"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." - Lukas 2:29-32
Simeon adalah seorang saleh biasa (bukan golongan nabi) yang telah puluhan tahun menantikan perjumpaan dengan Anak Manusia. Dialah orang pertama yang berjumpa dengan Yesus secara pribadi, selain para gembala dan para Majus. Dan ketika hari yang dinantikan tiba, ada beberapa hal yang terjadi. Pertama, Simeon akhirnya telah mencapai garis akhir dengan kuat karena perjumpaan itu. Ini menandakan bahwa pencapaian garis akhir dengan kuat hanya karena anugerah-Nya dan BUKAN karena kuat gagah manusiawi kita. Kedua, ia makin mengenal Tuhan dan semua yang masih menjadi pertanyaan sebelumnya akhirnya terjawab semua hanya dalam sebuah perjumpaan dramatis itu. Yang ketiga, ia diberi kemampuan profetik untuk melihat masa depan yang akan terjadi berkaitan dengan keselamatan itu, sebab yang dinyatakan adalah bagi bangsa-bangsa lain dahulu barulah bagi Israel kemudian. Dan yang keempat, ia berpesan kepada Maria, "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan --dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--,supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." ayat 34-35. Simeon kembali memperoleh keistimewaan akan pewahyuan tentang Anak Manusia yang hanya sangat sedikit orang yang memiliki keistimewaan tersebut.
Bukankah hidup kita ini adalah sebuah perjalanan dan pencarian yang sesungguhnya telah ditentukan bahkan sebelum kita dilahirkan? Dan sekarang ke arah manakah perjalanan hidup kita ini? Adakah semakin mendekat ke titik yang Dia kehendaki? Atau hanya sekedar berjalan ke sebuah titik yang tidak pernah kita sadari sebelumnya, menuju ke sesuatu yang kelihatan baik, kelihatan indah, kelihatan bermanfaat, namun ternyata itu adalah Sodom dan Gomora, yang tidak ada Tuhan di sana. Atau terus berjalan dalam anugerah dan kehendak-Nya sampai ke garis akhir dengan kuat?
Setiap Perjumpaan Selalu Menimbulkan Kesan Dari Keduanya, Dan Tidakkah Anda Merindukan Kesan Yang Akan Didapatkan Ketika Kita Berjumpa Dengan-Nya?
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.