Labels

Tuesday, September 10, 2019

Siapa Sesungguhnya Mesias-Mesias Palsu Itu?

"Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias (Christos) ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.

"Sebab mesias-mesias palsu (pseudochristos) dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.

"Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu." - Matius 24:23-25

Dari penggalan perkataan-Nya, yang pertama Tuhan Yesus peringatkan adalah adanya orang-orang yang akan menipu jemaat dengan menjanjikan pertemuan secara fisik dengan Tuhan Yesus, janganlah kita percaya.

Namun berikutnya Tuhan Yesus mengatakan bahwa akan muncul mesias-mesias palsu, siapakah mereka ini?

Memang ada orang-orang tertentu yang penampilan atau fisiknya mirip atau dianggap mirip dengan citra Tuhan Yesus, lalu mengakui dirinya sendiri sebagai Tuhan Yesus, ini jelas mudah diketahui palsunya.

Namun mesias-mesias palsu bukan hanya itu. Pengkotbah-pengkotbah, pendeta-pendeta, maupun mereka yang mengaku hamba-hamba Tuhan, namun ketika menyikapi koreksi maupun kritikan membela diri dengan dalih "jangan menyentuh yang diurapi" sesungguhnya sedang mendeklarasikan diri mereka sebagai mesias-mesias palsu.

Disebut palsu karena:

1. Mereka membela diri untuk melindungi ego dan pride mereka sendiri.

2. Sikap mereka bertentangan dengan Sang Mesias yang memberi Diri-Nya, kontra dengan permintaan mereka yang meminta "tidak disentuh".

Jadi sesungguhnya mereka adalah pengkotbah-pengkotbah yang selama ini kita tahu nama-nama besar mereka, tetap melakukan berbagai mujizat dan tanda-tanda dahsyat, karena mereka memang ada atau pernah diurapi, tapi karakter mereka tidak mencerminkan karakter Kristus. 

Sadarkah Anda, ketika mereka berdalih untuk kita "tidak menyentuh" mereka, sesungguhnya mereka lakukan itu demi diri mereka sendiri ketimbang demi Anda sebagai jemaat?

Sebab spirit ungkapan "tidak menyentuh" yang mereka sampaikan itu memang bertentangan dengan Roh Kristus, yang satu mengambil keuntungan sendiri (LUST), yang lainnya memberi Diri-Nya (LOVE).

Mesias-mesias palsu akan muncul lebih banyak lagi, dan munculnya dari dalam kalangan Gereja. 

Waspadalah!

Thursday, September 5, 2019

Fantasi Pentakosta Ke-3 Adalah Hasil Salah Tafsir Nubuatan Kitab Yoel Pasal 2

"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu." - Yoel 2:28-32

Mereka yang meyakini akan adanya The Great Revival atau Pentakosta Ke-3 menganggap bahwa nubuatan Yoel 2 belum digenapi dan karena frasa "semua manusia" itulah maka fantasi mereka menganggap bahwa semua orang di seluruh dunia akan mengalami sama dengan yang terjadi di Yerusalem 2000 tahun lalu.

Padahal:

1. Rasul Petrus telah menyatakan dengan gamblang bahwa nubuatan Yoel 2:28-32 itu telah mulai digenapi dan itu tertulis sama persis dengan Kisah Para Rasul 2:17-21.

Jadi kalau masih menganggap bahwa nubuatan Yoel 2 belum digenapi, jelas hal itu bertentangan dengan perkataan Rasul Petrus.

2. Tuhan punya tatanan atau order yang tidak bisa dilanggar. Order-Nya adalah seseorang mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka orang tersebut akan menerima Roh Kudus sebagai meterai, dan jika memungkinkan orang itu juga melakukan baptisan air.

Setelah menerima Karya Keselamatan Tuhan Yesus dan memiliki Roh Kudus sebagai meterai, barulah tahap berikutnya mengalami baptisan Roh. Dan itulah yang dialami 120 orang pertama di Yerusalem.

Lalu bagaimana dengan yang terjadi di Wales 1901-1906, Azusa Street dan tempat-tempat lainnya?

Jangan lupa, bahwa mereka yang mengalami pencurahan Roh Kudus di Wales, Azusa Street, dan tempat-tempat lainnya itu adalah orang-orang Kristen yang kemungkinan besar belum mengalami baptisan Roh, atau paling "minim" mereka dilawat Roh Kudus karena mereka keturunan orang Kristen, entah dari orang tuanya atau kakek neneknya.

Jadi baik pada pencurahan Roh Kudus di Yerusalem, yang dianggap Pentakosta Pertama (hujan awal), maupun pencurahan Roh Kudus yang terjadi di abad ke-19. dan abad ke-20, yang dianggap sebagai Pentakosta Ke-2 (hujan akhir), semua itu terjadi sesuai tatanan / order-Nya.

3. Dari semua kesaksian orang-orang non-Kristen yang akhirnya memutuskan menjadi pengikut Kristus, tidak ada satu pun yang mengalami lawatan Roh Kudus lebih dulu. 

Semua kesaksian mereka pasti diawali dengan perjumpaan dengan Tuhan Yesus sampai dengan kesadaran penuh mereka menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat barulah berikutnya mengalami baptisan Roh.

Namun mereka yang meyakini akan adanya Pentakosta Ke-3 malah mengabaikan tatanan / order yang ada dan menganggap semua non-Kristen bisa alami pencurahan Roh Kudus TANPA didahului pengakuan akan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

4. Pentakosta Ke-2 atau hujan akhir itu telah terjadi dan Yoel 2 itu telah selesai tergenapi bersamaan dengan krisis Asia 1997 - 1998. Indonesia termasuk yang mengalami tuaian besar jutaan jiwa, dibarengi berbagai negara di Asia lainnya.

Tanda berakhirnya atau tergenapinya Yoel 2 adalah tampilnya ISIS di tahun 1999 dan insiden runtuhnya Menara Kembar WTC di 2001 yang disebut Rabbi Jonathan Cahn sebagai The Harbinger. Ada 9 poin yang dijadikan pesan sebagai "harbinger"-Nya dalam insiden tersebut.

Sejak saat itu sesungguhnya secara global Gereja mulai memasuki masa penampian hingga puncaknya nanti di Masa Tribulasi Besar.


Dan jika dugaan saya benar, maka sama seperti Tuhan Yesus dipersiapkan selama 30 tahun untuk 3,5 tahun "kiprah"-Nya di Bumi, begitu juga Gereja dipersiapkan selama 30 tahun sejak berakhirnya masa penuaian besar di tahun 1998 - 1999, dan akan memasuki Masa Tribulasi Besar di sekitar tahun 2028 - 2029 untuk jangka 1260 hari atau 3,5 tahun juga.

Perhatikan waktu pembantaian banyak bayi laki-laki di Bethlehem ketika Tuhan Yesus telah lahir dan berusia sekitar 2 tahun, begitu juga insiden runtuhnya Menara Kembar WTC juga terjadi sekitar 2 tahun sejak lahirnya ISIS di tahun 1999.

5. Tuhan Yesus dan Rasul Paulus menubuatkan hal yang justru bertentangan dengan fantasi Pentakosta Ke-3. 

Dikatakan bahwa kasih kebanyakan orang menjadi dingin (Matius 24) dan murtad akan terjadi (2 Tesalonika 2) akibat dari bertambahnya kedurhakaan. Dan sejak awal Tuhan Yesus juga telah mengatakan bahwa jalan menuju kehidupan itu sempit dan pintunya sesak dan sedikit orang yang bisa mencapainya. Ini jelas sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan fantasi itu.

Kesimpulan

Gereja tidak boleh keliru membaca zaman dengan mengabaikan apa yang telah Tuhan Yesus dan Rasul Paulus nubuatkan berkaitan dengan keadaan Akhir Zaman ini. Kerajaan Allah bukanlah soal hal-hal lahiriah, juga bukanlah soal kuantitas sama sekali.

Ide fantasi Pentakosta Ke-3 atau The Great Revival ini telah menjadi senjata Iblis yang ampuh untuk mengembangbiakkan kepalsuan dalam berbagai aspek di dalam Gereja, termasuk doktrin, pengajaran, ibadah, bahkan mujizat-mujizat, persis seperti yang dikatakan Tuhan Yesus (Matius 24).

Sejak awal yang dituntut Tuhan hanya satu, yakni keserupaan dengan Kristus melalui eksistensis buah-buah roh, hal ini murni batiniah adanya dan tidak bisa dicuri oleh siapapun. Dan itu dihasilkan melalui berbagai proses penyangkalan diri sehingga ketika masa penampian datang, hasilnya adalah berkemenangan, sekalipun nyawa kita menjadi taruhannya.

Blessings!

Tuesday, September 3, 2019

Mengapa Perkara Pentakosta Ke-3 Merupakan Skenario Palsu?

"Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat." - Matius 24:11-13

Jadi jika berdasarkan perkataan Tuhan Yesus tertulis di atas, maka pertanyaan yang menjadi judul tulisan ini sudah terjawab. Mengapa perkara Pentakosta Ke-3 merupakan skenario palsu? Karena Tuhan Yesus mengatakan atau menubuatkan hal yang sebaliknya, yakni bahwa kasih akan kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Namun sebelum orang menyanggah dengan pemahamannya masing-masing, saya akan menjabarkan makna sesungguhnya dari perkataan Tuhan Yesus tersebut berkaitan dengan ide fantasi Pentakosta Ke-3 atau yang juga sering disebut The Great Revival / The Great Awakening ini.

Untuk menyatakan perkara cinta atau kasih, bahasa Yunani memiliki beberapa kosakata menurut maknanya masing-masing. Ada philia atau phileo yang merupakan kasih persaudaraan, ada eros yang merupakan cinta dengan disertai gairah atau nafsu seksual, ada juga patria yang merupakan cinta yang disertai patriotisme atau semangat kebangsaan.

Namun kasih yang menjadi dingin yang dimaksud dari perkataan Tuhan Yesus bukanlah eros, patria maupun philia, melainkan agape, yakni kasih Allah atau kasih akan Allah. Agape adalah kata yang sama yang tertulis di dalam Yohanes 3:16.

Dengan demikian maka yang dimaksud Tuhan Yesus sebagai kebanyakan orang bukanlah semua orang, melainkan orang-orang tebusan, orang-orang Kristen, yang pernah bersentuhan dengan agape-Nya dan telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Mereka bisa saja orang Kristen pada umumnya, jemaat, aktivis, bahkan pendeta sekalipun, termasuk nabi, gembala, rasul, guru dan penginjil. Mereka bisa saja masih memliki eros, patria bahkan philia, namun agape-nya sudah tidak ada atau kalaupun masih ada sudah menjadi dingin.

Jadi secara lahiriah, mereka adalah orang yang sayang dan mengasihi keluarga, termasuk tetap bergairah dengan pasangan pernikahannya, juga memiliki nasionalisme yang tinggi terhadap negerinya masing-masing, rutin beribadah, aktif berkegiatan di organisasi gereja dan semua itu bisa terlihat dalam tindakan sehari-hari, namun kasih Allah dan kasih mereka terhadap Allah sudah padam.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena yang agape-nya menjadi dingin sejatinya lebih mengasihi dirinya sendiri daripada mengasihi Tuhan. Karena hanya agape yang membutuhkan biaya terbesar, yakni seluruh hidup dan seluruh ego kita, termasuk yang paling utama adalah PRIDE! Dari yang seharusnya God-centered malah menjadi self-centered.

Bahayanya adalah situasi agape yang telah menjadi dingin ini bisa dibawa ke manapun termasuk dibawa ke dalam gereja maupun pelayanan. Jadi pelayanan dan ibadah bisa kelihatan atau terasa berjalan dengan sangat baik, namun agape tidak ada. Dan hal ini pernah dikatakan dengan lebih rinci lagi oleh Tuhan Yesus,

"Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. 

"Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat." - Wahyu 2:2-5

Perhatikan dengan cermat! Bahwa aktivitas mereka yang agape-nya telah menjadi dingin bisa tetap tinggi dan kelihatan sangat baik, bahkan bisa tetap sabar, tidak kenal lelah dan bersedia menderita demi Nama Tuhan Yesus.

Sebagian orang Kristen menyakini bahwa setiap kita memiliki jatah destiny yang harus diselesaikan, walaupun jatah itu sendiri tidak diketahui persisnya berapa dan bagaimana, namun jatah destiny itu diterjemahkan dengan berbagai kegiatan lahiriah.

Itu juga berarti organisasi gereja bisa semakin besar, jumlah jemaat bisa semakin bertambah, kegiatan ibadah dan berbagai program gereja termasuk program penginjilan bisa semakin inovatif sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, tapi tetap tidak ada agape atau kasih Allah dalam semuanya itu.

Mystery Of Anomia

Selain Tuhan Yesus, Rasul Paulus pun telah menubuatkan hal yang senada melalui suratnya yang ke-2 kepada Jemaat Tesalonika,

"Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

"Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.

"Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.

"Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan." - 2 Tesalonika 2:3-4, 7-12

Sama dengan Tuhan Yesus yang menyatakan bahwa agape kebanyakan orang akan menjadi dingin, Rasul Paulus bahkan mengatakan yang lebih ekstrem lagi yakni akan datangnya murtad, dan memang agape yang terus menerus menjadi dingin akan mengarah kepada murtad atau penyangkalan terhadap Karya Keselamatan Tuhan Yesus.

Dan kedua tokoh tersebut juga menyatakan penyebab yang sama akan agape yang menjadi dingin dan mengarah ke keputusan murtad, yakni bertambahnya kedurhakaan (iniquity) atau yang dalam bahasa Yunani disebut anomia.

Perhatikan dengan cermat! Rasul Paulus berkata bahwa kedurhakaan ini bekerja dengan secara rahasia, dalam bahasa Inggris disebut mystery of lawlessness atau mystery of anomia. Artinya kedurhakaan ini tidak disadari keberadaannya, atau tidak mudah dideteksi, karena kedurhakaan itu dibungkus oleh berbagai hal yang kelihatan baik, yakni rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda ajaib, mujizat-mujizat palsu, yakni perkara yang pernah disinggung Tuhan Yesus dalam Matius 7:22-23.

Siapakah yang melakukan rupa-rupa perbuatan ajaib dan mujizat-mujizat palsu tersebut? Mereka adalah mesias-mesias palsu, pendeta-pendeta palsu, nabi-nabi palsu, yang juga mengajarkan ajaran-ajaran palsu melalui guru-guru palsu. 

Mengenai kepalsuan yang dimaksud telah saya tuliskan dengan penjelasan yang lebih rinci beberapa bulan lalu dalam tulisan berjudul Nabi Palsu dan Nubuatan Palsu. Karena kepalsuan yang dimaksud datangnya bukan dari luar kalangan Gereja, melainkan dari dalam kalangan Gereja.

Kesesatan dan kepalsuan itu terjadi pada satu titik di mana seorang Kristen hatinya bergeser dari God-centered menjadi self-centered, di mana ia semakin mengasihi dirinya sendiri dan makin peduli terhadap egonya. Dan egonya itu bisa tertata rapi dalam berbagai perbuatan baiknya, dalam pelayanannya, dalam nama besar organisasi gerejanya, dan semua perkara lahiriah lainnya yang begitu kasat mata.

Padahal mengenai hal inipun, Tuhan Yesus sudah mewanti-wanti,

"Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.

"Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut." - Lukas 17:20-23

Itu berarti tindak pelayanan, termasuk tindak penginjilan, berbagai kegiatan yang biasa disebut Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) atau dalam bahasa Inggris disebut crusade atau healing movement, semua itu bisa dipakai atau menjadi manifestasi dari kepalsuan dan kedurhakaan yang bekerja secara rahasia.

Bukankah dalam hampir semua acara KKR didemonstrasikan berbagai mujizat kesembuhan, bahkan disertai berbagai janji palsu berupa terobosan keuangan, terobosan perjodohan dan bahkan terobosan pelayanan. Semua itu self-centered adanya, sama sekali tidak God-centered. Jangan lagi kita pergi ke sana, jangan lagi kita ikuti semua perkara palsu itu.

Kesimpulan

Pentakosta Ke-3 atau The Great Revival yang diyakini akan terjadi dengan disertai berbagai perbuatan ajaib itu sejatinya merupakan skenario palsu yang dirancang sedemikian rapi dan penuh muslihat oleh Ular Tua untuk memuluskan jalan bagi tampilnya Sang Antikristus dan Nabi Palsunya. Skenario ini dibangun dalam jangka cukup panjang, lebih dari 100 tahun karena waktu untuk Sang Antikristus dan Nabi Palsunya berkuasa sangatlah singkat.

Namun waktu berkuasa yang singkat itu mampu menjerat begitu banyak anak Tuhan, bahkan orang-orang pilihan, karena persiapannya dilakukan dari sekian generasi sebelumnya. Bukankah mengenai Pentakosta Ke-3 ini telah dinubuatkan oleh para penginjil yang memiliki nama besar bahkan para penginjil kenamaan dari abad ke-19 dan abad ke-20?

"Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga." - Matius 24:23-24

Camkanlah! Bahwa Kerajaan Allah murni batiniah adanya, dan takdir utama bahkan takdir satu-satunya Gereja adalah menjadi serupa dengan Kristus yang dimanifestasikan melalui buah-buah roh yang adalah hasil persekutuan roh kita dengan Roh Kudus dari waktu ke waktu dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pelayanan dan penginjilan hanyalah alat atau media untuk Tuhan dan Roh Kudus-Nya menggenapi takdir utama kita untuk menjadi serupa dengan Kristus. Pelayanan dan penginjilan bukanlah tujuan orang Kristen, apalagi bicara tuaian miliaran jiwa, itu jelas hanyalah fantasi belaka yang sarat dengan sikap self-centered. Sebab Tuhan Yesus telah dengan tegas mengatakan,

"Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." - Matius 7:13-14

Blessings!

Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.

Monday, September 2, 2019

Prophetic Update Untuk Dekade Mendatang

Saya hendak memberikan sejumlah informasi profetik mengenai apa yang mungkin terjadi dalam beberapa tahun mendatang mulai tahun depan dan seterusnya.

1. Sekitar setahun lalu, Rick Joyner menerima pesan Tuhan akan adanya "Second Civil War" atau perang saudara ke-2 di Amerika Serikat.

Kita tahu bahwa di Amerika Serikat sendiri warga benar-benar terbagi dua dengan sangat tajam, antara kaum agamawi (konservatif) dan kaum yang dimotori oleh oknum-oknum LGBTQ (liberal). Dan perbedaan ini akan semakin tajam hingga berdampak buruk bagi bangsa tersebut.

2. Glynda Lomax dari Just Praise Him Today, memperoleh penglihatan akan adanya "food shortage". Dalam penglihatannya, ada antrian sekian kilometer warga Amerika Serikat untuk memperoleh roti yang harganya meningkat drastis sekian kali lipat. Dan di antara yang mengantri itu ada banyak orang kaya.

Glynda melihat orang-orang kaya datang dengan berbagai mobil mewah, memarkirkan mobil mereka, lalu masuk ke dalam antrian yang panjang itu demi mendapatkan roti.

Besar kemungkinan bahwa "food shortage" ini disebabkan oleh bencana alam sehingga ada sejumlah besar bahan makanan yang hilang dalam waktu sekejap.

Dan bisa jadi "food shortage" ini yang menjadi pemicu "Second Civil War" di negeri Paman Sam itu.

Glynda juga menyatakan bahwa kerusuhan besar di berbagai daerah di Amerika Serikat itu akan memancing pihak asing untuk menyerang. Dan di dunia ini hanya ada dua negara yang memiliki kemampuan dan tekad untuk menyerang Amerika Serikat, yakni Rusia yang pasti akan segera didukung oleh China.

3. Tahun 2020 Prophet Sadhu Sundar Selvaraj telah mendapat mandat untuk menggelar Martyrs Convention di 7 negara berbeda, termasuk di antaranya adalah Amerika Serikat. 

Ini adalah untuk pertama kalinya dalam sejarah (Gereja) perhelatan khusus bagi Gereja menghadapi kemartiran digelar secara "marathon" di berbagai negara. Bisa Anda duga urgensi yang sedang dan yang akan terjadi dalam waktu dekat ini?

Prophet Sadhu Sundar Selvaraj juga pernah menubuatkan beberapa tahun lalu bahwa suatu hari nanti Rusia akan datang menginvasi Amerika Serikat.

4. Sejak tahun 2001 Terry Bennet telah memperoleh sejumlah agenda akan berbagai peristiwa besar di dunia hingga tahun 2028 - 2029. 

Di antaranya adalah "Second Civil War" yang bisa terjadi di akhir 2020 atau di 2021. Saya menduga salah satu penyebabnya adalah kekecewaan kaum liberal atas terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden.

Banyak orang dari warga AS yang akan menjadi semacam pelarian karena diburu oleh sesama warga negaranya sendiri.

Dan sebagai seorang hamba Tuhan, Terry Bennet telah mempersiapkan jemaatnya untuk menyambut jika masa sulit itu datang. Salah satu persiapan tersebut adalah sebuah konferensi kecil yang diberi tema Inward Preparation For Difficult Time (Persiapan Batiniah Untuk Menghadapi Masa Sulit).

Minimal 4 orang yang saya ketahui telah menyampaikan hal yang senada dalam beberapa waktu ke depan. Ini jelas tidak boleh dianggap remeh.

Posisi (Gereja) Amerika Serikat mempunyai peran yang signifikan dalam penggenapan berbagai nubuatan di Akhir Zaman, termasuk terhadap Israel dan Gereja di seluruh dunia.

Ini merupakan saat terbaik untuk terus membangun manusia batiniah kita, untuk menghadapi peluang besar ketika masa sulit itu datang sehingga kita bisa teruji berkemenangan.

Tuhan memberkati.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.