Labels

Thursday, May 17, 2018

Sang Nabi Palsu: Pope Francis & Agendanya

"Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga. Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.

"Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu. Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh." - Wahyu 13:11-15

Siapakah Sang Nabi Palsu yang dimaksud dalam Kitab Wahyu pasal 13, yang ada binatang Antikristus yang muncul dari dalam Bumi?

Berdasarkan pewahyuan yang diterima oleh hamba-Nya, Prophet Sadhu Sundar Selvaraj, Sang Nabi Palsu itu adalah Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katholik Roma yang berkuasa saat ini. Seperti yang telah dinubuatkan,

"Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita." - 1 Yohanes 2:18-19

Tokoh utama Antikristus terdiri dari dua persona, yakni Sang Antikristus yang merupakan binatang yang keluar dari dalam laut dan Sang Nabi Palsu yang merupakan binatang yang keluar dari bumi. Keduanya merupakan antitesis dari Kristus dan Roh Kudus. 

Sang Nabi Palsu inilah penyesat yang nantinya akan menggiring semua orang di seluruh dunia untuk menyembah kepada binatang yang pertama, Sang Antikristus. Dan Sang Nabi Palsu ini memang awalnya berasal dari kalangan Gereja. Itu sebabnya ketika dunia melihat rupanya, ia seperti domba, yakni bercitra baik dan luhur, serta berasal dari kawanan penggembalaan yang sama, yakni Gereja.

Namun ketika ia bicara, rupa domba itu berubah menjadi rupa naga, mengapa? Karena setiap ucapannya ditujukan untuk kepentingan Sang Naga Merah (Wahyu 12). Sampai di sini kita harus menyadari betapa hebatnya jerat penyesatan yang binatang ini miliki ketika Masa Tribulasi Besar itu mencapai puncaknya dan Sang Antikristus telah memerintah secara penuh.

Mengenai rincian pewahyuan yang diperoleh Prophet Sadhu Sundar Selvaraj, akan lebih baik jika Anda menyimak beberapa video tersebut di bawah ini:


The False Prophet is Here ! Vision of Lamb and Dragon - Part 1:

HQ124 The Asteroid 'Beast' that Signaled about Pope Francis - Part 2:

The Birth of the False Prophet - Part 3:

Pope, Israel, Palestine & U.N World Religions - Part 4:

False Prophet Pope Francis vs The Two Witnesses Future Scenario:

Di saat Dua Saksi bertugas selama 1.260 hari nanti, Sang Nabi Palsu akan berhadapan langsung (head to head) dengan Dua Saksi tersebut. Sebagaimana Musa pernah head to head dengan ahli-ahli tenung Firaun, demikian nanti Musa beserta Elia akan head to head dengan kedua binatang tersebut.

Agenda Sang Nabi Palsu

Pada dasarnya saya sudah tidak percaya lagi akan adanya Satu Pemerintahan Dunia (One World Government), Satu Mata Uang Dunia (One World Currency), Satu Agama Baru Dunia (One World New Religion). Hal itu hanyalah propaganda setan yang berfantasi dalam nostalgianya ketika pertama kali Menara Babel gagal dibangun oleh Nimrod.

Mengapa saya yakin hal propaganda tersebut tidak akan bisa terwujud? Karena Tuhan telah mengacaukan bahasa, dari satu bahasa menjadi banyak bahasa, sehingga dunia ini terbagi-bagi menurut kesamaan bahasanya. Selama bahasa di dunia tidak lagi satu seperti zaman Menara Babel, maka takkan pernah terjadi kesamaan satu apapun dunia.

Sebagai contoh, Uni Eropa dan mata uang Euro Dollar-nya, merupakan bukti gagalnya sistem satu pemerintahan dunia dan sistem satu mata uang dunia dalam skala regional. Inggris telah keluar dari Uni Eropa dan banyak negara ingin menyusulnya. Euro Dollar pun berkali-kali jatuh melemah dan sampai saat ini ekonomi Eropa tidak membaik karena tumpukan hutang beberapa anggotanya.

Lalu bagaimana dengan agenda Satu Agama Baru Dunia? Akankah terwujud? Tidak mungkin! Karena setiap agama memiliki ego dan idolanya masing-masing. Sesama Gereja atau Tubuh Kristus saja seringkali bertengkar dan saling menjatuhkan, apalagi antara agama. Mustahil!

Kalau hal itu mustahil, dan dunia akan tetap memiliki berbagai macam agama, lalu apa yang akan dilakukan Sang Antikristus dan Sang Nabi Palsunya?

"Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak." - 1 Yohanes 2:22

"Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia." - 1 Yohanes 4:2-3

Perhatikan apa yang dilakukan Pope Francis selama beberapa waktu terakhir ini. Dia merangkul banyak pemimpin dari berbagai kalangan agama, juga para pemimpin dunia. Sebagai seorang pemimpin agama yang memiliki jemaat terbanyak di dunia, tentu Pope Francis sangat dihormati dan disegani oleh hampir semua pemimpin agama dunia.

Namun begitu, ada hal yang paling janggal yang keluar dari mulut Pope Francis, yang ujungnya akan menyangkal Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat. Kepada kalangan Islam dan Yahudi Non-Mesianik serta berbagai agama lainnya, Pope Francis sangat mudah memperoleh simpati dan kesepakatan dari mereka. Tapi dari kalangan Kristen, Pope Francis sedang berusaha ekstra untuk merangkul para pemimpin Kristen.

Mengapa? Karena hanya orang Kristen yang percaya dan mendeklarasikan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Sang Mesias Yang Diurapi. Itu sebabnya Yesus pernah berkata, "Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat." - Matius 10:22

Jadi yang dilakukan Pope Francis adalah mengajak seluruh dunia menyangkal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, sehingga ketika Sang Antikristus tampil dan menduduki Bait Suci, Sang Nabi Palsu ini akan meng-endorse Sang Antikristus sebagai Kristus dan mengajak seluruh dunia menyembahnya, sesuai dengan nubuatan yang telah disampaikan melalui Rasul Yohanes.

Tuhan telah menyingkapkan identitas binatang yang kedua dan agendanya, tidak lama lagi identitas binatang yang pertama juga akan tersingkap dan Gereja harus bersiap dalam iman kepada Yesus Kristus untuk menghadapinya.

Tuhan memberkati.

Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus. Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.

Wednesday, May 16, 2018

Masa Tribulasi Besar, Peluang Terbesar Iman Kita

"Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain." - Matius 24:29-31

Dari semua tahapan kronologi Akhir Zaman, yang paling menentukan sekaligus merupakan klimaksnya adalah kedatangan kedua kali Tuhan Yesus sebagai Raja dan Hakim dalam segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan karena hal itu maka Masa Tribulasi Besar menjadi sesuatu yang sangat menentukan pada setiap kita sebagai orang percaya.

Tapi bagi sebagian orang yang masih terjebak dalam fantasi Pre-Tribulation Rapture, mereka meyakini bahwa Tuhan akan datang menyelamatkan mereka sehingga mereka terhindar dari aniaya dan kesesakan Masa Tribulasi Besar. Menurut saya, mereka tidak mengerti apa artinya Anak Manusia datang dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya, dan besar kemungkinan mereka tidak pernah bersentuhan dengan sisi kekudusan Tuhan yang tidak bisa dikompromikan.

Musa Melihat Kemuliaan dan Bersentuhan dengan Kekudusan Tuhan

Masih ingat bagaimana Musa memohon dengan sangat untuk bisa melihat kemuliaan Tuhan?

"Tetapi jawabnya: 'Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku.' 

"Tetapi firman-Nya: 'Aku akan melewatkan segenap kegemilangan-Ku dari depanmu dan menyerukan nama TUHAN di depanmu: Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani.' 

"Lagi firman-Nya: 'Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku dapat hidup.' 

"Berfirmanlah TUHAN: 'Ada suatu tempat dekat-Ku, di mana engkau dapat berdiri di atas gunung batu; apabila kemuliaan-Ku lewat, maka Aku akan menempatkan engkau dalam lekuk gunung itu dan Aku akan menudungi engkau dengan tangan-Ku, sampai Aku berjalan lewat. Kemudian Aku akan menarik tangan-Ku dan engkau akan melihat belakang-Ku, tetapi wajah-Ku tidak akan kelihatan.'" - Keluaran 33:18-23

Perhatikan rincian kejadiannya:

1. Musa memohon untuk bisa melihat kemuliaan Tuhan, yakni Wajah-Nya.
2. Namun sesungguhnya tidak ada seorang pun yang sanggup memandang Wajah Tuhan dah bisa tetap hidup.
3. Dan akhirnya demi kasih Tuhan kepada Musa, maka Tuhan rekayasa sedemikian rupa supaya Musa tetap bisa melihat kemuliaan Tuhan namun tetap hidup. Hasilnya, Musa hanya bisa melihat Punggung Tuhan, tapi bukan Wajah-Nya.

Itu Musa, bagaimana dengan kita? Dan itu baru kemuliaan Tuhan yang dinikmatinya. Bagaimana dengan kekudusan Tuhan?

Masih ingat kejadian di mata air Meriba?

"Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: 'Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?'

"Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum. Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: 'Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.'

"Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka." - Bilangan 20:10-13

Musa hanya sedikit teledor dengan kata-katanya, tapi lihatlah akibatnya. Fatal! Sikap bangsa Israel memang sudah sangat keterlaluan dan begitu menguras energi serta emosi Musa. Namun kekudusan Tuhan tidak bisa dikompromikan. Kekudusan Tuhan tidak bisa dituntut untuk mengerti situasi yang ada, justru sebaliknya kekudusan Tuhan menuntut seluruh keberadaan hidup kita. Artinya bagi Musa, sejengkel apapun Musa menghadapi bangsa Israel yang bebal dan tegar tengkuk itu, Musa tidak boleh mengumbar emosi yang dari sisi kemanusiawian (baca: kedagingan) di hadapan kekudusan Tuhan.

Sampai di sini, apakah Anda sudah memahami apa resikonya jika kita harus menyambut Anak Manusia dalam segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya tanpa didahului dengan pemurnian di Masa Tribulasi Besar? Hasilnya hanya kebinasaan. 

Musa, Harun dan Miryam memiliki kedudukan yang sangat tinggi, baik di Mata Allah maupun di antara bangsa Israel. Namun ketiganya melanggar kekudusan Tuhan dan harus menanggung akibat yang sangat tragis. Bahkan ketika Musa memohon kepada Tuhan dengan sangat agar tetap diizinkan masuk ke Tanah Perjanjian, perhatikan bagaimana sikap-Nya,

"Juga pada waktu itu aku mohon kasih karunia dari pada TUHAN, demikian: Ya, Tuhan ALLAH, Engkau telah mulai memperlihatkan kepada hamba-Mu ini kebesaran-Mu dan tangan-Mu yang kuat; sebab allah manakah di langit dan di bumi, yang dapat melakukan perbuatan perkasa seperti Engkau? Biarlah aku menyeberang dan melihat negeri yang baik yang di seberang sungai Yordan, tanah pegunungan yang baik itu, dan gunung Libanon. Tetapi TUHAN murka terhadap aku oleh karena kamu dan tidaklah mendengarkan permohonanku. TUHAN berfirman kepadaku: Cukup! Jangan lagi bicarakan perkara itu dengan Aku." - Ulangan 3:23-26

Keputusan Tuhan tetap tidak berubah, sekalipun Tuhan sangat mengasihi Musa dan Musa sangat mengasihi Tuhan. Apalagi Musa dikenal sebagai orang yang paling lembut hatinya di sepanjang sejarah manusia (Bilangan 12:3).

Menyambut Raja Yang Memerintah 

Pernahkah Anda melihat dan memperhatikan persiapan untuk menyambut seorang tokoh penting, entah itu seorang pemimpin negara, seorang pengusaha ternama, seorang pahlawan, di manapun tokoh tersebut disambut? Menurut Anda bagaimana persiapan itu harus dibuat? Atau apa yang akan Anda persiapkan jika Presiden hendak berkunjung ke rumah atau ke perusahaan Anda? Anda tentu akan menyambut dengan persiapan terbaik, sekalipun kunjungannya hanya beberapa menit, benar?

Sekarang renungkanlah ketika kita harus menyambut Tokoh Yang Mahamulia datang sebagai Raja Yang Memerintah untuk seribu tahun lamanya, persiapan apa yang harus kita tempuh? 

Masa Tribulasi Besar adalah alat Tuhan untuk memurnikan dan mempersiapkan kita, bukan hanya untuk menyambut-Nya, tapi juga berpeluang menjadikan kita semua sebagai imam-imam dan raja-raja-Nya yang akan memerintah bersama-Nya,

"Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya." - Wahyu 20:4-6

Masa Tribulasi Besar adalah olimpiade iman terbesar dalam sejarah langit dan bumi ini, seluruh saksi dan pahlawan iman pendahulu kita begitu berharap untuk bisa hidup di masa ini, namun kepada kitalah Tuhan menyediakan yang lebih baik, bahkan yang terbaik, sehingga tanpa kita, semua pahlawan iman tidak akan sampai kepada kesempurnaan, Ibrani 11:39-40.

Itu sebabnya saya pribadi memandang bahwa Masa Tribulasi Besar adalah sebuah peluang sekaligus ancaman jika kita tidak mempersiapkan diri dengan benar. Dan karena peluang itulah, saya juga menganggap masa yang paling menentukan ini sebagai sebuah anugerah atau privilege untuk bisa ikut memerintah bersama Raja di atas segala raja.

Kesimpulan

Persiapkanlah diri kita dalam tuntunan Roh Kudus-Nya setiap hari (put your house in order), singkirkan cara hidup, sikap dan pemikiran yang fasik dalam hidup kita. Memohon kepada Roh-Nya untuk menyelidiki dan menguji hati kita di setiap kesempatan, sampai saatnya tiba ujian final itu harus kita hadapi dan kita didapati setia sampai akhir tanpa menyayangkan nyawa kita.

Dan ketika Yesus datang sebagai Raja Yang Memerintah dalam segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya, hal itu menjadi sebuah sukacita yang luar biasa (rapture). Namun jika persiapan tersebut tidak dilakukan dengan benar, atau kita abai terhadap hal ini, kedatangan-Nya akan jadi malapetaka yang tak terhindarkan (Wahyu 6:15-17).

Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?

Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.

Tuesday, May 15, 2018

Meterai Ke-5 & Jatuhnya Naga Merah

"Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang telah dibunuh oleh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: 'Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?' Dan kepada mereka masing-masing diberikan sehelai jubah putih, dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka." - Wahyu 6 :9-11

"Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya. Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: 'Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita. Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut. Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.'" - Wahyu 12:7-12

Meterai Ke-5 dari Tujuh Meterai di Kitab Wahyu merupakan awal Masa Tribulasi Besar yang dinubuatkan dalam Matius 24. Dan disebutkan dengan sangat jelas bahwa ada kuota para martir yang harus dipenuhi. Berapa jumlah para martir yang ditargetkan? Tidak ada yang tahu kecuali Tuhan sendiri. 

Namun, pertanyaan berikutnya adalah, untuk apakah jumlah para martir tersebut dan dari mana kita tahu bahwa jumlah tersebut telah terpenuhi?

Sampai Naga Merah dan para malaikatnya dijatuhkan, maka kerajaan Si Jahat akan terus berada di langit ke-2, di udara. Itu sebabnya ketika Daniel menantikan malaikat Gabriel, Daniel harus menanti selama 21 hari karena malaikat Gabriel terhalang oleh penguasa Persia. Penguasa Persia merupakan salah satu dari para malaikat di langit ke-2 tersebut (Daniel 10:13).

"Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." - Efesus 6:11-12

Kembali lagi ke pertanyaan sebelumnya, untuk apakah jumlah para martir tersebut dan dari mana kita tahu bahwa jumlah tersebut telah terpenuhi?

Salah satu tujuan dari kuota martir itu terpenuhi adalah untuk menjatuhkan Naga Merah dan meruntuhkan kerajaannya ke Bumi. Walaupun malaikat Mikhael dan pasukannya yang mengeksekusi peperangan tersebut, namun hal itu baru bisa terjadi jika ada darah Anak Domba dan darah para martir. Di saat inilah, menurut saya, telah terjadi pertunangan antara Mempelai Kristus dengan Mempelai Gereja, pertunangan ini menghasilkan ekspansi kekuasaan di langit ke-2.

Dan ketika langit ke-2 telah direbut dan dikuduskan, barulah tempat itu siap untuk menyambut Tuhan Yesus di awan-awan untuk menjemput kekasih-Nya, Israel dan Gereja. Sebab tidak mungkin Rapture atau Pengangkatan itu terjadi sebelum Naga Merah jatuh dan langit ke-2 dikuduskan bagi Kerajaan Tuhan.

"Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan." - 1 Tesalonika 4:16-17

Pemerintah Pada Masa Kerajaan Seribu Tahun

Selain untuk menjatuhkan Naga Merah ke Bumi, jumlah martir juga dibutuhkan untuk memenuhi jumlah penguasa yang akan memerintah pada Masa Kerajaan Seribu Tahun. 

"Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya." - Wahyu 20:4-6

Jadi Meterai Ke-5 adalah Masa Tribulasi Besar yang akan berlangsung sampai Dua Saksi selesai bertugas selama 1.260 hari (Wahyu 11), barulah setelah itu Rapture atau Pengangkatan itu terjadi. 

"Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: 'Naiklah ke mari!' Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka." - Wahyu 11:12

"Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain." - Matius 24:29-31

Mengapa pada waktu itu semua bangsa di Bumi meratap? Karena kesaksian yang telah mereka dengar dari Dua Saksi Allah selama 1.260 hari benar-benar menjadi kenyataan, namun mereka tidak mengindahkan kesaksian tersebut. Sama seperti yang terjadi di zaman Nuh, mereka mengabaikan peringatan tersebut dan menolak masuk ke dalam Bahtera Nuh.

Dan ketika dilanjutkan dengan pembukaan Meterai Ke-6, mereka yang tertinggal di Bumi harus menghadapi Hari Tuhan yang dahsyat penuh murka itu,

"Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang. Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.

"Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan kepada batu-batu karang itu: 'Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu.' Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan?" - Wahyu 6:12-17

Perhatikan, ketika Masa Tribulasi Besar, para raja, para pembesar, para perwira dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa menyiksa Gereja dan para martirnya. Namun di Meterai Ke-6 situasinya menjadi kontras, mereka yang menyiksa Gereja malah kabur mencari persembunyian karena dahsyatnya Kemuliaan dan Murka Tuhan yang akan mereka saksikan dan alami.

Tribulasi Besar akan mendahului Pengangkatan, sebab Tribulasi Besar adalah ujian final bagi Gereja untuk didapati layak, kudus dan tak bercacat ketika Anak Manusia datang di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Bersiaplah.

Tuhan memberkati.

Monday, May 14, 2018

Iman Yusuf bin Yakub

"Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya." - Ibrani 11:22

"Berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya: 'Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kamu dan membawa kamu keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub.' Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: 'Tentu Allah akan memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini.' Kemudian matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan ditaruh dalam peti mati di Mesir." - Kejadian 50:24-26

Menarik sekali bahwa dari sekian banyak kejadian yang terjadi dalam perjalanan hidup Yusuf bin Yakub, Kitab Ibrani hanya mencatat dua hal saja dan kedua hal ini dihitung sebagai iman Yusuf yang aktif, yakni ketika Yusuf menubuatkan keluarnya bangsa Israel dari Mesir ke Tanah Permai dan mewasiatkan keturunannya untuk membawa jenazahnya ke sana.

Jadi ketika Yusuf setia dan tidak menajiskan dirinya dalam jerat bujukan istri Potifar, ketekunannya di penjara, sikapnya di hadapan Firaun dan pengampunan yang diberikan kepada saudara-saudaranya, semua itu tidak dicatat sebagai tindakan iman. 

Mengapa demikian? Mengapa wasiat Yusuf ini begitu berharga di mata Tuhan? Sebab kita tahu bahwa tanpa iman tidak mungkin seseorang berkenan kepada Tuhan. Jadi mengapa perkenan Tuhan begitu besar terhadap wasiat Yusuf ini? Bukankah yang Yusuf bicarakan hanya sekedar pemindahan kuburannya saja?

Jawabannya adalah karena saat itu Yusuf bin Yakub telah melihat Yesus Kristus yang mati dan bangkit kembali di hari ke-3, dan kebangkitan Yesus diikuti dengan kebangkitan orang-orang kudus lainnya.

"Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang." - Matius 27:50-53

Saat itu Yusuf telah menikmati segalanya, berkuasa atas segalanya, dan memiliki segalanya sebagai penguasa di Mesir. Hal ini hampir serupa dengan Salomo di zamannya. Namun yang membedakan keduanya adalah bahwa Yusuf tidak dipengaruhi oleh harta benda dan semua kebanggaan duniawi itu. Itulah sebabnya Tuhan menyingkapkan sebuah rahasia, yakni jati diri Anak Manusia, Sang Rahasia Agung itu. 

Bandingkan dengan Salomo yang sekalipun telah memiliki segalanya, menikmati segalanya, memahami segalanya, anehnya di ujung hidupnya dia berkata bahwa semuanya sia-sia. Mengapa? Karena tidak ada yang baru yang bisa dilihat Salomo dalam hidupnya. 

"Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: 'Lihatlah, ini baru!'? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada." - Pengkotbah 1:9-10

Seharusnya Salomo bisa bertemu dengan Yesus saat masa hidupnya, tapi hal itu tidak terjadi. Sebab Yesus telah ada bahkan sebelum Abraham ada,

"Kata Yesus kepada mereka: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.'" - Yohanes 8:58

Dan memang bukan hanya Yusuf saja yang pernah melihat Yesus, Abraham pun telah melihat Yesus, 

"Jawab Yesus: 'Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.'" - Yohanes 8:54-56

Abraham dan Yusuf melihat Yesus di zamannya masing-masing dan mereka bersukacita. Bahkan sebagai bukti iman, Yusuf mewasiatkan kepada keturunannya untuk jasadnya dipindahkan ke tempat di mana Yesus akan mati dan bangkit hidup kembali. Sebagai ganjarannya, Abraham dan Yusuf menikmati kebangkitan mereka serta ikut memberitakan Injil dengan menampakkan diri mereka.

Pertanyaan berikutnya adalah jika ternyata apa yang telah Yusuf yakini dan nikmati dalam kebangkitan bersama Yesus Kristus saja masih diperhitungkan sebagai orang yang belum menerima apa yang dijanjikan, lalu apa yang sebenarnya Allah telah sediakan bagi kita? Sesuatu yang disebut lebih baik daripada semua pahlawan iman yang terdahulu. Sesuatu yang membawa kita semua kepada kesempurnaan.

"Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan." - Ibrani 11:39-40

Apakah Anda telah mengetahui dan menemukan yang telah disediakan Tuhan bagi Anda sebagaimana Yusuf bin Yakub telah melihat Yesus Kristus sehingga dia mewasiatkan keturunannya untuk membawa pulang tulang-tulangnya ke Tanah Perjanjian?

Tuhan memberkati.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.