Labels

Tuesday, October 28, 2014

Ayin Hey 5775 - Vol. 4: Puncak Manifestasi Takdir Nusantara

"Pada tahun 2015, ketika Indonesia genap berusia 70 tahun, nasib bangsa ini hanya ada dua pilihan, yakni menikmati kelimpahan Tahun Yobel ... Atau jadi gembel!" - Pdt. Petrus Agung Purnomo

70 Tahun Indonesia

Pada tanggal 17 Agustus 2015 nanti, Indonesia akan tepat berusia 70 tahun dan di saat yang sama kita akan mengalami berkat Tahun Shemitah Ayin Hey 5775 (24 September 2014 - 13 September 2015) dan akan mengalami berkat Tahun Yobel Ayin Vav 5776 (13 September 2015 - 2 Oktober 2016). Sebagai Gereja dan Pasukan Tuhan, apa saja yang harus kita persiapkan sejak sekarang?


"Setelah Kenan hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Mahalaleel." - Kejadian 5:12

"Setelah Terah hidup tujuh puluh tahun, ia memperanakkan Abram, Nahor dan Haran." - Kejadian 11:26

"Pada waktu itu Tirus akan dilupakan tujuh puluh tahun lamanya, sama dengan umur seorang raja. Sesudah lewat tujuh puluh tahun, akan terjadi kepada Tirus seperti terjadi kepada perempuan sundal dalam nyanyian ini: 'Ambillah kecapi, kelilingilah kota, hai sundal yang dilupakan! Petiklah baik-baik, bernyanyilah banyak-banyak, supaya engkau diingat orang.' Dan sesudah lewat tujuh puluh tahun, TUHAN akan memperhatikan Tirus, sehingga ia kembali mendapat upah sundalnya, dan ia akan bersundal dengan segala kerajaan yang ada di muka bumi. Labanya dan upah sundalnya akan kudus bagi TUHAN, tidak akan ditahan atau disimpan, tetapi dengan labanya itu akan disediakan makanan yang cukup dan pakaian yang indah bagi orang-orang yang diam di hadapan TUHAN." - Yesaya 23:15-18

"Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini. Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." - Yeremia 29:10-11

Nama Kenan berarti penderitaan (karena dijajah atau dirasuki atau possessed oleh pihak musuh). Namun ketika usia Kenan 70 tahun, ia memiliki seorang anak bernama Mahalaleel. Nama Mahalaleel berarti pujian terhadap Elohim atau Elohim yang diberkati dengan pujian. "Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!" - Mazmur 103:1-2. 

Dengan demikian perkara tersebut di atas hendak berkata atau telah menubuatkan bahwa setelah 70 tahun penderitaan karena penjajahan dan / atau perasukan oleh tindakan penjajahan sistem dunia (Babel) atas bangsa ini, maka akan datang sebuah pembebasan dan kelepasan yang dari Tuhan sehingga orang-orang memuji dan memberkati nama Tuhan (Jehovah Elohim). Bukankah selama ini, sejak lahirnya dan selama "kemerdekaan"nya, bangsa kita terus menerus mengalami penjajahan oleh berbagai pihak asing? Maka ketahuilah bahwa setelah genap 70 tahun nanti akan datang sebuah kelepasan besar bagi Indonesia. Dan perkara ini TIDAK DAPAT DIBATALKAN MAUPUN DIHINDARI!

Begitu juga Terah, yang arti namanya adalah penundaan, setelah 70 tahun maka penundaan itu melahirkan Abram yang akhirnya diubah menjadi Abraham, Sang Pengemban Takdir, untuk melahirkan Kristus melalui bangsa pilihan, Israel. Dapatkah Anda mengerti sekarang bahwa rancangan-Nya adalah sempurna adanya sejak semula? Terpujilah Tuhan dan diberkatilah nama-Nya, yang menjadi jaminan kemenangan bagi umat dan pasukan-Nya.

Jika laba dan upah sundal Tirus bisa menjadi berkat dan memberkati seluruh warga yang diam di dalamnya setelah 70 tahun menderita, apalagi Indonesia, yang Tuhan pilih sendiri untuk menjadi kunci utama pada Akhir Zaman ini, yang sudah hampir 9 tahun menggelar karpet merah bagi kedatangan-Nya yang ke-2? Maka ambillah, jangan hanya kecapi, namun juga gambus, rebana, gitar, seruling dan semua alat musik yang bisa berbunyi. Jangan hanya bernyanyi, namun juga menari, melompat, berlari bahkan terbang. Demi impian-Nya menjadi nyata melalui bangsa ini!


Maka Babel beserta segala ampas dan racunnya akan dikebaskan total dari Indonesia, Tuhan sendiri yang akan memberi perhatian-Nya sehingga bangsa ini sungguh akan mengalami segala kelimpahan yang belum pernah ada sebelumnya dan takkan pernah ada lagi setelahnya. Sebuah masa yang disebut orang sebagai Masa Daud dan Salomo, kelimpahan besar akan rohani dan jasmani. Demi takdir bangsa ini mencapai puncak penggenapannya!

50 Tahun G30S/PKI - Lunasnya Hutang Darah

Pada Kamis malam tanggal 30 September 1965 (5 Tishrei 5726) terjadi sebuah peristiwa yang paling kelam dari bangsa ini, tujuh Pahlawan Revolusi dan seluruh keluarganya menjadi korban dari sebuah rencana jahat yang mengakibatkan pergolakan besar serta mewariskan hutang darah terbesar di bangsa ini. Sekian juta rakyat Indonesia menjadi korban akibat peralihan kekuasaan yang memilukan itu. Dan tanpa perlu menunjuk siapa yang paling bersalah, Tuhan menghendaki adanya pelunasan hutang darah tersebut.

"Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun. Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu. Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya. Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya. Karena tahun itu adalah tahun Yobel, haruslah itu kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kamu makan harus diambil dari ladang. Dalam tahun Yobel itu kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya." - Imamat 25:8-13

Bukankah 30 September 2014 (6 Tishrei 5775) adalah genap 49 tahun peristiwa kelam berdarah itu? Dan sekarang kita mulai memasuki tahun ke-50-nya. Maka pada tahun ini, Tuhan hendak menganugerahkan Pendamaian atas hutang darah terbesar ini. Namun hal ini memerlukan peran kita sebagai Gereja-Nya di bangsa ini untuk ikut menggenapi Pendamaian yang Tuhan sediakan bagi kita. Sungguhkah Anda menangkap kairos-Nya saat ini?

Dari berbagai sumber yang bisa diperoleh, perkiraan terburuk akan jumlah korban pembantaian sepanjang tahun 1965 - 1966 adalah sekitar 2.000.000 jiwa. Itulah sebabnya mengapa pada tanggal 2 November 2014 nanti, Tuhan memberikan mandat kepada seluruh Pasukan-Nya melalui Suku Bahtera untuk menjala dan membawa kepada Kristus 2.000.000 jiwa di pusat kota Jakarta. Bertepatan dengan acara car free day dan kirab budaya yang diselenggarakan oleh Pemda DKI Jakarta, mulai dari depan Istana Negara, Monas, sepanjang Jalan Thamrin, Bundaran HI, sepanjang Jalan Jendral Sudirman hingga GBK Senayan, Tuhan sudah menyerahkan pembalikkan keadaan dan kemenangan besar bagi bangsa ini! Yang diperlukan hanyalah percaya serta sepakat dengan Tuhan dan bertindak pada hari paling menentukan di 2 November 2014 nanti, mulai jam 4 subuh hingga jam 11 siang. Sungguh ini sebuah anugerah yang pantang untuk dilewatkan!


Melalui tulisan ini, sekali lagi Tuhan mengajak semua yang mau terlibat untuk datang ke downtown Jakarta pada Minggu, 2 November nanti. Supaya pada hari itu bangsa Indonesia dilahirkan kembali. Dan puncak perayaannya akan terjadi pada 8 November 2014 di GBK Senayan, jam 16.00. Di mana sekian ratus ribu orang akan dilawat Roh Kudus-Nya dan menerima pelantikan massal sebagai Pasukan Generasi Yoel dan Mikhael untuk menggenapi segala sesuatunya selama kurang dari 6 tahun ke depan. Ini sungguh BUKAN sebuah kebetulan belaka! Ini sungguh rencana-Nya yang luar biasa!

10 Tahun Suku Bahtera

Bukan sebuah kebetulan bahwa pada Desember 2005 lalu, melalui ketujuh hamba-Nya, Tuhan membentuk Suku Bahtera yang datangnya dari sebuah kerelaan untuk mau memimpin, melayani dan membayar harga bagi apa yang akan segera digenapi hingga puncaknya dalam waktu dekat ini, termasuk penggenapan Yesaya 60 atas seluruh bangsa dan Gereja di Indonesia. Sebab pada tahun yang sama, tepatnya 28 Juli 2005, Presiden RI ke-7 yang saat ini mulai memerintah, Bapak Joko Widodo, memulai karir politiknya sebagai Walikota Surakarta (Solo) - Kota Mempelai. Maka kita harus menyadari bahwa kita dipanggil untuk memerintah bersama dengan Tuhan mulai dari menjelang kedatangan-Nya yang ke-2 hingga nanti memasuki Masa Kerajaan Seribu Tahun serta di kekekalan (Langit Baru, Bumi Baru & Yerusalem Baru).

9 tahun yang penuh warna dan sarat dengan berbagai pewahyuan yang baru serta berbagai tindakan profetik yang telah dilakukan akan mengakhiri tahap pembelajaran seluruh Pasukan-Nya sekaligus akan mengawali penggenapan puncak takdir segala sesuatunya. Pada akhir Desember 2015 nanti, bertepatan dengan Tahun Yobel Besar Ayin Vav 5776, Suku Bahtera genap berusia 10 tahun. Angka 10 berbicara tentang puncak manifestasi sesuatu yang dimulai pada awalnya. Sehingga pada tahun 2016 nanti, kita sebagai sebuah Suku Bahtera akan menyaksikan, menikmati bahkan ikut menggenapi apa yang tak pernah dilihat oleh mata, apa yang tak pernah didengar oleh telinga dan bahkan apa yang belum pernah timbul dalam hati, yakni 6 sisi Puncak Manifestasi Takdir Nusantara:

1. Diremukkan dan dilemparkannya Babel dari Indonesia
2. Lunasnya hutang darah 
3. Tahun Yobel Besar
4. Masa Daud dan Salomo
5. Puncak penggenapan Yesaya 60 atas Indonesia
6. Pesta rohani terbesar: Tsunami Lawatan & Tuaian

Bukankah abjad Vav pada Ayin Vav 5776 itu bernilai 6, sedangkan sepuluh kali lipatnya adalah pasal ke-60 dari Kitab Yesaya itu? Maka haruslah kita menyadarinya bahwa semuanya ini BUKAN sebuah kebetulan. Seperti yang baru saja diwahyukan-Nya kepada saya, bahwa tahun 2016 merupakan Tahun Tsunami Air Mata, istilah ekstrim ini dipakai-Nya sebab Tuhan akan menyatakan diri-Nya dan segala kemuliaan-Nya melalui berbagai situasi yang luar biasa ekstrim nantinya.
Bukankah sudah dinubuatkan oleh-Nya bahwa ketika kegelapan dan kekelaman menutupi seluruh dunia maka saat itulah terang akan terbit dari bangsa ini (Yesaya 60:1-2)? Tidakkah itu sedemikian ekstrim maksud firman-Nya? Jadi bersiaplah!

Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya. Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan ALLAH akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa.

Wednesday, October 15, 2014

Peperangan Di Awal Ayin Hey 5775

Kepada seluruh Pasukan Tuhan,

Beberapa hari yang lalu seorang teman saya yang adalah seorang pendoa sekaligus pelihat, mendapatkan dua penglihatan yang bersambung mengenai rencana Tuhan sekaligus rencana Iblis ke depan dalam waktu dekat ini, saya yakin ini merupakan panggilan kesiagaan bagi setiap kita sebagai Pasukan Tuhan, khususnya kita sebagai Suku Bahtera, untuk menyambut perang besar dalam waktu dekat ini. Demikian mimpi teman saya ini:

3 Oktober 2014 - 15 Tishrei 5775

Jam 22.35 (malam Yom Kippur)

Pada waktu malam Yom Kippur, sekitar pukul 22.35, saya berada di kamar dan berniat untuk membawakan beberapa hal kepada Tuhan, dan di saat saya mulai menaikan penyembahan hadirat Tuhan turun dan mengalir kuat di dalam kamar saya. Dan Tuhan memperlihatkan sebuah penglihatan kepada saya:

Tiba-tiba saya berada di dalam sebuah ruangan Kerajaan yang megah dan besar serta bersinar, di depan saya terdapat pintu besar yang megah dan dijaga oleh sepasang malaikat besar. Roh Tuhan membawa saya untuk masuk ke dalam ruangan tersebut, dan ternyata ruangan itu adalah ruang rapat yang unik, karena bentuk ruangan itu tidak seperti ruang rapat biasa, melainkan seperti sebuah berbentuk ballroom yang megah dengan atap atau langit-langitnya adalah Sorga dan Takhta Bapa.

Di dalam ruangan ballroom itu tidak ada meja maupun peta, hanya ada ratusan anak muda yang memakai jubah jendral-jendral-Nya dan berpasang-pasangan pria dan wanita. Para jendral ini menari bersukacita dan sayapun ikut menari dengan pasangan saya, namun saya tidak mengenali siapa dia, kami menari cukup lama, kemudian Bapa berkata kepada seorang malaikat-Nya, dan malaikat itu menganggukan kepalanya, dan tiba-tiba ada 7 malaikat yang membawa sangkakala, dan salah satu dari ketujuh malaikat itu meniup sangkakalanya dan tiba-tiba hadirat pengangkatan itu terasa begitu kuat, dan di saat yang bersamaan saya juga merasakan sebuah ketakutan yang luar biasa yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Belakangan saya baru mengetahui bahwa hadirat yang begitu menakutkan dari Masa Tribulasi Besar itu menempel ketat dengan hadirat Rapture, sebab begitulah skenarionya nanti.

Semua wajah di dalam ruangan itu berubah menjadi sangat serius dan saya merasakan dengan kuat bahwa waktunya sudah sangat singkat. Semua jendral-Nya di tempat itu wajahnya menghadap kepada Bapa dan menggengam tangannya masing-masing, meletakannya ke dada bagian kiri masing-masing seperti sedang memegang sebuah sumpah.

Segera setelah itu, Tuhan Yesus tiba-tiba berdri di depan saya dan berkata: "Nak, sampaikan bahwa waktunya sudah sangat singkat, Aku sudah tidak punya banyak waktu dan pilihan, keputusan ada di tangan kalian masing-masing." Dan penglihatan itupun selesai.

9 Oktober 2014 - 20 Tishrei 5775

Jam 11.25

Pukul 11.25 siang saat saya bangun dari tidur, saya merasakan hadirat Tuhan ada di kamar saya dan cukup kuat, tiba-tiba Tuhan Yesus memegang tangan saya seperti menarik untuk mengajak pergi, dan Dia berkata: “Nak, Aku ingin menunjukan sesuatu kepadamu, mau ndak kamu Aku tunjukan ?”

Dan tanpa ragu saya mengiyakan apa yang Tuhan Yesus tawarkan. Roh-Nya mendorong saya untuk berbahasa roh dan sekitar beberapa menit setelah saya berbahasa roh saya mendapat penglihatan yang merupakan kelanjutan dari penglihatan yang beberapa hari lalu saya dapat. Beginilah penglihatannya:

Tiba-tiba saya kembali ke ruang rapat para jendral Tuhan, dan di sana kami semua mengambil posisi bersujud, lalu saya melihat seorang hamba Tuhan mengurapi kami semua, satu persatu, dan baru saya sadari bahwa dia adalah Stephen Timothy Purnomo, anak dari Ibu Panglima. Dia mengurapi dan mengenakan kepada setiap kami mahkota, dan saya kenali bahwa mahkota yang dikenakan kepada setiap kami adalah mahkota yang berbeda.

Setelah kami dilantik, kami semua berdiri dan tiba-tiba kami semua mengangkat senjata kami, berangkat untuk berperang, dan kami pun terbang. Segera peperangan itu terjadi di udara, peperangan yang mengerikan karena pihak musuh pun mengeluarkan pasukannya yang amat banyak, kami dihujani dengan begitu banyak panah musuh. Kami sebagai jendral-jendral Tuhan kelihatan bercahaya seperti bintang saat kami berperang. Namun beberapa dari kami, sekitar sepertiganya kehilangan cahaya tersebut, ada yang terangnya bersinar dan semakin bersinar tetapi tiba-tiba menghilang atau menjadi gelap, ada pula yang meredup cahayanya.

Dan setelah itu saya dibawa oleh Roh-Nya melihat penglihatan yang lain, dan ternyata saya dibawa untuk melihat persiapan dari pihak musuh. Lucifer di takhtanya menyiapkan hal yang serupa dengan pihak Tuhan. Lucifer mengurapi / melantik berbagai mahkluk berbentuk monster-monster yang ketika saya amati lebih lagi, ternyata mahkluk-makhluk monster tersebut adalah mereka yang selama ini terlihat di berbagai logo dari berbagai merek produk, di antaranya adalah Starbucks, Polo (Ralph Laurent), dan sebagainya.

Lucifer mengurapi juga para jendralnya yang berwujud manusia. Tetapi mereka berumur sama dengan para jendral-Nya Tuhan. Dan di belakang mereka terdapat kendaraan perang yang wujudnya bermacam-macam, ada pesawat tempur, tank, mobil mewah, dan lain-lain. Lucifer mengeluarkan dan mengerahkan semua pasukannya sampai tempatnya kosong karena ia mengerahkan seluruh kekuatan sehingga semua berangkat untuk berperang.

Setelah itu Tuhan menunjukan kapal dari Suku Bahtera, kapal ini hendak terbang, tidak berlayar di laut lagi tetapi melayang di udara, tetapi di saat Kapal Bahtera ini hendak terbang, beberapa kapal musuh muncul di samping kiri dan kanan, dan mereka hendak menyerang kita dengan menabrakkan kapal mereka sendiri, tetapi di saat kapal-kapal musuh hampir menabrak atau hampir bersentuhan, kapal mereka hancur dengan sendirinya. Tuhan dengan kuat berkata: “Aku akan habisi setiap penghalang dari Bahtera, hanya, kalian harus tetap maju dan jangan pernah mundur, jangan pernah menyerah, waktunya sudah tidak banyak lagi”. Dan setelah itu penglihatan pun selesai.

Penjelasan Penglihatan

Sejak lama saya meyakini bahwa hari-hari ini bukanlah masa yang biasa, terutama memasuki Ayin Hey 5775 lalu dan 2015 nanti. Peperangan semakin dahsyat dan saya sadari bahwa Tuhan memaksa kedua pihak untuk bertempur "habis-habisan" menjelang kedatangan-Nya yang ke-2. 

Berkaitan dengan kedua penglihatan di atas dan beberapa agenda ke depan, maka saya menangkap arti dari penglihatan tersebut sebagai berikut:

Bahwa pada tanggal 25 Oktober 2014 mulai jam 16.00, JKI Hananeel (Sunter, Jakarta) akan mengadakan KKR khusus untuk anak-anak muda dengan pembicara adalah Stephen Timothy Purnomo. Saya yakin inilah momen Tuhan melantik Pasukan-Nya melalui hamba-Nya tersebut seperti yang dimaksud dalam penglihatan teman saya. Bagi mereka yang terlibat panitia maupun yang akan menghadiri acara tersebut, dihimbau untuk lebih serius menghadapi acara kali ini, sungguh Tuhan mempersiapkan kita semua untuk peperangan yang akan datang segera. Bagi mereka yang tidak ikut, dukung dalam doa dan sepakat dengan Tuhan melalui acara ini.

Sedangkan 6 hari setelahnya adalah tanggal 31 Oktober 2014 merupakan hari Reformasi Gereja (melalui Martin Luther - 1517), namun sekaligus juga merupakan perayaan Halloween. Dan seperti biasanya pada momen seperti ini akan ada banyak perusahaan, khususnya makanan dan minuman (beberapa juga pakaian, kosmetik dan aksesoris), menggelar marketing promotion dengan memanfaatkan momen apapun demi meningkatkan omzet penjualan mereka dan biasanya hal ini direspon oleh banyak orang, terutama anak-anak muda. Sebut saja bentuk promosi mulai dari up size, buy one get one free, special discount, dan sebagainya. Bagi Pasukan Tuhan, yang bisa dilakukan dalam hal ini adalah menghindari semua bentuk promosi yang berkaitan dengan momen Halloween, dan jika memungkinkan tidak menggunakan kartu kredit untuk transaksi makanan dan minuman pada tanggal 31 Oktober - 1 November 2014 seperti yang mungkin sudah dipersiapkan promonya oleh berbagai pihak.

Jika Anda perhatikan beberapa hari lalu, entah ide dari mana bahwa ada berita hoax yang menyebutkan bahwa untuk pertama kalinya dalam 666 tahun Halloween 2014 ini jatuh pada tanggal 13 Oktober. Ini jelas hoax atau berita palsu, karena istilah Halloween baru muncul pada tahun 1745, sedangkan penanggalan Halloween berdasarkan almanak Masehi yang sifatnya tetap, yakni tanggal 31 Oktober tiap tahunnya. Mungkin ini memang sekedar iseng dan memang agak konyol isi berita palsu tersebut, tapi bagi saya pribadi ini bukan sebuah hoax yang kebetulan.

Dan sama bukan kebetulannya bahwa pada tanggal 2 November 2014 mulai pukul 6 pagi hingga pukul 11 siang, akan digelar Pesta Rakyat di downtown Jakarta, mulai dari Monas, Bundaran HI, sepanjang jalan Jendral Sudirman hingga GBK Senayan. Di sana kita berdoa, berpesta, menginjil, menikmati berbagai mujizat sehingga ada lebih dari dua juta jiwa dilahirkan kembali dalam Kristus. Dan sebagai puncak acara, pada tanggal 8 November 2014, kita akan berkumpul di GBK Senayan untuk sebuah lawatan besar bagi Jakarta dan Indonesia. Semua pemimpin dan hamba-Nya di Bahtera akan bertugas sesuai dengan kehendak Tuhan untuk menginisiasi atas sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya dan takkan pernah ada lagi setelahnya. Sungguh ini bukan sebuah kebetulan, saya merasakan persiapan yang Tuhan sediakan bagi Pasukan Bahtera begitu berlapis-lapis dan puncaknya adalah pada Sidang Ilahi - His Manifested Presence di Holy Stadium, Semarang pada akhir Desember 2014 nanti untuk menyambut 2015 - Tahun Yang Melampaui Segala Akal.

Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari TUHAN datang, sebab hari itu sudah dekat; suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang. 

Di depannya api memakan habis, di belakangnya nyala api berkobar. Tanah di depannya seperti Taman Eden, tetapi di belakangnya padang gurun tandus, dan sama sekali tidak ada yang dapat luput. Rupanya seperti kuda, dan seperti kuda balapan mereka berlari. Seperti gemertaknya kereta-kereta, mereka melompat-lompat di atas puncak gunung-gunung; seperti geletiknya nyala api yang memakan habis jerami; seperti suatu bangsa yang kuat, teratur barisannya untuk berperang. Terhadapnya bangsa-bangsa gemetar, segala muka bertambah menjadi pucat pasi.

Seperti pahlawan mereka berlari, seperti prajurit mereka naik tembok; dan mereka masing-masing berjalan terus dengan tidak membelok dari jalannya; mereka tidak berdesak-desakan, mereka berjalan terus masing-masing di jalannya; mereka menerobos pertahanan dengan tombak, mereka tidak membiarkan barisannya terputus. Mereka menyerbu ke dalam kota, mereka berlari ke atas tembok, mereka memanjat ke dalam rumah-rumah, mereka masuk melalui jendela-jendela seperti pencuri. Di depannya bumi gemetar, langit bergoncang; matahari dan bulan menjadi gelap, dan bintang-bintang menghilangkan cahayanya.

Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.