Labels

Thursday, March 31, 2011

Nubuatan Untuk Indonesia by Dr. Jonathan David

Tuhan berkata kepadamu, gereja-gereja di Indonesia, waktunya sudah tiba bagimu untuk menghancurkan setiap tembok pemisah dan setiap perpecahan di antara denominasi-denominasimu, karena Tuhan akan menyatukan setiap suku sehingga Yehuda dan Israel akan menjadi suatu bangsa.

Karena Tuhan berdiri menentang engkau pada saat ini, yaitu engkau yang menggenggam erat-erat denominasi-denominasi, yang menggenggam erat-erat kota-kota dan yang menggenggam erat-erat gereja-gereja. Karena engkau menawan gereja-gereja, maka Tuhan sedang berdiri menentang gembala-gembala itu di seluruh negeri ini, karena Dia berkata kepadamu, Sudah tiba saatnya untuk membebaskan umat-Ku!

Karena Aku sudah akan menghembuskan suatu angin yang segar dari Roh-Ku ke seluruh Indonesia, dan Roh-Ku akan membangkitkan putra-putra-Ku dan putri-putri-Ku. Aku (Roh-Ku) akan tercurah ke atas mereka, mereka akan bernubuat kembali, sekali lagi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan akan melihat penglihatan-penglihatan dan mereka akan mendapatkan mimpi-mimpi. Karena bukan saatnya lagi bagimu untuk menahan mereka, dimana engkau terus mengikat mereka karena ketakutan-ketakutanmu, karena persepsimu sendiri mengenai kebenaran.

Tetapi aku, Tuhan, sedang datang kembali melawat Indonesia dengan gerakan yang baru dari Roh Kudus. Aku sedang melawat kembali Indonesia pada saat ini. Aku datang melalui Roh-Ku. Aku telah memberikan kebangunan rohani kepadamu pada tahun 60an, Aku telah memberikan kebangunan rohani kepadamu pada tahun 70an, Aku telah memberikan kebangunan rohani kepadamu pada tahun 80an dan 90an, sekarang Aku datang kembali untuk menagih buah-buah dari kebangunan-kebangunan rohani itu. Aku sedang memanggil engkau untuk meminta pertanggungjawaban pada saat ini agar engkau dapat mengembalikan kepada-Ku apa yang telah Aku taburkan di negeri ini. Kembalikan umat-Ku saat ini. Biarlah mereka dipulihkan dalam hadirat-Ku.

Karena Aku sedang menghancurkan seluruh terorisme di negerimu. Aku sedang menghancurkan kepahitan-kepahitan dari kemiskinan di negerimu. Aku sedang menghancurkan kekacauan sosial di negerimu. Karena ada suatu generasi yang baru yang sedang Aku bangkitkan di seluruh Indonesia. Mereka akan mendengarkan suara Roh-Ku. Bahkan di kedudukan-kedudukan tinggi, Aku telah menempatkan orang-orang-Ku yang menduduki jabatan tinggi, di arena politik, di arena pendidikan, dan bahkan pria-pria dan wanita-wanita di jalanan, Aku telah menyiapkan orang-orang di setiap tempat.

Aku sudah siap untuk mencurahkan Roh-Ku ke atas mereka yang siap untuk gerakan Roh-Ku, karena Aku akan membawa bangsamu kepada suatu musim penuh kedamaian dan suatu musim penuh kemakmuran dan suatu musim penuh kestabilan, sehingga tangan Allah dapat dilihat dengan dahsyat di atas negerimu.

Aku akan bergerak sekali lagi di depanmu. Ini akan menjadi firman yang akan engkau ingat: Aku akan bergerak sekali lagi di seluruh negerimu! Aku akan bergerak di seluruh negeri ini dan Aku akan mengumpulkan buah-buah penuaian. Dan semua mata yang akan melihat Aku dan telinga-telinga yang mendengar mengenai perihal Indonesia akan menjadi takut akan TUHAN Allah, dan nama-Ku akan dimuliakan setinggi-tingginya bahkan di antara orang-orang yang tidak mengenal Tuhan, demikianlah firman TUHAN.

Karena tangan-Ku akan melawat dengan dahsyat ke atas negerimu dan Aku akan menekan dengan keras untuk menghasilkan rangkaian-rangkaian transformasi di negerimu. Aku akan menghancurkan tembok pemisah di antara umat Muslim dan di antara umat Kristen dan mereka akan disatukan dalam keharmonisan dan Aku akan membawa damai sejahtera di atas negerimu.

Aku akan mengumpulkan generasi-generasi kembali. Aku akan menyatukan ras-ras, Aku akan menyatukan umat-umat yang berbeda-beda, karena aku telah datang untuk memberkati seluruh bangsa ini. Aku bukan hanya datang untuk memberkati umat Kristen melainkan Aku datang untuk memberkati seluruh bangsa ini. Dan Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia. Dan apa yang Aku berikan kepadamu, engkau akan bagikan juga dengan cuma-cuma kepada bangsamu, dan apa yang telah Ku percayakan kepadamu, engkau akan sebarluaskan ke seluruh pelosok negeri.

Mujizat-mujizat akan mulai terjadi, tanda-tanda heran, keajaiban-keajaiban dan kesembuhan-kesembuhan akan mulai terjadi di lapisan rakyat bawah (akar rumput). Tangan Tuhan akan melawat dengan sedemikian kuatnya sehingga orang-orang yang tidak mengenal Tuhan akan menjadi takut akan Aku.

Apa yang Aku akan lakukan di negerimu akan menghasilkan suatu efek domino di antara gereja-gereja Indonesia di seluruh dunia. Dan banyak orang Indonesia yang telah pergi ke luar negeri karena ketakutan, akan pulang demi membangun kembali dan demi terjadinya transformasi negerimu. Banyak yang akan pulang dari jauh dan mereka akan kembali ke Indonesia dengan keahlian untuk membangun kembali seluruh negeri. Roh Kudus akan memilih pria-pria kunci dan wanita-wanita kunci dari berbagai bangsa di dunia untuk membangun kembali negeri ini, dan kumpulan orang-orang berpikiran strategis akan bangkit dan mereka akan mulai saling berhubungan di seluruh wilayah ini dan negeri ini akan menjadi harmonis dan damai.

Oleh sebab itu Tuhan memanggil engkau untuk bangkit dalam gereja-gereja di seluruh Indonesia dan kumpulkanlah umat dan mulailah bersiap, karena saat demikian itu akan datang ketika Roh-Ku akan melawat dengan penuh kuasa dan Aku akan bangkit dengan keperkasaan di negeri ini dan suatu gerakan baru sedang akan menghempas seluruh Indonesia.

Mata Tuhan tertuju ke atas negeri ini dan suara-Nya sedang diperdengarkan kepadamu saat ini. Dan tangan Tuhan sedang diacungkan untuk memulihkan negeri ini. Angkatlah hatimu dan suaramu dan bersiaplah sebab Aku datang pada waktu yang lebih cepat dari pada yang engkau kira. Bersiaplah karena waktu lawatan Tuhan sudah sangat dekat. Inilah waktumu, inilah saatmu, inilah hari lawatan itu dimana Dia akan melepaskan. Bersiaplah untuk berlari dalam pertandingan yang telah Dia siapkan bagimu! Karena Tuhan telah melumpuhkan kuasa musuh sehingga waktu perkenanan Tuhan bisa tiba atasmu.

Tuhan akan mematahkan kekuatan terorisme di negerimu dan menghancurkannya. Dia telah mematahkan kuasa agama palsu di negerimu dan menghabiskan pengaruhnya. Semua sihir Mesir telah diikat dan segala kekuatan sihir telah dibelenggu, banyak dari tempat-tempat itu akan ditutup tidak beroperasi lagi, banyak dari dukun-dukun akan pergi, banyak dari mereka akan meninggalkan teritori itu karena kuasa Tuhan telah membangun benteng pertahanan terhadap pekerjaan-pekerjaan kegelapan itu.

Inilah waktunya doa-doamu dijawab, inilah saatnya mujizat-mujizat mulai terjadi. Bunyikanlah sirene bagi kedatangan Tuhan! Bunyikanlah sirene karena Roh Allah sedang akan dicurahkan di seluruh Indonesia! Terimalah Firman Tuhan! Dengarkanlah suara-Nya dan bersiaplah karena Tuhan segera datang kembali!

Haleluya! Mari berikan Dia pujian!
Terima kasih, Tuhan! Terima kasih, Tuhan! Terima kasih, Tuhan!

Setiap orang, setiap kota, setiap gereja, setiap gembala, setiap denominasi akan mengijinkan Engkau berfungsi sebagai Allah yang memerintah atas Indonesia. Dan mereka tidak akan menolak kegerakan-Mu lagi. Dan mereka tidak akan menolak kegerakan-Mu karena pola pikir mereka. Mereka akan bangkit dari setiap wilayah. Orang-orang akan berkata Ya kepada kehendak-Mu. Indonesia akan diselamatkan. Indonesia akan dipulihkan. Indonesia akan diberkati dan Indonesia akan menjadi bangsa yang besar, di dalam nama Yesus.

Amin dan Amin dan Amin dan Amin!
Haleluya !

Tuesday, March 29, 2011

Apakah Iman Harus Selalu Disertai Dengan Perbuatan?

Bahan Renungan: Yakobus 2:17; Kejadian 15:5-6, 16:2-3

Dikatakan bahwa jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Pertanyaannya adalah apakah iman HARUS SELALU disertai dengan perbuatan? Apakah jika TIDAK BERBUAT berarti tidak beriman?

Sara, istri Abraham, yang hari itu masih bernama Sarai mempercayai bahwa mereka akan mempunyai anak (iman) dan sebagai pembuktian imannya, ia menyerahkan Hagar kepada Abram (perbuatan). Namun kita semua tahu bahwa hal itu adalah sebuah KESALAHAN, bahkan berakibat fatal. Sementara di kejadian sebelumnya Tuhan berfirman kepada Abram bahwa dia akan memiliki keturunan sebanyak jumlah bintang yang diperlihatkan Tuhan di langit dan sebagai responnya, Abram hanya percaya dalam hatinya, namun Tuhan telah memperhitungkan hal itu sebagai KEBENARAN (beriman namun seperti tidak terlihat perbuatannya).

Dari kedua peristiwa di atas, kita mulai memahami bahwa perbuatan kita bahkan bisa mematikan iman kita, walaupun di saat yang sama kita yakin apa yang kita perbuat adalah benar. Namun ada kalanya ketika kita tidak berbuat apapun itulah saat iman kita mulai hidup dan berbuah. Sehingga sekarang kita menyadari bahwa ada yang bertindak karena keraguannya, ada yang diam karena keyakinannya. Dan sesungguhnya diam TIDAK sama dengan tidak berbuat, justru diam pun termasuk perbuatan karena iman.

Lalu bagaimana kita membedakan apakah perbuatan kita sesuai dengan kebenaran iman? Caranya tidak lain adalah dengan mengenal Sang Pemberi Janji. Abraham sesungguhnya mengenal Tuhannya, bergaul karib dengan Tuhannya, sementara Sara saat itu hanya sekedar tahu. Walau akhirnya Abraham menuruti petunjuk istrinya, namun kesalahan itu berangkat dari inisiatif Sara. Bagaimana dengan kita? Adakah kita mengenal Dia & beriman sesuai dengan perkenanannya?

BEING STILL IS NOT SAME WITH DOING NOTHING

Wednesday, March 23, 2011

Angka 11 & Penghakiman Dunia

Tahun 2011 telah berjalan hampir genap 3 bulan dan masih banyak hal yang akan terjadi sampai akhir tahun ini. Saya menaruh curiga dengan apa-apa yang akan terjadi di tahun 2011 ini, karena sesuai dengan salah satu arti dari angka 11 yang adalah Penghakiman.dan kenyataannya mungkin memang demikian. (Perhatikan pula Yesaya 11, Yeremia 11, Yehezkiel 11, Mazmur 11 bahkan Wahyu 11:11 adalah batas akhir penghakiman terakhir)

"Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?" 1 Petrus 4:17

Gempa terawal dan yang memakan korban jiwa di tahun 2011 ini adalah gempa di Christchurch, New Zealand pada tanggal 22 Februari 2011. Dan sesungguhnya ini adalah hal yang tidak lazim karena wilayah Australia & New Zealand bukanlah langganan gempa. Nama kota Christchurch sendiri jika diterjemahkan berarti Jemaat Kristus. Jadi sesungguhnya Allah telah memberi tanda akan dimulainya penghakiman tersebut.

Bulan Maret ini, tepatnya tanggal 11, Jepang mengalami gempa dan tsunami dahsyat yang saat ini tercatat telah memakan korban lebih dari 24.000 jiwa. Dan ancaman akibat bencana tersebut masih terus ada dikarenakan kerusakan reaktor nuklir akibat dari gempa dahsyat tersebut. Situasi saat ini bukan saja merugikan secara ekonomi negeri Sakura tersebut, namun tampaknya akan memperlambat laju perekonomian dunia. Peran Jepang sebagai kekuatan ekonomi ke-3 dunia dan sebagai pemegang terbesar ke-2 surat hutang Amerika Serikat amatlah besar. Jika suatu saat Jepang berniat untuk mencairkan sebagian besar atau bahkan seluruh surat hutang tersebut untuk membiayai pemulihan negerinya, maka hal tersebut akan menimbulkan guncangan ekonomi yang amat dahsyat.

Dimulainya penghakiman di bulan Februari berarti ada 11 bulan aktif hingga akhir tahun 2011 ini sebelum dunia memasuki tahun 2012 yang telah digadang-gadang sebagai puncak segala sesuatunya. Namun kita harus mengerti bahwa penghakiman Tuhan bukanlah pemusnahan bagi yang mengasihi-Nya. Kita perlu menyadari bahwa pendisplinan-Nya mendatangkan kasih dan pertobatan. Dan tetaplah meyakini bahwa rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera bukan rancangan kecelakaan.

Berbagai Karunia Roh & Orang Percaya

Bahan Renungan: 1 Korintus 12-14; Markus 16:15-18;

Suatu hari seorang teman komsel bertanya secara terbuka, "Apakah ada yang tahu bagaimana caranya memperoleh karunia berbahasa roh (berbahasa lidah)?" Dan pertanyaan tersebut dijawab oleh teman komsel yang lain, "Aku sendiri juga tidak tahu, tapi karunia roh tidak menjamin seseorang dewasa rohani."

Melihat jawaban teman saya tersebut, tanpa bermaksud menghakimi, sesungguhnya agaklah menyedihkan. Saya bukanlah tidak setuju dengan pendapatnya bahwa karunia roh tidak menjamin kedewasaan rohani seseorang, namun jawabannya terkesan "frustasi" dan pengenalan yang dangkal mengenai dunia rohani. Saya akan lebih menghargai jika teman tersebut menjawab, "Aku juga INGIN tahu bagaimana caranya."

Saya menyadari ada segolongan orang percaya yang terlihat, terdengar dan terkesan "aneh" bagi golongan orang percaya lainnya ketika bersinggungan dengan karunia-karunia dan dunia roh. Golongan yang merasa asing dengan dengan hal-hal tersebut akan lebih cepat menghakimi & sinis dengan golongan yang begitu terbiasa.

Amanat Agung Bersifat Supranatural

Coba perhatikan Amanat Agung yang Tuhan Yesus amanatkan kepada kita di semua Injil, kita diperintahkan untuk mengabarkan Injil, membaptis, mengusir setan-setan, memegang ular, menyalurkan mujizat kesembuhan, dan sebagainya (Markus 16:15-18). Tidakkah kita sadari bahwa semuanya itu bersifat supranatural? Bahkan mengabarkan Injil pun adalah hal yang supranatural. Sementara kemanusiaan kita tanpa Roh Kudus dan segala cara kerja-Nya adalah natural belaka. Jadi adalah MUSTAHIL bagi orang percaya untuk merampungkan amanat Tuhan yang bersifat supranatural apabila masih mengandalkan akal naturalnya.

Secara agak "nyeleneh", saya menegaskan bahwa seharusnya antara orang percaya dengan seorang dukun hampir tidak ada bedanya, selain majikan dan passion kehidupan masing-masing. Hanya orang-orang yang spiritualis yang memiliki pengaruh bagi kehidupan ini, dan cara orang percaya memengaruhi dunia adalah dengan pertolongan Roh Tuhan dan karunia-karunia Roh-Nya. Roh Kuduslah rekan kerja sejati kita, dan pergaulan bersama-Nya yang akan membawa kita kepada penggenapan rencana dan garis akhir yang Tuhan tetapkan bagi masing-masing orang percaya.

Jadi bagaimana seharusnya orang percaya menyikapi hal tersebut? Adakah kita harus bersikap pasrah? Dengan alasan bahwa yang namanya karunia adalah hadiah. Dan karena yang berasal dari roh tidak dapat dikerjakan (dilatih) secara tubuh (daging). Perhatikan 1 Korintus 14:1 berkata, "Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat." Dari perintah-Nya secara jelas dikatakan bahwa prioritaskan kasih karena kasih menutupi banyak pelanggaran, namun tidak mengabaikan untuk memperoleh karunia-karunia Roh.

Dalam New King James Version, kata "usahakanlah dirimu" diterjemahkan menjadi merindukan (desire). Orang percaya sepatutnya merindukan dirinya agar merampungkan Amanat Agung yang telah Tuhan sampaikan, selanjutnya akan menyadari bahwa yang natural dalam dirinya tidak pantas diandalkan, sehingga pada akhirnya merindukan segala karunia roh untuk memperlengkapi dirinya untuk perampungan tersebut. Jadi dengan demikian orang percaya tidak boleh bersikap "masa bodo" dengan hal-hal dunia roh, sebaliknya kita harus mengusahakan untuk memahami dan memperoleh segala perlengkapan (karunia-karunia) rohani bahkan terutama karunia bernubuat.

Kembali kepada pertanyaan teman komsel saya yang menanyakan bagaimana supaya dirinya bisa berbahasa roh dan memperoleh berbagai karunia Roh lainnya. Tentu tidak lain adalah dengan merindukannya sungguh-sungguh. Tuhan tidak berselera menghadiahkan karunia-karunia-Nya kepada orang percaya yang tidak merindukan, sebaliknya siapa yang mengingini sedemikian rupa seperti Yakub mengingini hak kesulungan, orang-orang tersebutlah yang akan memperolehnya. Dan di akhir perikop (1 Korintus 39-40) ditegaskan lagi supaya kita memperoleh karunia untuk bernubuat dan jangan melarang orang lain yang berkata-kata dengan bahasa roh. Namun semuanya harus berlangsung sopan dan teratur, itu sebabnya kasih tetap menjadi prioritas dan karunia roh tetap harus dirindukan.

Wednesday, March 16, 2011

HINENI: Bezaleel bin Uri bin Hur

Bahan Renungan: 2 Tawarikh 1:1-7; Wahyu 3:7-13

Saudara-saudari dalam Kristus, telah dinubuatkan, digenapi dan hampir akan kita nikmati dalam tempo yang sesingkat-singkatnya atas datangnya masa keemasan Salomo yang akan digenapi oleh para Yusuf Akhir Zaman-Nya. Namun kelimpahan yang Tuhan rencanakan perlu dihadapi dengan sikap hati yang benar.

Salomo mulai masuk dalam masa keemasannya setelah mempersembahkan kurban BUKAN di hadapan Tabut Allah yang adalah lambang kehadiran Tuhan yang saat itu berada di Yerusalem, MELAINKAN di depan Kemah Suci Tuhan tempat terdapatnya mezbah tembaga buatan Bezaleel bin Uri bin Hur. Sesungguhnya hal ini tidak lazim, peristiwa ini seperti ingin mengatakan bahwa mezbah tembaga lebih berkenan daripada Tabut Allah. Namun sesungguhnya bukanlah demikian. Kita harus mengerti bahwa Tuhan sebagai Raja memiliki protokoler tersendiri untuk setiap perkara yang hendak digelar-Nya.

Pertanyaannya adalah mengapa dalam perkara memasuki masa keemasan Tuhan ingin memulai dengan mezbah tembaga tersebut? Seperti kita semua sudah ketahui bahwa arti nama Bezaleel adalah di bawah bayang-bayang Tuhan, orang yang hanya ada di mana Tuhan ada, namun tidak pernah tampak karena yang nyata hanyalah Tuhan dan dia adalah bayangan-Nya. Namun sebelum tampilnya Bezaleel, kita harus mencermati dua orang pendahulunya yaitu Hur (kakeknya) dan Uri (ayahnya).

Hur dalam catatan Alkitab diceritakan sebagai satu di antara dua orang yang menopang tangan Musa saat Yosua berperang melawan bangsa Amalek. Penopang atau pilar atau sokoguru dalam tujuh jemaat di kitab Wahyu termasuk jemaat Filadelfia. Seperti apakah jemaat Filadelfia itu?

Jemaat Filadelfia adalah satu-satunya jemaat yang berkenan di hati Tuhan, mereka adalah jemaat yang mentaati firman (ketekunan / kesabaran) - Nya secara total. Total artinya firman-Nya bukan saja didengar, namun ditaati sampai TUNTAS, tidak setengah-setengah, namun sampai Tuhan berkata, "Aku puas, Aku berkenan." Jemaat ini rela menaati firman-Nya berapa pun harga dan risiko yang harus ditanggungnya.

Sementara arti nama Uri adalah gairah (passion). Terhadap Tuhan dan apapun yang dikehendaki-Nya, orang tersebut selalu bergairah. Api cinta yang ada di dalamnya tidak pernah padam bahkan TAK TERPADAMKAN. Adakah kita sedemikian bergairah terhadap Tuhan kita?

Dengan demikian Tuhan hendak berkata kepada kita bahwa kelimpahan & masa keemasan Salomo hanya bisa dinikmati dengan benar oleh orang yang TOTAL menaati firman-Nya, bergairah terhadap Tuhannya, namun tetap tahu diri dengan memilih keberadaannya sebagai bayang-bayang Tuhannya.

Sesungguhnya menjadi budak sejati-Nya lebih berkuasa dari raja-raja dunia mana pun. Seperti raja Salomo tidak seorang pun dalam sejarah manusia ada yang lebih kaya daripada dia, baik sebelum maupun setelahnya.

Tuesday, March 15, 2011

HINENI (הנני): Ini Aku, Budak-Mu (Karena Cinta).

"Tetapi jika budak itu dengan sungguh-sungguh berkata: Aku cinta kepada tuanku, kepada isteriku dan kepada anak-anakku, aku tidak mau keluar sebagai orang merdeka, maka haruslah tuannya itu membawanya menghadap Allah, lalu membawanya ke pintu atau ke tiang pintu, dan tuannya itu menusuk telinganya dengan penusuk, dan budak itu bekerja pada tuannya untuk seumur hidup." - Keluaran 21:5-6

Dalam 6 bulan terakhir ini ada segolongan orang dari kaum percaya Kristus mendengungkan sebuah slogan baru "HINENI", yang dalam bahasa Ibrani berarti "ini aku, budakmu" (here i am, your slave - not servant). Melihat artinya dapat kita simpulkan bahwa seorang beriman yang mencapai atau berusaha mencapai level HINENI adalah seseorang yang berbulat tekad, iman dan cintanya untuk mengabdi sepenuh hati kepada Tuannya apapun risiko yang akan dihadapinya.

Mari kita berandai-andai sejenak. Seandainya Tuhan yang kita sembah datang kepada kita dan berkata, "Relakah kamu jika sepanjang hidupmu bahkan sampai akhir hayatmu, Aku tidak memberkati kamu, adakah kamu masih tetap percaya, taat dan setia mengikuti ke manapun Aku kehendaki kamu ada?" Jawaban apa yang akan kita balaskan kepada-Nya? Beranikah kita berkata, "Ya Tuhan, aku rela." atau kita berubah menjadi kecewa seperti orang muda yang kaya itu? Dan janganlah kita memiliki pikiran bahwa Tuhan akan berubah pikiran suatu waktu ketika kita sudah menjawab bersedia, karena kita tidak bisa membohongi-Nya. Sebab Dia memahami hati.

Kondisi HINENI tidak terjadi begitu saja dan tidak dipaksakan oleh siapa pun termasuk Tuhan sekali pun. Keputusan seorang percaya untuk ber-Hineni tidak didasari oleh sebuah kepasrahan apalagi sebuah keputusasaan. Dasar orang percaya ber-Hineni adalah karena CINTA kepada Tuannya. Imannya bukan lagi kuat, namun sudah bulat. Orang tersebut sadar bahwa dia memiliki pilihan untuk menjadi orang "merdeka", hidup berdasarkan kehendak bebas (free will) yang Tuhan berikan sejak mulanya, namun pada akhirnya ia MEMBUANG KEMERDEKAANNYA dan mengikat seluruh hidupnya total kepada Tuannya KARENA CINTA.

Karena cinta, maka sekalipun orang tersebut adalah budak, namun ia cukup memahami hati Tuannya. Budak ini bukan budak yang jauh dalam hubungan dengan Tuannya, namun memiliki keintiman dengan Tuannya. Ia tidak sekedar menaati perintah Tuannya, namun memahami isi hati, selera, mood bahkan ketidaksukaan Tuannya. Dan walaupun ia begitu memahami Tuannya, ia tidak menjadi sombong, sebaliknya semakin hari semakin tahu diri dan semakin merendah.

Demikianlah Kristus merelakan segalanya, termasuk hidup-Nya. Relakah kita?

PURIM: Sebuah Pembalikkan Keadaan Yang Total

"Dalam bulan yang kedua belas--yakni bulan Adar--,pada hari yang ketiga belas, ketika titah serta undang-undang raja akan dilaksanakan, pada hari musuh-musuh orang Yahudi berharap mengalahkan orang Yahudi, terjadilah yang sebaliknya: orang Yahudi mengalahkan pembenci-pembenci mereka." - Ester 9:1

Mungkin banyak di antara kita yang masih belum mengerti apa yang dimaksud dengan PEMBALIKKAN KEADAAN. Ide ini kita pelajari dari kisah hidup Ratu Ester pada masa pemerintahan Raja Ahasyweros (King Xerxes) dari Kerajaan Persia.

Cerita ini dimulai ketika Haman bin Hamedata (orang Agag) diangkat sebagai pembesar tertinggi setelah Raja Xerxes dan semua pejabat tunduk & sujud kepadanya – kecuali Mordekhai, paman Ester. "Ketidakpatuhan" Mordekhai mengundang protes keras dari kalangan pegawai raja dan menimbulkan amarah besar serta dendam yang mendalam di hati Haman. Dalam dendamnya, Haman bertekad untuk bukan saja membalas Mordekhai namun juga membantai habis seluruh bangsa Israel. (Ester 3:1-6)

Niat Haman tidak sekedar perasaan sesaat, hal ini dibuktikan dengan dirinya yang kemudian mencari “hari baik” untuk melaksanakan niatnya tersebut dengan cara membuang undi melalui sebuah ritual tertentu. Dengan hal ini penentuan hari pembantai tersebut bukan saja melibatkan manusia, tapi juga Setan. Bulan ke-12 – bulan Adar, hari yang ke-13 ditentukan sebagai “hari baik” tersebut. Haman juga menetapkan rencana  pembantaian bangsa Israel dalam sebuah undang-undang resmi (sekelas Perpu) dengan seijin Raja Xerxes.

Singkat cerita Haman akhirnya dihukum mati oleh Raja Xerxes karena sebuah kesalahan fatal terhadap Ratu Ester bahkan sebelum bulan Adar tiba. Raja pun semakin simpati dengan Ratu Ester. Namun karena undang-undang pembantaian tidak dapat dibatalkan, maka dibuatlah peraturan yang kedua – bahwa rakyat Israel diperboleh mengangkat senjata untuk membela diri bahkan balik membantai para musuhnya. (Ester 8:10-17)

Dan ketika tiba “hari baik” yang dinanti, bulan Adar hari yang ke-13, dimana ditetapkan sebagai hari malapetaka bagi bangsa Israel dibalikkan oleh Tuhan (Ester 9:1) menjadi hari kemenangan dan penuh sukacita. Bangsa Israel membantai habis lebih dari 75,000 pembencinya, termasuk kesepuluh anak-anak Haman.

Apapun keadaan kita saat ini, seburuk apapun itu, percayalah Tuhan mampu dan mau membalikkan keadaan kita. Kutuk dapat diubah menjadi berkat. Dibalikkan keadaannya lebih dari sekedar sebuah pemulihan. Dari sebuah posisi yang ekstrim diubah ke sebuah posisi ekstrim lain yang berlawanan. Yang perlu kita lakukan adalah tetap percaya, tinggal tetap dalam kasih karunia-Nya (Ibrani 12:15).
Saudara-saudari yang kekasih, tanggal 20 Maret 2011 ini tepatnya hari Minggu adalah hari raya Purim. Saya mendorong saudara-saudari untuk berdoa sejak sekarang hingga pada harinya untuk apapun pergumulan, masalah, tantangan dan keadaan yang kita hadapi saat ini termasuk keadaan bangsa Indonesia supaya di dalam Tuhan keadaan kita mengalami pembalikkan. Yang berhutang menjadi berkelimpahan, yang pengangguran menjadi berkat bagi banyak orang, yang dibenci menjadi begitu dicintai dalam anugerah-Nya.
Sekarang saya menjadi semakin yakin bahwa minimal 70% dari bangsa ini akan dilawat Tuhan luar biasa dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Tak ada penundaan, sekarang dan amin!

Monday, March 14, 2011

Cukup Adalah Cukup

Kejadian 45:28:
Kata Israel (Yakub): "Cukuplah itu; anakku Yusuf masih hidup; aku mau pergi melihatnya, sebelum aku mati."

Saat itu Yakub sudah merasa cukup. Cukup karena telah merasa cukup mendengar berbagai keterangan dan informasi tentang Yusuf yang ternyata masih hidup bahkan menjadi seorang penguasa Mesir (jika diukur ke zaman ini, Yusuf bisa dianggap penguasa dunia). Namun kata "cukup" juga mengandung arti lain. Kata "cukup" ini hanya dapat diucapkan oleh (seorang) Israel, oleh seorang yang bukan lagi Yakub.

Coba kita renungkan sejenak, Yakub telah kehilangan Yusuf selama belasan tahun dan yang dia tahu Yusuf mati diterkam binatang. Hati Yakub menjadi begitu dingin sejak itu. Namun anak-anaknya yang lain begitu meyakinkan ayahnya. Saat itu respon Yakub bisa saja berkata demikian, "Jadi kalian menipuku selama ini! Kalian memalsukan kematiannya dan membiarkan ayahmu yang tua ini tenggelam dalam kedukaan sekian lama!"

Namun setelah semua proses Tuhan & pengalaman hidup yang telah dilaluinya, hasilnya adalah seorang Israel sejati yang mampu berkata CUKUP dengan segala kemuliaan rohani yang telah dicapainya di masa tuanya. Baginya melihat Yusuf hidup sebelum hari kematiannya adalah "cukup" tanpa ingin menghakimi anak-anaknya yang lain atau menuntut keadilan dari mereka. Sebagai catatan, Yakub sangat mengerti anak-anaknya. Betapa mereka begitu iri bahkan pernah membenci Yusuf.

Jika kita terus ikuti kisahnya sampai akhir, maka kita akan menemukan bahwa akhirnya secara rohani Yakub bahkan memohon berkat bagi Firaun. Kita tahu bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi (Ibrani 7:7). Walau secara fisik & fakta Firaun adalah penguasa dan Yakub adalah tamu, namun secara rohani (spiritual) Israel jauh di atas Firaun. Hal ini tidak mungkin terbalik kejadiannya dimana Firaun yang berdoa memohon berkat untuk Yakub.

Sekarang renungkan diri kita ketika menghadapi berbagai perkara yang bahkan memukul batin yang ada di dalam kita, bagaimana kita merespon. Adakah kita masih merasa kesal, masih merasa marah, masih merasa diperlakukan tidak adil, masih merasa "harusnya tidak begitu"? Atau kita telah dapat berkata "cukup" dengan penuh syukur dan kita tetap memandang Allah dalam segala keadilan, kemuliaan dan kedaulatan-Nya.

Saturday, March 12, 2011

Menelaah Satrio ke-7

Bagi Anda penganut kepercayaan Kejawen atau suka mengikutinya dan sedang bertanya-tanya siapakah presiden RI berikutnya setelah SBY, mungkin sekarang telah terungkap. Dan bagi Anda yang masih baru untuk mengetahui mengenai NOTONOGORO izinkan saya menjelaskan.

Telah menjadi rahasia umum bahwa NOTONOGORO yang dikumandangkan Joyoboyo merupakan nama-nama pemimpin negeri ini. NO yang pertama mengacu kepada Presiden RI pertama: Bapak SoekarNO. Berikutnya TO mengacu kepada Presiden RI ke-2: Bapak SoeharTO. Dan NO yang kedua mengacu kepada Presiden RI ke-6: Bapak Susilo Bambang YudhoyoNO.

Anda tentu bertanya, mengapa Presiden RI ke-3, ke-4 dan ke-5 tidak diperhitungkan? Hal ini dikarenakan bahwa NOTONOGORO hanya mengacu kepada pemimpin yang dipilih langsung oleh rakyat dan sejarah telah mengatakan bahwa Presiden BJ Habibie, Presiden Gus Dur & Presiden Megawati sejak awalnya tidak dipilih langsung oleh rakyat.

Sekarang setelah NOTONO masih ada GORO. Pertanyaannya, siapakah GORO? Apakah GORO mengacu pada sebuah situasi atau keadaan yang penuh kekacauan (goro-goro) atau memang sosok persona yang memiliki nama berakhiran GO & RO atau GORO sekaligus?

Jika diangkakan, NOTONOGORO berjumlah 4 yang artinya bahwa NOTONOGORO hanya terdiri dari 4 orang pemimpin dan sekarang telah ada 3 orang dan masih ada 1 lagi. Dengan demikian berarti GORO hanya untuk 1 persona saja. Namun jika Anda berpikir siapakah tokoh di republik ini yang memiliki nama berakhiran GORO, tentu tidak akan menemukan persona yang berbobot atau layak untuk memimpin bangsa ini. Apakah berarti yang terakhir benar-benar dipimpin oleh situasi yang begitu kacau sehingga GORO yang terakhir hanya menyisakan goro-goro bagi bangsa ini?

Cobalah cermati tulisan "7 Satrio Ronggo Warsito" di beberapa post sebelum post ini. Menurut Ronggo Warsito, total ada 7 Satrio (Presiden) yang akan memerintah Republik Indonesia tercinta ini. Dan sekarang sudah 6 Satrio, masih tinggal 1 lagi. Dialah Satrio yang ke-7, apakah dia GORO yang dimaksud?

18 Januari 2011, Presiden SBY baru saja menerima marga baru walau sempat dibantah oleh Biro Pers Istana. Marga baru tersebut adalah SIREGAR disamping gelarnya PATUAN SORIMULIA RAJA melalui Lembaga Adat Batak Angkola. SIREGAR memiliki fonem terakhir GAR, sementara NOTONOGORO juga bisa dibaca NATANAGARA. Peristiwa ini seperti menjadi tanda bahwa saat ini kita telah memiliki pemimpin GOR dari masa "dinasti" NOTONOGORO sebelum SATRIO ke-7 yang hanya memiliki O atau A.

Jadi NOTONOGORO dijabarkan sebagai berikut SoekarNO, SoeharTO, Susilo Bambang YudhoyoNO SireGAR, SatriO ke-7. Dalam budaya Yunani huruf A (Alpha) adalah huruf pertama, dan huruf O (Omega) adalah huruf terakhir. Kemungkinan besar SATRIO ke-7 yang juga adalah awal sekaligus akhir dari segala sesuatu serta seorang Pinandito yang selalu berjalan (Sinisihan) sesuai dengan Wahyu ilahi. Persona dengan kriteria sempurna ini hanyalah Isa Almasih. Atau yang sejalan dan seirama dengan Tuhan Yesus Kristus.
 

Friday, March 11, 2011

Jurnal SHRK Maret 2011 - Hari ke-3

Menyambung jurnal yang sebelumnya:

4. Yakub memliki kemampuan untuk mengelola, mengimpartasi, mengajar dan melipatgandakan. Kejadian 32:9-10: "Kemudian berkatalah Yakub: "Ya Allah nenekku Abraham dan Allah ayahku Ishak, ya TUHAN, yang telah berfirman kepadaku: Pulanglah ke negerimu serta kepada sanak saudaramu dan Aku akan berbuat baik kepadamu--sekali-kali aku tidak layak untuk menerima segala kasih dan kesetiaan yang Engkau tunjukkan kepada hamba-Mu ini, sebab aku membawa hanya tongkatku ini waktu aku menyeberangi sungai Yordan ini, tetapi sekarang telah menjadi dua pasukan."

Yakub datang ke rumah Laban hanya dengan sepotong tongkat, namun dapat menjadi 2 pasukan karena hak & berkat kesulungan yang diperolehnya. Adakah Anda menyadari betapa luar biasanya hak & berkat kesulungan yang diremehkan Esau itu?

5. Yakub memiliki kemampuan untuk memerintah dan menguasai dunia. Sejak mulanya Yakub mengetahui bahwa Yusuf akan menjadi pemimpin besar mewujudkan secara nyata janji Tuhan yang disampaikan kepada Abraham melalui Ishak dan Abraham sendiri. Hal ini dibuktikan bahwa Yusuf sejak mudanya diberikan perlakuan khusus berupa jubah warna-warni (a tunic of many colors), sebuah jubah yang biasa dipakai oleh para penguasa - Kerjadian 37:1-3. Dan hal ini diteguhkan dengan 2 mimpi Yusuf setelahnya (mimpi 11 berkas yang sujud kepada berkasnya Yusuf dan mimpi matahari, bulan & 11 bintang yang sujud kepada bintangnya Yusuf) - Kejadian 37:9-11. Perlu kita ketahui bahwa kata "sujud" yang digunakan bukanlah sujud yang dipaksa, melainkan sujud secara sukarela. 

Pertanyaannya, dari mana Yakub mengetahui bahwa Yusuf akan menjadi seorang penguasa dunia? Perhatikan saat Yakub beserta keluarganya bertemu dengan Esau, Kejadian 33:5-7. Keluarga Yakub dibagi 3 kelompok, pertama budak-budak perempuan beserta anak-anaknya, ibu-ibu mereka sujud diikuti anak-anaknya. Kedua Lea beserta anak-anaknya, Lea sujud diikuti anak-anaknya. Namun ketika Rahel dan Yusuf, maka Yusuflah yang sujud lebih dulu diikuti Rahel. Alkitab mencatat hal "kecil" ini sebagai tanda kebesaran calon penguasa dunia saat itu. Dan Yakub memperhatikan dengan segala hikmatnya.

6. Yakub memiliki kemampuan hebat untuk berperang. Yakub pernah mengalami perjumpaan ilahi dengan Tuhan - Kejadian 32: 1-2. Sadarkah kita bahwa sebagaimana Tuhan menjumpai kita, sedemikianlah masa depan kita. Sebagai contoh, Tuhan menemui Rasul Paulus (sebelumnya Saulus) sebagai Pribadi yang teraniaya, maka sejak saat itu kehidupan Rasul Paulus mengalami aniaya yang banyak pleh karena nama-Nya. Begitu pula ketika Yosua berjumpa dengan Tuhan sebagai Panglima Bala Tentara Sorga, maka selanjutnya kehidupan Yosua dipenuhi banyak peperangan dan pertempuran. Demikian pula Musa berjumpa dengan Allah yang penuh kekudusan, maka kehidupan Musa selama menuntun bangsa Israel di padang gurun penuh dengan perihal kekudusan.

Dan kita ketahui ketika Yakub berjumpa dengan Allah, yang dijumpainya adalah bala tentara-Nya di Mahanaim.

7. Yakub adalah orang yang dicintai dan memperoleh perkenan Tuhan seutuhnya. Maleakhi 1:1-3: "Ucapan ilahi. Firman TUHAN kepada Israel dengan perantaraan Maleakhi. "Aku mengasihi kamu," firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau. Sebab itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan padang gurun."

Yakub mengejar hak kesulungan bukan karena sekedar mengingini berkat Tuhan, namun lebih daripada itu, Yakub mengingini Tuhan sebagai pribadi yang sedemikian rupa. Yakub belajar mengenal pribadi Tuhan sejak masa kanak-kanaknya. Dan hal inilah yang membuat Tuhan berkenan dan mengasihinya. Adakah kita mengingini-Nya sedemikian rupa?

Jurnal SHRK Maret 2011 - Hari ke-2

Bahan renungan: Keluaran 36:1-7; Kejadian 25:23-34

Selain Bezaleel, orang yang ikut membangun Kemah Suci Tuhan adalah Aholiab. Dan arti nama Aholiab adalah The Father's Tent (Kemah Bapa). Atau dapat diartikan juga sebagai orang yang hidup senantiasa dalam tudung perlindungan Bapa. Bezaleel dan Aholiab adalah orang yang dikaruniai Tuhan roh hikmat dan pengertian, dengan demikian Tuhan hendak mengatakan bahwa orang yang total mengikuti Tuhan dan orang yang tinggal di kemah Bapa (selalu duduk di bawah kaki-Nya), dialah orang yang akan dikaruniai roh hikmat dan pengertian itu secara dahsyat.

Tahukah Anda? Bahwa roh hikmat dan pengertian yang dikaruniakan Tuhan mampu menjadikan kita besar dan memberikan pengaruh besar kepada dunia, ini sesuai dengan "takdir" kita sebagai orang percaya untuk menjadi garam dan terang dunia. Salah satu contohnya adalah Raja Salomo dengan segala hikmat dan keindahannya. Dan berkenaan dengan agenda Tuhan yang hendak mencurahkan segala kelimpahan kepada gereja-gereja di Indonesia dalam waktu dekat ini, kita memerlukan roh hikmat dan pengertian tersebut.

Ada 7 hal yang berhubungan antara roh hikmat & pengertian dengan Yakub sebagai orang yang tinggal di kemah ayahnya (Kejadian 25:27). Perlu kita ketahui mengapa Yakub yang dijadikan oleh Tuhan sebagai contoh orang yang memiliki roh hikmat dan pengertian dengan dahsyatnya adalah karena dialah orang yang pertama kali "merebut" hak kesulungan. Dan ketujuh hal tersebut adalah:

1. Yakub adalah orang yang memiliki kecerdasan rohani yang luar biasa. Coba kita renungkan sejenak, bagaimana mungkin Yakub langsung "menodong" hak kesulungan dari Esau ketika kakaknya itu meminta semangkuk sup kacang merah. Tentu karena Yakub terus menerus mendengar cerita dari ayahnya dan kakeknya (Ishak & Abraham) mengenai janji Tuhan untuk menjadi penguasa dunia. Yakub dan Esau masih sempat melihat Abraham sampai usia mereka kira-kira 15 tahun. Di saat Yakub terus menerus mendambakan hak kesulungan itu, di manakah Esau? Adakah di antara kita masih belum mengingini Tuhan lebih daripada yang lain? Masihkah kita memiliki sikap hati seperti Esau? Jika ya, bagaimana mungkin kita bisa menggenapi apa yang Tuhan janjikan & kehendaki dalam hidup kita.

2. Yakub memiliki pengertian akan Tuhan dan manusia, sehingga memperoleh perkenan Tuhan dan manusia (Roma 14:18) - Favor of God & Favor of Men. Perhatikan bagaimana Yakub memperlakukan Tuhan di Pniel (Kejadian 32:22-28). Dia "ngotot" terhadap Tuhan, tidak menyerah sampai berkat hak kesulungan itu memperoleh pengesahan dari Tuhan sendiri. Ke-ngotot-annya itu bahkan diakui Tuhan dengan berkata, "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."

Namun di sisi lain, ketika hendak berhadapan dengan Esau (Kejadian 33:1-11), Yakub memakai strategi yang sama sekali berbeda. Dikatakan setiap beberapa langkah Yakub sujud sampai ke tanah sebanyak 7 kali sebelum berhadapan muka dengan muka dengan Esau untuk meluluhkan hati kakaknya. Yakub tidak menggunakan "identitas" maupun "kesombongan" seorang pangeran Allah ketika berhadapan dengan Esau, sebaliknya ia berusaha untuk mendapatkan hati kakaknya lagi. Mengapa Yakub bisa memperlakukan dua pribadi yang berbeda dengan cara yang demikian rupa? Sementara kita baru saja menyadari bahwa Yakub tidak terbalik memperlakukan antara Tuhan dengan Esau dengan penjelasan di atas.

3. Yakub memiliki kemampuan untuk mengolah impian jadi kenyataan (Kejadian 30:25-43). Pernahkah terpikir dari mana Yakub memperoleh pengetahuan bagaimana memperoleh kambing domba yang belang-belang dan berbintik-bintik dari induk yang warna bulunya putih total? 6 tahun terakhir di tempat Laban, Yakub memperoleh kekayaan yang sedemikian rupa, hingga menjadi sangat kaya. Yakub memperoleh kambing domba yang berkualitas baik sementara Laban memperoleh yang buruk, namun semuanya itu seperti yang disepakati di antara keduanya.

7 Satrio Ronggo Warsito

Saya tidak pernah bosan menampilkan tafsiran ketujuh Satrio versi Ronggo Warsito ini, karena timing-nya sudah tinggal beberapa waktu lagi untuk menemukan Satrio yang ke-7. Silahkan disimak dan dinikmati.

Dipaparkan ada tujuh satrio piningit yang akan muncul sebagai tokoh yang dikemudian hari akan memerintah atau memimpin wilayah seluas wilayah “bekas” kerajaan Majapahit , yaitu : Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro, Satrio Mukti Wibowo Kesandung Kesampar, Satrio Jinumput Sumelo Atur, Satrio Lelono Topo Ngrame, Satrio Piningit Hamong Tuwuh, Satrio Boyong Pambukaning Gapuro, Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu. Berkenaan dengan itu, banyak kalangan yang kemudian mencoba menafsirkan ketujuh Satrio Piningit itu adalah sebagai berikut :

SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO. Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan akan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai SOEKARNO, Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia yang juga Pemimpin Besar Revolusi dan pemimpin Rezim Orde Lama. Berkuasa tahun 1945-1967.

SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR. Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai SOEHARTO, Presiden Kedua Republik Indonesia dan pemimpin Rezim Orde Baru yang ditakuti. Berkuasa tahun 1967-1998.

SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR. Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai BJ HABIBIE, Presiden Ketiga Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1998-1999.

SATRIO LELONO TAPA NGRAME. Tokoh pemimpin yang suka mengembara / keliling dunia (Lelono) akan tetapi dia juga seseorang yang mempunyai tingkat kejiwaan Religius yang cukup / Rohaniawan (Tapa Ngrame). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai KH. ABDURRAHMAN WAHID, Presiden Keempat Republik Indonesia. Berkuasa tahun 1999-2000.

SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH. Tokoh pemimpin yang muncul membawa kharisma keturunan dari moyangnya (Hamong Tuwuh). Tokoh yang dimaksud ini ditafsirkan sebagai MEGAWATI SOEKARNOPUTRI, Presiden Kelima Republik Indonesia. Berkuasa tahun 2000-2004.

SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO. Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong / dari menteri menjadi presiden) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro). Banyak pihak yang menyakini tafsir dari tokoh yang dimaksud ini adalah SUSILO BAMBANG YUDHOYONO. Ia akan selamat memimpin bangsa ini dengan baik manakala mau dan mampu mensinergikan dengan kekuatan Sang Satria Piningit atau setidaknya dengan seorang spiritualis sejati satria piningit yang hanya memikirkan kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga gerbang mercusuar dunia akan mulai terkuak. Mengandalkan para birokrat dan teknokrat saja tak akan mampu menyelenggarakan pemerintahan dengan baik. Ancaman bencana alam, disintegrasi bangsa dan anarkhisme seiring prahara yang terus terjadi akan memandulkan kebijakan yang diambil.

SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU. Tokoh pemimpin yang amat sangat religius sampai-sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan (Pinandito) dan akan senantiasa bertindak atas dasar hukum / petunjuk Hyang Kuasa (Sinisihan Wahyu). Dengan selalu bersandar hanya kepada tuntunan Widdhi, Om Awighnamastu, bangsa ini akan mencapai zaman keemasan yang sejati.

Thursday, March 10, 2011

Jurnal SHRK Maret 2011 - Hari ke-1

Bahan renungan Kitab Keluaran 36:1-7; Kitab 2 Tawarikh 1:1-7; Kidung Agung 1:7-8

Saudara-saudari kekasih dalam Tuhan Yesus Kristus,
Masa kelimpahan pasti akan terjadi dalam waktu dekat ini, bahkan seorang hamba-Nya bernama Ps. Darrel Stott menerima pesan Tuhan tentang kegerakan dan rencana-Nya di Indonesia saat beliau sedang di sebuah tempat yang disebut Lembah Malaikat di Irlandia bulan Januari 2011 ini. Bahwa pada waktunya gereja-gereja di Indonesia akan memasuki zaman Salomo, berkat Tuhan menjadi begitu limpah karena Tuhan telah menetapkan gereja-gereja di Indonesia untuk mendanai semua kegerakan Tuhan di bangsa-bangsa di dunia.

Oleh karena kelimpahan yang begitu pasti dan sangat dahsyat, gereja harus memastikan kapasitasnya untuk mampu menerima dan mengelola semua kelimpahan yang akan datang dengan sikap hati HINENI. Kita mesti mengerti bahwa ujung dari kelimpahan tersebut adalah Tuhan sendiri, tanpa sikap hati Hineni maka gereja tidak akan sanggup bahkan murtad ketika kelimpahan yang dahsyat itu datang.

Zaman keemasan pada masa Salomo dimulai ketika dia mempersembahkan korban bakaran dan malamnya Tuhan datang dengan berfirman, "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." Yang mengherankan adalah saat itu Raja Salomo meminta petunjuk Tuhan dan mengadakan upacara pembakaran korban tidak di tempat dimana tabut Allah berada (Yerusalem), namun di padang gurun tempat adanya Kemah Suci (Kemah Pertemuan), tempat adanya mezbah tembaga yang dulu dibuat oleh Bezaleel bin Uri bin Hur.

Nama Bezaleel sendiri artinya orang yang tinggal tetap di bawah bayang-bayang Tuhan (Elohim). Digambarkan sebagai orang yang selalu (total) bertindak hanya berdasarkan perintah dan petunjuk Tuhan, tidak memiliki inisiatif sendiri ketika melaksanakan tugasnya. Sementara Hur, kakeknya, adalah seorang dengan panggilan Pilar (Sokoguru) karena menopang tangan Musa saat Yosua berperang melawan bangsa Amalek.

Dengan demikian Tuhan hendak mengatakan, yang pertama bahwa masa kelimpahan zaman Salomo akan tiba dan dapat dinikmati dengan benar ketika gereja memiliki sikap hati Hineni, yang selalu menantikan petunjuk Tuannya dan bertindak tepat sesuai dengan petunjuk tersebut. Yang kedua bahwa masa tersebut dimulai dari orang yang memiliki panggilan tertinggi sebagai Pilar saat ini (Ev. Yusak Tjipto - penulis menafsirkan sendiri) merayakan hari jadinya di tahun 2011 ini.

Hamba Yang Di Bawah Bayang-Bayang Tuannya

Kejadian 26:12-18 menceritakan ketika Ishak menjadi semakin kaya bahkan sangat berkelimpahan, namun Ishak tidak berjalan keluar dari tempat atau garis yang telah ditetapkan melalui ayahnya (Abraham). Ishak tidak menggali sumur-sumur baru, namun sumur-sumur yang pernah dibuka ayahnya bahkan menamai sumur-sumur tersebut sama seperti yang dinamai oleh ayahnya. Hal ini menandakan bahwa sikap hati Hineni (berjalan & bertindak sesuai dengan kehendak Tuhan) yang mampu membawa gereja pantas masuk ke dalam zaman keemasan.

Bezaleel dan Aholiab adalah lambang dari gereja yang memiliki integritas yang tinggi. Dikatakan bahwa ketika rakyat membawa begitu banyak segala sesuatu yang diperlukan untuk membangun Kemah Suci Tuhan, mereka tetap melaporkan hal tersebut kepada Musa dan tidak menyimpan sebagian untuk diri mereka sendiri (seperti yang sering dilakukan banyak hamba-Nya, ex: Imam Eli dan anak-anaknya).

Hamba memang tidak mengerti dengan seutuhnya apa yang dipikirkan dan direncanakan Tuannya, begitu pula gereja sebagai Mempelai Wanita terhadap Mempelai Kristus, namun Tuhan telah memberikan petunjuk agar kita mengikuti jejak-jejak Anak Domba Allah (Kidung Agung 1:7-8). Hamba yang benar adalah hamba yang rela mengikuti kemana pun Tuannya kehendaki. Dengan demikian gereja mampu untuk masuk dalam zaman keemasan dan kelimpahan yang Tuhan rencanakan.

Monday, March 7, 2011

Di Dalam Dia: Kau Menggarami, Aku Menerangi

Oh kekasih seperjuangan
Ketika kugenggam tanganku untuk berdoa
Atau sekedar meyakinkan diriku saat ujian datang
Semua seperti menggenggam erat tanganmu

Biarlah kelemahanmu menguatkan diriku
Biarlah kelemahanku menguatkan dirimu

Ketika hidup ini meningkat lagi
Itu hanya kudapati saat
Pantulan senyum gemilangmu
Pada bayangan di cermin

Biarlah kekuatanku memperkaya dirimu
Biarlah kekuatanmu memperkaya diriku

Ketika hasrat begitu kuat memburu
Cukup kupejamkan kedua mataku
Dan kurekahkan mata hatiku

Biarlah kerinduanmu memuaskan dahagaku
Biarlah kerinduanku memuaskan dahagamu

Ketika roh, jiwa dan tubuh kita
Menyatu dalam nama-Nya
Segala ciptaan bersaksi tulus
Sepenuh hati memuji-Nya

Biarlah kepuasanku membenderangkan batinmu
Biarlah kepuasanmu membenderangkan batinku

Dan pastikanlah ketika kita menjadi sempurna
Semua hanya karena Dia yang selalu berada di dalam kita
Dan juga kita yang selalu berada di dalam Dia

Karena di luar Dia, kita tak ada artinya
Dan tanpa Dia, kita tak berarti bagi dunia

Wednesday, March 2, 2011

Tuhan, Pribadi Yang Tak Bertangan Kiri

"Tangan kanan-Mu, TUHAN, mulia karena kekuasaan-Mu, tangan kanan-Mu, TUHAN, menghancurkan musuh."

"janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."

"Tangan-Ku juga meletakkan dasar bumi, dan tangan kanan-Ku membentangkan langit. Ketika Aku menyebut namanya, semuanya bermunculan."

"dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya."

"TUHAN telah bersumpah demi tangan kanan-Nya, demi tangan kekuatan-Nya: "Sesungguhnya, Aku tidak akan memberi gandummu lagi sebagai makanan kepada musuhmu, dan sesungguhnya, orang-orang asing tidak akan meminum air anggurmu yang telah kauhasilkan dengan bersusah-susah."

Cobalah teliti Firman lebih dalam. Alkitab dengan sedemikian banyak ayat dan kata tak pernah sekalipun menyebutkan adanya tangan kiri Tuhan. Menurut Anda mengapa? Bahkan tak sekalipun juga disebutkan "kedua tangan-Nya" atau "kedua tangan-Ku". Mengapa? Adakah Tuhan hanya memiliki tangan kanan saja? Tentu kita tahu itu tidak benar karena bahkan ketika Ia di dunia pun kedua tangan tersebut menahan diri-Nya di atas kayu salib.

Lalu mengapa Alkitab hanya menyebutkan tangan kanan-Nya?

Kita tahu bahwa (tangan) sebelah kanan mengandung arti (pemberian) "yang utama", (pemberian) "yang sulung", (pemberian) "yang terbaik". Dan apabila Alkitab tidak pernah menyebutkan dan menuliskan adanya tangan kiri Tuhan, itu artinya bahwa ketika Tuhan berperkara, entah untuk memberkati maupun untuk menghajar kita, Dia hanya memberikan yang terbaik. Sebab sesungguhnya bagi kita, Dia hanya punya yang terbaik - the best. Dia tidak punya "kelas dua" atau second best dalam perbendaharaan-Nya. Semua yang dimiliki-Nya adalah first class (the finest) karena memang demikianlah adanya. Begitu besar kasih setia-Nya pada kita.

Dan jika ada barang "kelas dua" - pasangan hidup, pekerjaan, masa depan, dan lain-lain - yang menghampiri kita atau ditawarkan kepada kita, adakah kita menyadari bahwa itu bukan dari pada-Nya?

Beginilah Iman Dan Mujizat Berjodoh

"Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu."

Ayat ini semakin dibaca semakin terdengar anehnya, walau di saat yang sama semakin terasa damai sejahteranya. Saat kita berbeban berat, masalah begitu bertubi-tubi, ayat ini benar-benar seperti oase di tengah padang gurun yang luas.

Perhatikan cara Tuhan meyakinkan kita, dikatakan bahwa akan datang situasi dimana terlihat begitu berat sampai digambarkan ada seribu orang yang terkena musibah di sekitar kita dan itu sudah membuat kita agak panik. Dan biasanya, secara otomatis kita berdoa, meminta perlindungan Tuhan dari petaka yang sedang terjadi. Setelah kita berdoa, selanjutnya situasinya bukan bertambah baik, malah makin parah, digambarkan bahwa korban yang berjatuhan dari seribu menjadi sepuluh ribu, bahkan disebutkan "di sebelah kanan". Kata "di sebelah kanan" menggambarkan sesuatu yang menjadi kekuatan utama kita, atau sesuatu yang paling kita andalkan. Kita tahu di Alkitab bahwa sisi sebelah kanan lebih utama daripada sisi sebelah kiri.

Jadi melalui ayat ini Tuhan ingin berkata seperti ini: "Sekali pun situasi yang kamu hadapi berat, dan menjadi lebih berat lagi sampai tidak ada satu pun yang bisa kamu andalkan, kecuali Aku, maka semuanya itu tidak akan menimpa kamu." Bukankah ini luar biasa? Sekarang pertanyaannya, apa yang masih kita andalkan selain Tuhan ketika kita menghadapi berbagai masalah? Uang? Kekayaan? Teman? Pengetahuan? Reputasi?

Sikap hati seorang percaya sejati adalah memanfaatkan uang, memanfaatkan kekayaan, memanfaatkan segala macam sumber daya yang ada, namun tetap mengandalkan Tuhan. Namun sebagai orang percaya berapa kali kita mengandalkan uang sambil memanfaatkan Tuhan untuk memperoleh uang tersebut? Masihkah kita memiliki mentalitas mengandalkan kekayaan, reputasi dan pengetahuan dengan jalan memanfaatkan Tuhan dan berkat-berkat-Nya?

Besarnya mujizat yang dapat kita terima, tergantung ke mana iman kita disandarkan. Tuhan memberkati.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.