Labels

Wednesday, October 31, 2012

Dalam Diam, Dalam Anugerah, Di Puncak Kemuliaan

Dari puncak menuju puncak
Dari kemuliaan menuju kemuliaan
Menyanyi menari di atas gelombang
Mengalun membumbung di angkasa raya

Dengan menjadi tenang kita kan berdiam
Dengan menjadi diam kita kan mendapat jawab
Dengan mendapat jawab kita kan menikmati
Dengan menikmati kita kan bersaksi

Ketika diam adalah saat menjadi kuat
Ketika diam adalah saat anugerah dipertuan agung
Ketika diam adalah saat kemuliaan raja-raja bersinar
Ketika diam adalah saat membungkam musuh-musuh


Tenang hanya pada saat terjaga
Tidur hanya pada saat badai
Bersyukur hanya pada saat sukar
Melihat diri hanya pada saat sukses

Adakah ruang bagi tanya
Saat jawab telah hadir
Adakah ruang bagi hina
Saat mulia telah datang

Diam yang menjawab
Diam yang terjawab
Semua hanya karena anugerah
Semua berguna hanya karena anugerah

Wednesday, October 24, 2012

Semua Terhitung

Mazmur 75

Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Jangan memusnahkan. Mazmur Asaf. Nyanyian. Kami bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kami bersyukur, dan orang-orang yang menyerukan nama-Mu menceritakan perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib. 

"Apabila Aku menetapkan waktunya, Aku sendiri akan menghakimi dengan kebenaran. Bumi hancur dan semua penduduknya; tetapi Akulah yang mengokohkan tiang-tiangnya." Sela

Aku berkata kepada pembual-pembual: "Jangan membual." Dan kepada orang-orang fasik: "Jangan meninggikan tanduk! Jangan mengangkat tandukmu tinggi-tinggi, jangan berbicara dengan bertegang leher!" 

Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain. 

Sebab sebuah piala ada di tangan TUHAN, berisi anggur berbuih, penuh campuran bumbu; Ia menuang dari situ; sungguh, ampasnya akan dihirup dan diminum oleh semua orang fasik di bumi. 

Tetapi aku hendak bersorak-sorak untuk selama-lamanya, aku hendak bermazmur bagi Allah Yakub. Segala tanduk orang-orang fasik akan dihancurkan-Nya, tetapi tanduk-tanduk orang benar akan ditinggikan.

Semua Terhitung

Jadi bukan sekedar kambing-kambing yang bertanduk
Bagai Iblis bertanduk, bagai naga berkepala carang gading
Namun domba-domba, orang-orang benar pun bertanduk
Dan tanduk-tanduk domba-domba hanya menunggu ditinggikan
Oleh Empunya kawanan domba

Ya ada yang ditinggikan dengan menghancurkan yang lainnya
Dan ada yang dihancurkan dengan meninggikan yang lainnya
Begitulah Penghakiman-Nya pada saat yang dihitung-Nya
Hakim Maha Agung yang tak tertidur apalagi terlelap
Pikiran-Nya selalu terjaga di segala penjuru kehidupan

Ketika peringatan demi peringatan terus kita dengar
Ketika bangsa demi bangsa semakin waspada
Ketika semua pasukan semakin bersiap siaga
Dan ketika kelengahan-kelengahan semakin terpampang
Waktunya itu sungguh tidak lama lagi

Jadi bertahanlah, ucapkan syukur selalu sekuat-kuatnya
Hindarilah keluhan dan tinggalkan pengertianmu sendiri
Supaya tidak dimakan oleh berbagai penyesatan
Supaya disesatkan oleh kedaginganmu sendiri
Supaya kita layak untuk memerintah bersama dengan-Nya

Thursday, October 11, 2012

Jurnal SHRK Oktober 2012 - Hari Ke-3

Yakub membutuhkan waktu 130 tahun untuk mencapai puncak destiny-nya sedangkan Yusuf membutuhkan waktu 13 tahun untuk itu. Bagaimana dengan kita?

"Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya." - Filipi 2:12-13. Keselamatan yang kita peroleh harus senantiasa dikerjakan hingga kesudahannya, dan sekalipun ada saat-saat kita sudah tidak mampu mengerjakannya, sesungguhnya Allahlah yang mengerjakan di dalam dan melalui kita. Kata "kerjakan" itu sendiri mengandung beberapa pengertian di antaranya:

1. To do that something result - melakukan hingga menghasilkan sesuatu. Untuk ini saja kita sering kali mengalami perbedaan persepsi antara kita dengan Tuhan. Kita berpersepsi sebatas kemampuan kita melihat, sementara Tuhan memiliki persepsi dari berbagai sudut secara utuh. Yang dapat kita lakukan hanya mempercayai apa yang Dia katakan daripada apa yang kita lihat.

2. To make by trading - menghasilkan melalui kegiatan (usaha) dagang. Firman-Nya mengatakan, "supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap," juga Ia mengumpamakan hal Kerajaan Sorga dengan kegiatan dagang melalui para hamba-Nya dengan sekian banyak talenta menurut kesanggupan kita masing-masing. Ada yang 5 talenta, 2 talenta bahkan 1 talenta. Namun semuanya dituntut untuk menghasilkan "keuntungan" dari talenta-talenta yang telah dipercayakan. Dan semuanya ini adalah bagian dari apa yang disebut sebagai tetap mengerjakan keselamatan kita.

3. To produce - untuk menghasilkan. Menghasilkan dalam hal ini bukan sekedar hal-hal rohani, namun juga hal-hal jasmani. Pengerjaan keselamatan kita seharusnya memberi dampak nyata di berbagai bidang kehidupan kepada orang-orang dunia. Sudah saatnya anak-anak Tuhan menguasai puncak gunung ekonomi, gunung politik, gunung pendidikan, gunung media dan sebagainya supaya kemuliaan Tuhan semakin nyata melalui kita.

4. Carrying out to the goal - sampai kepada tujuan. Keselamatan kita harus mencapai garis akhir sesuai dengan yang Ia tetapkan bagi masing-masing kita. Memang itu adalah hal yang mustahil. Namun percayalah apapun yang Ia perintahkan, Ia juga yang menjamin akan tergenapi. Kuncinya adalah jangan mengabaikan perintah-Nya supaya kita tetap tinggal dalam jaminan tersebut.

Hal kedua untuk kita bisa mencapai puncak destiny kita adalah menjadi kuat di dalam anugerah-Nya. "Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus." - 2 Timotius 2:1. Kata "kuat" dalam bahasa Yunani adalah dunamos yang berarti miraculous power - kekuatan untuk mengerjakan hal-hal yang mustahil, dan itu hanya dapat dilakukan dengan tetap tinggal di dalam kasih karunia-Nya. Karena tidak ada yang mampu mencapai puncak destiny dan garis akhir di luar kasih karunia-Nya.

Satu Hari Yang Lebih Baik Daripada 1000 Hari

Penghalang terbesar untuk kita mencapai puncak destiny dan garis akhir kita adalah kedagingan kita sendiri, dan selama hal ini tidak dihabisi sampai tuntas, maka hal itu adalah mustahil.

"Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik." - Mazmur 84:11. 

Kata "lebih baik" itu berarti excellent, berkelimpahan / prosperous, kesejahteraan / welfare, keuntungan / benefit, kemurahan dan kemudahan / favor, dan yang berharga / precious. Dan untuk mencapai semuanya itu adalah dengan mempersembahkan korban, karena yang ada di pelataran Tuhan adalah mezbah pembakaran. Dan tidak ada hal yang lebih baik untuk kita korbankan selain kedagingan kita. Kedagingan artinya adalah segala sesuatu yang kita sukai namun Tuhan benci.

Jadi proses mempersembahkan kedagingan kita bukan perkara satu atau beberapa kali saja dalam hidup kita melainkan proses setiap hari, perkara yang dilakukan sehari-hari sama seperti ketika Abraham membangun mezbah 2 kali setiap harinya, pagi dan petang.

Dan inilah janji Tuhan bahwa satu hari di pelataran-Nya mampu memberikan hasil yang lebih baik daripada 1000 hari di tempat lain. Artinya jika di tempat lain kita hasilkan suatu jumlah dalam waktu 1000 hari (3 tahun), maka saat kita punya mezbah dalam hidup kita, semua itu dapat kita capai dalam 1 hari. Tanpa mezbah tidak ada sesuatu yang akan menarik hati Tuhan untuk datang dan melingkupi kita dengan anugerahNya. Orang yang membangun mezbah adalah orang yang setiap kali berkomunikasi dengan Tuhan, manusia rohnya berhadapan dengan Tuhan. Sayangnya sebagian besar orang Kristen tidak memiliki hal ini, karena semua diolah dengan otaknya.

Menabur Benih

"Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu. Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang di langit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, ... Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN." - Kejadian 26:3-12

Banyak di antara kita tidak menyadari bahwa sesungguhnya ketika Ishak menabur benih itu adalah perkara yang aneh sebab sejak awal ayahnya, Abraham, adalah seorang nomaden yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain yang tidak memiliki mata pencaharian maupun keahlian bercocok tanam. Ini berbeda dengan Kain maupun Nuh yang memang memiliki hal itu. Jadi seumur hidupnya, Ishak tidak pernah menabur benih maupun bercocok tanam sampai ia memperoleh rhema dari Roh Allah sendiri.

Kata "keturunan" yang ada pada ayat tersebut dalam bahasa aslinya adalah benih (thy seed). Dan hasil seratus kali lipat pada zaman itu merupakan sesuatu yang hampir mustahil. Mungkinkah seseorang yang belum pernah menabur benih dapat memperoleh hasil yang sedemikian luar biasa dalam satu kali bercocok tanam? Hal tersebut hanya dapat terjadi jika dilakukan dalam ketepatan sesuai dengan kehendak-Nya. Jadi untuk mencapai puncak destiny dan garis akhir itu tidak lain juga dengan melakukan segala sesuatu dengan ketepatan selangkah demi selangkah, sehari demi sehari sampai pada penggenapannya.

Wednesday, October 10, 2012

Jurnal SHRK Oktober 2012 - Hari Ke-2 Vol. 2

"Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu." - Maleakhi 3:1-2

Perjanjian Lama adalah firman dan janji Allah, Perjanjian Baru adalah penggenapan dari apa yang difirmankan dan dijanjikan sedangkan Kitab Maleakhi adalah jembatan yang berisi kunci-kunci menuju penggenapan segalanya itu. Dari kunci-kunci yang ada, di antara tercantum pada dua ayat pertama pasal ke-3 kitab tersebut:

1. Bahwa kitalah utusan-utusan seperti Yohanes Pembaptis yang mempersiapkan jalan bagi-Nya untuk kedatangan-Nya yang terakhir. Adakah kita siap menjadi utusan-utusan-Nya di manapun Ia kehendaki kita diutus?

2. Lawatan, gelombang pertobatan dan kegerakan Roh-Nya akan terjadi secara mendadak dan tiba-tiba kapanpun Ia kehendaki. "Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan!" - Mazmur 24:9. Bukankah Daud telah menubuatkannya? Siapkah kita?

3. Untuk kali yang ke-3 pada pagi hari tadi, Ev. Iin berjumpa dengan Malaikat Perjanjian yang rupanya penuh dengan pelangi dan berputar-putar seperti tiang awan dan tiang api. Perjumpaan dengan Malaikat Perjanjian menandakan bahwa penggenapan akan semua janji-Nya akan terjadi dalam waktu yang tidak lama lagi, bahkan pada tahun yang sama.

4. Segala janji yang digenapi bukan berkenaan dengan apa yang Dia kehendaki, melainkan berkenaan dengan apa yang kita kehendaki, apa yang kita rindukan selama ini. 

5. Tanpa terus melekat dengan Roh-Nya, tidak ada seorangpun yang tahan menghadapi kedahsyatan Hari Tuhan. Kepada umat-Nya, Ia terus menguji, mendidik dan menempa bagaikan api pemurni logam dan sabun pencuci sampai Ia mendapati bahwa kita semua dapat dipercaya dan layak menerima warisan hak kesulungan yang telah disediakan. Lama atau cepatnya proses ini bergantung kepada sikap hati kita, jika berhasil kita terus naik tingkat, dan jika gagal kita akan terus mengulang dari awal lagi.

Jika Anda dengan begitu mudah membeli sebuah tas mewah di Paris, maka Anda tidak layak menjadi ahli waris kerajaan bisnis ini. Begitu pula, jika Anda tidak bisa berbahagia dengan segelas Coca Cola dan sepotong burger McDonald untuk makan siangmu, Anda pun masih belum layak menjadi kaya. - Warren Buffet, salah satu orang terkaya di Amerika Serikat, yang masih belum memiliki ahli waris yang layak.

Jurnal SHRK Oktober 2012 - Hari Ke-2 Vol. 1

Bangsa Israel memang dirancang Tuhan sejak awal untuk menjadi eksklusif di antara bangsa-bangsa lain di dunia. Mereka dipisahkan dan dididik khusus untuk menggenapi kehendak Tuhan yang ilahi. Akibatnya bangsa Israel menjadi bagian yang minoritas, mudah tergerus oleh berbagai budaya asing di sekitarnya dan mudah pula disusupi oleh nilai-nilai asing yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.

Sifat eksklusif ini masih tetap ada sekalipun mereka telah menerima Yesus Kristus sebagai Mesias - Anak Allah yang hidup. Injil hanya diberitakan di antara kaum mereka sendiri sampai pada saat Stefanus mati sebagai martir, maka penganiayaan terjadi supaya umat Tuhan ini keluar menggenapi amanat agung untuk menjadikan semua bangsa sebagai murid-Nya dari Yerusalem, Yudea, Samaria hingga ke ujung bumi.

"Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku: 'Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.' Tetapi aku berkata: 'Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku.' Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya--maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku--, firman-Nya: 'Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.'" - Yesaya 49:1-6

Panggilan kita bukan sekedar untuk menjangkau kepada orang-orang dekat di sekitar kenyamanan kita, melainkan kepada bangsa-bangsa yang jauh sampai seluruh bumi mengenal Dia. Bagi-Nya, kita adalah anak-anak panah yang siap untuk ditempatkan jauh keluar bahkan dari zona nyaman kita. Tidak seharusnya kita berdagang maupun berbisnis hanya di sekitar kalangan sendiri, namun berani keluar bersaing dengan orang-orang dunia di manapun Tuhan kehendaki untuk menjadi terang hingga kedatangan-Nya yang ke-2. Istilah "untuk kalangan sendiri" sudah terlalu kecil, bukan kepada mereka yang sudah terpelihara dengan baik di dalam Kristus, melainkan kepada mereka yang sangat membutuhkan namun belum mengenal Kristus.

"Matamu akan melihat dan kamu sendiri akan berkata: 'TUHAN maha besar sampai di luar daerah Israel.'" - Maleakhi 1:5. Sudah waktunya dunia di luar sana melihat betapa maha besar dan nyatanya Tuhan itu. Inti amanat agung-Nya hanya tercantum dalam satu kata, "Pergilah," karena Tuhan menghendaki kita percaya dan memahami bahwa Ia sudah tidak sabar untuk menyatakan kebesaran-Nya melalui kita. Siapkah kita untuk keluar dari zona nyaman kita ke manapun Ia kehendaki dalam anugerah-Nya? 

Ada 7 tokoh yang menerima transfer kekayaan besar dari orang-orang fasik:

1. Abraham menerima dari Firaun
2. Ishak menerima dari pihak Filistin
3. Yakub menerima dari Laban
4. Yusuf menerima dari seluruh Mesir dan dunia
5. Bangsa Israel ketika keluar dari perbudakan Mesir
6. Salomo menerima dari berbagai kerajaan dunia
7. Siapapun yang percaya akan menerimanya (tulis nama Anda)

Dan hampir semua yang menerima transfer kekayaan besar ini disebabkan oleh peran seorang wanita. Abraham menerima karena Firaun jatuh hati dengan Sara, begitu pula Ishak karena Abimelekh jatuh hati kepada Ribka. Sedangkan Yakub menjadi begitu kaya karena cintanya yang sedemikian rupa kepada Rahel. Yusuf dapat bertemu juru minum Firaun di penjara karena diperkarakan oleh istri Potifar dan Salomo memperoleh banyak kekayaan dari Ratu Syeba. Semua wanita ini membawa unta-unta kelimpahan dalam kairos masing-masing. Siapakah "wanita-wanita" tersebut dalam hidup kita?

Tuesday, October 9, 2012

Jurnal SHRK Oktober 2012 - Hari Ke-1

"Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya." - 1 Korintus 12:27

Kelemahan maupun kejatuhan dari saudara-saudara kita di dalam Kristus Yesus hendaknya diperlakukan sebagai masalah dan penderitaan kita bersama sebagai bagian dari Satu Tubuh Kristus. Namun berapa banyak di antara yang justru menghina, menertawakan, menggosipkan maupun menyiarkan secara gencar alih-alih mendoakan dalam syafaat ketika seorang saudara kita, baik ia jemaat kecil maupun pendeta besar jatuh ke dalam sebuah masalah dan pencobaan.

Layakkah tangan yang masih sempurna menghina kaki yang tiba-tiba lumpuh padahal semuanya masih dalam satu tubuh yang sama? Dapatkah kita menerima jika orang lain berkata bahwa mereka menyukai wajah kita, namun membenci anggota tubuh kita yang lain karena cacat? Tidakkah aneh jika seseorang yang tidak memiliki anggota tubuh yang lengkap disebut "cacat sebagian" alih-alih cukup disebut "cacat"?

Jika yang membedakan seorang jemaat, atau seorang hamba-Nya, maupun sebuah organisasi gereja menjadi bermasalah ataupun melakukan kebodohan dengan diri kita sendiri yang kebetulan tidak jatuh ke dalam kebodohan yang serupa dan perbedaannya hanya karena kita memiliki anugerah yang lebih dibandingkan dengan mereka, layakkah kita merasa lebih baik dan lebih pantas bahkan menghakimi mereka padahal semuanya yang membedakan hanya anugerah itu sendiri?

Tuhan bisa memakai orang-orang yang tidak diperhitungkan untuk merendahkan orang-orang yang pintar dan sombong. Karena kadang-kadang Tuhan bisa memakai yang rendah, yang mungkin bekerja tidak seprofesional diri kita ketika kita di posisi itu. Mencintai Yesus artinya mencintai tubuh-Nya, mencintai saudara kita dalam kekonyolannya, kelemahannya, kesalahannya.

Jangan pernah menghakimi siapapun, karena Dia belum memegang palu untuk memutuskan apapun. Mari lanjutkan perjuangan kita sampai garis akhir, mata tertuju pada Yesus, minta Roh Tuhan jaga sikap hati kita. Keajaiban kita ikut dengan Tuhan adalah bahwa kita tidak berhadapan dengan aturan / hukum-hukum manusia, tetapi kita berhadapan dengan pribadi Tuhan Yesus Kristus, yang mencintai kita, yang ingin kita alami keajaiban-Nya. Biarlah hati dan cinta kita tetap untuk Dia.

Orang-orang di luar Kristus saja tidak patut kita hakimi, apalagi saudara-saudari kita yang sudah di dalam Kristus. Jika kita tidak jatuh seperti saudara-saudara kita jatuh, itu adalah anugerah dan hanya karena anugerah sehingga tidak ada yang sesungguhnya patut kita banggakan dari diri kita sendiri selain anugerah itu saja.

Hujan Awal & Hujan Akhir

"Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah karena TUHAN, Allahmu! Sebab telah diberikan-Nya kepadamu hujan pada awal musim dengan adilnya, dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan hujan pada akhir musim seperti dahulu." - Yoel 2:23

"Be glad then, you children of Zion, And rejoice in the LORD your God; For He has given you the former rain faithfully, And He will cause the rain to come down for you. The former rain, and the latter rain in the first [month]." - Joel 2:23, New King James Version

Memasuki Rosh Hashanah Ayin Gimel 5773 pada 16 September 2012 lalu, Tuhan berjanji untuk mencurahkan hujan awal dan hujan akhir pada bulan yang sama di bulan yang pertama. Perjalanan peperangan ke Inggris Raya kali ini salah satunya untuk mengambil api revival di Moriah Chapel, di kota Wales yang dalam sejarah tercatat dimulai pada Senin, 31 Oktober 1904. Kebangkitan rohani secara masif yang diadakan melalui seorang hamba-Nya, Evan John Roberts dan dikenal dengan sebutan Welsh Revival disebut sebagai hujan awal itu.

Sedangkan pada Minggu, 26 September 1965 di Soe, Timor terjadi revival yang masif yang diadakan oleh seorang anak muda dan menular ke seluruh penduduk di kota itu disebut sebagai hujan akhir. Maka ketika tim berkunjung ke Moriah Chapel di Wales pada 25 September 2012 lalu, melalui seorang hamba-Nya Tuhan menyatakan bahwa inilah penggenapan atas penyatuan hujan awal dan hujan akhir di bulan yang pertama dan api itu telah kita terima dengan iman untuk melahirkan lawatan dan revival yang jauh lebih dahsyat atas Indonesia.

Great Wealth Transfer

"Pada waktu itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN. Segala kambing domba Kedar akan berhimpun kepadamu, domba-domba jantan Nebayot akan tersedia untuk ibadahmu; semuanya akan dipersembahkan di atas mezbah-Ku sebagai korban yang berkenan kepada-Ku, dan Aku akan menyemarakkan rumah keagungan-Ku." - Yesaya 60:5-7

Cara Abraham adalah dengan mejalani negeri itu, sedangkan cara Ishak adalah dengan menaburi benih itu.

Menjelang Pengangkatan Gereja & Kedatangan Kristus yang ke-2 akan ada pertobatan terbesar dan terakhir terutama dari kaum Kedar & Nebayot. Dan untuk kegerakan terakhir ini dibutuhkan dana yang begitu besar yang diperoleh melalui transfer pemindahan kekayaan (dari seberang laut dan bangsa-bangsa dunia). Inilah masanya untuk kita pasukan Tuhan menjarah sesuai dengan kehendak-Nya bagi kita masing-masing. Ciri-ciri pasukan Tuhan adalah mereka punya kemampuan untuk menjarah. Ini saatnya pasukan Tuhan punya kekuatan menjarah. Ada banyak orang Kristen, yang diberi sesuatu oleh Tuhan, tapi tidak bisa menjadi besar. Bukan seperti itu destiny Tuhan buat kita. Hal besar harus terjadi.

Kita yang adalah imamat yang rajani sudah saatnya untuk melakukan segala jenis usaha untuk menjangkau jiwa terutama dari kalangan miskin dan tidak mampu dengan sedemikian rupa untuk memenuhi dan mempercepat penggenapan jumlah bilangan umat tebusan untuk Tuhan datang segera. Bangun berbagai usaha dan bisnis yang mampu melibatkan sebanyak mungkin orang-orang di bawah sambil menjadikan diri kita sebagai surat terbuka dari Kristus supaya semua yang mengenal kita, juga mengenal Kristus sebagai Allah yang hidup bagi pribadi mereka masing-masing. Minta urapan-Nya, rindukan hikmat-Nya untuk kita segera kerjakan semuanya ini dalam waktu yang sangat singkat ini.

Kita harus bangkitkan kembali impian kita. Apa yang hancur selama ini akan dibangkitkan Tuhan. Tidak penting siapa kita tetapi selesaikan semua mandat kita dengan tuntas. Firman-Nya tidak akan bisa dipatahkan oleh keadaan apapun juga karena Tuhan sedang mendemonstrasikan semuanya dengan cara yang ajaib.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.