Labels

Saturday, December 28, 2019

Book Review: Within The Circle Of The Throne

Dalam buku ini, Terry Bennett (Messengers Of Shiloh) memberikan kesaksian atas pengalamannya ketika beliau berada di Takhta Allah. Ini adalah Takhta yang sama yang disaksikan oleh Nabi Yehezkiel (baca Yehezkiel 1) dan Rasul Paulus.

Ada pewahyuan yang disajikan secara rinci dan mendalam atas setiap elemen yang ada dari Takhta Allah berkaitan dengan Injil, Manusia Kristus, 'blue print' Gereja dan rencana agung-Nya yang semula (God's Great Original Plan).

Banyak kebenaran yang diungkap sehingga saya pribadi menyadari begitu banyaknya kekeliruan dan kekonyolan yang terjadi di dalam Gereja selama ini sejak lama.

Buku ini juga membahas standar yang benar dan definisi yang sebenarnya mengenai pelayanan profetik maupun pelayanan apostolik yang seharusnya. 

Karena di dunia ini terlalu banyak oknum yang mengklaim dirinya sebagai nabi ataupun rasul, namun sama sekali tidak menjalankan fungsinya dengan benar, sehingga jemaat tidak bisa membedakan antara tukang tenung, tukang ramal dan jabatan nabi yang alkitabiah.

Begitu pula dengan kerasulan. Dalam setiap zaman, Gereja seharusnya memiliki rasul-rasul yang rela menderita demi penyingkapan rahasia Kristus yang belum tuntas. 

Dari mana kita tahu bahwa rahasia Kristus belum tuntas disingkapkan? Karena Kristus belum datang kembali. Padahal kepada kita diberi otoritas untuk mempercepat kedatangan-Nya, namun kita terlalu abai dan terlena membesarkan ego kita sendiri.

Buku ini hanya tersedia dan bisa dipesan langsung melalui situs Messengers Of Shiloh, 

God's Great Original Plan Is The Only (Desired) Plan

Pada Natal kali ini terbersit dalam pikiran, 

"Bagaimana seandainya jika Adam tidak jatuh ke dalam dosa, akankah Kristus tetap dilahirkan ke Bumi?"

Dan setelah diskusi dengan seorang teman, maka saya berkesimpulan bahwa jika seandainya Adam dan seluruh ras manusia tidak jatuh ke dalam dosa, maka Kristus tetap dilahirkan, namun Yesus tidak.

Mungkin kita malah akan mengenal Adam Kristus, dan bukan Yesus Kristus. Mengapa demikian?

Perhatikan apa yang Rasul Paulus sampaikan kepada Jemaat di Efesus berikut ini,

"Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana dambaan-Nya, yaitu rencana dambaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

"Aku katakan 'di dalam Kristus', karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan--kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya-- supaya kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi puji-pujian bagi kemuliaan-Nya." - Efesus 1:9-12

Jadi Manusia Kristus merupakan rencana yang semula, rencana yang orisinal (original plan). Awalnya Kristus, ujungnya pun juga Kristus, itulah rencana Bapa, rencana satu-satunya yang Bapa kehendaki atas ras manusia.

Sedangkan karya keselamatan dari Tuhan Yesus Kristus merupakan rencana "cadangan" (contingency plan / back up plan) yang BUKAN merupakan bagian dari original plan Bapa di Sorga.

Karena jika kita menganggap bahwa karya keselamatan merupakan bagian dari original plan itu maka kita bisa beranggapan bahwa Tuhan ada merencanakan ras manusia, dalam hal ini Adam, untuk jatuh ke dalam dosa. Padahal kebenarannya tidak demikian.

Itu sebabnya saya menganggap Yesus tidak akan hadir di dunia jika ras manusia tidak pernah jatuh ke dalam dosa. Lagipula arti nama Yesus atau Yeshua adalah Jehovah is Salvation (Tuhan adalah Keselamatan) atau Jehovah has saved (Tuhan menyelamatkan). Jika tidak ada kejatuhan tentu tidak akan ada upaya penyelamatan.

Namun Manusia Kristus merupakan rencana orisinal sekaligus rencana dambaan (desired plan) Allah sendiri demi mengekspresikan Jati Diri-Nya yang adalah KASIH.

Sejak semula, apakah kita jatuh atau tidak jatuh ke dalam dosa, Allah tetap menghendaki kita semua mewarisi Manusia Kristus sebagai satu-satunya hal yang menyenangkan Hati-Nya.

Maka rencana keselamatan merupakan "contingency plan" yang bukan sekedar untuk menyelamatkan kita dari kebinasaan kekal dan hukuman Neraka, melainkan demi mewujudkan GOD'S GREAT DESIRED ORIGINAL PLAN, yakni The People of Christ di dalam diri kita.

Blessings!

ps: saya menggunakan istilah rencana dambaan untuk menggantikan istilah rencana kerelaan yang tertulis dalam Efesus 1:9. Bahasa Yunani yang digunakan adalah EUDOKIA yang dalam bahasa Inggris disebut GOOD PLEASURE atau DESIRE, atau dalam bahasa Indonesia disebut PERKENAN atau DAMBAAN.

Pelayanan Apostolik Yang Hilang

"Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.

"Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.

"Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

"Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus.

"Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku." - Kolose 1:24-29

Pelayanan apostolik yang sejati sesungguhnya merupakan pelayanan yang disruptif bagi sistem dunia ini, di mana Gereja pun telah lama terkhamiri oleh sistem yang korup, sistem Babel.

Mengapa pelayanan apostolik dianggap pelayanan yang disruptif bagi sistem dunia ini?

Karena pelayanan apostolik memiliki tugas inti, yakni menyingkap rahasia Manusia Kristus secara berkesinambungan, dan Manusia Kristus bukan berasal dari dunia ini. Manusia Kristus merupakan "alien" bagi dunia ini, begitu juga dunia ini bukan bagian dari Manusia Kristus.

Itu sebabnya, dalam menyingkap rahasia Manusia Kristus, ada penderitaan yang harus dialami dari tubuh daging para rasul, yakni mereka yang telah ditunjuk berdasarkan fungsinya untuk menyingkapkan rahasia tersebut kepada jemaat yang adalah Tubuh-Nya.

Penderitaan tubuh daging yang dialami Manusia Kristus ternyata belumlah cukup untuk menyingkapkan seluruh rahasia Manusia Kristus yang TIDAK TERBATAS dan hal itu dilanjutkan oleh para rasul, termasuk Rasul Paulus. 

Dan seharusnya penderitaan yang satu ini tidak boleh hilang dari Gereja yang adalah Tubuh-Nya, demi rahasia itu terus disingkapkan hingga Kristus datang kembali. Para nabi dan para rasul menyingkapkannya, para penginjil mengabarkannya, sedangkan para gembala dan para guru mengajarkannya. Itulah yang seharusnya terjadi. 

Ketika rahasia Manusia Kristus disingkapkan, dikabarkan dan diajarkan dalam persekutuan penderitaan, maka transformasi dan transfigurasi terjadi dalam Tubuh-Nya, dari sinilah garam dan terang dunia dihasilkan dengan benar.

Ironisnya, saat ini Gereja merasa bisa menjadi terang dunia TANPA Kristus, walaupun ada memakai Nama Yang Mulia itu. Sehingga alih-alih menjadi terang dunia yang sejati, Gereja malah sibuk melacurkan diri demi terus mendapat "lampu sorot" (sistem) dunia ini.

Maka akibatnya, kita tidak lagi bisa membedakan antara kotbah seorang pendeta dengan pidato seorang motivator, juga aksi seorang yang mengaku nabi dengan aksi ilusionis, dan persekutuan orang benar dengan klub sosialita.

Rahasia itu telah lama hilang, dan kita Gereja punya tanggung jawab untuk menghadirkannya kembali melalui pelayanan profetik dan pelayanan apostolik yang alkitabiah.

Every Falsehoods Start With Good Ideas

Setiap kepalsuan diawali dari ide yang baik, dan hal itu sudah dimulai sejak di Taman Eden.

"Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

"Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak."

"Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."

Rencana-Nya yang semula (original plan) itu sejak awal sudah diserongkan berkali-kali dengan berbagai ide yang baik (good ideas), itu sebabnya, tanpa pembaharuan akal budi kita tidak akan mencapai tujuan utama yang Allah kehendaki sekalipun kita ada memperoleh keselamatan.

"Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana dambaan-Nya, yaitu rencana dambaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi." - Efesus 1:9-10

Fatalnya Salah Paham Dan Salah Ajar Tentang Iman Ibrani 11:1

Tertulisnya, 

"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang TIDAK kita lihat."

Tapi yang dipahami dan diajarkan selama ini,

"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang BELUM kita lihat."

Paham gak bedanya di mana? Atau masih belum paham?

Bahwa sejak awal bukti yang dimaksud itu sudah ada, sudah eksis, hanya memang tidak kelihatan secara kasat mata. Bukti dari segala sesuatu yang TIDAK kita lihat itu bahkan sudah eksis SEBELUM DUNIA INI ADA. Dan bukti itu adalah (MANUSIA) KRISTUS. Sedangkan harapan yang dimaksud adalah harapan untuk DIMULIAKAN BERSAMA DENGAN KRISTUS.

Itu saja!

Tapi karena kita begitu mudah untuk mencintai ego dan selera kita sendiri, maka pesan yang sesungguhnya diplintir sedemikian rupa sehingga dulu ada seorang anak muda yang keliling dari satu pendeta ke pendeta lainnya sambil berkata, 

"Ajarkan saya beriman supaya saya bisa punya sepeda motor."

Ada pula yang beriman supaya dapat jodoh, dapat pekerjaan, dapat berbagai macam terobosan, dapat mujizat kesembuhan, dan semua perkara lahiriah lainnya.

Dari kesalahan fatal ini, pengajaran tentang iman berubah fokusnya menjadi pengajaran "kebatinan" atau menjadi iman "simsalabim" dengan alasan bahwa Tuhan bisa menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada.

Jemaat didoktrin untuk "ngebatin" bahwa perkara yang diinginkannya pasti akan terjadi, bahkan supaya lebih afdol lagi, "ngebatin"-nya ditambah dengan memperkatakan firman atau deklarasi (merupakan false teaching lainnya yang dikenal dengan nama Word of Faith Movement).

Kalau hasilnya menjadi kenyataan, maka dianggap sudah beriman dengan benar. Namun jika yang diharapkan tidak jadi kenyataan, maka dianggap kurang iman.

Padahal Ibrani 11 itu isinya padat akan berbagai kesaksian para pahlawan iman yang tidak memperoleh Kristus pada zamannya masing-masing, namun semua perbuatan mereka menjadi bukti akan adanya (Manusia) Kristus yang tidak kelihatan itu.

Jadi ketika nanti Anda mendengar lagi pengajaran tentang iman, khususnya dari Ibrani 11:1, tapi yang dibicarakan bukan Manusia Kristus, maka ketahuilah bahwa yang diajarkan adalah Yesus yang sesuai dengan fantasi mereka sendiri, BUKAN Manusia Kristus dalam Diri-Nya Tuhan Yesus.

Blessings!

Sunday, October 6, 2019

Dekade Ibrani Peh 5780 - 5789 Dalam Sekilas Perenungan

L'Shanah Tovah! Happy New (Hebrew) Year!

Berikut ini rhema yang saya peroleh mengenai dekade yang baru untuk sepuluh tahun ke depan.

Peh merupakan huruf ke-17 dari abjad Ibrani yang totalnya berjumlah 22. Peh memiliki nilai gematria 80.

Sebelum Dekade Peh, adalah Dekade Ayin. Arti Ayin adalah mata yang memandang atau mata yang melihat. Sedangkan Peh berarti mulut atau memperkatakan.

Jadi secara kronologis, perpindahan dari Ayin ke Peh berarti setelah melihat atau setelah memahami yang dilihat, maka kini tiba waktunya untuk memperkatakan pemahaman tersebut untuk membawa perkara yang dilihat menjadi kenyataan. Itu adalah makna filosofis antara Ayin dan Peh.


Nilai Gematria 80 mengingatkan kita pada saat Musa mulai diutus Tuhan kembali ke Mesir ketika usianya 80 tahun.

Untuk apakah Musa diutus kembali ke Mesir? Adalah untuk memperkatakan pesan Tuhan, baik kepada bangsa Israel maupun kepada Firaun. Dan hal itu awalnya dilakukan Musa dengan sangat enggan, apalagi Musa seorang yang "gagap".

"Lalu kata Musa kepada TUHAN: 'Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah.'

"Tetapi TUHAN berfirman kepadanya: 'Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, yakni TUHAN? Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kaukatakan." - Keluaran 4:10-12

Kalau dicermati lebih dalam, sesungguhnya Musa diutus untuk "memberitakan Injil" baik kepada bangsa Israel maupun kepada Firaun.

Kepada bangsa Israel adalah mengenai keselamatan dengan pembebasan dari perbudakan, sedangkan kepada Firaun adalah menyatakan adanya eksistensi TUHAN Allah atas seluruh semesta.

Yang tidak kalah menarik adalah bahwa kata pertama dalam Taurat dan juga dalam Alkitab yang berawal huruf Peh adalah kata Peh itu sendiri.

Yakni terdapat dalam Kejadian 4:11,

"Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu."

Sebelum ayat tersebut (Kejadian 1:1 hingga 4:10), tidak ada satupun kata Ibrani yang diawali huruf Peh.

Musa kembali ke Mesir untuk bersaksi akan datangnya keselamatan dan akan adanya Tuhan Allah yang berdaulat. Dan Musa pergi ke sana dengan bertaruh nyawa, karena semua saksi Tuhan pasti bersaksi dengan mempertaruhkan nyawa.

Untuk kita ketahui bersama, bahasa Yunani dari kata kesaksian adalah MARTURIA yang berarti martir.

Sedangkan Peh pertama dalam Alkitab pada Kejadian 4:11 mencatat darah yang tertumpah dari martir pertama dalam sejarah manusia.

Bukankah Habel tercatat sebagai Saksi Iman Pertama dalam daftar yang tertulis dalam Ibrani 11?

Dengan semua deskripsi yang telah dijabarkan di atas, maka saya menyimpulkan bahwa Dekade Ibrani Peh 5780 -5789 merupakan Dekade Kesaksian Besar sekaligus Dekade Kemartiran Besar.

Dan saya juga meyakini bahwa pihak musuh tidak akan tinggal diam, mereka akan melipatgandakan banyak kesaksian palsu untuk mengantisipasi bangkitnya kesaksian yang benar.

Tuhan memberkati

Tuesday, September 10, 2019

Siapa Sesungguhnya Mesias-Mesias Palsu Itu?

"Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias (Christos) ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.

"Sebab mesias-mesias palsu (pseudochristos) dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.

"Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu." - Matius 24:23-25

Dari penggalan perkataan-Nya, yang pertama Tuhan Yesus peringatkan adalah adanya orang-orang yang akan menipu jemaat dengan menjanjikan pertemuan secara fisik dengan Tuhan Yesus, janganlah kita percaya.

Namun berikutnya Tuhan Yesus mengatakan bahwa akan muncul mesias-mesias palsu, siapakah mereka ini?

Memang ada orang-orang tertentu yang penampilan atau fisiknya mirip atau dianggap mirip dengan citra Tuhan Yesus, lalu mengakui dirinya sendiri sebagai Tuhan Yesus, ini jelas mudah diketahui palsunya.

Namun mesias-mesias palsu bukan hanya itu. Pengkotbah-pengkotbah, pendeta-pendeta, maupun mereka yang mengaku hamba-hamba Tuhan, namun ketika menyikapi koreksi maupun kritikan membela diri dengan dalih "jangan menyentuh yang diurapi" sesungguhnya sedang mendeklarasikan diri mereka sebagai mesias-mesias palsu.

Disebut palsu karena:

1. Mereka membela diri untuk melindungi ego dan pride mereka sendiri.

2. Sikap mereka bertentangan dengan Sang Mesias yang memberi Diri-Nya, kontra dengan permintaan mereka yang meminta "tidak disentuh".

Jadi sesungguhnya mereka adalah pengkotbah-pengkotbah yang selama ini kita tahu nama-nama besar mereka, tetap melakukan berbagai mujizat dan tanda-tanda dahsyat, karena mereka memang ada atau pernah diurapi, tapi karakter mereka tidak mencerminkan karakter Kristus. 

Sadarkah Anda, ketika mereka berdalih untuk kita "tidak menyentuh" mereka, sesungguhnya mereka lakukan itu demi diri mereka sendiri ketimbang demi Anda sebagai jemaat?

Sebab spirit ungkapan "tidak menyentuh" yang mereka sampaikan itu memang bertentangan dengan Roh Kristus, yang satu mengambil keuntungan sendiri (LUST), yang lainnya memberi Diri-Nya (LOVE).

Mesias-mesias palsu akan muncul lebih banyak lagi, dan munculnya dari dalam kalangan Gereja. 

Waspadalah!

Thursday, September 5, 2019

Fantasi Pentakosta Ke-3 Adalah Hasil Salah Tafsir Nubuatan Kitab Yoel Pasal 2

"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu." - Yoel 2:28-32

Mereka yang meyakini akan adanya The Great Revival atau Pentakosta Ke-3 menganggap bahwa nubuatan Yoel 2 belum digenapi dan karena frasa "semua manusia" itulah maka fantasi mereka menganggap bahwa semua orang di seluruh dunia akan mengalami sama dengan yang terjadi di Yerusalem 2000 tahun lalu.

Padahal:

1. Rasul Petrus telah menyatakan dengan gamblang bahwa nubuatan Yoel 2:28-32 itu telah mulai digenapi dan itu tertulis sama persis dengan Kisah Para Rasul 2:17-21.

Jadi kalau masih menganggap bahwa nubuatan Yoel 2 belum digenapi, jelas hal itu bertentangan dengan perkataan Rasul Petrus.

2. Tuhan punya tatanan atau order yang tidak bisa dilanggar. Order-Nya adalah seseorang mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka orang tersebut akan menerima Roh Kudus sebagai meterai, dan jika memungkinkan orang itu juga melakukan baptisan air.

Setelah menerima Karya Keselamatan Tuhan Yesus dan memiliki Roh Kudus sebagai meterai, barulah tahap berikutnya mengalami baptisan Roh. Dan itulah yang dialami 120 orang pertama di Yerusalem.

Lalu bagaimana dengan yang terjadi di Wales 1901-1906, Azusa Street dan tempat-tempat lainnya?

Jangan lupa, bahwa mereka yang mengalami pencurahan Roh Kudus di Wales, Azusa Street, dan tempat-tempat lainnya itu adalah orang-orang Kristen yang kemungkinan besar belum mengalami baptisan Roh, atau paling "minim" mereka dilawat Roh Kudus karena mereka keturunan orang Kristen, entah dari orang tuanya atau kakek neneknya.

Jadi baik pada pencurahan Roh Kudus di Yerusalem, yang dianggap Pentakosta Pertama (hujan awal), maupun pencurahan Roh Kudus yang terjadi di abad ke-19. dan abad ke-20, yang dianggap sebagai Pentakosta Ke-2 (hujan akhir), semua itu terjadi sesuai tatanan / order-Nya.

3. Dari semua kesaksian orang-orang non-Kristen yang akhirnya memutuskan menjadi pengikut Kristus, tidak ada satu pun yang mengalami lawatan Roh Kudus lebih dulu. 

Semua kesaksian mereka pasti diawali dengan perjumpaan dengan Tuhan Yesus sampai dengan kesadaran penuh mereka menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat barulah berikutnya mengalami baptisan Roh.

Namun mereka yang meyakini akan adanya Pentakosta Ke-3 malah mengabaikan tatanan / order yang ada dan menganggap semua non-Kristen bisa alami pencurahan Roh Kudus TANPA didahului pengakuan akan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

4. Pentakosta Ke-2 atau hujan akhir itu telah terjadi dan Yoel 2 itu telah selesai tergenapi bersamaan dengan krisis Asia 1997 - 1998. Indonesia termasuk yang mengalami tuaian besar jutaan jiwa, dibarengi berbagai negara di Asia lainnya.

Tanda berakhirnya atau tergenapinya Yoel 2 adalah tampilnya ISIS di tahun 1999 dan insiden runtuhnya Menara Kembar WTC di 2001 yang disebut Rabbi Jonathan Cahn sebagai The Harbinger. Ada 9 poin yang dijadikan pesan sebagai "harbinger"-Nya dalam insiden tersebut.

Sejak saat itu sesungguhnya secara global Gereja mulai memasuki masa penampian hingga puncaknya nanti di Masa Tribulasi Besar.


Dan jika dugaan saya benar, maka sama seperti Tuhan Yesus dipersiapkan selama 30 tahun untuk 3,5 tahun "kiprah"-Nya di Bumi, begitu juga Gereja dipersiapkan selama 30 tahun sejak berakhirnya masa penuaian besar di tahun 1998 - 1999, dan akan memasuki Masa Tribulasi Besar di sekitar tahun 2028 - 2029 untuk jangka 1260 hari atau 3,5 tahun juga.

Perhatikan waktu pembantaian banyak bayi laki-laki di Bethlehem ketika Tuhan Yesus telah lahir dan berusia sekitar 2 tahun, begitu juga insiden runtuhnya Menara Kembar WTC juga terjadi sekitar 2 tahun sejak lahirnya ISIS di tahun 1999.

5. Tuhan Yesus dan Rasul Paulus menubuatkan hal yang justru bertentangan dengan fantasi Pentakosta Ke-3. 

Dikatakan bahwa kasih kebanyakan orang menjadi dingin (Matius 24) dan murtad akan terjadi (2 Tesalonika 2) akibat dari bertambahnya kedurhakaan. Dan sejak awal Tuhan Yesus juga telah mengatakan bahwa jalan menuju kehidupan itu sempit dan pintunya sesak dan sedikit orang yang bisa mencapainya. Ini jelas sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan fantasi itu.

Kesimpulan

Gereja tidak boleh keliru membaca zaman dengan mengabaikan apa yang telah Tuhan Yesus dan Rasul Paulus nubuatkan berkaitan dengan keadaan Akhir Zaman ini. Kerajaan Allah bukanlah soal hal-hal lahiriah, juga bukanlah soal kuantitas sama sekali.

Ide fantasi Pentakosta Ke-3 atau The Great Revival ini telah menjadi senjata Iblis yang ampuh untuk mengembangbiakkan kepalsuan dalam berbagai aspek di dalam Gereja, termasuk doktrin, pengajaran, ibadah, bahkan mujizat-mujizat, persis seperti yang dikatakan Tuhan Yesus (Matius 24).

Sejak awal yang dituntut Tuhan hanya satu, yakni keserupaan dengan Kristus melalui eksistensis buah-buah roh, hal ini murni batiniah adanya dan tidak bisa dicuri oleh siapapun. Dan itu dihasilkan melalui berbagai proses penyangkalan diri sehingga ketika masa penampian datang, hasilnya adalah berkemenangan, sekalipun nyawa kita menjadi taruhannya.

Blessings!

Tuesday, September 3, 2019

Mengapa Perkara Pentakosta Ke-3 Merupakan Skenario Palsu?

"Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat." - Matius 24:11-13

Jadi jika berdasarkan perkataan Tuhan Yesus tertulis di atas, maka pertanyaan yang menjadi judul tulisan ini sudah terjawab. Mengapa perkara Pentakosta Ke-3 merupakan skenario palsu? Karena Tuhan Yesus mengatakan atau menubuatkan hal yang sebaliknya, yakni bahwa kasih akan kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Namun sebelum orang menyanggah dengan pemahamannya masing-masing, saya akan menjabarkan makna sesungguhnya dari perkataan Tuhan Yesus tersebut berkaitan dengan ide fantasi Pentakosta Ke-3 atau yang juga sering disebut The Great Revival / The Great Awakening ini.

Untuk menyatakan perkara cinta atau kasih, bahasa Yunani memiliki beberapa kosakata menurut maknanya masing-masing. Ada philia atau phileo yang merupakan kasih persaudaraan, ada eros yang merupakan cinta dengan disertai gairah atau nafsu seksual, ada juga patria yang merupakan cinta yang disertai patriotisme atau semangat kebangsaan.

Namun kasih yang menjadi dingin yang dimaksud dari perkataan Tuhan Yesus bukanlah eros, patria maupun philia, melainkan agape, yakni kasih Allah atau kasih akan Allah. Agape adalah kata yang sama yang tertulis di dalam Yohanes 3:16.

Dengan demikian maka yang dimaksud Tuhan Yesus sebagai kebanyakan orang bukanlah semua orang, melainkan orang-orang tebusan, orang-orang Kristen, yang pernah bersentuhan dengan agape-Nya dan telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Mereka bisa saja orang Kristen pada umumnya, jemaat, aktivis, bahkan pendeta sekalipun, termasuk nabi, gembala, rasul, guru dan penginjil. Mereka bisa saja masih memliki eros, patria bahkan philia, namun agape-nya sudah tidak ada atau kalaupun masih ada sudah menjadi dingin.

Jadi secara lahiriah, mereka adalah orang yang sayang dan mengasihi keluarga, termasuk tetap bergairah dengan pasangan pernikahannya, juga memiliki nasionalisme yang tinggi terhadap negerinya masing-masing, rutin beribadah, aktif berkegiatan di organisasi gereja dan semua itu bisa terlihat dalam tindakan sehari-hari, namun kasih Allah dan kasih mereka terhadap Allah sudah padam.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena yang agape-nya menjadi dingin sejatinya lebih mengasihi dirinya sendiri daripada mengasihi Tuhan. Karena hanya agape yang membutuhkan biaya terbesar, yakni seluruh hidup dan seluruh ego kita, termasuk yang paling utama adalah PRIDE! Dari yang seharusnya God-centered malah menjadi self-centered.

Bahayanya adalah situasi agape yang telah menjadi dingin ini bisa dibawa ke manapun termasuk dibawa ke dalam gereja maupun pelayanan. Jadi pelayanan dan ibadah bisa kelihatan atau terasa berjalan dengan sangat baik, namun agape tidak ada. Dan hal ini pernah dikatakan dengan lebih rinci lagi oleh Tuhan Yesus,

"Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. 

"Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat." - Wahyu 2:2-5

Perhatikan dengan cermat! Bahwa aktivitas mereka yang agape-nya telah menjadi dingin bisa tetap tinggi dan kelihatan sangat baik, bahkan bisa tetap sabar, tidak kenal lelah dan bersedia menderita demi Nama Tuhan Yesus.

Sebagian orang Kristen menyakini bahwa setiap kita memiliki jatah destiny yang harus diselesaikan, walaupun jatah itu sendiri tidak diketahui persisnya berapa dan bagaimana, namun jatah destiny itu diterjemahkan dengan berbagai kegiatan lahiriah.

Itu juga berarti organisasi gereja bisa semakin besar, jumlah jemaat bisa semakin bertambah, kegiatan ibadah dan berbagai program gereja termasuk program penginjilan bisa semakin inovatif sejalan dengan perkembangan zaman dan teknologi, tapi tetap tidak ada agape atau kasih Allah dalam semuanya itu.

Mystery Of Anomia

Selain Tuhan Yesus, Rasul Paulus pun telah menubuatkan hal yang senada melalui suratnya yang ke-2 kepada Jemaat Tesalonika,

"Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

"Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.

"Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.

"Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan mereka percaya akan dusta, supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan." - 2 Tesalonika 2:3-4, 7-12

Sama dengan Tuhan Yesus yang menyatakan bahwa agape kebanyakan orang akan menjadi dingin, Rasul Paulus bahkan mengatakan yang lebih ekstrem lagi yakni akan datangnya murtad, dan memang agape yang terus menerus menjadi dingin akan mengarah kepada murtad atau penyangkalan terhadap Karya Keselamatan Tuhan Yesus.

Dan kedua tokoh tersebut juga menyatakan penyebab yang sama akan agape yang menjadi dingin dan mengarah ke keputusan murtad, yakni bertambahnya kedurhakaan (iniquity) atau yang dalam bahasa Yunani disebut anomia.

Perhatikan dengan cermat! Rasul Paulus berkata bahwa kedurhakaan ini bekerja dengan secara rahasia, dalam bahasa Inggris disebut mystery of lawlessness atau mystery of anomia. Artinya kedurhakaan ini tidak disadari keberadaannya, atau tidak mudah dideteksi, karena kedurhakaan itu dibungkus oleh berbagai hal yang kelihatan baik, yakni rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda ajaib, mujizat-mujizat palsu, yakni perkara yang pernah disinggung Tuhan Yesus dalam Matius 7:22-23.

Siapakah yang melakukan rupa-rupa perbuatan ajaib dan mujizat-mujizat palsu tersebut? Mereka adalah mesias-mesias palsu, pendeta-pendeta palsu, nabi-nabi palsu, yang juga mengajarkan ajaran-ajaran palsu melalui guru-guru palsu. 

Mengenai kepalsuan yang dimaksud telah saya tuliskan dengan penjelasan yang lebih rinci beberapa bulan lalu dalam tulisan berjudul Nabi Palsu dan Nubuatan Palsu. Karena kepalsuan yang dimaksud datangnya bukan dari luar kalangan Gereja, melainkan dari dalam kalangan Gereja.

Kesesatan dan kepalsuan itu terjadi pada satu titik di mana seorang Kristen hatinya bergeser dari God-centered menjadi self-centered, di mana ia semakin mengasihi dirinya sendiri dan makin peduli terhadap egonya. Dan egonya itu bisa tertata rapi dalam berbagai perbuatan baiknya, dalam pelayanannya, dalam nama besar organisasi gerejanya, dan semua perkara lahiriah lainnya yang begitu kasat mata.

Padahal mengenai hal inipun, Tuhan Yesus sudah mewanti-wanti,

"Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.

"Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut." - Lukas 17:20-23

Itu berarti tindak pelayanan, termasuk tindak penginjilan, berbagai kegiatan yang biasa disebut Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) atau dalam bahasa Inggris disebut crusade atau healing movement, semua itu bisa dipakai atau menjadi manifestasi dari kepalsuan dan kedurhakaan yang bekerja secara rahasia.

Bukankah dalam hampir semua acara KKR didemonstrasikan berbagai mujizat kesembuhan, bahkan disertai berbagai janji palsu berupa terobosan keuangan, terobosan perjodohan dan bahkan terobosan pelayanan. Semua itu self-centered adanya, sama sekali tidak God-centered. Jangan lagi kita pergi ke sana, jangan lagi kita ikuti semua perkara palsu itu.

Kesimpulan

Pentakosta Ke-3 atau The Great Revival yang diyakini akan terjadi dengan disertai berbagai perbuatan ajaib itu sejatinya merupakan skenario palsu yang dirancang sedemikian rapi dan penuh muslihat oleh Ular Tua untuk memuluskan jalan bagi tampilnya Sang Antikristus dan Nabi Palsunya. Skenario ini dibangun dalam jangka cukup panjang, lebih dari 100 tahun karena waktu untuk Sang Antikristus dan Nabi Palsunya berkuasa sangatlah singkat.

Namun waktu berkuasa yang singkat itu mampu menjerat begitu banyak anak Tuhan, bahkan orang-orang pilihan, karena persiapannya dilakukan dari sekian generasi sebelumnya. Bukankah mengenai Pentakosta Ke-3 ini telah dinubuatkan oleh para penginjil yang memiliki nama besar bahkan para penginjil kenamaan dari abad ke-19 dan abad ke-20?

"Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga." - Matius 24:23-24

Camkanlah! Bahwa Kerajaan Allah murni batiniah adanya, dan takdir utama bahkan takdir satu-satunya Gereja adalah menjadi serupa dengan Kristus yang dimanifestasikan melalui buah-buah roh yang adalah hasil persekutuan roh kita dengan Roh Kudus dari waktu ke waktu dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pelayanan dan penginjilan hanyalah alat atau media untuk Tuhan dan Roh Kudus-Nya menggenapi takdir utama kita untuk menjadi serupa dengan Kristus. Pelayanan dan penginjilan bukanlah tujuan orang Kristen, apalagi bicara tuaian miliaran jiwa, itu jelas hanyalah fantasi belaka yang sarat dengan sikap self-centered. Sebab Tuhan Yesus telah dengan tegas mengatakan,

"Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." - Matius 7:13-14

Blessings!

Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah.

Monday, September 2, 2019

Prophetic Update Untuk Dekade Mendatang

Saya hendak memberikan sejumlah informasi profetik mengenai apa yang mungkin terjadi dalam beberapa tahun mendatang mulai tahun depan dan seterusnya.

1. Sekitar setahun lalu, Rick Joyner menerima pesan Tuhan akan adanya "Second Civil War" atau perang saudara ke-2 di Amerika Serikat.

Kita tahu bahwa di Amerika Serikat sendiri warga benar-benar terbagi dua dengan sangat tajam, antara kaum agamawi (konservatif) dan kaum yang dimotori oleh oknum-oknum LGBTQ (liberal). Dan perbedaan ini akan semakin tajam hingga berdampak buruk bagi bangsa tersebut.

2. Glynda Lomax dari Just Praise Him Today, memperoleh penglihatan akan adanya "food shortage". Dalam penglihatannya, ada antrian sekian kilometer warga Amerika Serikat untuk memperoleh roti yang harganya meningkat drastis sekian kali lipat. Dan di antara yang mengantri itu ada banyak orang kaya.

Glynda melihat orang-orang kaya datang dengan berbagai mobil mewah, memarkirkan mobil mereka, lalu masuk ke dalam antrian yang panjang itu demi mendapatkan roti.

Besar kemungkinan bahwa "food shortage" ini disebabkan oleh bencana alam sehingga ada sejumlah besar bahan makanan yang hilang dalam waktu sekejap.

Dan bisa jadi "food shortage" ini yang menjadi pemicu "Second Civil War" di negeri Paman Sam itu.

Glynda juga menyatakan bahwa kerusuhan besar di berbagai daerah di Amerika Serikat itu akan memancing pihak asing untuk menyerang. Dan di dunia ini hanya ada dua negara yang memiliki kemampuan dan tekad untuk menyerang Amerika Serikat, yakni Rusia yang pasti akan segera didukung oleh China.

3. Tahun 2020 Prophet Sadhu Sundar Selvaraj telah mendapat mandat untuk menggelar Martyrs Convention di 7 negara berbeda, termasuk di antaranya adalah Amerika Serikat. 

Ini adalah untuk pertama kalinya dalam sejarah (Gereja) perhelatan khusus bagi Gereja menghadapi kemartiran digelar secara "marathon" di berbagai negara. Bisa Anda duga urgensi yang sedang dan yang akan terjadi dalam waktu dekat ini?

Prophet Sadhu Sundar Selvaraj juga pernah menubuatkan beberapa tahun lalu bahwa suatu hari nanti Rusia akan datang menginvasi Amerika Serikat.

4. Sejak tahun 2001 Terry Bennet telah memperoleh sejumlah agenda akan berbagai peristiwa besar di dunia hingga tahun 2028 - 2029. 

Di antaranya adalah "Second Civil War" yang bisa terjadi di akhir 2020 atau di 2021. Saya menduga salah satu penyebabnya adalah kekecewaan kaum liberal atas terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden.

Banyak orang dari warga AS yang akan menjadi semacam pelarian karena diburu oleh sesama warga negaranya sendiri.

Dan sebagai seorang hamba Tuhan, Terry Bennet telah mempersiapkan jemaatnya untuk menyambut jika masa sulit itu datang. Salah satu persiapan tersebut adalah sebuah konferensi kecil yang diberi tema Inward Preparation For Difficult Time (Persiapan Batiniah Untuk Menghadapi Masa Sulit).

Minimal 4 orang yang saya ketahui telah menyampaikan hal yang senada dalam beberapa waktu ke depan. Ini jelas tidak boleh dianggap remeh.

Posisi (Gereja) Amerika Serikat mempunyai peran yang signifikan dalam penggenapan berbagai nubuatan di Akhir Zaman, termasuk terhadap Israel dan Gereja di seluruh dunia.

Ini merupakan saat terbaik untuk terus membangun manusia batiniah kita, untuk menghadapi peluang besar ketika masa sulit itu datang sehingga kita bisa teruji berkemenangan.

Tuhan memberkati.

Friday, August 30, 2019

TeeBee Dan Takhta Penghakiman Tuhan Yesus

Ini adalah sepotong kisah seorang anak Tuhan bernama TeeBee, yang dialami dan diceritakan dalam sebuah kotbahnya di tahun 2018. Kisah ini saya tuliskan sebagai catatan penting dan urgent bagi Gereja Tuhan di Akhir Zaman ini.

TeeBee hanya menceritakan sepotong saja, karena yang sepotong ini yang memang wajib diketahui dan dipahami sebagai peringatan yang tidak boleh diabaikan oleh siapapun.

Sebelumnya TeeBee ada dibawa ke Neraka, dan mengunjungi berbagai bagian di sana. Dalam perjalanannya, TeeBee bertemu berbagai tokoh, di antaranya Adolf Hitler, John Lennon dan Napoleon Bonaparte. Saat Adolf Hitler melihat TeeBee, Adolf Hitler memohon dengan sangat lirih, "Tolong aku." Dan seketika itu juga TeeBee merasa hancur hati tak berdaya karena sadar bahwa tidak ada lagi pertolongan bagi mereka yang berakhir di sana.

Perjalanan berlanjut, TeeBee dibawa ke tempat terendah dan tergelap di Neraka, di mana tak satu manusia pun ada di sana. Di tingkat terendah dan tergelap itu atmosfirnya sangat demonic, kegelapannya begitu pekat dan apinya sangat menghanguskan. Namun sekalipun apinya sangat menghanguskan, di tempat itu tidak ada cahaya, tidak ada terang, hanya kegelapan yang sangat jahat.

Di sanalah tempat 10 jendral teratas Lucifer ditahan. Ya mereka ada 10 jendral tertinggi yang pernah bekerja bagi Lucifer sebelum air bah terjadi.

Dan tiba-tiba dalam sekejap TeeBee dibawa ke hadapan Takhta Penghakiman Tuhan Yesus. TeeBee melihat penghakiman yang digelar khusus bagi para pemimpin (leaders). Entah mereka ada memimpin banyak orang atau sedikit orang, atau bahkan hanya memimpin satu orang, di hadapan Tuhan mereka adalah pemimpin.

Saat itu TeeBee melihat seorang saudara yang telah dikenalnya lebih dari dua dekade. Dan setiap pemimpin diberi dua pertanyaan:

1. "Where was your heart?", maksudnya Tuhan bertanya di manakah hati mereka saat mereka masih di dunia. Kenyataannya sampai Tuhan bertanya begitu adalah karena sesungguhnya mereka telah kehilangan kasih yang semula.

Hanya pada pertanyaan pertama saja seketika semua menjadi begitu transparan, saudara yang dikenal TeeBee itu menjadi kelu, tidak berdaya menjawab, bahkan menangis tanpa kendali dan terus menangis hingga berkertak gigi dan mengharapkan adanya kesempatan ke-2 untuk menebus kesalahannya.

2. "Sekarang mari kita lihat pekerjaanmu." Dan tiba-tiba dada Tuhan Yesus terbuka di dalamnya terdapat api, yakni api kekudusan-Nya, dan TeeBee merasakan api itu begitu dahsyat bahkan api yang dahsyat di tempat terendah dan tergelap di Neraka yang berisi 10 jendral Lucifer itu tidak ada bandingannya. 

Pekerjaan orang itu dibawa masuk ke dalam dada Tuhan Yesus dan ternyata semua pekerjaannya hangus tiada tersisa. Tidak ada emas, tidak ada perak dan tidak ada batu permata yang dihasilkan dari semua pekerjaannya. Sampai di titik ini harusnya kita menyadari bahwa hanya pekerjaan yang dilandasi dengan kasih yang semula (first love) yang mampu menghasilkan emas, perak atau batu permata.

Bahkan ketika melihat api kekudusan Tuhan itu membakar habis semua pekerjaan setiap kita, TeeBee seperti merasa menyesal karena pernah dilahirkan, karena melihat betapa Tuhan dan kekudusan-Nya tidak bisa dikompromikan. Api kekudusan-Nya sangat dahsyat dan sarat akan cemburu.

Dan jika sudah divonis begini, maka hanya belas kasihan Tuhan saja yang bisa membuat orang tersebut terhindar untuk dilempar ke Neraka. 

Semua hal ini ada tertulis di 1 Korintus 3:10-15,

"Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.

"Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.

"Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api."

Friday, August 23, 2019

Menilai Kesanggupan Menghadapi Masa Tribulasi Besar

Sebelum Tuhan Yesus datang untuk kedua kalinya, Gereja Tuhan akan menghadapi Masa Tribulasi Besar. Namun apakah kita sanggup menghadapinya?

Tidak ada yang tahu dengan benar kesanggupan kita masing-masing untuk menghadapi masa yang berat itu, selain Tuhan Yesus sendiri.

Tuhan bisa menilai orang-orang pilihan-Nya untuk dilindungi dari masa yang berat itu karena dinilai kekuatannya tidak seberapa,

"Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku. ... Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi." - Wahyu 3:10

Dan Tuhan juga bisa menilai orang-orang pilihan-Nya untuk menanggung penderitaan, karena dinilai mampu,

"Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus." - Wahyu 13:10

Tapi baik yang dinilai kekuatannya kecil maupun yang dinilai kekuatannya besar, tidak seorang pun yang dilarikan atau dihindarkan melalui Pengangkatan (Rapture). Bahkan yang dilindungi itu diberi dua sayap burung nazar untuk dilindungi di padang gurun, BUKAN dibawa ke Sorga. 

Semua yang tertulis dalam Wahyu 11 - 13 berlangsung dalam waktu yang bersamaan atau secara simultan dan semua kejadiaannya berlangsung di Bumi, termasuk Naga Merah dan kerajaannya pun akan dijatuhkan ke Bumi.

Jadi sekali lagi harus kita sadari, masalah sanggup dan tidak sanggup sama sekali bukan bagian kita untuk menilai, itu murni hak prerogatif Tuhan untuk menentukan, dan bagaimanapun pasti penilaian-Nya yang paling benar.

Kalau kita menilai sendiri kesanggupan kita, maka itu adalah sikap self-centered yang sangat fatal dan mematikan, sedangkan penilaian Tuhan sudah jelas God-centered dan membawa kepada kehidupan yang sesungguhnya, sekalipun harus alami kemartiran.

Ingat, bahwa yang penting di sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.

Tuhan memberkati.

Tiga Tingkat Baptisan Dan Masa Tribulasi Besar

"Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan." - Matius 3:10-12

Dalam pelayanannya, Yohanes Pembaptis menjanjikan adanya 3 jenis baptisan, yakni baptisan air, baptisan Roh, dan baptisan api.

Baptisan air berfungsi sebagai pernyataan atau deklarasi iman sekaligus syarat untuk memperoleh baptisan Roh, sebab baptisan Roh hanya diberikan kepada para pengikut Kristus.

Baptisan Roh berfungsi untuk memperlengkapi kaum beriman untuk mengalami proses hidup yang dituntun oleh Roh Kudus, sehingga manusia batiniah bertumbuh menjadi dewasa, sekaligus memperlengkapi kaum beriman untuk bisa mengalami baptisan api.

Baptisan api berfungsi untuk memurnikan batiniah kaum beriman dari tiga perkara maut, yakni keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup. Sampai ketiga perkara maut ini habis, barulah seseorang punya kelayakan menjadi Mempelai yang tak bercacat cela bagi Kristus.

Yang membuat Gereja Tuhan korup di Akhir Zaman ini adalah karena yang diajarkan hanya 2 jenis baptisan yang pertama, sedangkan baptisan api tidak diajarkan, atau sangat minim pengkotbah yang mengajarkannya.

Dan karena hampir tidak pernah diajarkan, tidak ada jemaat yang memandang baptisan api sebagai sesuatu yang wajib, melainkan dipandang sebagai sesuatu yang opsional. Dan tentu saja karena para pengkotbah begitu menghindari baptisan api sebab mereka belum bisa berperkara serius dengan keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidupnya.

Saking korupnya Gereja Tuhan, Pre-Tribulation Rapture pun diajarkan untuk semakin menyesatkan jemaat. Padahal Masa Tribulasi Besar adalah kompensasi penting untuk menggantikan baptisan api yang tidak pernah atau sangat jarang diajarkan itu.

Karena jika tiga perkara maut masih ada, dan Anak Manusia sudah datang dalam segala kuasa dan kemuliaan-Nya, maka tidak ada satupun kaum beriman yang mampu bertahan berdiri di hadapan-Nya.

Semua petunjuk-Nya jelas berlaku untuk SEMUA Kristen:

1. Diserahkan untuk disiksa, dibunuh dan dibenci karena Nama-Nya (Matius 24:9)

2. Banyak yang murtad (Matius 24:10)

3. Diharapkan (imannya) bertahan, SUPAYA selamat (Matius 24:13)

4. Melarikan diri ke pegunungan (Matius 24:16)

5. Ketika di luar rumah, sebaiknya tidak lagi kembali ke rumah (Matius 24:17-18)

6. Tuhan Yesus akan mempersingkat Masa Tribulasi Besar demi orang-orang pilihan-Nya, BUKAN demi yang suam (Matius 24:22).

7. Bahkan ada yang ditentukan, apakah sekedar ditawan, atau dibunuh dengan pedang (Matius 13:10). Ini jelas martir terpilih, dan para martir terpilih ini sudah pasti BUKAN Kristen yang suam.

Sebaiknya buang jauh-jauh konsep Pre-Tribulation Rapture, karena memang itu SESAT. 

Kalau memang Tuhan Yesus mau menghindarkan sebagian orang Kristen dari Masa Tribulasi Besar, untuk apa Tuhan Yesus minta kita bertahan? Untuk apa Tuhan Yesus minta kita lari ke pegunungan? Untuk apa Tuhan Yesus minta kita untuk tidak kembali ke rumah?

Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.

Thursday, August 1, 2019

Hukum Taurat Dan Tipu Daya Lahiriah

Tidak sepantasnya pemberita Injil Kristus maupun Injil Kerajaan menyatakan bahwa Hukum Taurat masih berlaku, sebab memang Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa Hukum Taurat sudah tidak berlaku lagi.

Dan Rasul Paulus pun berkata,

"Kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan, yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu BUKANLAH BAGI orang yang benar, MELAINKAN BAGI orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya, bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang makan sumpah dan seterusnya segala sesuatu YANG BERTENTANGAN DENGAN AJARAN SEHAT YANG BERDASARKAN INJIL dari Allah yang mulia dan maha bahagia, seperti yang telah dipercayakan kepadaku." - 1 Timotius 1:8-11

Ketika saya menyadari kekeliruan dan kesalahan dari praktik-praktik penyembahan di Bahtera (termasuk Mahanaim dan AoC) dan berbagai komunitas sejenis lainnya begitu sarat dengan unsur-unsur keimaman Lewi seperti yang diatur dalam Hukum Taurat, maka saat itu juga saya menyadari bahwa semua yang dianggap profetik sesungguhnya adalah klenik.

Tumen, patok, jubah, replika Tabut Perjanjian, bokor, dupa dan berbagai bentuk lahiriah lainnya yang digunakan dalam penyembahan dan dilakukan secara prosedural, semuanya bertentangan dengan ajaran sehat yang berdasarkan Injil yang dari Allah. 

Sedangkan melalui Tuhan Yesus dan tuntunan Roh Kudus, kita diharapkan menjadi pribadi yang dicari Bapa, yang penyembah dalam roh (batiniah) dan kebenaran.

Karena Hukum Taurat tidak diberikan bagi kita yang sudah dibenarkan melalui iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus, dan tidak akan pernah.

Standar Hukum Taurat mengenai perzinahan misalnya, adalah ketika ada tindak perzinahan, yakni bukti nyata (lahiriah) bahwa tindak perzinahan itu ada dilakukan.

Sedangkan standar Hukum Kasih Karunia mengenai perzinahan adalah ketika dalam pikiran dan hati saja sudah dianggap berzinah, walaupun sama sekali tidak ada tindakan lahiriahnya. Ini benar-benar perkara batiniah.

Hal itu sejalan dengan esensi Kerajaan Allah yang tak tergoncangkan itu,

"Kerajaan Allah datang TANPA tanda-tanda lahiriah, juga orang TIDAK DAPAT MENGATAKAN: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." - Lukas 17:20-21

Kerajaan Allah takkan pernah ditemukan dalam hal-hal lahiriah apapun di muka Bumi ini. Maka ketika hal-hal lahiriah itu dipakai atau dijadikan standar, apalagi dijadikan prosedur untuk menilai hadirnya Kerajaan Allah, sudah pasti hal itu MENYESATKAN.

Termasuk ajakan ibadah yang "mengiming-iming" atau menjanjikan bisa bertemu Tuhan Yesus secara fisik, untuk itupun Tuhan Yesus dengan gamblang menyatakan,

"Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut.

"Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya." - Lukas 17:22-24

Memang ada beberapa kesaksian dari anak-anak Tuhan yang mengalami perjumpaan secara fisik dengan Tuhan Yesus, tapi hal itu sifatnya personal, TIDAK BISA "DIPERDAGANGKAN", apalagi dijanjikan bertemu. Kendalinya murni dari Tuhan Yesus saja, tidak melalui perantara siapapun.

Jadi kalau sampai ada yang mengaku dengan menjanjikan pertemuan fisik dengan Tuhan Yesus, dan apalagi mengaku merasa benar bertemu Tuhan Yesus, kita harus waspada, karena jelas yang secara fisik ditemui itu BUKAN Tuhan Yesus.

Praktik klenik lainnya lagi adalah mengajak makan emas, dengan tujuan alami kelimpahan, atau makan kembang dengan tujuan supaya hidupnya menjadi indah atau apapun alasannya. Klenik namun disebut profetik. 

Padahal yang benar profetik itu bersifat spontan dan tidak direncanakan maupun tidak melalui latihan. Semua murni karena intervensi Roh Tuhan yang tidak diketahui jadwalnya. 

Sudah saatnya menyadari bahwa yang lahiriah itu akan menuju kepada kebinasaan karena bisa dengan mudah maupun dengan canggih dipakai untuk memperdaya siapapun yang ingin dinilai baik secara lahiriah pula.

Hal ini sejalan dengan yang Rasul Paulus peringatkan,

"Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!" - 2 Timotius 3:5

Mengapa mereka pada hakekatnya memungkiri kekuatannya sendiri? Karena sejatinya batiniah mereka rapuh dan tidak pernah dibangun dengan kebenaran yang sejati!

Jauhilah mereka itu.

Pembodohan Rohani Berjemaah

Tuhan Yesus sudah memberikan perintah untuk kita menilai bahkan ada pula yang namanya karunia atau kemampuan untuk membedakan roh. 

Namun ketika penilaian atau hasil membedakan roh dipublikasikan, orang yang mempublikasikan penilaiannya malah dianggap menghakimi. 

Contohnya adalah ketika saya menyebut dalam penilaian saya tentang pendeta palsu dari Zimbabwe yang bernama Paul Sanyangore, yang diundang oleh persekutuan Ark of Christ (AoC), Bandung, yang kebetulan juga mengundang nabi palsu sekaligus pelaku pencabulan anak-anak di bawah umur untuk berkotbah di mimbar yang sama, yang kasusnya sudah berjalan 5 bulan, Timothy Luke Saputra alias Yesaya Gunawan.

Pihak AoC dan banyak saudara dari Bahtera dengan secapat cahaya menganggap saya menghakimi, padahal saya hanya menilai dan tidak ada vonis apapun yang saya jatuhkan kepada mereka maupun orang yang mereka undang.

Dan karena begitu mudahnya menganggap setiap penilaian sama dengan tindak menghakimi, akibatnya jemaat tidak pernah dicerdaskan, tidak punya ruang untuk bisa menilai dengan baik suatu perkara rohani, karena takut dianggap menghakimi.

Pendeta palsu dari Zimbabwe yang saya nilai sebagai tukang sihir itu, disodorkan ke jemaat oleh pihak pengundang sambil berkata, "Saya sudah cek spiritnya, clean!" Seakan-akan dia berhak memberikan sertifikat "halal" kepada siapapun yang dia kehendaki, alih-alih mempersilakan setiap jemaat menilai sendiri setiap perkara rohani yang ada. Ini jelas pembodohan berjemaah. 

Lebih miris lagi ketika para pengkotbah palsu itu dari atas mimbar mengkotbahkan dalih yang paling manjur, yakni dalih "jangan menyentuh yang diurapi", maka semakin tumpullah kemampuan penilaian yang diharapkan Tuhan Yesus ada dalam setiap orang percaya.

Logika dan akal budi jemaat diberangus oleh citra para "hamba" Tuhan yang mengaku diurapi itu. Karena ketika logika dan akal budi digunakan untuk menilai sesuatu yang rohani, hal itu dianggap haram.

Padahal dengan tegas Tuhan Yesus katakan, "Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, DENGAN SEGENAP AKAL BUDIMU, dan dengan segenap kekuatanmu."

Akibatnya, logika dan akal budi tidak mengalami pembaharuan seperti yang Tuhan kehendaki, tidak pernah cerdik seperti ular, hanya ada tulus seperti merpati saja, sehingga selamanya jemaat yang tulus itu menjadi target empuk pembodohan yang berkepanjangan.

Begitu juga ketika dengan gamblang dan bukti nyata saya mempublikasikan penilaian bahwa Ibu Iin Tjipto dan Bahtera terbukti ada melakukan tindak klenik dengan dalih profetik melalui segala ritual yang dilakukan dalam menyambut Perayaan Tahun Yobel Besar 5776. 

Saya diminta untuk menyampaikan "empat mata" daripada mempublikasikannya di medsos seperti ini. 

Apa tidak sekalian menyarankan untuk Tuhan Yesus bicara baik-baik secara "empat mata" dengan para imam di Bait Allah saat itu, daripada langsung mencambuk dan menunggangbalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati? 

Hello? Sampai kapan kita benar-benar secara tegas untuk sungguh-sungguh mengalami pembaharuan akal budi yang dikehendaki Tuhan itu?

Petunjuknya jelas,

"Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." - Roma 12:1-2

Ketika kita benar-benar fokus dan memprioritaskan perkenan Allah daripada penerimaan (komunitas) manusia melalui persembahan yang hidup, maka secara otomatis pembaharuan akal budi itu mengalami prosesnya sehingga sejalan dengan waktu akan semakin mampu membedakan mana yang baik, mana yang berkenan kepada Allah dan mana yang sempurna.

Namun sebaliknya, ketika jiwa kita lebih mempertimbangkan apa kata orang dibanding perkenan Allah, maka pembaharuan akal budi pun akan mengalami kebuntuan, dan kemampuan membedakan tidak berkembang, sehingga selamanya menjadi target pembodohan yang berkepanjangan.

Suatu kali saya mendengar ada pengkotbah berkata, "Anda jangan mau dan tidak boleh membiarkan diri Anda dijajah dan diintimidasi oleh para pendeta, para pengkotbah maupun yang mengaku hamba Tuhan, termasuk saya. Anda harus bisa mandiri, dan menilai mana yang benar."

Itu baru pengkotbah "gentleman", berani "ditelanjangi" oleh jemaatnya sendiri dan siapapun yang bisa menilainya, dan itu memang yang mencerdaskan. 

Bukan membodohi jemaat di balik "aksesoris" karunia-karunia roh, maupun pengalaman-pengalaman spiritual dan dengan sambil berdalih "jangan menyentuh yang diurapi".

Pada akhirnya setiap orang percaya harus menyadari bahwa hanya sedikit orang yang menuju kepada kehidupan karena sesaknya pintu dan sempitnya jalan yang menuju ke sana, sedangkan kepada kebinasaan, pintunya begitu lebar dan jalannya begitu luas.

Semoga pada saat menyadarinya, kita belum terlambat.

Tuhan memberkati.

Monday, July 29, 2019

Nabi Palsu Dan Nubuatan Palsu

Nabi palsu adalah nabi yang awalnya benar, kemudian karena satu dan lain hal ia berubah setia, biasanya karena uang dan popularitas, sebab uang dan popularitas memberikan kuasa dan pengaruh (influence).

Berbeda lagi dengan nabi Ba'al. Nabi Ba'al bukanlah nabi palsu, itu nabi asli, maksudnya asli menyembah Ba'al.

Itu sebabnya firman berkata,

"Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.

"Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita." - 1 Yohanes 2:18-19

Jadi kepalsuan nabi palsu adalah karena awalnya berasal dari dalam Gereja, tapi tidak sungguh-sungguh termasuk bagian Gereja Tuhan.

Sedangkan nabi Ba'al sejak awal tidak berasal dari dalam Gereja.

Lalu apa itu nubuatan palsu?

Nubuatan palsu adalah nubuatan yang disampaikan dengan maksud yang salah atau palsu. Biasanya nubuatan disampaikan untuk mendatangkan upah bagi yang bernubuat. Upah itu bisa berupa uang, kekaguman dan pujian dari para pendengarnya.

Lalu apakah nubuatan palsu bisa tepat tergenapi? 

Itu dia masalahnya, nubuatan palsu itu juga bisa tepat tergenapi. Jadi sekalipun seorang nabi telah berubah setia dan menjadi nabi palsu, namun keakuratannya bernubuat bisa tetap tajam dan bahkan bisa semakin akurat. Di situlah bahayanya (bagi jemaat).

Karena nubuatan yang disampaikan bukanlah nubuatan yang dikehendaki Tuhan dan diucapkan dengan motif yang salah sehingga sekalipun tepat tergenapi, tapi nubuatan itu palsu di mata Allah.

Itu sebabnya Tuhan Yesus ada berkata,

"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

"Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

"Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" - Matius 7:21-23

Mereka yang akhirnya ditolak Tuhan Yesus itu melakukan mujizat dengan nyata, bernubuat dengan tepat tergenapi dan mengusir setan dengan ampuh. Tapi sama sekali tidak menjamin Tuhan Yesus berkenan dengan apa yang telah mereka perbuat itu.

Kenapa? 

Karena semua dilakukan tidak dengan kehendak Tuhan.

"Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu." - Matius 24:24-25

"Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh. Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang." - Wahyu 13:12-13

Lalu bagaimana dengan jemaat yang menerima mujizat, jemaat yang menerima nubuat, dan jemaat yang menerima pelepasan? 

Mereka pun bisa menerima konsekuensi yang sama dengan para pelaku kejahatan itu. Sebab semua dilakukan secara "self-centred" bukan Tuhan yang jadi fokusnya, melainkan diri sendiri.

Dan hal itu pun berlaku terhadap nubuatan palsu yang mengatakan adanya 7 Tahun Kelimpahan, yang mulai marak dihembuskan di tahun ini. Nubuatan ini bukan tidak bisa tergenapi, justru bahayanya adalah ketika nubuatan itu tergenapi.

Renungkan, seseorang atau suatu komunitas dengan uang berlimpah, karunia-karunia roh yang dahsyat, nubuatan-nubuatan yang akurat dan setiap hari semakin banyak orang yang mendatanginya.

Sedangkan Tuhan Yesus ada berkata, 

"Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." - Matius 7:13-14

Sunday, July 14, 2019

The True Rapture Route

"Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari Sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan." - 1 Tesalonika 4:16-17

Hal lain lagi yang membuat Gereja salah kaprah dan salah banget tentang Rapture adalah karena berpikir bahwa setelah ada pertemuan di angkasa itu maka Tuhan Yesus akan membawa semua mereka yang terangkat ke dalam Sorga.

Padahal dengan sangat gamblang dikatakan,


"Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."


Jadi kalau pergi-Nya Tuhan Yesus beranjak dari Bumi ke Sorga, maka ketika datang-Nya turun dari Sorga dan berpijak ke Bumi.

Dan perhatikan, saat Beliau terangkat pergi, adalah dari Yerusalem ke Sorga, maka ketika Beliau kembali dari Sorga, kita diajak untuk menyambut-Nya di angkasa SEBELUM BELIAU TIBA BERPIJAK KAKI DI YERUSALEM KEMBALI.

Jadi sesungguhnya Rapture itu bukan dari angkasa menuju ke Sorga, melainkan dari angkasa menuju ke Yerusalem dan di Yerusalem-lah nanti Tuhan Yesus akan mendelegasikan kuasa dan otoritas-Nya kepada mereka yang telah setia sampai mati martir karena menolak tanda binatang dan menolak menyembah patung binatang itu.

Semoga dengan pencerahan ini, Anda jadi lebih mengerti alasan selama ini kota Yerusalem jadi faktor utama kerusuhan bangsa-bangsa di zaman modern ini dan akan memicu Perang Dunia ke-3. Karena Yerusalem bukan sekedar bicara sejarah, melainkan juga bicara tentang masa depan pemerintahan Tuhan kita.

Tuhan memberkati.

Menjawab Fantasi Pre-Tribulation Rapture

Setiap kali saya bertemu orang yang meyakini bahwa Rapture akan terjadi sebelum Masa Tribulasi Besar, maka ada dua bagian firman yang saya ajukan untuk memastikan keyakinannya itu:

1. Wahyu 20:4-6,

"Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.

"Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. 

"Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya."

Bersama dengan firman Tuhan tersebut, saya pun mengajukan pertanyaan, 

"Siapakah mereka yang memerintah sebagai raja bersama dengan Kristus untuk masa seribu tahun itu? Mereka yang tertinggal karena tidak ikut Rapture? Sedangkan menurut kamu mereka tertinggal karena tidak punya standar kekudusan yang cukup. Apakah kamu yakin orang yang tadinya kompromis dengan dosa, bisa memenangkan imannya pada Masa Tribulasi Besar?"

"Mereka yang mengalami kebangkitan pertama dan memerintah sebagai raja bersama dengan Kristus adalah yang dipenggal KARENA menolak tanda binatang dan menyembah patungnya. Kalau kamu yakin merasa bakal terangkat dalam Rapture demi terhindar dari Masa Tribulasi Besar, berarti kamu tidak punya bagian dalam memerintah bersama Kristus selama masa seribu tahun yah?"

2. Wahyu 13:15-17,

"Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

"Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

"dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya."

Frasa 'dan ia menyebabkan' dalam Alkitab versi The Message disebut 'it FORCED (all people)' artinya ada usaha pemaksaan (atau pergulatan) dari pihak Antikristus supaya semua orang menerima tanda namanya.

Pertanyaannya, 

"Jika kamu yakin bahwa yang bertemu Antikristus nanti adalah mereka yang setengah hati, yang setengah kudus, dan yang jahat, karena semua yang sepenuh hati sudah terangkat dalam Rapture, lalu untuk apa Antikristus memaksakan tandanya untuk diterima?"

Memang ada banyak orang Kristen yang bersaksi dengan mengaku mendapat mimpi, mendapat penglihatan atau bahkan mengaku dibawa ke Sorga dan ujungnya mengatakan untuk bersiap supaya ikut dalam Rapture, alih-alih mempersiapkan diri (put our house in order) untuk menghadapi Masa Tribulasi Besar.

Tapi semua mimpi, semua penglihatan, maupun semua pengalaman spiritual itu hanyalah ilham roh yang posisinya lebih rendah daripada prinsip kebenaran.

Itu sebabnya, ketika jemaat Tesalonika resah akan adanya rumor munculnya kembali Antikristus, rasul Paulus berkata,

"... supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba."

Dalam bahasa Inggris, ilham roh disebut breathless report alias "pepesan kosong" yang sifatnya masih sangat mentah dan perlu dibuktikan sejalan dengan waktu.

Akhir kata, ambillah waktu dan renungkan nasihat dan petunjuk yang dinyatakan rasul Paulus berikut ini,

"Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab SEBELUM Hari itu haruslah DATANG DAHULU murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah."

Tuhan memberkati.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.