Labels

Saturday, June 30, 2018

Ketika Terang Itu Dikehendaki, Terang Itu Jadi

"Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: 'Jadilah terang.' Lalu terang itu jadi." - Kejadian 1:1-3

Perhatikan apa yang Tuhan perbuat. Di dalam dunia ini, kita mengatakan apa yang ada, apa yang terlihat, dan apa yang eksis. Namun Tuhan mengatakan apa yang tidak ada, Ia mengatakan terang ketika Bumi tidak memiliki terang. Bahkan saat itu Bumi tidak berbentuk, kosong dan gelap gulita, dan terang itu jadi sesuai perkataan-Nya. 

Tuhan tidak membutuhkan situasi yang mendukung untuk mewujudkan kehendak-Nya, apapun situasinya, bahkan gelap gulita sekalipun akan sirna seketika ketika terang-Nya hadir. Bahkan terang itu dapat terpisahkan dari gelap sehingga ada perbedaan antara yang terang dan yang gelap.

Dan cara-Nya yang unik ini tidak hanya berlaku terhadap terang saja, namun juga terhadap kita manusia. Berikut ini beberapa obyek dari kehendak-Nya yang telah sukses bersinar dalam sejarah manusia:

1. Seorang pria yang telah uzur dan suntuk umurnya dengan istrinya yang telah mati haid, yang pada saat itu pasangan ini tidak memiliki anak kandung, namun kepadanya Tuhan menamakan dia Abraham, yang artinya ayah bagi banyak bangsa. Situasinya sama kontrasnya, kondisi fisik Abraham dan Sarah istrinya telah "gelap gulita", namun hal itu tidak pernah menjadi rintangan bagi Tuhan untuk menjadikan Abraham sesuai dengan nama yang dikehendaki-Nya.

2. Seorang anak muda, yang memiliki impian yang begitu muluk sehingga ketika ia mengumbar mimpinya, ayahnya terperanjat dan semua kakaknya membencinya. Selanjutnya ia dijual sebagai budak, kepadanya dikenakan tuduhan palsu, ia mendekam dalam penjara dan tidak memiliki setitik harapan untuk ia melihat impiannya menjadi nyata. Namun kepadanya Tuhan menamakan dia Yusuf, yang artinya Tuhan menambahkan serta membuatnya terus naik. Status budak di dalam penjara adalah kombinasi "gelap gulita" yang paling ideal. Dan sekali lagi kita melihat betapa kontrasnya situasi yang dilalui Yusuf berbanding dengan nama dan impiannya. Namun hal itupun tidak menjadi halangan bagi Tuhan menjadikan Yusuf sebagai penguasa atas sebuah kerajaan yang paling berjaya di zamannya.

3. Seorang nelayan, yang tempramennya sangat labil, bergairah namun juga emosional dan cenderung cepat berkata-kata tanpa sebelumnya ada mencerna dengan baik apa yang dikatakannya. Namun kepadanya Tuhan menamainya Petrus, yang artinya batu karang yang teguh. Dan memang pada akhir hidupnya, ia sungguh menjadi batu karang yang kuat dan memberi kekuatan bagi Gereja di awal zaman.

Perhatikan, bahwa nubuatan bukanlah dugaan atau prediksi, sebab dugaan atau prediksi dibuat berdasarkan data atau fakta yang ada. Sedangkan nubuatan yang benar tidak memerlukan situasi apapun selain kehendak Tuhan itu sendiri, sekalipun data dan faktanya mengatakan hal itu mustahil.

Adakah Tuhan pernah menubuatkan Anda? Adakah Tuhan memberikan nama baru bagi Anda? Peganglah itu, sebab itulah takdir Anda, itulah yang dikehendaki-Nya, sekalipun yang sedang Anda hadapi saat ini adalah gelap gulita. Sebab akan tiba waktunya bagi Tuhan untuk mengindahkan apa yang dikehendaki-Nya atas hidup Anda.

Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya.

Tetapi, ketika aku mengharapkan yang baik, maka kejahatanlah yang datang; ketika aku menantikan terang, maka kegelapanlah yang datang.

Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.

Monday, June 4, 2018

Penyebab Seseorang Begitu Dibenci

Coba renungkan tentang Pak Jokowi. Bukankah beliau orang baik? Bukankah beliau orang yang berintegritas, cerdas, berlimpah jasa, bertabur prestasi dan tak terhitung pujian yang ditujukan kepada beliau. Belum lagi ada jutaan orang yang tertolong serta mungkin ada semilyar orang di dunia yang terinspirasi oleh beliau.

Lalu mengapa Pak Jokowi begitu dibenci?

Bandingkan dengan Mother Teresa yang juga menolong jutaan orang dan menginspirasi beberapa generasi, tapi siapa yang membenci beliau? Tidak ada.

Jadi kenapa ketika keduanya begitu luar biasa, hanya Pak Jokowi yang dibenci sedemikian rupa oleh sekian banyak orang, sedangkan Mother Teresa tidak?

Jawabannya, karena Pak Jokowi berkuasa dan memiliki otoritas. Dan kekuasaan memang berpotensi mengundang kebencian.

Coba renungkan perkataan Yesus berikut ini,

"Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat."

"Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku."

Yesus tidak berkata bahwa kita akan dibenci karena iman kita, sekalipun iman kita ada mengalahkan dunia ini. Tapi kita akan dibenci karena Nama-Nya yang mulia itu. Mengapa? Karena Nama-Nya sangat berkuasa.

"Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: 'Yesus Kristus adalah Tuhan,' bagi kemuliaan Allah, Bapa!" - Filipi 2:9-11

Jadi kenapa karena Nama-Nya kita akan ikut dibenci? Karena kepada kita Yesus hendak berbagi kekuasaan-Nya dengan kita, itu sebabnya Beliau berkata,

"Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya." - Wahyu 3:21

Perhatikan dengan seksama, awalnya kebencian itu datang dari semua orang, namun di Akhir Zaman kebencian itu akan datang dari semua bangsa.

Di awal ada banyak yang bertahan sampai selesai, namun di Akhir Zaman justru akan banyak yang murtad dan saling menyerahkan.

Mengapa demikian? Menurut saya karena di Akhir Zaman, terutama pada Masa Tribulasi Besar, Tuhan sedang memilih orang-orang yang Beliau kehendaki untuk duduk memerintah bersama dengan-Nya.

"Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. ... Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya." Wahyu 20:4-6

Jadi bersiaplah untuk dibenci oleh semua orang bahkan oleh semua bangsa, karena kesudahan segala sesuatunya sudah tiba.

Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.