"Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan
demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka
dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!" - Matius 7:22-23
Jadi kata-Nya bahwa pada waktu itulah Dia baru akan berterus terang. Pertanyaannya, kenapa mesti "pada waktu itu"? Lalu apakah sekarang Dia "diam-diam" saja? Kalau ya, kenapa Tuhan "diam-diam" saja sekarang? Kenapa Dia tidak berterus terang sekarang? Kenapa kita semua harus menunggu-Nya sampai pada waktu itu?
Jika Anda bisa memilih untuk Dia berterus terang, apakah Anda akan memilih hal itu sekarang atau "pada waktu itu" seperti yang dijanjikan-Nya? Bersyukurlah yang memilih "penghakiman"-Nya sekarang daripada "pada waktu itu," bersyukurlah yang bisa menyadarinya sekarang daripada menyadari "pada waktu itu." Karena "pada waktu itu" semuanya sudah berakhir.
Jadi sekarang, mintalah kesanggupan dari pada-Nya supaya Dia berterus terang kepada Anda sekarang daripada Dia berterus terang "pada waktu itu." Karena ketika Dia berterus terang, sesungguhnya tidak seorang manusia pun yang sanggup. Keterusterangan-Nya itu begitu murni, kudus, dan mulia sehingga tidak ada satupun yang dapat bertahan TANPA anugerah-Nya sendiri yang memampukan. Bukankah lebih baik mencegah daripada mengobati? Begitulah pepatah orang bijak.
Diberkatilah hamba yang didapati Tuannya sadar, ketika "pada waktu itu" ada Yang berterus terang
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.