Labels

Wednesday, May 4, 2011

Jurnal SHRK Mei 2011 - Hari ke-2

Bahan Renungan: Lukas 22:28-34; Yohanes 16:1-4

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Kotbah hari ini disampaikan oleh Ev. Iin Tjipto, namun sebelumnya diawali dengan pelajaran mengenai 3 tingkat penyembahan oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo. Ketiga tingkat penyembahan tersebut adalah sebagai berikut; tingkat pertama adalah yang menyentuh dan untuk membangun manusia rohani kita. Tingkat ke-dua adalah yang menyentuh hati manusia orang-orang di sekitar kita. Dan tingkat ke-tiga adalah yang mampu menyentuh mood dan hati Tuhan.

Topik SHRK kali ini masih berbicara tentang TAKDIR (Ilahi) yang ada pada setiap orang percaya. Syarat yang terutama bagi orang percaya yang memenuhi takdir ilahinya adalah TETAP TINGGAL dengan Tuhan dalam segala pencobaan yang juga Tuhan pernah alami. Inilah harga yang harus dibayar setiap orang percaya, karena secara umum takdir ilahi kita adalah makan minum semeja dengan-Nya dan duduk di atas takhta memerintah bersama dengan-Nya. Pertanyaannya apakah kita menyadari segala pencobaan yang pernah Tuhan Yesus alami? Dan RELAkah kita untuk tetap tinggal seberapapun beratnya? Hingga janji menjadi daging dan mimpi menjadi nyata. Atau kita akan lebih memilih kenyamanan daripada didikan Tuhan untuk menjadi besar?

Simon Petrus sebagai salah satu di antara orang percaya yang akan memenuhi takdir ilahinya saat itu mulai dituntut Iblis untuk menghadapi penampian, karena perkara takdir ilahi ini adalah perkara Allah Bapa sendiri - "Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku" - jadi ada syarat tertentu untuk dipenuhi setiap orang percaya karena berkaitan dengan hak-hak Kerajaan-Nya. Begitu pula bagi kita. Dan saat itu Tuhan Yesus berdoa meminta JAMINAN supaya imannya Simon Petrus tidak gugur. Perhatikan dengan cermat! Tuhan tidak meresponi tuntutan penampian dari Iblis dengan mencoba menjauhkan proses penampian tersebut dari Simon Petrus, melainkan mendoakan agar Simon Petrus tetap bertahan sampai kesudahannya. Jadi proses penampian Iblis  dengan takdir ilahi yang akan dicapai merupakan paket yang tak terpisahkan.

Orang percaya bisa memilih untuk tidak mengambil jalan memenuhi takdir ilahinya, bisa memilih untuk menjadi rakyat jelata di surga ketimbang memerintah bersama dengan Tuhan, supaya tidak mengalami proses penampian dari Iblis. Namun saat akhir zaman ini, siapapun yang tidak memenuhi takdir ilahinya tidak akan mengalami keterangkatan (rapture). Jadi melalui pesan hari ini Tuhan seperti hendak berkata, "Tuntaskan takdir ilahimu yang telah Kutetapkan, atau kamu akan tertinggal!"

Dan Tuhan memperingatkan dengan sangat keras untuk TIDAK menggunakan kekuatan diri sendiri untuk menghadapi proses penampian. Syaratnya adalah TETAP TINGGAL bersama dengan Tuhan (Roh Kudus). Manusia tidak ada yang sanggup menghadapi Iblis tanpa adanya kasih karunia Tuhan. Simon Petrus telah menjadi contoh, dan ia jatuh, namun di saat itulah jaminan Tuhan menguatkannya dan menjadikan ia sanggup.

Sekarang bagaimana kita menyikapi segala sesuatunya, karena TAKDIR adalah PILIHAN.

2 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.