Labels

Thursday, January 31, 2013

Menggenapi Impian, Memandang Keabadian

"Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: 'Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini.'" - Kejadian 50:25

Yusuf sukses besar, dan karenanya maka menurut sejarah kerajaan Mesir kuno, tercatat bahwa Firaun yang mengangkat Yusuf adalah Firaun yang paling sukses, paling berjasa dan paling gemilang prestasinya. Jika Mesir saat itu diasosiasikan dengan keadaan dunia hari ini, maka sama kondisinya Amerika Serikat atau beberapa negara besar di Eropa yang paling maju, mapan dan canggih, terlepas dari masalah ekonomi yang sedang diderita saat ini.

Semua kegelimangan dan kegemilangan Mesir Yusuf rasakan, nikmati bahkan kuasai seutuhnya, seumur hidupnya hingga ia dikuburkan. Namun hingga akhir hayatnya menutup mata, hatinya hanya tertuju kepada perjanjian yang kekal, sesuatu yang sorgawi, janji ilahi dari Allah Jehovah sendiri. Keindahan Gosyen tetap tidak membuat hatinya tertanam di sana. Ia masih memandang gua Makhpela dan Tanah Kanaan sebagai pusaka hidupnya, sebagaimana Allah memandangnya demikian.

Entah apa yang membuat Yusuf berpikir bahwa bangsanya tidak akan selamanya tinggal di Mesir, padahal saat itu Mesir merupakan pusat beradaban dunia. Yusuf hanya bertindak sebagai pengelola Mesir, bukan sebagai penguasa yang haus untuk dilayani. Baginya yang paling berarti ialah Allah sendiri. Walau roh dan jiwanya telah masuk ke dalam kekekalan, ia tetap peduli untuk semua tulangnya dibawa kembali ke asalnya. 13 tahun didikan dan 80 tahun kejayaan tetap tidak membuatnya lupa akan pusakanya.

2013 ini, berapa besarkah impian, uang, kepercayaan, kuasa, otoritas, promosi yang kita harapkan terwujud di dalam hidup kita? Maukah kita tetap memandang Dia sebagai pusat dari segalanya? Entah di lembah yang gelap maupun di puncak yang kemilau, jiwa kita tidak akan pernah tertidur sampai segala sesuatunya genap dan tersingkap di Akhir Zaman ini, ketika Ia datang kembali. Jangan pernah lupa dari mana kita diambil dan Siapa yang mengambil kita.

Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

- Yesus Kristus -

Wednesday, January 30, 2013

Jemaat Laodikia Yang Merosot

Kitab Wahyu pasal 3:

ayat 14-16 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Laodikia artinya pendapat atau keputusan rakyat jelata (atau kaum beriman awam), merupakan gereja pemulihan (Filadelfia) yang merosot lagi. Tidak sampai 100 tahun setelah Tuhan memulihkan, sebagian "perhimpunan" (istilah yang dipakai oleh Kaum Saudara - FIladelfia) telah merosot. Namun kasusnya berbeda dengan Jemaat Sardis dan Jemaat Filadelfia.

Kata "Amin" dalam bahasa Ibrani berarti teguh, kukuh dan bisa diandalkan. Jadi dalam kasus ini, Laodikia merosot karena tidak teguh, tidak kukuh dan kurang bisa diandalkan, serta tidak setia dan tidak benar sebagai saksi Allah. Tuhan yang adalah Sumber dari segala sumber telah ditinggalkan.

Sebagai kaum beriman, Jemaat Laodikia pernah mengalami kenikmatan yang sedemikian rupa di dalam Tuhan, namun karena merasa nyaman, merasa layak dan merasa lebih daripada golongan lainnya, mereka mulai kehilangan api. Fisik dan pikirannya masih mengikuti Tuhan, namun hati mereka jauh dari Tuhan.  Ungkapan "dimuntahkan" artinya sudah sempat masuk dan diterima oleh Tuhan, namun kembali diusir dan ditolak.

Dalam sejarah kaum panggilan atau bangsa pilihan, Jemaat Laodikia seumpama kisah dan masa pemerintahan Salomo, yang berujung pada kegagalan dan kemerosotan roh.

ayat 17 - Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,

Gereja pemulihan yang merosot memegahkan kekayaannya (terutama pengetahuan atas doktrin), tetapi tidak mengetahui bahwa dirinya miskin atas hayat kehidupan sejati, buta atas daya lihat rohani dan telanjang atas perbuatan. Itu sebabnya mereka perlu membeli emas untuk menjadi kaya, pakaian putih untuk ketelanjangannya dan minyak atau salep mata untuk kebutaannya.

Mereka disebut melarat karena bermegah dalam doktrin "pepesan" kosong yang tidak ada Roh-Nya di dalam pengajaran tersebut. Ada kemungkinan bahwa Laodikia ini sangat kaya secara fisik, punya banyak harta duniawi dan memiliki berbagai-bagai pengetahuan mengenai gereja dan sekuler, namun tidak memiliki dan dimiliki oleh Roh Allah.

ayat 18 - maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.

Kemerosotan kaum Laodikia harus dibayar supaya memiliki iman yang murni dan tahan uji seperti emas. Sebab selama ini mereka sangat mengandalkan semua kekayaan dan kekuatan duniawi yang ada. Tanpa iman yang benar, tidak ada seorangpun yang layak di hadapan-Nya.

Pakaian melambangkan perbuatan. Kemerosotan mereka juga harus dibayar dengan perbuatan yang tepat sesuai dengan kehendak-Nya supaya perkenan Tuhan turun atas mereka. Jika Tuhan tidak berkenan, maka Ia akan memuntahkan mereka.

Minyak untuk mata tentu mengacu kepada fiman di 1 Yohanes 2:27 - "Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia." Minyak pengurapan ini hanya tersedia jika kita terus tinggal di dalam Dia.

ayat 19-20 - Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Pengetahuan yang sia-sia dan tata cara doktrin yang mati membeuat mereka merosot lagi menjadi suam-suam kuku. Diperlukan pertobatan yang sungguh untuk kembali bergairah dan memiliki api yang menyala agar dapat menikmati kembali realitas Kristus.

Pintu di sini bukan pintu hati perorangan, melainkan pintu Gereja. Mereka memiliki segalanya namun di luar penyertaan Tuhan. Namun pendekatan obyektif dari Tuhan kepada pintu Gereja harus diresponi secara subyektif, artinya keselamatan, pemulihan dan kenikmatan di dalam Kristus serta pahala dari-Nya bersifat individu, pribadi lepas pribadi.

Makan bersama-sama mengacu kepada menerima makanan utama pada malam hari. Agama dan doktrin hanyalah untuk pemahaman sampai level jiwa, sedangkan makanan rohani yang sesungguhnya adalah Firman Yang Hidup yang mampu mensuplai hayat, roh dan kehidupan kaum percaya. Jadi makan bersama-sama memiliki arti melakukan segala yang diperintahkan Tuhan dengan penyertaan dan anugerah-Nya, karena tidak ada yang mampu mengerjakan segala sesuatu yang dikehendaki-Nya jika hanya mengandalkan kekuatan manusiawi kita yang tidak seberapa itu.

ayat 21-22 - Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Menang tentu mengacu kepada mengatasi kesuaman yang ada dan kembali bergairah dalam dan bagi Kristus. Pahala kemenangan ini adalah berbagian dalam kekuasaan Tuhan dan memerintah bersama dengan-Nya pada Masa Kerajaan Seribu Tahun untuk mengatur seluruh bumi.

Firman ini bukan sekedar diperuntukan kepada Gereja menurut urutan sejarah pada aspek nubuatan, namun juga diperuntukan kepada Gereja menurut destiny / takdir pada aspek panggilan masing-masing. Empat jemaat yang pertama akhirnya bermuara pada jemaat Tiatira hingga sekarang. Namun jemaat Sardis, Filadelfia dan Laodikia masing-masing eksis bersama dengan jemaat Tiatira hingga kedatangan Tuhan kembali.

Jemaat Filadelfia Yang Terpulihkan

Kitab Wahyu pasal 3:

ayat 7 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka.

Filadelfia artinya kasih persaudaraan, melambangkan kehidupan Gereja yang normal yang dipulihkan oleh saudara-saudara yang dibangkitkan oleh Tuhan di Inggris pada awal abad ke-19 (tahun 1800-an). Seperti halnya gereja Reformasi (Sardis), adalah reaksi Tuhan atas gereja Tiatira, demikian pula Filadelfia, adalah reaksi Tuhan atas gereja Reformasi yang mati. Reaksi ini akan berlangsung terus sebagai kesaksian yang berkebalikan terhadap Tiatira dan Sardis yang merosot, sampai Tuhan kembali.

Tuhan dalam porsi kekudusan dan kebenaran-Nya sendiri akan memulihkan, memisahkan dan menyertai gereja ini dari dunia. Dengan kunci Daud, kepada jemaat ini dibukakan begitu banyak rahasia Tuhan dan sorgawi serta kuasa untuk membuka dan menutup segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya.

Dalam sejarah kaum panggilan atau bangsa pilihan, Jemaat Filadelfia seumpama kisah dan masa pemerintahan raja Daud yang penuh dengan perkenan Tuhan.

ayat 8 - Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

Sejak pemulihan penghidupan gereja yang wajar dimulai pada awal abad ke-19, sampai sekarang, pemulihan Tuhan selalu memiliki pintu yang terbuka. Hari ini, meskipun banyak tentangan (bahkan dari dalam kalangan gereja), pintu ini tetap terbuka di seluruh dunia karena kuncinya ada pada Kepala Gereja, bukan di tangan para penentang.

Tuhan tidak menilai kekuatan kita, karena memang kita tidak akan pernah kuat dan mampu menyelesaikan segala sesuatu yang ia tetapkan sampai garis akhir. Yang Ia inginkan adalah kerelaan dan ketersediaan kita untuk terus mengikuti-Nya sampai semuanya genap.

Firman-Nya adalah pengutaraan-Nya dan nama-Nya adalah diri-Nya sendiri. Walaupun gereja Reformasi (Sardis) sedikit banyak sudah dipulihkan kepada firman Tuhan, namun mereka menyangkal nama Tuhan dengan menjadikan diri mereka denominasi-denominasi, mengambil nama-nama lain seperti, Anglikan, Presbiterian dan sebagainya. Hal penamaan ini merupakan bentuk penyimpangan dan perzinahan rohani. Sedangkan gereja pemulihan (Filadelfia) mutlak milik Tuhan, tidak ada keterkaitan dengan sebutan apapun.

Sebagai perawan suci yang telah dipertunangkan dengan Kristus, gereja seharusnya tidak memiliki nama lain, selain nama calon Suaminya. Semua nama lain merupakan kekejian bagi Allah. Itu sebabnya dalam gereja pemulihan, tidak ada ajaran Bileam, tidak ada ajaran Nikolaus, tidak aa ajaran Izebel, juga tidak ada seluk beluk Iblis, sehingga tidak memiliki predikat denominasi dan roh agamawi serta tidak terikat tradisi.

ayat 9-10 - Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi engkau. Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.

Jemaah Iblis adalah mereka yang mengaku orang Yahudi, namun keluar dari apa yang Tuhan kehendaki. Sinagoga Yahudi mempertahankan agama dan tradisi Yahudi, yang tersusun dari imam perantara, tata cara harfiah, Bait Suci yang material, dan janji yang bumiah. Namun gereja pemulihan telah menaklukkannya dengan menyingkapkan kesalahan dan kedegilan agama Yahudi yang mempertahankan keempat hal tersebut. 

Ada firman ketekunan-Nya, yakni firman penderitaan Tuhan. Sampai hari ini Tuhan tetap dengan tekun menanggung penolakan dan penganiayaan. Jita bukan hanya berbagian dalam kerajaan-Nya, melainkan juga berbagian dengan ketekunan-Nya. Untuk itu, kita harus menanggung penolakan dan penganiayaan yang diderita-Nya.

Akan datang hari pencobaan yang besar, yakni penderitaan di masa 7 sangkakala dan 7 cawan. Namun karena gereja pemulihan berpegang pada firman ketekunan-Nya, maka Tuhan berjanji akan melindunginya terhindar, bukan hanya dari pencobaan tersebut, melainkan dari saat pencobaan itu (mengacu kepada rapture atau pengangkatan Gereja). Janji ini sama dengan yang tertulis di Lukas 21:36, "Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia." Sedangkan bagi mereka yang tidak berpegang pada firman ketekunan-Nya akan tertinggal dalam saat pencobaan itu.

ayat 11-13 - Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Tuhan memimpin Gereja dalam pemulihan-Nya memasuki perasaan tentang kedatangan-Nya, sebab Gereja mengasihi Tuhan. Gereja pemulihan sudah memperoleh mahkota. Tetapi harus mempertahankannya supaya tidak direbut.

Menang berarti mengacu kepada mempertahankan mahkota tersebut. Pemenang akan dijadikan sokoguru atau pilar dari bangunan Allah dan tidak akan keluar lagi. Janji ini akan tergenapi pada Masa Kerajaan Seribu Tahun, sebagai pahala bagi para pemenang.

Nama Allah, nama Yerusalem Baru, dan nama baru Tuhan, tertulis pada diri pemenang. Ini menunjukkan bahwa kaum pemenang dimiliki oleh Allah, oleh Yerusalem Baru dan oleh Tuhan. Dan ketiganya juga milik kaum pemenang, sehingga menunjukkan bahwa kaum pemenang bersatu dengan ketiganya. Yerusalem Baru yang tunggal dalam Masa Kerajaan Seribu Tahun merupakan bagian kaum pemenang, sedangkan Yerusalem Baru pada zaman langit baru dan bumi baru merupakan bagian bersama semua orang tebusan sampai selama-lamanya.

Tuesday, January 29, 2013

Merelakan Kematian, Mengharapkan Kebangkitan

"Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu. Sebab itu kepala penjara mempercayakan semua tahanan dalam penjara itu kepada Yusuf, dan segala pekerjaan yang harus dilakukan di situ, dialah yang mengurusnya. Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil." - Kejadian 39:21-23

Tak jelas diketahui dalam berapa lama Yusuf memperoleh kepercayaan yang begitu besar dan absolut dari kepala penjara tersebut. Kepala penjara itu bukan sekedar percaya kepada Yusuf, namun mempercayakan pengaturan Yusuf atas wilayah kekuasaan kerjanya. Dengan situasi yang demikian, amat mudah bagi Yusuf untuk keluar atau kabur dari penjara tersebut. Ia dapat menyusun rencana yang sempurna untuk keluar dari penjara, mungkin menyempatkan waktu untuk melakukan  balas dendam kepada Potifar dan istrinya, dan kemudian kembali pulang kepada ayahnya sebagai seorang pahlawan. Skenario yang sangat masuk akal, cocok untuk dijadikan layar lebar lewat Hollywood.

Namun jika skenario konyol itu benar terlaksana, maka dunia akan mengalami penderitaan yang luar biasa mengerikan, yakni bencana kelaparan di sekian tahun kemudian. Dan sebagai akibatnya, mungkin bangsa pilihan yang telah Tuhan rancang, akan gagal terbentuk. Bersyukur bahwa Yusuf sangat bisa dipercayakan dan diandalkan.

Sebaliknya, Yusuf juga tidak terlena dan menjadi nyaman dengan keadaannya yang penuh kuasa di dalam penjara tersebut. Ini terbukti ketika ia mengharapkan pertolongan dari juru minum yang pernah ia selamatkan nyawanya lewat arti mimpi. Karena pada titik tertentu jiwa manusia dapat begitu rupa berubah sehingga ketika saatnya ia dibebaskan, ia malah menjadi takut dengan dunia luar dan lebih memilih kembali hidup di dalam penjara.

Yusuf merelakan dagingnya untuk "mati" di dalam penjara para tahanan raja, dan menantikan dengan benar dan setia saat "kebangkitan" penggenapan dari Allah sendiri. Masih ada 11 bulan di 2013 ini, yang menunjukkan 11 bintang atau 11 berkas gandum untuk akhirnya "tunduk" mengakui kemenangan rencana Bapa di dalam diri kita masing-masing. Berjuanglah, sebab apapun yang akan terjadi nanti, takdir kita sungguh telah ditetapkan menjadi Yusuf-Yusuf-Nya di Akhir Zaman ini.


"Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat; Aku, TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada waktunya." - Yesaya 60:22

Menanggalkan Jubah, Merelakan Impian

"Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, merekapun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu." - Kejadian 37:23

"Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: 'Marilah tidur dengan aku.' Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar." - Kejadian 39:12

Kali pertama itu selalu sulit rasanya, juga prosesnya. Kali itu Yusuf dipaksa menanggalkan jubahnya yang bukan sekedar indah, namun maha indah. Dari seorang pangeran kecil, Yusuf diasingkan ke negeri orang sebagai seorang budak kecil. Namun Yusuf kecil tidak menjadi kecewa dan pahit. Di rumah majikannya yang pertama, Potifar, sehari demi sehari Yusuf bekerja dengan rajin, cakap dan penuh inisiatif. Dan sebagai akibatnya, tuannya memberi kepercayaan penuh atas seisi rumahnya setelah kurang lebih dua tahun mengabdi (perhitungan menurut kitab sejarah), semua kecuali dua hal, yakni makanan & kudapan  dan tentu istri tuannya.

Namun seperti biasa, kehidupan selalu berjalan begitu "mulus" hingga memberikan kejutan-kejutan yang mendebarkan hati. Dan kali ini kejutan itu berasal dari istri tuannya sendiri, dengan segala kemolekan tubuh dan kehausan berahinya, Yusuf hendak dijerat. Bersyukur bahwa Yusuf tidak terjatuh ke dalam jerat tersebut. Ia sepenuhnya waras dan sadar bahwa segala sesuatu yang terjadi hingga saat itu semata-mata hanya karena anugerah-Nya. 

Dan karena kewarasan serta kesadarannya itu, Yusuf mampu meninggalkan jubah kepangkatan yang dipercayakan tuannya. Jika kali yang pertama, jubahnya dipaksa untuk ditanggalkan, maka kali yang kedua ini, Yusuf tidak kembali untuk mengambil jubah tersebut dari tangan orang yang bermaksud jahat kepadanya. Ia memilih untuk pergi dan menyerahkan segala keputusan yang akan terjadi kepada tuan yang ia kasihi.

Sekarang renungkan perjalanan hidup kita selama ini bersama dengan-Nya hingga sekarang. Awalnya tentu Ia mendidik kita dengan keras, supaya kita mulai memahami kerinduan, keinginan, dan rencana-Nya bagi kita. Namun pada titik tertentu, akan tiba saatnya Ia ingin melihat dan membuktikan apakah kita tetap mempercayakan yang terbesar kepada-Nya, atau sebaliknya kita mati-matian mempertahankan yang kecil sehingga akhirnya kita tidak pernah bertemu takdir utama kita.

Bukankah kita memiliki impian dan idealisme kita sendiri? Ada selera dan kehendak yang ingin kita bisa pertahankan atau bahkan kita pelihara. Namun hati kecil kita tidak dapat berdusta bahwa semuanya itu bukanlah yang dikenan Tuhan. Di satu sisi, daging akan berkata, "Inilah saatnya! Kapan lagi kamu bisa peroleh semuanya ini?" Dan seterusnya. Sedangkan di sisi lain, Roh berkata, "Jalanmu bukanlah jalan-Ku, rancangan-Ku bukanlah rancanganmu."

2013 ini, Roh-Nya masih terus menilik, siapa-siapa yang pantas menjadi Yusuf-Yusuf-Nya di Akhir Zaman. Adakah kita tetap rela menanggalkan jubah dan tetap mempercayakan impian kita dengan impian-Nya, hingga saat yang dikehendaki-Nya sendiri yang menentukan semuanya itu?

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir." - Pengkotbah 3:11

Monday, January 28, 2013

Tahanan Raja

"Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana." - Kejadian 39:20

Sial bagi Yusuf, yang telah nyaman bekerja, diberkati dan bahkan begitu menyenangkan tuannya, Potifar. Namun istri tuannya terlalu genit dan sangat berahi. Sudah menghindar dan menjaga keluhuran dirinya serta martabat tuannya, malah dijebloskan ke penjara.

Apa reaksi kita jika kejadian serupa menimpa diri kita? Adakah kita mengeluh, menjadi kecewa dan menolak Tuhan? Jika demikian, maka sesungguhnya kecillah kekuatan kita. Ketahuilah bahwa Yusuf bisa saja dibunuh oleh tuannya, sebab ada bukti yang memberatkan dirinya dan ia hanya seorang budak di negeri asing, yang jauh dari kerabat dan keluarganya. Namun baginya yang terutama adalah bagaimana berkenan di hadapan Allah dan manusia, seberapapun harga yang harus dihadapinya. Ia memilih menjadi tawanan Roh-Nya, daripada menjadi tawanan dagingnya. 

"Tetapi sekarang sebagai tawanan Roh aku pergi ke Yerusalem dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi atas diriku di situ selain dari pada yang dinyatakan Roh Kudus dari kota ke kota kepadaku, bahwa penjara dan sengsara menunggu aku." - Kisah Para Rasul 20:22-23

Menjadi tawanan Roh, tidak ada yang dapat dilakukan selain mengikuti apa yang Roh Tuhan inginkan bagi kita. Derita dan sengsara adalah makanan didikan yang harus dilahap setiap hari. Selain itu kita tidak boleh tawar hati apapun yang terjadi. Pahit di luar, namun dituntut manis di dalam. 

Namun siapa sangka dari dalam penjara, di sanalah letak takdir yang besar itu. Menjadi tahanan raja, malahan benar-benar berhadapan dengan raja bahkan menjadi penguasa tertinggi kedua. 13 tahun Yusuf ditanam di dalam Roh-Nya dan 2013 ini adalah masa-masa penentuan siapa saja Yusuf-Yusuf-Nya di Akhir Zaman.

Thursday, January 17, 2013

Jurnal SHRK Januari 2013 - Hari Ke-3

Apapun yang buruk, sering kali merupakan pintu yang lebar bagi Tuhan untuk bertindak. Berikut ini lanjutan pengajaran dari 13 masa kelaparan yang tercatat di Alkitab:

6. Kelaparan di zaman Elia - "Dan sesudah beberapa lama, datanglah firman TUHAN kepada Elia dalam tahun yang ketiga: 'Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada Ahab, sebab Aku hendak memberi hujan ke atas muka bumi.' Lalu pergilah Elia memperlihatkan diri kepada Ahab. Adapun kelaparan itu berat di Samaria." - 1 Raja-Raja 18:1-2. Kelaparan atau krisis yang terjadi di zaman Elia merupakan akibat dari perilaku Ahab dan Izebel yang berpaling dari Allah yang hidup kepada berhala-berhala yang mati. Kita harus peka dan waspada dengan penyebab "kelaparan" atau "krisis" yang mungkin sedang kita alami saat ini. Cari Tuhan dengan sungguh, dan dengan kerendahan hati minta Dia singkapkan apa yang jadi penyebabnya. Mungkin ada seseorang yang harus kita ampuni, atau sebaliknya. Tuhan Yesus pernah berkata bahwa sebelum memberikan persembahan kepada Allah, kita harus berdamai dengan orang-orang yang masih mengganjal hati kita, supaya Allah mau menerima persembahan kita dan mencurahkan berkat-Nya.


7. Kelaparan di zaman Elisa - (a) - "Elisa kembali ke Gilgal pada waktu ada kelaparan di negeri itu. Dan ketika pada suatu kali rombongan nabi duduk di depannya, berkatalah ia kepada bujangnya: 'Taruhlah kuali yang paling besar di atas api dan masaklah sesuatu makanan bagi rombongan nabi itu.' Lalu keluarlah seorang dari mereka ke ladang untuk mengumpulkan sayur-sayuran; ia menemui pohon sulur-suluran liar dan memetik dari padanya labu liar, serangkul penuh dalam jubahnya. Sesudah ia pulang, teruslah ia mengiris-irisnya ke dalam kuali masakan tadi, sebab mereka tidak mengenalnya. Kemudian dicedoklah dari masakan tadi bagi orang-orang itu untuk dimakan dan segera sesudah mereka memakannya, berteriaklah mereka serta berkata: 'Maut ada dalam kuali itu, hai abdi Allah!' Dan tidak tahan mereka memakannya. Tetapi berkatalah Elisa: 'Ambillah tepung!' Dilemparkannyalah itu ke dalam kuali serta berkata: 'Cedoklah sekarang bagi orang-orang ini, supaya mereka makan!' Maka tidak ada lagi sesuatu bahaya dalam kuali itu." - 2 Raja-Raja 4:38-41. Bencana kelaparan terjadi dan orang terpaksa mengumpulkan labu liar, yakni suatu bahan makanan yang belum pernah digunakan untuk makan sebelumnya. Dan ternyata labu liar itu beracun, namun di dalam Tuhan melalui nabi-Nya, sesuatu yang buruk bahkan mematikan malah dapat diubah menjadi sesuatu yang baru, sebuah menu baru tercipta dari krisis yang ada. Ada "tepung Tuhan" yang mampu membalikkan keadaan.

(b) - "Datanglah seseorang dari Baal-Salisa dengan membawa bagi abdi Allah roti hulu hasil, yaitu dua puluh roti jelai serta gandum baru dalam sebuah kantong. Lalu berkatalah Elisa: 'Berilah itu kepada orang-orang ini, supaya mereka makan.' Tetapi pelayannya itu berkata: 'Bagaimanakah aku dapat menghidangkan ini di depan seratus orang?' Jawabnya: 'Berikanlah kepada orang-orang itu, supaya mereka makan, sebab beginilah firman TUHAN: Orang akan makan, bahkan akan ada sisanya.' Lalu dihidangkannyalah di depan mereka, maka makanlah mereka dan ada sisanya, sesuai dengan firman TUHAN." - 2 Raja-Raja 4:42-44. Bahaya kelaparan juga memberikan peluang bagi Tuhan untuk melakukan mujizat pelipatgandaan. Pelipatgandaan yang dari Tuhan tidak sekedar cukup, melainkan berkelimpahan.

8. Kelaparan yang dihadapi Gehazi"Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah yang seorang kepada yang lain: 'Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai mati? Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram. Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan kita, kita akan mati.'" - 2 Raja-Raja 7:3-4. Keras dugaan bahwa empat orang kusta ini adalah Gehazi dengan ketiga anak-anaknya. Sebelumnya Gehazi kena kusta saat jendral Naaman disembuhkan, namun hatinya serakah menginginkan imbalan sang jendral yang sudah ditolak oleh Elisa. Namun setelah peristiwa kelaparan ini, Gehazi muncul di hadapan raja dan kembali menjadi bujangnya Elisa (pasal 8 ayat 4 dan 5).

Biasanya jika seseorang melakukan kesalahan fatal atau kena kutuk, namanya sudah tidak disebutkan lagi di Alkitab. Sebagai contoh, Batsyeba keliru menilai maksud Adonia, yang berujung matinya Adonia di tangan Salomo. Contoh lain, raja Uzia yang menjadi sombong dan memberontak akhirnya kena kusta sampai hari akhirnya. Namun nama Gehazi disebutkan kembali dalam keadaan yang sangat baik di hadapan raja. 

Apa yang dilakukan Gehazi sehingga Tuhan memulihkan dan mengampuni dosanya? Hatinya berubah dari seorang yang serakah menjadi seorang yang peduli dengan orang lain. Kenyataannya kelaparan yang terjadi di dalam kota akhirnya berakhir karena Gehazi mau mengabarkan adanya kelimpahan di bekas perkemahan Aram. Tahun 2013 akan menjadi suatu tahun yang gilang gemilang bagi kita yang mau bertobat dan berbalik dari jalan kita yang jahat, bahkan perjumpaan dengan Sang Raja bisa menjadi bagian kita, jika Ia berkenan.

Wednesday, January 16, 2013

Jurnal SHRK Januari 2013 - Hari Ke-2

13 Masa Kelaparan Yang Tercatat Di Alkitab

Tahun 2013 merupakan awal dari bencana kelaparan besar-besaran yang akan semakin memuncak di beberapa tahun ke depan seperti yang sudah dinubuatkan. Kelaparan kali ini bukan hanya bicara pangan, namun juga kelaparan di jiwa dan roh. Gereja dan umat pasukan-Nya diharapkan bersiap menghadapi peluang terbesar dan terakhir ini supaya penggenapan pemberitaan Injil terjadi sesuai dengan rencana-Nya. Berikut 13 masa kelaparan itu:

1. Kelaparan di zaman Abraham - "Ketika kelaparan timbul di negeri itu, pergilah Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing, sebab hebat kelaparan di negeri itu." - Kejadian 12:10. Pada saat kelaparan datang, Abraham (Abram saat itu) harus pergi ke Mesir, yang adalah lambang dari dunia (sekuler). Ini berbicara bahwa kita sebagai Gereja harus keluar dari zona nyaman, masuk ke dalam dunia dan menaklukkannya. Momentum atau kairos Tuhan di 2013 ini akan membuka pintu bagi banyak anak-anak-Nya terutama mereka yang biasa hanya melayani pelayanan gerejawi untuk terjun ke dunia sekuler, menjadi terang bagi masyarakat di sekitarnya.

Ada cerita seorang pendeta di Jawa Tengah sekian puluh tahun lalu mengalami masa kelaparan dan kekurangan uang yang cukup parah. Pendeta ini berdoa dan Tuhan mengirimkan hamba-Nya untuk memberikan sejumlah modal untuk membuka usaha roti. Karena uang modal awal tidak seberapa, pendeta ini mulai membuat dan berjualan donat, yang hanya membutuhkan penggorengan (belum mampu membeli mesin pemanggang roti). Dalam 6 bulan, ia sudah mampu membeli 2 mesin pemanggang roti, sebuah rumah sederhana dan dalam 2 tahun, ia mendirikan gedung gerejanya, sekolah TK dan klinik bagi masyarakat sekitar. Karena kelaparan, akhirnya pendeta ini mampu menjadi besar dalam anugerah-Nya. Dan jika saat itu keadaan berjalan baik dan mulus, kemungkinan ia hanya menjadi pendeta saja tanpa punya kesempatan untuk menjadi besar dan berkat bagi banyak orang.

2. Kelaparan di zaman Ishak"Maka timbullah kelaparan di negeri itu. --Ini bukan kelaparan yang pertama, yang telah terjadi dalam zaman Abraham. Sebab itu Ishak pergi ke Gerar, kepada Abimelekh, raja orang Filistin." - Kejadian 26:1. Kelaparan terjadi lagi, dan kali ini Ishak hendak mengikuti jejak ayahnya untuk pindah ke Mesir, namun Tuhan melarangnya dan menyuruh ia tetap diam di Gerar. Mengapa demikian? Ishak memiliki kelemahan seperti ayahnya, takut mati dibunuh karena paras elok istrinya. Namun hati dan mental Ishak tidak sekuat Abraham. Tuhan memilih Gerar karena saat itu moralitas masyarakat di Gerar sangat tinggi, cocok dengan keadaan Ishak.

Dalam hal ini, dibutuhkan KETEPATAN dan KETAATAN untuk mengikuti apa yang benar menurut Tuhan daripada menurut pemikiran kita sendiri. Bayangkan jika Ishak memaksa pergi ke Mesir, mungkin Ribka tidak akan pernah kembali kepadanya. Ada saatnya bahwa bagian kita tidak lagi mengikuti pemimpin atau pendahulu kita, melainkan berjalan hanya dengan Tuhan saja dan dengan demikian kita semakin mengenal hati-Nya.

Ada cerita seorang anak Tuhan, ia tinggal di Semarang, namun disuruh datang ke Jakarta, yang saat itu sedang memanas di tahun 1998 menjelang kerusuhan Mei. Seluruh keluarga dan temannya berusaha mencegahnya, namun firman Tuhan kuat berkata. Akhirnya beberapa minggu sebelum pecah puncak kerusuhan Mei, ia tiba di Jakarta dan bekerja kepada seorang majikan yang memiliki usaha beberapa showroom mobil bekas. Pada saat kekacauan terjadi di berbagai tempat di Jakarta, ia bisa melayani dan melindungi sebanyak orang dengan doa dan pengurapan atas petunjuk Tuhan. Begitu banyak mobil dan spare part mobil korban kerusuhan yang ia peroleh untuk diuangkan dan hanya dalam 2 bulan ia memiliki uang tunai sebanyak Rp 5.000.000.000,-. 

3. Kelaparan di zaman Yusuf"Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: 'Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?'" - Kejadia 41:38. Bencana kelaparan di 2013 ini tidak bisa lagi dihadapi dengan solusi-solusi manusiawi yang canggih sekalipun. Karena kemampuan manusiawi kita sangat terbatas menghadapi bencana-bencana dari si jahat. Namun Tuhan menginisiasi pelayanan berdasarkan Roh yang bersifat kenabian seperti Yusuf ini untuk bukan saja sekedar bertahan dari bencana, namun juga supaya menjangkau jiwa-jiwa dan membawa sebanyak mungkin orang kepada Tuhan. Dan ada di antara kita (mungkin tidak banyak) yang dalam beberapa waktu ini bahkan hingga 7 bulan ke depan mengalami tuaian secara finansial besar-besaran, apapun usaha yang dikerjakan menghasilkan uang dalam jumlah yang sangat besar. Jika hal itu terjadi pada saudara-saudari, ketahuilah itu adalah rencana Tuhan untuk Anda semua menjadi Yusuf-Yusuf Akhir Zaman.

(Kemungkinan nubuatan ini untuk menghadapi krisis ekonomi global yang ke-7 yang bisa bertepatan dengan perayaan Rosh Hashanah 5774 di 4 September 2013, seperti yang sudah dinubuatkan oleh banyak hamba-Nya mengenai kejatuhan ekonomi Amerika Serikat di tahun ini).

4. Kelaparan di zaman Daud"Dalam zaman Daud terjadilah kelaparan selama tiga tahun berturut-turut, lalu Daud pergi menanyakan petunjuk TUHAN. Berfirmanlah TUHAN: 'Pada Saul dan keluarganya melekat hutang darah, karena ia telah membunuh orang-orang Gibeon.'" - 2 Samuel 21:1. Saat Yosua merebut Tanah Perjanjian, tanpa bertanya kepada Tuhan, ia tertipu oleh akal orang Gibeon sehingga akhirnya tercapai kesepakatan perjanjian (covenant) antara Israel dengan Gibeon sehingga Gibeon memperoleh keselamatan dan hidup damai dengan bangsa Israel. Namun Saul melanggar perjanjian itu dengan membunuh orang-orang Gibeon.

Di Indonesia dan di berbagai belahan dunia lainnya, kasus bencana yang disebabkan oleh hutang darah sangatlah banyak. Kerawang - Bekasi adalah salah satunya, di mana telah terjadi pembantaian besar di masa transisi Orde Lama ke Orde Baru, dan akibatnya sangat banyak masalah yang timbul di sana. Begitu juga ada keluarga yang memiliki kutuk-kutuk tertentu karena pendahulu atau moyangnya memiliki ikatan dengan berbagai kuasa gelap di masa lalu. Untuk hal ini dibutuhkan tuntunan Roh Kudus secara mutlak untuk bisa mengatasi perkara ini.

5. Kelaparan di zaman Rut"Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing." - Rut 1:1. Elimelekh "kabur" ke tanah terkutuk Moab tanpa petunjuk Tuhan. Karena seharusnya ia tetap bertahan di Betlehem. Kepergian Elimelekh menjadikan dirinya tidak dapat dipakai Tuhan, namun ia masih bisa dimanfaatkan-Nya. Ia dan kedua putranya dibiarkan binasa dan hanya tinggal seorang janda Naomi. Kedua menantunya tidak perlu dihitung karena mereka dari bangsa terkutuk Moab dan dapat dengan mudah kembali ke kampung mereka untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik. Namun Rut memiliki iman dan kesetiaan yang luar biasa, ia mempertaruhkan segalanya demi sesuatu yang sudah pasti "kosong" karena saat itu Naomi benar-benar sebatang kara tanpa memiliki harta sama sekali. Rut berkeras mengikatkan diri dengan Allah Jehovah melalui Naomi dan hal ini membuat Tuhan jatuh hati.

Iman dan kesaksian Rut mengantarkan dirinya dari orang terkutuk menjadi moyang dari dua raja mulia, Daud dan Yesus Kristus. Akan ada panggilan bagi orang-orang tertentu yang akan mengalami pembalikkan keadaan di 2013 ini melalui berbagai bencana yang terjadi, dan panggilan-panggilan ini akan mengantarkan ke suatu level yang tak terduga.

Tuesday, January 15, 2013

Jurnal SHRK Januari 2013 - Hari Ke-1

High Light Utama Acara FROM GLORY TO GLORY - 27-28 Desember 2012


Pada puncak acara KKR From Glory To Glory di JKI Injil Kerajaan (28 Desember 2012), Tuhan melalui keenam hamba-Nya mengundang semua jemaat baik secara roh maupun secara profetik untuk masuk ke dalam Bahtera-Nya se belum masuk tahun 2013. Namun pada saat pintu Bahtera ditutup, hati Ev. Yusak Tjipto Purnomo berubah menjadi sangat sedih hingga menangis. Dan ketika ditanyakan kepada Tuhan, diketahuilah bahwa beliau menangisi begitu banyak saudara-saudari yang di luar dan tidak ikut masuk ke dalam Bahtera-Nya. Karena mereka yang di luar Bahtera-Nya ialah umat yang tertinggal yang harus menggenapi destiny masing-masing pada Masa Tribulasi Besar bersama masa pemerintahan Antikristus.

13 Perkara Di Tahun 2013

Ada intensi Tuhan untuk mempercepat berbagai agenda-Nya di 2013 ini karena waktunya terus semakin singkat. Dan untuk tetap seirama dengan-Nya di 2013 ini, berikut 13 (pola) perkara yang harus kita perhatikan:

1. Jangka penggenapan impian Yusuf bin Yakub adalah 13 tahun hingga ia menjadi "Perdana Mentri" atas seluruh tanah Mesir pada zaman itu. Pola 13 tahun ini pun terulang ketika tahun 1979 terjadi kegerakan Roh Allah dan melahirkan generasi baru dari ribuan kaum pelajar di Semarang saat itu. 13 tahun kemudian, pada Maret 1992, Tuhan memberikan sebuah gereja, yakni JKI Injil Kerajaan yang dimulai dengan 100 jemaat dan terus berkembang. Dan 13 tahun kemudian dari tahun 1992, yakni tahun 2005, Tuhan melalui ketujuh hamba-Nya membentuk Pelayanan Bahtera hingga saat ini. (13 tahun setelah tahun 2005 adalah tahun 2018 sekaligus genap 70 tahun bangsa Israel berdiri). Jadi melalui hal ini, Tuhan hendak mengatakan bahwa tahun 2013 adalah Tahun Penggenapan Destiny.

2. Ismail yang adalah anak kedagingan, dilahirkan saat Abraham berusia 86 tahun. 13 tahun kemudian Tuhan memastikan Ishak, yang adalah anak perjanjian, lahir bagi Abraham dan Sarah dengan sunat sebagai tanda perjanjian tersebut. Tahun ini semua bentuk kedagingan akan diubah menjadi yang rohani di dalam diri kita. Dari self conscious (kesadaran kepada diri sendiri) yang penuh mentalitas daging menjadi God's conscious (kesadaran kepada hati Tuhan) yang di dalam roh dan kebenaran sejati. Tahun accomplishment bagi mereka yang bersedia untuk terus melakukan "sunat" hati.

3. Tembok Yerikho, yang adalah penghalang pertama dan terbesar untuk memasuki Tanah Perjanjian, runtuh setelah Yosua memimpin bangsanya untuk mengelilingi tembok tersebut sebanyak 13 kali dalam 7 hari. 2013 adalah Tahun Runtuhnya Yerikho hidup kita.

4. Haman, atas petunjuk setan, merencanakan pembinasaan bagi bangsa Israel pada zaman Ester. Tanggal yang ditentukan adalah tanggal 13 bulan Adar. Namun Tuhan membalikkan hari itu menjadi sebuah kemenangan besar atas semua pembenci Israel. Tahun 2013 ini juga merupakan Tahun Pembalikkan Keadaan.

5. Suku Lewi, keturunan imam Harun, tidak memiliki jatah wilayah karena mangkhususkan diri mereka untuk tugas keimaman. Namun akhirnya mereka memperoleh 13 kota dari suku-suku lainnya. Naikkan terus penyembahan kita, karena tahun ini juga adalah tahun imamat yang rajani bagi mereka yang hatinya hanya menyembah kepada-Nya.

6. "Salomo mendirikan istananya sampai tiga belas tahun lamanya, barulah selesai seluruh istananya itu." - 1 Raja-Raja 7:1. Maka tahun ini juga merupakan tahun dimulainya Masa Daud & Salomo genap bagi Gereja-Nya!

7. Ada 13 hakim sebelum masa kerajaan Israel berlangsung. Ketiga belas hakim itu adalah Otniel, Ehud, Samgar, Debora - Barak, Gideon, Tola, Yair, Yefta, Ebzan, Elon, Abdon, dan Simson.

8. Ada 13 masa kelaparan yang tercatat di dalam Alkitab.

9. Ada 13 kali perang saudara yang tercatat di dalam Alkitab.

10. Ada 13 kali kata "naga" di dalam Kitab Wahyu. Tahun ini juga merupakan Tahun Puncak Pemberontakan.

11. Ada 13 sifat buruk manusia.

12. Ada 13 karakter Tuhan.

13. Ada 13 surat-surat rasul Paulus di Alkitab. Ini merupakan tahun kerja keras dan awal penuaian besar.

Thursday, January 3, 2013

Jemaat Sardis Yang Tersisa

Kitab Wahyu pasal 3:

ayat 1-2 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satupun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku.

Sardis artinya yang tersisa untuk pemugaran (dari gerakan Reformasi pada awal abad ke-16 sampai Kristus datang kembali. Reformasi ini merupakan reaksi Allah sendiri terhadap kemerosotan Tiatira. Reformasi datang melalui kaum beriman yang minoritas, orang-orang yang tersisa.

Ketujuh Roh Allah membuat Gereja hidup lebih kuat, dan ketujuh bintang membuat gereja lebih terang. Gereja yang mati dan direformasi memerlukan Roh Allah yang diperkuat tujuh kali, serta pemimpin yang bercahaya terang. Roh yang diperkuat tujuh kali ini hidup, dan tidak pernah bisa digantikan oleh huruf yang mati dari pengetahuan (2 Korintus 3:6).

Banyak orang mengira gereja Sardis yang direformasi itu hidup, tetapi Tuhan berkata bahwa dia itu mati. Sebab itu, dalam keadaannya yang mati, dia memerlukan Roh yang hidup dan bintang yang bercahaya terang.

Frasa "apa yang masih tinggal" adalah hal-hal yang pernah hilang, kemudian dipulihkan oleh pergerakan Reformasi, di antaranya dibenarkan berdasarkan iman, Alkitab yang terbuka, dan sebagainya. Meskipun hal-hal itu telah dipulihkan, tetapi keadaannya sudah hampir mati. Karena itu, perlu dibangkitkan. Inilah  keadaan sesungguhnya dari Jemaat Sardis.

Perkara yang dirintis oleh pergerakan Reformasi tidak ada satupun "yang sempurna". Sebab itu Jemaat Filadelfia yang akan menyempurnakannya. Pergerakan Reformasi di awal abad ke-16 itu "ditunggangi" oleh kepentingan politik dari beberapa penguasa Eropa yang ingin keluar dari kekuasaan Paus dan Katholik Roma saat itu. Sebagai hasilnya, Kristen Protestan Presbyterian di Skotlandia, Kristen Protestan Anglican di Inggris, Kristen Lutheran di Jerman, Baltik dan Skandinavia dan sebagainya.

Dalam sejarah kaum panggilan atau bangsa pilihan, Jemaat Sardis seumpama kisah dan masa pemerintahan raja Saul, yang akhirnya diakhiri dengan kegagalan dan ditinggalkan Tuhan.

ayat 3-4 - Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Aku dalam pakaian putih, karena mereka adalah layak untuk itu.

Pencuri datang untuk mencuri benda-benda yang berharga, pada waktu yang tidak diduga. Karena gereja Sardis yang direformasi itu mati, mereka tidak akan tahu kedatangan Tuhan seperti pencuri dalam pernyataan-Nya yang rahasia kepada orang-orang yang mencari-Nya. Karena itu, perlu berjaga-jaga.

Dalam Alkitab, pakaian melambangkan apa adanya diri kita dalam kelakuan dan kehidupan kita. Mencemarkan pakaian di sini khususnya berarti mengotori pakaian dengan noda maut. Di hadapan Allah maut. Di hadapan Allah maut lebih najis daripada dosa (Imamat 11:24-25; Bilangan 6:6-9).

Putih bukan hanya melambangkan kemurnia, melainkan juga melambangkan perkenanan. Di sini, pakaian putih melambangkan tingkah laku dan kehidupan yang tidak tercemar oleh maut, melainkan yang dikenan oleh Tuhan. Inilah syarat berjalan dengan Tuhan, terutama dalam kerajaan yang akan datang.

ayat 5-6 - Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Harus menang atas Sardis yang mati dan menerima pahala pakaian putih yang diberikan kepada para pemenang dalam Kerajaan Seribu Tahun sesuai dengan tingkah laku mereka di zaman ini. Setiap orang beriman memerlukan dua pakaian, yakni pakaian untuk keselamatan (kebenaran obyektif - Lukas 15:22 & 1 Korintus 1:30) dan pakaian perkenan agar kita dapat diperkenan (kebenaran subyektif - Filipi 1:21 & 3:9). Pakaian putih di sini mengacu kepada pakaian kedua, yang diperlukan untuk menerima pahala dan memerintah bersama-Nya (2 Timotius 2:11-12).

Berkat-berkat bagi pemenang dibagi dalam tiga tahap: (1) dalam zaman Gereja, (2) dalam Kerajaan Seribu Tahun, dan (3) dalam kekekalan. Berkat-berkat dalam zaman Gereja, yakni pengampunan, penebusan, kelahiran kembali adalah kasih karunia Allah di bagian awal. Karena ini semua nama tercatat dalam Kitab Kehidupan. Namun karena ada banyak orang percaya yang tidak secara maksimal bekerja sama dengan kasih karunia yang telah Allah anugerahkan, maka nama mereka tidak akan siap pada saat Tuhan datang kembali, untuk masuk dan menerima pahala dalam Kerajaan Seribu Tahun. Karena itulah nama mereka akan terhapus dari Kitab Kehidupan hingga mereka menerima disiplin dan pendewasaan pada masa Kerajaan Seribu Tahun maka mereka siap untuk menerima berkat-berkat pada masa kekekalan.

Pada zaman Kerajaan Seribu Tahun, Tuhan akan mengakui nama pemenang, karena nama mereka tidak dihapus dari dalam Kitab Kehidupan, melainkan tetap tercantum di dalamnya. Hal ini menyiratkan, jika orang-orang percaya bukan pemenang, pada zaman Kerajaan Seribu Tahun nama mereka akan dihapus dan Tuhan pun tidak mengakui nama mereka.

Wednesday, January 2, 2013

Jemaat Tiatira Yang Murtad

Kitab Wahyu pasal 2:

ayat 18-19 - "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga: Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.

Jemaat Tiatira ada sejak berdirinya sistem Paus pada akhir abad keenam hingga Kristus datang kembali. Tiatira berarti kurban wangi-wangian atau kurban yang tidak putus-putusnya. Sebagai tanda, gereja ini melambangkan gereja yang sepenuhnya terbentuk dengan sistem kepausan, penuh dengan kurban, seperti yang ditunjukkam dengan misa-misanya yang tiada henti.

Gereja Tiatira dengan sekuat tenaga menandaskan bahwa Kristus adalah anak Maria. Karena itu Tuhan dengan serius menyebut diri-Nya Anak Allah, untuk menentang mentalitas bidah ini.

Ketika berhadapan dengan gereja yang duniawi (Pergamus), Tuhan menyebut diri-Nya sebagai Yang memegang pedang tajam bermata dua. Namun dalam menghadapi Tiatira, Tuhan menyebut diri-Nya sebagai Yang mempunyai mata bagaikan nyala api dan kak-Nya bagaikan tembaga yang mengkilap. Pergamus ditanggulangi dengan firman Tuhan yang memukul dan membunuh; sedangkan Tiatira perlu penghakiman dari mata-Nya yang menyelidik dan kaki-Nya yang menginjak.

Gereja di Tiatira memiliki banyak pekerjaan dan pelayanan. Yang dikerjakannya pada hari-hari terakhir, lebih banyak daripada yang semula. Dalam sejarah kaum panggilan atau bangsa pilihan, Jemaat Tiatira seumpama kisah setelah zaman para hakim Israel yang sarat dengan kekacauan dan kanibalisme seperti yang dikisahkan dalam Kitab Para Hakim pasal 19 - 21, sampai munculnya nabi Samuel.

ayat 20-21 - Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala. Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.

Wanita di sini, sama dengan yang dinubuatkan dalam Injil Matius 13:33, yang memasukkan ragi (lambang perkara jahat, bidah & kafir) ke dalam tepung halus (lambang Kristus sebagai kurban sajian yang murni). Wanita ini juga adalah pelacur besar dalam Wahyu pasal 17, yang mencampurkan perkara ilahi dengan perkara yang keji. Izebel, istri kafir Ahab, adalah lambang dari gereja yang murtad.

Nabi adalah orang yang berbicara untuk Allah dengan kuasa-Nya. Di sini Tuhan memakai Izebel sebagai lambang, menyatakan bahwa gereja di Tiatira mengangkat dirinya sendiri sebagai nabiah, yang berpura-pura menerima kuasa dari Allah untuk berbicara bagi Allah.

Di Pergamus, ada ajaran Bileam dan Nikolaus. Ajaran-ajaran tersebut akan tetap tinggal di Tiatira. Selain itu, gereja Tiatira sendiri juga mengajar, untuk menyuruh umatnya mendengarkan dia melebihi Firman Allah. Orang-orang yang bergabung dengannya akan dibius dengan ajarannya yang bidah dan agamawi, sehingga tidak menghiraukan Kristus sebagai sumber hayat utama Gereja, seperti yang dinyatakan oleh pohon kehidupan dan manna yang tersembunyi, yang pernah Tuhan janjikan kepada gereja Efesus dan Pergamus.

Tiatira (Katholik Roma saat ini) yang murtad dipenuhi segala macam perzinahan dan berhala (praktek penyembahan kepada patung yang menyerupai Bunda Maria, Yesus dan sebagainya), baik dalam hal rohani maupun jasmani. Dalam Wahyu pasal 17, Tiatira bahkan disebut Pelacur Besar.

ayat 22-23 - Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu. Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.

Ranjang biasanya digunakan untuk tidur dan beristirahat, dan yang tidak umum, dipakai untuk merawat orang sakit. Di sini Tuhan menunjukkan, bahwa gereja yang murtad sakit sampai tidak tertolong lagi, dan akan terus berbaring sampai dihakimi untuk kali terakhir.

Kesukaran besar yang dimaksud bukanlah Masa Tribulasi Besar yang akan dialami dunia pada 3,5 tahun yang terakhir, melainkan bagian khusus penderitaan yang Tuhan rancang dan timpakan ketika Dia menghakiminya. Ujung dari penolakan mereka untuk bertobat adalah pemusnahan yang akan digenapi sesuai dengan firman-Nya, "Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api. Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi." - Wahyu 17:16-17

ayat 24-25 - Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu. Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.

Seluk beluk mengacu kepada kedalaman pemahaman. Ada yang disebut jemaah Iblis (ayat 9) yang berlawanan dengan gereja yang menderita; ada yang disebut takhta Iblis (ayat 13) yang berpautan dengan gereja yang duniawi; dan seluk beluk Iblis ada di dalam gereja yang murtad. Agama dengan jemaah, dunia yang di bawah takhta Iblis, dan filsafat misteri Iblis, semuanya digunakan Iblis untuk merusak dan menghancurkan gereja.

Mulai dari Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia akan tetap ada hingga Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya. Sedangkan Efesus, Smirna dan Pergamus sudah tidak ada korporasinya, hanya ada individu-individunya di antara semua gereja.

ayat 26-28 - Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk--sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku-- dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.

Menang dalam hal ini bertobat dari kemurtadan dan praktek pelacurannya. Sedangkan pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang selaras dengan Pohon Kehidupan yang berlawanan dengan pekerjaan gereja yang murtad di bawah pengaruh Iblis.

Memerintah bersama Kristus atas bangsa-bangsa dalam Kerajaan Seribu Tahun adalah pahala yang diberikan kepada pemenang. Janji Tuhan ini dengan tegas menyiratkan, bahwa mereka yang tidak menjawab panggilan Tuhan, yang tidak mengalahkan kekristenan yang merosot, tidak akan memiliki bagian dalam pemerintahan Kerajaan Seribu Tahun.

Ketika Kristus menyatakan diri-Nya pertama kali, yang meliihat bintang-Nya (Matius 2:2, 9-10), bukanlah orang Yahudi, melainkan orang-orang Majus. Pada pernyataan-Nya yang kedua ini, Kristus akan menjadi bintang timur (bintang fajar) bagi pemenang yang menantikan kedatangan-Nya dengan berjaga-jaga. Terhadap yang lainnya, Dia hanya tampil bagaikan matahari (Maleakhi 4:2).

ayat 29 - Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."

Kepada Jemaat Efesus, Smirna dan Pergamus, Tuhan menyatakan frasa "siapa bertelinga" dan dilanjutkan dengan frasa "barangsiapa menang". Sedangkan kepada Jemaat Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia kedua frasa tersebut disebut terbalik. Tujuh sungguh sebuah angka kesempurnaan, ada pola "tiga dan empat" untuk menggantikan pola "enam dan satu". Pola "enam dan satu" merupakan penciptaan dunia ini, yakni 6 hari penciptaan, yang juga merupakan gambaran manusia dengan 1 sebagai gambaran Elohim. Jadi manusia dengan Elohim adalah kesempurnaan yang lama.

Sedangkan pola "tiga dan empat" merupakan penciptaan Gereja, yakni Allah Tritunggal dengan Gereja  (manusia ciptaan baru di dalam Kristus) dalam wujud 4 jenis makhluk (Wahyu 4:6-9), singa, lembu, rupa manusia dan rajawali; yang juga adalah 4 kitab Injil, Matius, Makus, Lukas dan Yohanes.

2013!

Selamat datang di tahun yang baru, di era yang baru dan di zaman yang baru! 2013 tahun awal yang baru, kembali ke satu, dengan menjadi satu, dipulihkan untuk menjadi utuh bersama-Nya.

"Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging (basar echad)." - Kejadian 2:24

Perhatikan kutipan di bawah berikut ini:

Di dalam Bahasa Ibraninya, istilah "satu daging" adalah בשר אחד (baca: basar echad). Nilai gemmatria untuk kata echad (artinya "satu") adalah 13. Bukan kebetulan bahwa ini juga merupakan nilah gemmatria untuk kata "kasih" atau "cinta" di dalam Bahasa Ibraninya yaitu אהבה (baca: ahava). Ahava pun memiliki nilai gemmatria 13.

Angka 13 inilah yang menjadi alasan mengapa TUHAN merancang supaya ada 12 suku Israel dan ada 12 murid Yeshua. 12 suku plus YHVH Elohim Adonai totalnya adalah 13 - membuat mereka menjadi echad (satu). 12 murid plus Yeshua totalnya adalah 13 - membuat mereka menjadi echad juga (satu). - Elisheva DPW (www.elishevadpw.com)

Tantangan 2013

Kita telah mengetahui adanya Puncak Penyesatan di 2013 ini yang telah dibahas dalam 4 bulan sebelumnya berkenaan dengan visi di Ayin Gimel 5773 dan Ayin Dalet 5774. Namun 2013 juga merupakan tahun Puncak Pemberontakan sesuai dengan makna angka 13 itu sendiri. Di dalam Kitab Wahyu dalam berbagai versi bahasa, kata "naga" disebutkan 13 kali. Sedangkan pasal 13 dari kitab yang sama, berbicara tentang identitas dua binatang dari tritunggal kejahatan (binatang yang keluar dari dalam laut - Antikristus dan binatang yang keluar dari dalam bumi - Nabi Palsu, bersama sang naga, merekalah tritunggal kejahatan itu). Sungguh fakta ini bukanlah sebuah kebetulan, melainkan pewahyuan yang perlu mendapat perhatian serius. 

"Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." - Galatia 5:16-21

Masuk dalam Keutuhan (from Recovery to Wholeness) itu juga berarti pencapaian sebuah kondisi yang telah akil balig, yang layak menerima Warisan dan Hak Kerajaan (atau Hak Kesulungan). Syaratnya tidak lain adalah dipimpin seutuhnya dan sepenuhnya oleh Roh. Kita harus rela, bahkan meminta dengan sangat untuk menjadi tawanan Roh-Nya untuk dapat terus hidup di tahun 2013 ini, atau jika tidak kita akan jatuh ke dalam berbagai perbuatan daging:

1. Percabulan, kecemaran, hawa nafsu, kemabukan, pesta pora, semuanya berhubungan dengan keinginan tubuh yang telah rusak.

2. Perseteruan, perselisihan, kecemburuan, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, dan iri hati, semua berhubungan dengan jiwa yang telah jatuh, yang sangat erat hubungannya dengan tubuh yang telah rusak.

3. Penyembahan berhala dan sihir berhubungan dengan roh yang mati. Ini membuktikan bahwa ketiga bagian manusia yang telah jatuh semua. Sedangkan hidup dipimpin oleh Roh menghidupkan ketiga bagian tersebut dan menjadikan kita akil balig serta layak menerima warisan yang telah disediakan.

Sedangkan jika dikelompokkan dalam kategori yang lebih rinci:

a. Percabulan, kecemaran dan hawa nafsu, berkenaan dengan nafsu jahat.
b. Penyembahan berhala dan sihir, berkenaan dengan penyembahan setan.
c. Perseteruan, perselisihan, kecemburuan, dan amarah, berkenaan dengan suasana hati yang jahat.
d. Kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah dan kedengkian, berkenaan dengan mentalitas berkubu-kubu.
e. Roh pemecah, berkenaan dengan doktrinasi yang menyimpang yang melahirkan sekte-sekte sesat.
f. Kemabukan dan pesta pora, berkenaan dengan foya-foya dan hedonisme.

Intinya adalah buah Pohon Pengetahuan bahkan yang baik sekalipun sesungguhnya sangat mematikan karena pada dasarnya adalah kebenaran manusiawi pimpinan diri sendiri yang penuh dengan kedagingan. Sedangkan Warisan Kerajaan berbicara mengenai Pohon Kehidupan yang terpimpin oleh Roh dan kebenaran-Nya.

Keutuhan, Kemurnian, Kekudusan & Keintiman

"Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah. Engkau, TUHAN, yang akan menepatinya, Engkau akan menjaga kami senantiasa terhadap angkatan ini." - Mazmur 12:7-8

Janji Tuhan dan Warisan Kerajaan harus diingini oleh hati kita dengan sedemikian rupa, karena ada banyak anak Tuhan yang bermental seperti Esau, yang memandang remeh dan ringan atas perkara ini. Dan bagi kita yang begitu menginginkan semuanya ini genap sampai akhir, maka kita harus bersedia dimurnikan hingga teruji. Kita harus rela sekalipun harus jatuh tujuh kali, namun ujung tetap bangkit dan finish strong. Namun bagi mereka yang undur di tengah jalan, maka ia tidak akan pernah akil balig dan mewarisi segala sesuatunya.

Dipimpin oleh Roh-Nya tidak lain adalah terus menerus dididik oleh-Nya hingga menjadi dewasa dan mampu mewarisi jatah yang sudah dipersiapkan. Ini juga yang pada akhirnya kita harus fokus kepada-Nya dan bukan kepada berkat-berkat-Nya. Orang yang fokus kepada-Nya akan terus berusaha menyukakan hati-Nya dan haus akan perkenanan-Nya. Sedangkan orang yang lebih fokus kepada berkat-berkat-Nya akan terus memaklumkan kedagingannya hingga di luar batas toleransi Tuhan, tanpa dapat ia sadari sebelumnya, dan akhirnya jatuh kehilangan segala yang dijanjikan.

Di 2013 ini, Tuhan tetap meminta kita untuk mempercayai-Nya karena tetap pada akhirnya Ia akan menggenapi semua yang telah Ia janjikan. Iblis akan terus menggagalkan dengan merusak iman kita atau dengan menciptakan tipu muslihat penuh iming-iming palsu yang menyesatkan. Namun siapa yang ada dalam tawanan Tuhan akan tetap dijagai dari tipu muslihat tersebut.

Jalur Ekspres 2013

"Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!" - Rut 1:16-17

Bagi mereka yang merasa bahwa hari ini, saat ini, tahun ini sudah tidak berdaya untuk mengejar ketertinggalan, jangan putus asa. Mintalah anugerah Tuhan, untuk bisa memiliki kerinduan, sikap hati dan mentalitas Rut. Pribadi Rut adalah "kartu mati" karena ia "hanyalah" perempuan dari bangsa Moab yang telah terkutuk. Namun Rut terus menginginkan Tuhan dan hanya Tuhan lebih daripada yang lainnya, ia mempertaruhkan seluruh masa depannya dalam ketidakjelasan. Rut berani mati bersama dengan-Nya, sehingga ia bangkit di dalam Dia sekaligus mewarisi garis keturunan paling mulia yang berujung kepada lahirnya Kristus di dunia.

Gairah dan cinta Rut yang tidak kepalang tanggung membuat Tuhan langsung jatuh cinta dan tidak dapat menolaknya. Rut bukanlah golongan orang yang dipaksa dari luar, namun yang memaksakan dirinya sendiri untuk selaras dan seirama dengan Tuhan. Rut memaksakan dirinya untuk menjadi "satu daging" dengan Allah yang hidup. Yang ia impikan hanyalah didapati setia hingga maut memisahkan. Orang yang membaktikan diri sedemikian rupa sebagaimana Rut membaktikan seluruh dirinya adalah orang yang akan menerima kejutan-kejutan dari Tuhan, sebagaimana ia telah mengejutkan hati-Nya. Inilah Jalur Ekspres yang selalu tersedia bagi kita semua untuk memenangkan pertandingan iman dengan gilang gemilang.

Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.