berbagai mujizat, yang memberikan hikmat dan pewahyuan yang selalu baru setiap saat.
Manusia pada dasarnya adalah tanah, namun Tuhan menjadikan kita batu putih bahkan batu permata (naik tingkat / derajat), menjadi bagian dari bangunan Tubuh Kristus yang sejati. Sedangkan nama baru mengacu pada perubahan atau transformasi yang terjadi dalam hidupnya sejalan dengan pengalaman hidupnya bersama dengan Tuhan secara pribadi, sehingga hanya orang yang bersangkutan yang memahami pengenalan Tuhan atas dirinya sendiri.
Gereja yang sejati harus menang dari tipu muslihat keduniawian ini. Upah manna merupakan sesuatu yang murni yang hanya dari Tuhan sendiri, yang dapat melahirkan berbagai terobosan, yang melahirkan berbagai mujizat, yang memberikan hikmat dan pewahyuan yang selalu baru setiap saat.
Manusia pada dasarnya adalah tanah, namun Tuhan menjadikan kita batu putih bahkan batu permata (naik tingkat / derajat), menjadi bagian dari bangunan Tubuh Kristus yang sejati. Sedangkan nama baru mengacu pada perubahan atau transformasi yang terjadi dalam hidupnya sejalan dengan pengalaman hidupnya bersama dengan Tuhan secara pribadi, sehingga hanya orang yang bersangkutan yang memahami pengenalan Tuhan atas dirinya sendiri.