Labels

Wednesday, February 27, 2019

Kronologi Meterai Ke-5, Ke-6 Dan Ke-7 - Edisi Komprehensif

"Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: 'Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?' Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka." - Wahyu 6:9-11

"Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.

"Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: 'Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat." - Wahyu 12:7-12

Untuk Anda ketahui bahwa seorang hamba-Nya, Brother Sadhu Sundar Selvaraj telah ditunjuk untuk mengadakan sebuah sidang ilahi bagi para martir di Akhir Zaman. Sidang ilahi itu adalah Martyrs Convention yang diadakan di Chennai, India, pada tanggal 4 - 6 Mei 2017. Melalui sidang ilahi tersebut, Meterai Ke-5 dari Ketujuh Meterai di Akhir Zaman telah dibuka dan penggenapan telah dimulai.

Adapun Chennai dipilih sebagai tempat diadakannya sidang ilahi tersebut karena di kota inilah Rasul Thomas mati martir bagi Kristus dan Kerajaan-Nya. Chennai pun dianggap sebagai titik terjauh dari Yerusalem yang menjadi kemartiran dari Keduabelas Rasul tersebut. Bahkan tempat diadakannya konvensi adalah tempat atau spot yang persis sama saat Rasul Thomas menyerahkan nyawanya.

Dengan telah dibukanya Meterai Ke-5, maka Great Persecution (Aniaya Besar) telah dan akan semakin meningkat sampai jumlah martir yang dikehendaki genap dan Tuhan memiliki "kuota" yang cukup untuk menjatuhkan Naga Merah, para malaikatnya serta kerajaannya ke Bumi. Berapa banyak kuota martir yang dibutuhkan dan berapa lama kuota itu akan terpenuhi, tidak ada yang mengetahuinya selain Tuhan sendiri.


Selanjutnya setelah Naga Merah dijatuhkan, sesuai dengan yang tertulis dalam nubuatan Kitab Wahyu, maka terjadi Great Tribulation (Kesusahan Besar) yang belum pernah ada sebelumnya. Pada masa itu, sebagian dari Gereja Tuhan akan diselamatkan dengan dilarikan ke padang gurun dan dipelihara secara supranatural selama masa tugas Two Witnesses (Dua Saksi Allah), yakni 1260 hari. Sebagian lagi dari Gereja Tuhan akan berhadapan dengan Sang Antikristus dan menjadi tawanan maupun martir.

"Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi." - Matius 24:21

"Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa." - Wahyu 13:7

"Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus." - Wahyu 13:10

"Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya." - Wahyu 12:6

"Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya. Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam." - Wahyu 11:3-4

Untuk Anda ketahui juga bahwa bagian dari Kitab Wahyu pasal 11, 12 dan 13 akan terjadi secara serentak (simultaneously). Dengan demikian, maka Dua Saksi Allah akan tampil tidak lama setelah Naga Merah dihempaskan ke Bumi dan sebelum Sang Antikristus menduduki Bait Suci ke-3.

Siapakah kedua saksi itu? Mereka adalah Musa dan Elia. Dan pada Masa Kesaksian Besar itulah akan terjadi pertobatan besar bagi Israel dan Gereja. 

Setelah Masa Tribulasi Besar berakhir dan Dua Saksi Allah selesai bertugas, maka Gereja yang menang dalam ketabahan dan imannya akan mengalami Rapture (Pengangkatan) dan di saat yang sama, seluruh dunia akan menyaksikan peristiwa tersebut dan memandang Tuhan Yesus di angkasa. Akhir dari 1260 hari Masa Tribulasi Besar dan masa tugas Dua Saksi Allah ini juga merupakan akhir dari Meterai Ke-5 dan akan dimulainya Meterai Ke-6.

"Ingatlah kepada Taurat yang telah Kuperintahkan kepada Musa, hamba-Ku, di gunung Horeb untuk disampaikan kepada seluruh Israel, yakni ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum. Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah." - Maleakhi 4:4-6

"Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka. ... Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut. Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: 'Naiklah ke mari!' Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka." - Wahyu 11:7-12

"Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain." - Matius 24:29-31

"Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya. 

"Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: 'Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.' Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?" - Wahyu 6:12-17

Jadi Meterai Ke-6 adalah tentang serangkaian cosmic events (peristiwa kosmik) yang mengakhiri kesaksian besar dari Tuhan melalui kedua saksi-Nya, sekaligus mengawali akan tibanya The Day Of The LORD (Hari Penghakiman TUHAN), yang akan diawali dengan terbukanya Meterai Ke-7.

Dari mana kita ketahui bahwa Meterai Ke-7 merupakan awal dari Hari TUHAN yang dahsyat itu? Karena pembukaan Meterai Ke-7 diawali dengan sebuah keheningan di Sorga. Dan hal ini merupakan pola Tuhan bahwa ketika penghakiman dan penghukuman hendak dijatuhkan, akan didahului dengan sebuah momen keheningan atau yang biasa dikenal dengan istilah quite before the storm.


"Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya. Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala." - Wahyu 8:1-2

"Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu." - Yoel 2:31

"Mereka tidak dapat diselamatkan oleh perak atau emas mereka pada hari kegemasan TUHAN, dan seluruh bumi akan dimakan habis oleh api cemburu-Nya; sebab kebinasaan, malah kebinasaan dahsyat diadakan-Nya terhadap segenap penduduk bumi." - Zefanya 1:18

"Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap." - 2 Petrus 3:10

Ketika penghakiman besar dari Hari TUHAN telah rampung melalui Ketujuh Sangkakala dan Ketujuh Cawan Murka, maka Antikristus dan Nabi Palsunya dibinasakan dan dilempar ke dalam lautan api, Naga Tua dipenjarakan selama 1000 tahun, para martir mengalami kebangkitan yang pertama dan memerintah bersama dengan Tuhan Yesus dalam Millennium Kingdom.

"Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang. Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka." - Wahyu 19:20-21

"Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.

"Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.

"Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya." - Wahyu 20:1-6

Jadi jika dibuatkan alur ringkasnya, adalah sebagai berikut:

Meterai Ke-5 dibuka pada 4 Mei 2017 --- Great Persecution, menyebabkan jumlah martir menjadi genap --- Naga Merah dijatuhkan --- Great Tribulation dimulai --- Dua Saksi Allah tampil dan mulai bertugas --- Antikristus menduduki Bait Suci Ke-3 --- Rapture, Gereja diangkat bersama Dua Saksi untuk dihindarkan dari Murka Allah --- Meterai Ke-6 dibuka --- Cosmic Events --- Meterai Ke-7 dibuka dan diawali keheningan di Sorga --- Penghakiman Hari TUHAN melalui Tujuh Sangkakala dan Tujuh Cawan Murka --- Antikristus dan Nabi Palsunya dibinasakan --- Naga Tua dipenjarakan --- Millenium Kingdom dimulai dengan Tuhan Yesus dan para martir-Nya memerintah di Bumi selama 1000 tahun.

Dengan alur yang kronologis seperti ini maka sedini mungkin Gereja diharapkan mempersiapkan diri sebaik dan semaksimal mungkin untuk bisa berkemenangan di Masa Aniaya Besar maupun di Masa Tribulasi Besar.

Dan untuk itu penulis akan memperlengkapi dengan berbagai tulisan lainnya yang terkait dengan topik ini.

Tuhan memberkati.

Tuesday, February 19, 2019

Takdir Dan Panggilan (Destiny And Calling) Gereja

"Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya." - Roma 8:29-30

"For whom He foreknew, He also predestined [to be] conformed to the image of His Son, that He might be the firstborn among many brethren. Moreover whom He predestined, these He also called; whom He called, these He also justified; and whom He justified, these He also glorified." - Roman 8:29-30 (NKJV)

"Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya." - Roma 11:29

"For the gifts and the calling of God [are] irrevocable." - Roman 11:29 (NKJV)

"God's gifts and God's call are under full warranty--never canceled, never rescinded." - Roman 11:29 (The Message)

Dalam kegerakan Bahtera diajarkan hal mengenai destiny, atau takdir. Jadi diyakini bahwa setiap pengikut Kristus memiliki takdir yang berbeda-beda. Lalu disebutkan juga bahwa takdir Bahtera adalah memberi makan bangsa-bangsa dan mendatangkan lawatan Roh Tuhan secara masif bagi miliaran jiwa-jiwa.

Berangkat dari konsep pemahaman itu, ada lagi disebut sebagai pemotongan maupun penambahan jatah. Mereka yang tidak mengerjakan "takdirnya" dengan baik akan dipotong jatahnya. Sedangkan mereka yang dianggap setia, punya kesempatan ditambahkan jatahnya. Entah apa dan bagaimana bentuk penambahan dan pengurangan jatah tersebut, saya juga tidak begitu memahami.

Takdir Yang Sesungguhnya

Jadi sebenarnya apa destinasi kita sebagai pengikut Kristus? Ya hanya satu, yakni menjadi serupa dengan Kristus. Itu saja. 

Tidak ada hal lain yang lebih membahagiakan bagi Bapa di Sorga selain melihat hasil investasi pengorbanan Putra Tunggal-Nya menjadi berlipat ganda selain melihat kita menjadi serupa dengan Kristus, sehingga dengan demikian, Bapa di Sorga memiliki banyak Kristus, dan Yesus menjadi yang sulung di antara kita semua.

Perhatikan, bahwa awalnya Bapa di Sorga hanya memiliki Anak Tunggal, yakni Yesus Kristus. Tapi kemudian Yesus Kristus akan menjadi yang sulung. Itu berarti kita semua diharapkan menjadi serupa dengan-Nya, dan inilah takdir kita yang sesungguhnya.

Jika kita hendak menuai buah apel, maka kita menanam benih apel. Begitu juga Bapa di Sorga menabur Yesus Kristus, tentu hendak menuai Kristus-Kristus dari Gereja-Nya. Dan ya, Bapa di Sorga adalah seorang pengusaha, kita adalah ladang-Nya yang terus digarap dengan Roh Kudus-Nya, sehingga kita menjadi serupa dengan Kristus dan sempurna seperti Bapa.

Panggilan Dan Karunia

Kembali lagi ke isu di awal, lalu apa yang dimaksud dengan istilah memberi makan bangsa-bangsa. Menurut saya itu hanya sekedar cita-cita, atau visi misi yang sifatnya personal dan bukan prioritas utama.

Prioritas utama tetaplah berusaha menjadi serupa dengan Kristus, apapun cita-cita atau visi misinya. Karena tidak ada gunanya kita memenangkan miliaran jiwa, jika akhirnya kita sendiri ditolak karena tidak memiliki keserupaan dengan Kristus, sebagai destinasi utama kita.

Dan ketika kita telah menerima paket keselamatan dari pengorbanan Tuhan Yesus, maka panggilan dan karunia-karunia roh ikut ada dalam paket tersebut. Dan panggilan serta karunia-karunia tersebut tidak bisa dibatalkan, kecuali kita ada menyangkali Nama-Nya yang mulia itu.

Itu sebabnya, sekalipun Tuhan Yesus berkorban bagi semua orang, tapi tidak semua orang terpanggil untuk menerima kasih karunia-Nya. Mengapa?

"Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: 'Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.' Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." - Roma 8:35-37

"Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita." - 1 Yohanes 3:16

Karena tidak semua orang mau menjadi serupa dengan Kristus. 

Secara praktis, panggilan masing-masing kita sebagai pengikut Kristus bisa dalam berbagai bentuk tergantung dari berbagai faktor personal masing-masing kita. Tapi hal itu tidak mungkin terpisah dari takdir kita untuk menjadi serupa dengan Kristus. 

Entah kita sebagai rasul, nabi, gembala, penginjil, pengajar maupun di luar kelima jawatan tersebut, lengkap dengan talenta maupun karunia-karunia yang diberikan, fokusnya adalah menjadi serupa dengan Kristus dan mengajak sebanyak mungkin orang juga serupa dengan Kristus, bukan sekedar konversi menjadi berstatus Kristen.

Maka mulai sekarang, jangan lagi percaya atau terima ketika ada yang bilang,

"Destiny kamu menjadi pemimpin bangsa," atau "destiny kamu memberi makan bangsa-bangsa," atau berbagai label bombastis lainnya. 

Destiny kita adalah menjadi serupa dengan Kristus, jatahnya utuh, tidak bisa terpotong, kecuali kita sendiri yang memutuskan berhenti berkomitmen untuk terus memikul salib dan menyangkali kedagingan kita setiap hari. Sampai semua keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup kita habis lenyap.

Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.

Sunday, February 17, 2019

Akhir Zaman: Zaman Nuh Dan Zaman Lot Yang Terulang Kembali

"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia." - Matius 24:37-39

"Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. 

"Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan isteri Lot!" - Lukas 17:26-32

Sebenarnya sudah sangat gamblang Tuhan Yesus mengatakannya, bahwa keadaan manusia di penghujung Akhir Zaman akan seperti zaman Nuh dan zaman Lot. Tapi konyolnya, sebagian besar Gereja, termasuk saya, bisa disesatkan dengan ide bahwa di penghujung Akhir Zaman akan seperti zaman Yusuf, yakni akan ada 7 tahun kelimpahan dan disusul dengan 7 tahun kelaparan.

Yang 7 tahun kelaparan itu diartikan sendiri sebagai 7 tahun Masa Tribulasi Besar ketika Antikristus memerintah. Dan tentu secara otomatis ditafsirkan sendiri juga bahwa ada 7 tahun kelimpahan yang akan mendahului 7 tahun kelaparan di Akhir Zaman tersebut.

Karena ide pewahyuan yang menyimpang ini, lalu ada sebutan bahwa Gereja di Akhir Zaman memiliki peran sebagai Yusuf-Yusuf Akhir Zaman. Terlebih lagi ditambah dengan visi yang menyimpang juga, yakni Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia, yang dulu disebut dengan singkatan LUMPIA. Seakan-akan peran Yusuf memang tidak lepas dari lumbung-lumbungnya yang dahulu digunakan untuk mengatasi bencana kelaparan di zamannya.

Kemudian setelah orang yang membawa visi yang menyimpang ini wafat, yakni Pdt. Petrus Agung Purnomo, maka pengajaran dilanjutkan dengan visi yang sama dilanjutkan dalam versi yang berbeda, yakni Urapan Isakhar oleh Pdt. Petrus Hadi Santoso. Menurut saya, bungkusnya beda, labelnya beda, tapi isi dan spirit pengajarannya sama, materialisme.

Mengapa saya menyadari bahwa visi dan pewahyuan tersebut menyesatkan?

1. Karena Tuhan Yesus tidak pernah mengatakan bahwa hari-hari terakhir akan seperti zaman Yusuf, melainkan seperti zaman Nuh maupun zaman Lot, yang dicirikan dengan kegiatan makan minum, kawin mengawinkan, berjual beli atau berdagang, menanam dan membangun. Artinya, secara ekonomi, situasi dunia tidak dalam keadaan kelaparan atau kesusahan, sebaliknya dunia sedang tenggelam dalam kenikmatan dan ambisinya yang fana.

Sejak Perang Dunia ke-2 berakhir, dunia dan Gereja dalam keadaan yang cenderung damai dan semakin damai sampai nanti Perang Armageddon di Hari TUHAN berlangsung. Kedamaian yang berkepanjangan inilah yang memungkinkan sebagian besar orang menjadi lengah dalam rutinitas hidup, makan minum, kawin mengawinkan, berdagang, menanam dan membangun.

Justru ide 7 tahun kelimpahan malah membuat Gereja semakin tenggelam dalam nikmat duniawi zaman Nuh dan zaman Lot. Kelimpahan membuat orang semakin bangga dengan kegiatan kulinernya (makan minum), bangga akan kemesraan dengan pasangannya (kawin mengawinkan), bangga akan ide dan prestasi usahanya (berjual beli), dan bangga akan ambisi-ambisinya (menanam dan membangun).

2. Karena Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang yang membangun lumbung-lumbung maupun yang merombaknya semakin besar adalah orang yang bodoh.

"Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! 

"Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah." - Lukas 12:16-21

Perhatikan, orang kaya yang kekayaannya berlimpah itu tidak berbuat jahat, tidak memiliki niat jahat terhadap orang lain (tidak hendak membawa malapetaka bagi hidup orang lain dengan menggunakan hartanya) bahkan tidak mengucapkan perkataan yang jahat. Orang kaya tersebut malah sedang memiliki masalah yang sangat baik, yakni kekurangan tempat untuk menyimpan hasil tanahnya yang berlimpah. 

Saya yakin, setiap orang yang memiliki usaha atau bisnis, pasti ingin punya masalah seperti orang kaya tersebut, yakni omzetnya meningkat drastis, produk atau jasanya laris manis, pelanggannya berlipat ganda, keuntungannya pun melonjak bahkan menjulang di atas perkiraannya. Dan semakin besar sebuah entitas, apalagi entitas bisnis, tentu dibutuhkan keterampilan pengelolaan yang semakin baik sejalan semakin kompleksnya permasalahan yang berpotensi terjadi.

Namun jika itu dilakukan untuk kemuliaan diri sendiri, maka hal itu adalah sebuah kebodohan di mata Allah. Sekalipun visi lumbung pangan dunia itu juga disertai misi memberi makan bangsa-bangsa adalah visi yang terkesan mulia, tapi bukan untuk itu Gereja dipanggil. 

Sejak awal Gereja dijadikan Tuhan Yesus sebagai tempat pemuridan, supaya semua bangsa menjadi murid Kristus, bukan sekedar jemaat. Artinya ada prioritas akan kualitas ketimbang kuantitas dalam kepengikutan kita terhadap Kristus dan semua nilai-Nya.

3. Karena kelimpahan, kegiatan makan minum, kawin mengawinkan, berjual beli, menanam dan membangun bahkan pesta akan terus ada sampai penghakiman di Hari TUHAN tiba.

"Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan. Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi. Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut." - Wahyu 11:9-11

Jadi sesungguhnya ide 7 tahun kelaparan di Akhir Zaman adalah ilusi semata, sebab sampai akhir masa tugas Dua Saksi Allah, yakni sampai 1260 hari itu berakhir, dunia dan Gereja yang murtad masih berpesta bahkan saling bertukar hadiah. Kegembiraan, pesta dan saling tukar hadiah tersebut menandakan kelimpahan masih ada saat itu. 

Yang tidak bisa berjual beli hanyalah mereka yang setia kepada Nama Tuhan Yesus dan menolak tanda nama binatang itu, karena itulah ujian final di Masa Tribulasi Besar, tapi bukan masa kelaparan. Jadi hanya mereka yang bertekad setia hingga akhir yang akan teraniaya oleh karena imannya. Dan aniaya ini menjadi semakin berat ketika sebagian besar Gereja menyerahkan imannya kepada Sang Antikristus.

4. Karena sejatinya Isakhar tidak pernah berdagang dan tidak pernah ditakdirkan menjadi suku yang kaya dan mulia.

"Zebulon akan diam di tepi pantai laut, ia akan menjadi pangkalan kapal, dan batasnya akan bersisi dengan Sidon. Isakhar adalah seperti keledai yang kuat tulangnya, yang meniarap diapit bebannya, ketika dilihatnya, bahwa perhentian itu baik dan negeri itu permai, maka disendengkannyalah bahunya untuk memikul, lalu menjadi budak rodi." - Kejadian 49:13-15

"Tentang Zebulon ia berkata: 'Bersukacitalah, hai Zebulon, atas perjalanan-perjalananmu, dan engkaupun, hai Isakhar, atas kemah-kemahmu. Bangsa-bangsa akan dipanggil mereka datang ke gunung; di sanalah mereka akan mempersembahkan korban sembelihan yang benar, sebab mereka akan mengisap kelimpahan laut dan harta yang terpendam di dalam pasir.'" - Ulangan 33:18-19

"Dari bani Isakhar orang-orang yang mempunyai pengertian tentang saat-saat yang baik, sehingga mereka mengetahui apa yang harus diperbuat orang Israel: dua ratus orang kepala dengan segala saudara sesukunya yang di bawah perintah mereka. Dari Zebulon orang-orang yang sanggup berperang, yang pandai berperang dengan berbagai-bagai senjata: lima puluh ribu orang, yang siap memberi bantuan dengan tidak bercabang hati." - 1 Tawarikh 12:32-33

Awalnya takdir Isakhar itu bukanlah takdir yang mulia, dan itu tercermin dari arti namanya, Isakhar berarti yang menerima imbalan atau akan ada upah. Yakub bahkan menyebutnya bahwa Isakhar adalah budak rodi di negeri yang permai. 

Justru saudara terdekatnya, yakni Zebulon itulah yang ditakdirkan menjadi mulia dan kaya raya, memiliki pangkalan kapal hingga menyentuh kerajaan tetangga, melakukan banyak perjalanan sehingga bisa mengajak bangsa-bangsa lain untuk datang ke gunung untuk mempersembahkan korban sehingga keduanya, bisa menikmati kelimpahan laut dan harta yang terpendam di dalam pasir.

Begitu pula saat zaman raja Daud, Isakhar jumlahnya sangat sedikit dibanding Zebulon. Itupun Zebulon yang disebut pandai berperang, sedangkan Isakhar cenderung pasif dan inferior dibandingkan dengan Zebulon.

Jadi tanpa ada Zebulon, Isakhar tidak memiliki suatu keagungan maupun kemuliaan yang signifikan. 

Namun begitu, saya tetap memandang bahwa pengajaran tentang Urapan Isakhar sampai ada banyak jemaat yang menyandang sebagai Pasukan Isakhar di Akhir Zaman, sesungguhnya tidak relevan sama sekali dengan Amanat Agung Tuhan Yesus, yakni menjadi serupa dengan Kristus dan menjadikan semua bangsa sebagai murid Kristus sehingga mereka juga menjadi serupa dengan Kristus.

Kesimpulan

Dunia yang semakin jahat, dan jahatnya seperti di zaman Nuh maupun di zaman Lot, tidak bisa diantisipasi dengan identitas-identitas yang kualitasnya di bawah Tuhan Yesus Kristus. Menyebut Gereja sebagai Generasi Yusuf, atau Pasukan Isakhar atau tokoh-tokoh Alkitab lainnya hanya menurunkan derajat (downgrade) Gereja yang sesungguhnya, dan menyimpangkan Gereja dari tujuan utamanya, yakni menghadirkan Kristus kepada dunia.

Terlebih lagi, penulis Kitab Ibrani telah mengatakan bahwa para saksi iman sejak Habel, Henokh, Nuh, Abraham dan semua pendahulu kita itu tidak memperoleh yang dijanjikan, dan justru kepada kita telah disediakan jatah yang lebih baik daripada mereka semua,

"Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan." - Ibrani 11:39-40

Jadi jika kita memberi nilai yang kurang dari seharusnya, termasuk menyebut diri kita sebagai Yusuf-Yusuf Akhir Zaman, atau Isakhar-Isakhar Akhir Zaman sesungguhnya kita mengingkari identitas dan takdir kita yang sebenarnya. 

Dan kini saya semakin mengerti alasan Tuhan menyebut The Remnant Church sebagai Faceless, Nameless and Selfless Generation. Sebab The Remnant Church tidak diperkenankan untuk membawa kemuliaan yang telah lampau, melainkan untuk menghadirkan kemuliaan yang belum pernah ada sebelumnya, yang mampu menyempurnakan segala kesaksian yang baik dari para saksi iman yang terdahulu.

Tetaplah mengejar keserupaan dengan Kristus dan kesempurnaan seperti Bapa di Sorga, sebab pada waktunya kita harus memilih, karena kita tidak dirancang untuk mengabdi kepada dua tuan.

Hai anak manusia, orang-orang ini menjunjung berhala-berhala mereka dalam hatinya dan menempatkan di hadapan mereka batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan. Apakah Aku mau mereka meminta petunjuk dari pada-Ku?

Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.

Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.