"Berkatalah Naomi: 'Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu.' Tetapi kata Rut: 'Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang
dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ
jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku
bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan.
Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu,
jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada
maut!'" - Rut 1:15-17
"Berkatalah Elia kepadanya: 'Baiklah tinggal di sini, sebab TUHAN menyuruh aku ke sungai Yordan.' Jawabnya: 'Demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu sendiri, sesungguhnya aku tidak akan meninggalkan engkau.' Lalu berjalanlah keduanya." - 2 Raja-Raja 2:6
"Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: 'Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.' Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: 'Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.'" - Matius 16:22-23
Bukankah Naomi bermaksud baik ketika ia menyarankan Rut untuk meninggalkannya dan kembali kepada bangsanya di tanah Moab? Bukankah Elia bermaksud baik supaya Elisa tidak bersusah payah mengikutinya ke arah yang tak pasti saat itu? Bukankah Petrus pun bermaksud baik supaya Tuhan Yesus tidak tertimpa sesuatu yang buruk?
Dan apa yang akan terjadi jika saat itu Rut menuruti saran Naomi? Apa yang akan terjadi jika Elisa menyerah dan berhenti di tengah jalan tidak lagi mengikuti Elia sampai menyaksikan tuannya terangkat? Dan bagaimana jika Yesus sepakat dengan Simon Petrus saat itu?
"Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya." - Kejadian 37:4-5
"Tetapi Yesus berkata kepadanya (Yudas Iskariot): 'Hai teman, untuk itukah engkau datang?' Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya." - Matius 26:50
Namun jika bukan karena kebencian saudara-saudaranya, Yusuf tidak akan pernah melihat mimpinya menjadi kenyataan setelah belasan tahun kemudian ia menjadi penguasa yang berdaulat atas seluruh tanah Mesir dan dunia di zaman itu. Bahkan Yesus menyebut Yudas Iskariot sebagai "teman" karena pengkhianatannya Ia bisa merampungkan kehendak Bapa untuk mati di kayu salib dan bangkit di hari ke-3.
Hikmat manusia seringkali berbeda dengan hikmat Allah. Jalan manusia bahkan sering bertentangan dengan jalan-Nya. Rancangan kebaikan manusia yang kelihatan begitu baik, malah kelihatan usang ketika dibandingkan dengan rancangan Tuhan yang sempurna. Namun pengertian dan kebenaran diri sendiri sering menjerat diri kita sendiri. Bergaullah dengan Yang Sempurna lebih erat lagi, karena Ia adalah Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu (Yohanes 14:26).
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.