"Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: 'Seorang mempunyai
pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari
buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah
tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak
menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini
dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini
lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk
kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!'" - Lukas 13:6-9
Pohon
ara adalah jenis pohon liar yang sering dijumpai di pinggir jalan.
Sedangkan pohon anggur tentu merupakan pohon yang sengaja ditanam untuk
dibudidayakan, dirawat dengan telaten dan bukan ada karena tumbuh liar
seperti pohon ara. Lalu mengapa sampai Tuhan Yesus menggambarkan
perumpamaan yang sangat ganjil bahwa ada pohon ara yang liar di tengah
kebun anggur yang terawat? Siapakah pohon ara itu? Apa atau siapakah
kebun anggur itu?
Demikianlah
situasi perumpamaan ini ditafsirkan, bahwa pohon ara itu telah ada
sebelum kebun anggur itu ada, lalu datanglah Bapa membeli sebidang tanah
kosong di mana pohon ara itu ada dengan darah Putra-Nya yang tunggal.
Dan dalam kemurahan Bapa, pohon ara itu tetap dibiarkan tumbuh bahkan
TERAWAT sama dengan kebun anggur-Nya. Karena biar bagaimana pun buah anggur lebih berharga daripada buah ara, jadi lebih menguntungkan bagi pemilik kebun anggur untuk memanfaatkan secara optimal lahan tersebut dengan menanam pohon anggur yang lain daripada membiarkan pohon ara itu tumbuh. Pohon ara yang liar dengan
tanah kosong di sekitarnya ialah diri kita yang dibeli lunas oleh Bapa
dengan darah Putra-Nya dan dengan segala kemuliaan Bapa, hidup kita yang
kosong diubah menjadi begitu indah dan mulia seperti tanah yang kosong
diubah menjadi kebun anggur.
Namun
Bapa menghendaki kita berbuah, sama seperti pohon ara itu dikehendaki
berbuah. Karena Bapa telah mengangkat derajat dan martabat kita dari
seorang "pohon ara" yang liar dan tidak terawat menjadi sama dengan
kebun anggur yang indah terawat.
"Hiram, raja negeri Tirus, mengirim utusan kepada Daud dan kayu alas,
tukang-tukang kayu dan tukang-tukang batu; mereka mendirikan istana bagi
Daud. Lalu tahulah Daud, bahwa TUHAN telah menegakkan dia sebagai raja atas Israel dan telah mengangkat martabat pemerintahannya oleh karena Israel, umat-Nya." - 2 Samuel 5:11-12
Daud
adalah seorang yang luar biasa, pahlawan yang gagah berani, pemazmur
yang manis, raja yang dicintai, namun ia sadar sepenuhnya bahwa ia
hanyalah pohon ara yang liar yang dibiarkan tumbuh di tengah umat-Nya,
Israel, yang adalah gambaran kebun anggur Bapa. Dengan demikian
Firman hari ini hendak berkata bahwa keberadaan kita hanyalah pohon ara
yang liar yang kapanpun dapat ditebang oleh Iblis, namun dalam
kemurahan-Nya kita dibeli lunas, dibiarkan tetap tumbuh bahkan
dikelilingi oleh keindahan kebun anggur-Nya. Rendahkanlah diri kita,
menjadi semakin tahu diri dan sadar seperti Daud menyadari bahwa hanya
karena Tuhanlah kita ada seperti saat ini. Namun tetap Dia menuntut kita
berbuah menjadi manfaat bagi Kerajaan-Nya dan bukan sekedar menikmati
berkat-berkat-Nya saja.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.