"Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang." - Maleakhi 4:2
Anda pernah mendengar istilah "Linsanity"? Jika Anda meng-google-nya maka itu adalah istilah untuk Jeremy Lin untuk "kegilaan" yang dia lakukan dengan prestasinya yang begitu cemerlang di bidang olahraga basket Amerika - NBA. Jeremy Lin adalah salah satu teladan dari mereka yang bersinar terang di atas panggung dunia untuk Kristus. Awalnya ia dikecam, dikucilkan, diremehkan bahkan dibayar jauh lebih rendah dari pemain rata-rata pemain basket lainnya. Hal itu karena kebiasaan dan geloranya untuk terus menceritakan tentang Yesus dan Injil, di mana pun, kapan pun dan kepada siapa pun. Lin terus dicadangkan tanpa dapat menikmati seriusnya pertandingan basket yang sesungguhnya. Namun semuanya itu tidak membuatnya jera untuk berbakti bagi Kristus. Dan ketika Tuhan mulai membukakan pintu baginya dan dunia menyaksikan kemuliaan yang dari Allah dalam dirinya, dunia meminta Lin yang telah sukses dan bersinar untuk berhenti berbicara tentang Injil dan memintanya tidak menyebut nama Yesus lagi, Lin hanya merespon, "Bagaimana saya dapat berhenti berbicara tentang Dia, karena di mana saya sekarang berada oleh karena-Nya."
Komunitas Kristen Amerika menyebut Jeremy Lin sebagai Tim Tebow yang baru. Tim Tebow adalah pemain American Football profesional dan paling berpengaruh. Ia bermain untuk Denver Broncos. Usianya masih belum genap 25 tahun, namun melalui dirinya, jutaan orang dibawa kepada Injil Kristus. Ia tetap menjaga kesalehannya, menghindari pesta pora di tengah gemerlap kamera dan lampu sorot panggung dunia. Bahkan tidak ada satu wanita pun yang pernah ditidurinya, hati dan hidupnya dipersembahkan kepada Kristus seutuhnya. Dalam sebuah pesta kehormatan bagi para pemain football
yang berprestasi, ketika yang lain membawa pasangan mereka yang cantik,
Tim Tebow membawa seorang fans yang paling menderita, dengan pakaian tuxedo
mewah, ia menggendong seorang wanita yang menderita gangguan syaraf
untuk berpesta. Akibat penderitaan syaraf tersebut, wanita itu tidak
dapat mengendalikan tubuhnya yang selalu bergoyang dan mulutnya selalu
meneteskan air liur berjumlah banyak. Liur perempuan itu membasahi
tuxedo mewahnya, namun hal itu sama sekali tidak mengurangi
kecemerlangan Tebow untuk bersinar bagi Kristus.
Baik Jeremy Lin dan Tim Tebow adalah orang-orang yang terbang dengan sayap kebenaran, yang tidak lagi hidup dipengaruhi gravitasi dunia. Baik kegagalan maupun kesuksesan tidak membuat iman mereka berubah setia. Bagi mereka, hidup adalah Kristus sedangkan kesuksesan adalah tambahannya. Merekalah anak lembu yang berjingkrak. Anak lembu yang setiap bagiannya tidak ada yang sia-sia, yang dari ujung kepala hingga ujung kakinya bahkan kotorannya memberikan manfaat besar. Hidup mereka dipersembahkan dan mereka melayani dengan sukacita (berjingkrak). Kristus adalah Sumber sukacita mereka BUKAN beban yang menghalangi kesenangan mereka.
Hari Tuhan akan semakin membawa pembedaan dan pemisahan antara yang dikenan dengan yang tidak dikenan. Dan perkenanan itu dimulai dari takut akan Tuhan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.