Labels

Tuesday, January 31, 2012

6 Jenis Panggilan - MEMPELAI

"Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu." - Yesaya 62:5

"Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebab seluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan." - Ester 2:12

"Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti." - Ester 2:17

"Jikalau hamba mendapat kasih raja, dan jikalau baik pada pemandangan raja mengabulkan permintaan serta memenuhi keinginan hamba ... " - Ester 5:8a

"Jikalau baik pada pemandangan raja dan jikalau hamba mendapat kasih raja, dan hal ini kiranya dipandang benar oleh raja dan raja berkenan kepada hamba, maka hendaklah ... " - Ester 8:5a

Introduksi
Keenam jenis panggilan adalah cara Tuhan bagi Gereja untuk mempermudah kita semua mencapai garis akhir dan memenuhi destiny dengan kuat dan tepat sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Menentukan jenis panggilan dengan pribadi orang yang bersangkutan, biasanya ditentukan oleh beberapa faktor yaitu karakter positif maupun karakter negatifnya; passion, minat & kesukaannya; juga kebiasaan cara Tuhan bergaul dengannya serta cara orang tersebut meresponi Tuhan, baik itu disadari ataupun tidak disadarinya.

Tulisan ini diharapkan dapat membantu Gereja dan orang-orang percaya untuk lebih mengenal Tuhan, dirinya sendiri serta panggilan yang telah Tuhan tetapkan dalam dirinya sejak semula. Dengan mengetahui panggilannya yang benar serta mengerjakan panggilan tersebut dengan sikap hati yang penuh ketaatan dan kesetiaan, maka Gereja akan berjalan dalam ketepatan yang sempurna, memperoleh berkat-berkat rohani dan jasmani dan menjadi berkat, pembawa damai, memberi dampak dan pengaruh besar - garam & terang - bagi dunia sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna yaitu, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." - Kejadian 1:26

Definisi Singkat
Panggilan Mempelai adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Mempelai atau Kekasih dalam sebuah komunitas pelayanan. Ia dituntut mampu memikat hati Tuhan dan memperoleh perkenanan Tuhan dengan kekudusan dan keindahan yang bahkan bisa ditampilkan di atas panggung dunia.

Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Ratu Ester, Maria - Saudari dari Marta dan Lazarus, Rasul Yohanes, Gereja - Umat Tuhan secara korporat.

Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Mempelai adalah seorang yang mengejar hati Tuhan dengan kekudusan, menantikan kehendak dan keputusan dengan setia, memperlakukan Tuhan dengan keintiman yang penuh keindahan, romansa, afeksi dan gairah. Seorang Mempelai memiliki kesukaan untuk diam di bawah kaki Tuhan dan piawai dalam melayani sisi keallahan Tuhan Yesus, sementara Pekerja piawai dalam melayani sisi kemanusiaan Tuhan Yesus. Dalam hal kekudusan dan hidup kudus, seorang Mempelai dikenal tidak berkompromi. Hal ini berbeda dengan seorang Raja yang karena kebijaksanaan dan kayanya pertimbangan dalam dirinya sehingga terkesan lebih berkompromi.

Mempelai sepertinya sejak awal dirancang untuk hidup kudus di atas rata-rata, menyukai keindahan dan seni juga di atas rata-rata, dan memahami dengan sepenuhnya hak dan kewajibannya sehingga dapat memperoleh perkenanan dengan legalitas yang sah.

Cara Mempelai Memperoleh Perkenan Tuhan
Seorang Mempelai memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus, mengejar hati Tuhan dengan kekudusan dan keintiman yang lebih dari rata-rata. Perkenanan Tuhan adalah segalanya bagi Mempelai, setiap tindakan yang dilakukannya bagi Tuhan semata-mata untuk memikat hati Raja di atas segala raja, persis seperti seorang kekasih atau seorang isteri yang hendak menyukakan hati suaminya. "Ambisi" seorang Mempelai adalah memperoleh perkenanan Tuhan secara utuh dan memikat hati Tuhan dengan penampilannya yang indah sempurna sehingga dapat dianggap pantas menjadi kebanggaan Tuhan sendiri.

Mempelai Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan sekundernya adalah Mempelai (panggilan utamanya BUKAN Mempelai) dapat memanfaatkan kekuatan Mempelai dalam dirinya untuk menopang panggilan utamanya. Sebagai contoh, seorang Pilar yang tugasnya membangun dan menjadi penopang bagi kelima panggilan lainnya di hadapan Tuhan, dengan Mempelai sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Pilarnya akan semakin bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara Mempelai yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut merespon dengan benar maka iman, kesetiaan, daya tahan, hikmat dan kekayaan rohani dan jasmani serta keintiman dengan Tuhan akan semakin bertambah.

Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Tentara, maka kepekaan, kecerdasan rohani, karunia-karunia, senjata-senjata, kenaikan pangkat dan kekayaan jasmaninya akan makin ditambahkan.

Mempelai Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Mempelai lemah atau terlemah, maka sangat dibutuhkan kemauan keras dan pemaksaan untuk rela hidup lebih kudus, lebih bergairah terhadap Kristus, tampil indah dalam kesempurnaan di hadapan Allah. Biasanya orang tersebut sulit menjaga kekudusan, sulit hidup kudus, sulit untuk diminta berpuasa, malas untuk tampil lebih baik apalagi tampil sempurna sesuai yang diminta Tuhan dalam hidupnya. Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.

Pengakuan Panggilan Mempelai
Bagi Anda yang memiliki panggilan sebagai Mempelai Kristus maka diharapkan untuk memperkatakan Pengakuan Panggilan Mempelai setiap hari supaya firman yang diperkatakan semakin meneguhkan panggilan tersebut.

Filosofi Enam Panggilan

"Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain." - Roma 12:4-5

"Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus." - 1 Korintus 12:12

"Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih." - Efesus 4:16

"Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah." - Kolose 3:15

"Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah." - Kisah Para Rasul 20:24

"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." - 2 Timotius 4:7

Mungkin bagi sebagian besar kalangan Gereja saat ini, istilah Enam Panggilan masih terdengar sangat asing dan tidak heran jika masih banyak yang menilai bahwa hal tersebut tidak alkitabiah. Enam Jenis Panggilan memang merupakan pewahyuan baru yang sangat alkitabiah yang Tuhan bukakan sendiri bagi Gereja-Nya terutama di Indonesia untuk memandu dan mendukung umat Tuhan di akhir dari Akhir Zaman dalam mempersiapkan segala sesuatunya untuk menyambut Yesus Kristus Tuhan yang ke-2 kalinya. Tuhan ingin bahwa semua umat-Nya mencapai garis akhir dengan kuat, menyelesaikan tugas dan menggenapkan semua janji sampai pada kesempurnaan.

Enam Panggilan terkait erat dengan rencana dan destiny yang Tuhan tetapkan bagi Gereja, baik secara personal maupun korporat dalam berbagai ukuran dan level yang berbeda-beda. Keenamnya memiliki keunikan, kekuatan dan kelemahan masing-masing, jadi sebuah panggilan tertentu tidak lebih baik daripada panggilan lainnya. Idealnya, dalam sebuah komunitas pelayanan keenam panggilan harus ada dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Karena kerinduan Tuhan adalah melihat Generasi Terakhir ini memiliki kerendahan hati dan kesatuan Tubuh Kristus yang sempurna seperti Allah Tritunggal.

Dalam penyusunan deskripsi Enam Panggilan, saya mengerjakan berdasarkan urutan kemunculannya baik di dalam sejarah yang tertulis Alkitab maupun idealisme layaknya sebuah komunitas pelayanan. Pilar selalu yang paling dahulu, karena tanpanya tidak akan terbentuk sebuah bangunan ilahi Gereja. Kemudian Imam, Pekerja, Tentara, Raja dan yang terakhir adalah Mempelai, karena pada akhirnya secara korporat dan individu kita dipersatukan dengan Yesus Kristus dalam Pernikahan Anak Domba.

Konsep Enam Panggilan bukan untuk meniadakan Lima Jawatan (Rasul, Nabi, Penginjil, Gembala & Guru), namun untuk menyempurnakannya. Saya mengibaratkan Konsep Lima Jawatan sebagai "hujan awal" di masa awal Gereja muncul, sedangkan Konsep Enam Panggilan sebagai "hujan akhir"-nya. Bahkan sebenarnya Enam Panggilan sudah ada lebih dahulu sebelum adanya Lima Jawatan. Abraham, Ishak & Yakub adalah pribadi-pribadi dengan panggilan Pilar; Raja Salem Melkisedek, Harun & Samuel bin Elkana adalah para Imam yang luar biasa; Yosua, Kaleb, Yefta & Daud adalah Tentara yang memuaskan hati-Nya dan seterusnya. Semuanya dirancang untuk tampil maksimal pada masa akhir sekarang ini. 

Tuhan Yesus Kristus, seorang pribadi yang sempurna, memiliki segalanya. Di dalam diri-Nya terkandung Lima Jawatan sekaligus Enam Panggilan. Demikian juga kita sebagai Gereja-Nya juga memiliki 11 unsur Jawatan-Panggilan tersebut, hanya saja kadar masing-masing unsur pada masing-masing individu berbeda-beda tergantung dari berbagai faktor dalam dirinya. Ketika orang percaya semakin bergaul dengan Firman, Roh Kudus, memperdalam keintiman dan makin menanggalkan beban dan dosa, maka kesebelas unsurnya akan semakin sempurna sesuai dengan kehendak-Nya. Oleh karena itu, kejarlah Pribadi-Nya, ingini Dia lebih lagi, datanglah kepada-Nya sesering mungkin selagi masih ada kesempatan di waktu yang semakin singkat ini. Tuhan memberkati.

Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.

6 Jenis Panggilan - RAJA

"Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu." - Amsal 25:2

"Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini." - Amsal 21:1

"Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu." - 1 Petrus 5:3

"Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya." - Wahyu 3:21

"Karena aku (hikmat) para raja memerintah, dan para pembesar menetapkan keadilan." - Amsal 8:15

"Dalam besarnya jumlah rakyat terletak kemegahan raja, tetapi tanpa rakyat runtuhlah pemerintah." - Amsal 14:28

"Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja." - Amsal 22:11

"Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat salah." - Amsal 16:10

"Wajah raja yang bercahaya memberi hidup dan kebaikannya seperti awan hujan musim semi." - Amsal 16:15

"Karena titah raja berkuasa; siapakah yang akan mengatakan kepadanya: 'Apakah yang baginda buat?'" - Pengkotbah 8:4

Introduksi
Keenam jenis panggilan adalah cara Tuhan bagi Gereja untuk mempermudah kita semua mencapai garis akhir dan memenuhi destiny dengan kuat dan tepat sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Menentukan jenis panggilan dengan pribadi orang yang bersangkutan, biasanya ditentukan oleh beberapa faktor yaitu karakter positif maupun karakter negatifnya; passion, minat & kesukaannya; juga kebiasaan cara Tuhan bergaul dengannya serta cara orang tersebut meresponi Tuhan, baik itu disadari ataupun tidak disadarinya.

Tulisan ini diharapkan dapat membantu Gereja dan orang-orang percaya untuk lebih mengenal Tuhan, dirinya sendiri serta panggilan yang telah Tuhan tetapkan dalam dirinya sejak semula. Dengan mengetahui panggilannya yang benar serta mengerjakan panggilan tersebut dengan sikap hati yang penuh ketaatan dan kesetiaan, maka Gereja akan berjalan dalam ketepatan yang sempurna, memperoleh berkat-berkat rohani dan jasmani dan menjadi berkat, pembawa damai, memberi dampak dan pengaruh besar - garam & terang - bagi dunia sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna yaitu, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." - Kejadian 1:26

Definisi Singkat
Panggilan Raja adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Raja dan Teladan dalam sebuah komunitas pelayanan. Panggilan dengan kandungan hikmat, pengertian, dan nasihat yang terkaya, melebihi kelima jenis panggilan lainnya. Menggambarkan secara lengkap kemuliaan dari tujuan Tuhan yang semula.

Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Salomo bin Daud; raja-raja Yehuda, raja-raja Israel

Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Raja adalah seorang yang kharismatis, visioner - mampu mengenali sebuah potensi yang bahkan masih tersembunyi bagi kebanyakan orang namun terlihat jelas baginya - entah itu dalam diri seseorang maupun atas suatu perkara lainnya (potensi alam, potensi bisnis, dan sebagainya), strategik & terencana, hati & pikirannya bijaksana, berwawasan luas dan sangat siap atas berbagai kemungkinan dalam berbagai perkara. Karena tipe Raja yang gemar menyelidiki segala sesuatu maka tidak ada sesuatu yang mengherankan maupun sesuatu yang baru baginya.

Kharisma dan segala kekayaan batiniah bawaannya menyebabkan Raja secara natural mulai memimpin orang-orang di sekitarnya, mulai dari komunitas yang kecil hingga komunitas yang lebih besar. Hikmat dan pengertian sudah seperti tertanam di dalam dirinya sejak lahir.

Cara Raja Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Raja memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus, hati hamba (Hineni), rendah hati, murah hati, mudah mengampuni, menghargai dengan benar hal-hal yang bahkan kelihatan remeh atau kecil, memiliki kepedulian di atas rata-rata, memiliki kewaspadaan di atas rata-rata. Raja adalah panggilan yang pada destiny-nya akan memiliki segalanya dan jatahnya yang terbesar dibanding kelima panggilan lainnya, itulah sebabnya tuntutannya juga paling besar. Kuasa & kuasa perkataan Raja, pada level tertentu, sangat menetukan segala sesuatunya. Ketika Tentara harus tampil di garis depan, maka Raja tampil di atas dan juga di bawah. Raja adalah perencana yang terlaksana, sementara Tentara adalah pelaksana yang terencana.

Panggilan Raja ini sebenarnya sangat menjebak, harus dibedakan antara Panggilan Raja dengan Level Raja. Orang yang memiliki panggilan Raja belum tentu seorang Raja, namun orang yang mencapai Level Raja - apapun panggilannya - dialah yang dapat disebut Raja-Raja muda-Nya. Jadi sangat diharapkan bahwa Gereja dan orang-orang percaya tidak salah dalam panggilannya. Sebagai gambaran umum, komposisi masing-masing panggilan dalam suatu komunitas pelayan adalah sebagai berikut, Pilar 1-3%, Imam 4-6%, Pekerja 48-52%, Tentara 30-35%, Raja 4-6%, dan Mempelai 4-6%. Dengan demikian mayoritas tugas gereja adalah bekerja dan berperang sedangkan tugas keimaman, kepemimpinan dan yang lainnya adalah minoritas yang harus dikerjakan sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna.

"Ambisi" seorang Raja adalah menguasai sebanyak dan seluas mungkin segala sesuatunya untuk dikelola secara benar sesuai dengan kehendak Kristus, membawa kedamaian dan kesejahteraan sebesar-besarnya bagi rakyat yang dipercayakan kepadanya untuk dipimpin olehnya.

Raja Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan sekundernya adalah Raja (panggilan utamanya BUKAN Raja) dapat memanfaatkan kekuatan Raja dalam dirinya untuk menopang panggilan utamanya. Sebagai contoh, seorang Mempelai yang tugasnya tampil kudus, cantik dan indah untuk memperoleh perkenanan Tuhan, dengan Raja sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Mempelainya akan semakin bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara Raja yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut merespon dengan benar maka kekudusan, keintiman, perkenanan dan berbagai berkat rohani & jasmani dalam hidupnya akan semakin bertambah.

Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Pekerja, maka kepercayaan, pekerjaan-pekerjaan, kesempatan-kesempatan, tanggung jawab, skill, hikmat dan berkat-berkat jasmani akan makin ditambahkan.

Raja Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Raja lemah atau terlemah, maka sangat dibutuhkan hikmat, pengertian dan pewahyuan melalui perenungan dan penyelidikan akan Firman Allah yang hidup. Biasanya orang tersebut malas dan merasa cukup untuk memperoleh rhema dari kotbah-kotbah secara reguler, padahal ia sering merasa butuh tambahan pengetahuan dan jawaban ketika ia menghadapi berbagai masalah baik dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.

Pengakuan Panggilan Raja 
Bagi Anda yang memiliki panggilan sebagai Raja-Raja muda di bawah kehendak Kristus maka diharapkan untuk memperkatakan Pengakuan Panggilan Raja setiap hari supaya firman yang diperkatakan semakin meneguhkan panggilan tersebut.

Transformasi Total

"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." - Roma 12:2

"Sebagai ganti tembaga Aku akan membawa emas, dan sebagai ganti besi Aku akan membawa perak, sebagai ganti kayu, tembaga, dan sebagai ganti batu, besi; Aku akan memberikan damai sejahtera dan keadilan yang akan melindungi dan mengatur hidupmu." - Yesaya 60:17

"Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan! Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku." - Kolose 1:27-29

Awalnya, di luar Kristus, kita adalah anak-anak dunia dan serupa dengan sistem dunia ini. Namun di dalam Kristus, kita memasuki proses transformasi yang sedemikian rupa, dari mengenal yang buruk menjadi mengenal yang baik, dari mengenal yang baik jadi mendalami yang berkenan di hati-Nya dan semakin jauh lagi maka Ia menghendaki kita sempurna sama seperti Kristus yang sempurna adanya.

Namun menjadi sempurna membutuhkan kerelaan sedangkan tingkat kerelaan masing-masing individu berbeda-beda, itu sebabnya Tuhan menyediakan upah yang berbeda-beda juga. Yang membawa hidupnya dengan nilai yang sama dengan batu, maka hanya bisa memperoleh upah senilai dengan besi. Sedangkan yang berupaya senilai tembaga, Ia menyediakan emas sebagai upahnya. Maka renungkanlah jika seseorang yang hanya mengikut Tuhan setengah hati, hanya ingin menjadi baik daripada menjadi sempurna, mohon jangan mengharap emas sebagai upah yang akan diberikan. Terlebih lagi yang tidak mau berusaha apa-apa.

Menjadi sempurna memang butuh usaha, perjuangan dan pergumulan yang gila-gilaan bersama Kristus. Anda akan dibawa melampaui batas-batas yang bahkan tak pernah terpikir sebelumnya. Orang-orang di sekitar Anda akan memandang aneh terhadap diri Anda, namun itu WAJAR dalam Kristus. Sebab cara kerja kerahasiaan Kristus dalam kehidupan dan jiwa kita hanya berlaku melalui keintiman dan kedalaman yang sedemikian rupa, yang hanya dipahami oleh Tuhan dan diri Anda sendiri. Selamat menempuh kesempurnaan Kristus dan bersiaplah menerima mahkota kemuliaan yang telah disediakan bagi kita.

6 Jenis Panggilan - TENTARA / PRAJURIT

"Tetapi hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya." - Bilangan 14:24

"Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." - Kisah Para Rasul 13:22

"Dan TUHAN memperdengarkan suara-Nya di depan tentara-Nya. Pasukan-Nya sangat banyak dan pelaksana firman-Nya kuat. Betapa hebat dan sangat dahsyat hari TUHAN! Siapakah yang dapat menahannya?" - Yoel 2:11

"Seperti pahlawan mereka berlari, seperti prajurit mereka naik tembok; dan mereka masing-masing berjalan terus dengan tidak membelok dari jalannya." - Yoel 2:7

"Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus. Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya." - 2 Timotius 2:3-4

Introduksi
Keenam jenis panggilan yang alkitabiah adalah cara Tuhan bagi Gereja untuk mempermudah kita semua mencapai garis akhir dan memenuhi destiny dengan kuat dan tepat sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Menentukan jenis panggilan dengan pribadi orang yang bersangkutan, biasanya ditentukan oleh beberapa faktor yaitu karakter positif maupun karakter negatifnya; passion, minat & kesukaannya; juga kebiasaan cara Tuhan bergaul dengannya serta cara orang tersebut meresponi Tuhan, baik itu disadari ataupun tidak disadarinya.

Tulisan ini diharapkan dapat membantu Gereja dan orang-orang percaya untuk lebih mengenal Tuhan, dirinya sendiri serta panggilan yang telah Tuhan tetapkan dalam dirinya sejak semula. Dengan mengetahui panggilannya yang benar serta mengerjakan panggilan tersebut dengan sikap hati yang penuh ketaatan dan kesetiaan, maka Gereja akan berjalan dalam ketepatan yang sempurna, memperoleh berkat-berkat rohani dan jasmani dan menjadi berkat, pembawa damai, memberi dampak dan pengaruh besar - garam & terang - bagi dunia sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna yaitu, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." - Kejadian 1:26

Definisi Singkat
Panggilan Tentara adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Tentara atau Prajurit dalam sebuah komunitas pelayanan. Dirancang untuk berdiri di garis depan dari seluruh bala tentara-Nya, bergerak maju menerobos pertahanan musuh, menduduki daerah musuh dan menjarah seluruh kekayaan musuh.

Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Yosua bin Nun, Kaleb bin Yefune, Yefta - Orang Gilead, Raja Daud, Yonatan bin Saul bin Kish, Rasul Paulus

Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Tentara adalah bahwa ia mengabdi secara total (sepenuhnya), berani mati, berani ambil resiko, suka berkonfrontasi (secara terbuka) dan tahan menderita. Memiliki mental kepahlawanan dan jiwa yang sama sekali berbeda dari kebanyakan orang. Dalam hal karunia-karunia roh, kelompok Tentara biasanya lebih mengenal dan lebih akrab dengan fenomena-fenomena alam roh (gaib) seperti penglihatan-penglihatan, mimpi-mimpi bahkan efek sensasi secara fisik dari berbagai manifestasi alam roh.

Tentara pada level awal cenderung bernalar rendah, hal ini baik karena ia dituntut untuk taat secara total tanpa memikirkan resiko yang akan maupun sedang dihadapi. Namun semakin tinggi levelnya, maka strategi dan ketangkasannya berperang akan semakin hebat.

Sejak awal pertobatannya, Tentara menyadari bahwa hidupnya bukanlah dirinya lagi melainkan untuk Kristus. Ia percaya bahwa kehidupan setelah keselamatan adalah kesempatan kedua yang mungkin tidak akan terulang lagi, seperti orang yang dihidupkan dari kematian (jasmani). Itu sebabnya bahwa kematian tidaklah menjadi halangan baginya untuk terus maju dalam kegerakan bersama Allah.

Cara Tentara Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Tentara memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus, mengejar hati Tuhan dengan lebih gigih daripada kelima panggilan lainnya, serta mengikuti dan berjuang dengan sepenuhnya tanpa memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya. Gelora (passion) adalah segalanya bagi Tentara, setiap tindakan yang dilakukannya bagi Tuhan tidak boleh tidak disertai dengan gelora cinta di hatinya. Tentara adalah pelaksana yang terencana, sementara Raja adalah perencana yang terlaksana. "Ambisi" seorang Tentara adalah memuaskan hati Komandannya.

Tentara Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan sekundernya adalah Tentara (panggilan utamanya BUKAN Tentara) dapat memanfaatkan kekuatan Tentara dalam dirinya untuk menopang panggilan utamanya. Sebagai contoh, seorang Raja yang bertugas dengan hikmat dan pengertian untuk memerintah dengan bijak, melipatgandakan benih dan talentah serta memperluas teritori semua yang dipercayakan di hadapan Tuhan, dengan Tentara sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Rajanya akan semakin bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara Tentara yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut merespon dengan benar maka hikmat, pengertian, pewahyuan ilahi, kekayaan jasmani, perluasan teritori bahkan keteladanannya akan semakin bertambah-tambah.

Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Imam, maka karunia-karunia rohani, jarahan, kedudukan rohani, jiwa-jiwa yang diselamatkan akan semakin banyak ditambahkan kepadanya.

Tentara Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Tentara lemah atau terlemah, maka orang tersebut harus mempelajari berbagai hukum dan strategi peperangan (rohani) yang tertulis terutama pada Kitab-Kitab Perjanjian Lama, Kitab Kisah Para Rasul dan Surat-Surat Rasul Paulus. Biasanya orang tersebut sulit untuk mengerti dan menerima bahwa kuasa secara alam roh bahkan lebih nyata daripada alam jasmani. Juga bahwa dalam alam roh ada protokoler-protokoler yang memang harus ditaati dan diikuti dengan pengertian yang benar. Padahal Alkitab (Efesus 6:12) jelas menulis bahwa perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.

Pengakuan Panggilan Tentara 
Bagi Anda yang memiliki panggilan sebagai Tentara Kristus maka diharapkan untuk memperkatakan Pengakuan Panggilan Tentara setiap hari supaya firman yang diperkatakan semakin meneguhkan panggilan tersebut.

Mempelai Kristus Dalam Sekilas Perenungan

"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah." - Ibrani 12:2

"Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah." - Matius 5:8

"Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu." - Matius 6:22

Coba renungkan, apa yang Anda sukai dan yang tidak disukai untuk dilihat. Jika memungkinkan, buatlah daftarnya. Ketahuilah bahwa kekudusan sangat erat kaitannya dengan cara kita memandang segala sesuatunya. Mata adalah jendela hati, jika mata kita memandang yang baik, maka baiklah hati dan seluruh tubuh kita, jika mata kita memandang yang buruk maka terjadilah yang sebaliknya.
Bukankah destiny kita adalah melihat Dia di awan-awan yang permai saat Maranatha nanti? Dan secara korporat sebagai Gereja dan Tubuh Kristus adalah Mempelai Kristus yang berhiaskan kekudusan, tampil tak bercacat tak bercela, mengenal hati Tuhannya sebagai seorang kekasih sekaligus suami dengan keintiman yang sedemikian rupa.

Jadi buanglah yang buruk dan berhentilah melihat yang najis dan tidak kudus. Usahakan dan perjuangkan dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan. Inginilah kekudusan lebih dari yang sebelumnya walau hal itu sama sekali tidak mudah namun bukan mustahil. Pandanglah Yesus supaya kita makin memiliki roh iman untuk hidup dalam kekudusan dan mengantarkan kita kepada kesempurnaan seorang Mempelai yang sejati.

Mempelai Kristuslah Yang Ditakdirkan Bersantap Semeja Dan Duduk Bersama Di Atas Takhta-Nya Untuk Memerintah Dalam Kekekalan. Mempelai Kristus Hanya Memandang Dalam Kekudusan Allah.

Monday, January 30, 2012

6 Jenis Panggilan - PEKERJA / PENUAI

"Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu." - Kejadian 39:2

"Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya." -  Kejadian 39:6

"Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu." - 2 Timotius 2:15

Introduksi
Keenam jenis panggilan yang alkitabiah adalah cara Tuhan bagi Gereja untuk mempermudah kita semua mencapai garis akhir dan memenuhi destiny dengan kuat dan tepat sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Menentukan jenis panggilan dengan pribadi orang yang bersangkutan, biasanya ditentukan oleh beberapa faktor yaitu karakter positif maupun karakter negatifnya; passion, minat & kesukaannya; juga kebiasaan cara Tuhan bergaul dengannya serta cara orang tersebut meresponi Tuhan, baik itu disadari ataupun tidak disadarinya.

Tulisan ini diharapkan dapat membantu Gereja dan orang-orang percaya untuk lebih mengenal Tuhan, dirinya sendiri serta panggilan yang telah Tuhan tetapkan dalam dirinya sejak semula. Dengan mengetahui panggilannya yang benar serta mengerjakan panggilan tersebut dengan sikap hati yang penuh ketaatan dan kesetiaan, maka Gereja akan berjalan dalam ketepatan yang sempurna, memperoleh berkat-berkat rohani dan jasmani dan menjadi berkat, pembawa damai, memberi dampak dan pengaruh besar - garam & terang - bagi dunia sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna yaitu, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." - Kejadian 1:26

Definisi Singkat
Panggilan Pekerja adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Pekerja atau Penuai dalam sebuah komunitas pelayanan. Biasanya ia diutus lebih awal daripada keempat panggilan lainnya (Imam, Tentara, Raja & Mempelai) untuk menyiapkan pra-sarana dan sarana dalam melakukan misi Kerajaan Allah yang bersifat praktikal dan lebih banyak di area market place - swasta maupun pemerintahan.

Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Yusuf bin Yakub bin Ishak bin Abraham, Daniel, Hananya, Misael, Azarya, Marta - Saudari Maria & Lazarus, Rasul Markus, Timotius - murid Rasul Paulus.

Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Pekerja adalah bahwa biasanya ia dipisahkan secara temporer dari keluarga  maupun komunitasnya yang semula. Yusuf diasingkan menjadi budak di Mesir, Daniel dan ketiga rekannya menjadi orang pilihan dan kepercayaan para raja kafir di masa pembuangan. Seorang Pekerja ia sangat tangguh, bekerja keras, sangat rajin, memiliki passion yang besar untuk memberitakan Firman kepada siapapun terutama orang asing yang bahkan belum dikenalinya tanpa merasa malu maupun merasa asing.

Ia sejak awal dirancang untuk mampu melakukan berbagai pekerjaan dalam satu waktu atau biasa disebut multitasking dan cenderung ingin dihargai hasil pekerjaannya. Penghargaan tersebut biasanya bahkan lebih berupa sekedar pengakuan ketimbang bayaran uang. Sikap hatinya cenderung lebih sanguin-koleris.

Cara Pekerja Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Pekerja memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus, kesetiaan, menjaga kekudusan serta tidak membiarkan dirinya dinajiskan oleh perkara yang tesedia untuk menggodanya. Sebagai contoh, Yusuf tidak menajiskan diri dengan menghindari rayuan istri Potifar. Daniel dan ketiga rekannya tidak menajiskan diri dengan santapan raja dan minuman anggur yang biasa diminum raja. "Ambisi" seorang Pekerja adalah dipercayakan sebanyak mungkin pekerjaan dan tanggung jawab serta melihat kepuasan dari orang-orang yang dilayaninya.

Pekerja Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan sekundernya adalah Pekerja (panggilan utamanya BUKAN Pekerja) dapat memanfaatkan kekuatan Pekerja dalam dirinya untuk menopang panggilan utamanya. Sebagai contoh, seorang Tentara yang tugasnya menahan kekuatan lawan, menghabisi kekuatan musuh dan memperluas teritori sesuai komando yang ada di atasnya di hadapan Tuhan, dengan Pekerja sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Tentaranya akan semakin bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara Pekerja yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut merespon dengan benar maka kepekaan, karunia-karunia, senjata-senajata rohani dan strategi peperangan serta berkat-berkat rohani & jasmani ketentaraanya akan bertambah-tambah.

Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Pilar, maka kekuatan, iman, daya tahan, kesetiaan dan kekayaan jasmani akan ia terima sejalan dengan respon sikap hatinya.

Pekerja Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Pekerja lemah atau terlemah, maka sangat dibutuhkan keuletan, ketekunan, kerajinan dan kerelaan menderita bersama Kristus. Biasanya orang tersebut cenderung malas, suka menghindari proses, tidak bersedia direpotkan dan memiliki keengganan yang besar (terutama menghadapi orang asing maupun perkara baru). Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.

Pengakuan Panggilan Pekerja
Bagi Anda yang memiliki panggilan sebagai Pekerja & Hamba Kristus maka diharapkan untuk memperkatakan Pengakuan Panggilan Pekerja setiap hari supaya firman yang diperkatakan semakin meneguhkan panggilan tersebut.
 

Kecaplah Dahulu, Kemudian Lihatlah

"Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu." - Daniel 1:8-9

"Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!" - Mazmur 34:9

Kecaplah dan lihatlah, demikianlah petunjuk prosedurnya. Adakah Anda memperhatikan urutannya? Bahwa Anda diminta untuk mengecap atau mencicipi barulah kemudian melihat apa yang Anda cicipi itu. Namun kita terbiasa untuk melihat apa yang disuguhkan, dan jika kelihatan menarik barulah kita berkenan untuk mencicipi. Sungguh berbeda antara hikmat Allah dengan hikmat dunia. Namun demikian itulah cara kerja iman yang benar di hadapan Tuhan.

Daniel dan rekan-rekannya berketetapan untuk tidak menajiskan diri dengan santapan raja, sehingga pemimpin pegawai istana takut kalau-kalau mereka didapati kurang sehat sehingga ia akan dipersalahkan. Namun Daniel dan rekan-rekannya berketetapan demikian karena iman mereka, barulah kemudian anugerah Allah turun sehingga ketika mereka dibandingkan dengan semua orang berilmu dan semua ahli jampi di Kerajaan Babel, raja Nebukadnezar mendapati bahwa Daniel, Hananya, Misael dan Azarya sepuluh kali lebih cerdas.

Bagi Daniel, ia tidak takut didapati apakah lebih cerdas atau lebih bodoh. Ia tidak pernah peduli akan dirinya. Yang ia fokuskan hanya satu perkara, yaitu bagaimana hidup kudus dan tampil berkenan di hadapan Allah. Selebihnya semua itu adalah hak prerogatif Allah sendiri. Daniel dan ketiga rekannya mengecap hukum dan takut akan Allah seperti yang dikehendaki Tuhan dan mereka melihat kemuliaan yang dapat Allah nyatakan apapun situasinya.

Berbahagialah Ia Yang Tidak Melihat Namun Percaya

6 Jenis Panggilan - IMAM

Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. - Ibrani 2:17

Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. - Ibrani 4:15

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. - 1 Petrus 2:9-10

Introduksi
Keenam jenis panggilan adalah cara Tuhan bagi Gereja untuk mempermudah kita semua mencapai garis akhir dan memenuhi destiny dengan kuat dan tepat sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Menentukan jenis panggilan dengan pribadi orang yang bersangkutan, biasanya ditentukan oleh beberapa faktor yaitu karakter positif maupun karakter negatifnya; passion, minat & kesukaannya; juga kebiasaan cara Tuhan bergaul dengannya serta cara orang tersebut meresponi Tuhan, baik itu disadari ataupun tidak disadarinya.

Tulisan ini diharapkan dapat membantu Gereja dan orang-orang percaya untuk lebih mengenal Tuhan, dirinya sendiri serta panggilan yang telah Tuhan tetapkan dalam dirinya sejak semula. Dengan mengetahui panggilannya yang benar serta mengerjakan panggilan tersebut dengan sikap hati yang penuh ketaatan dan kesetiaan, maka Gereja akan berjalan dalam ketepatan yang sempurna, memperoleh berkat-berkat rohani dan jasmani dan menjadi berkat, pembawa damai, memberi dampak dan pengaruh besar - garam & terang - bagi dunia sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna yaitu, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." - Kejadian 1:26

Definisi Singkat
Panggilan Imam adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Imam atau Juru Damai dalam sebuah komunitas pelayanan. Ia bersedia berlutut di hadapan Allah dan manusia supaya belas kasihan Tuhan diturunkan dan murka Allah dilewatkan.

Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Anak Manusia - Kristus Yesus Tuhan, Imam Besar Harun, Samuel bin Elkana, Nehemia, Ezra, para abdi Allah dan imam-imam lain.

Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Imam adalah cenderung manusiawi (nilai perikemanusiaan yang lebih dari rata-rata), lebih peduli dan berbelas kasihan terhadap orang lain, paling mudah mengampuni dan rela berkorban di hadapan Allah dan orang lain. Yesus Kristus sebagai Anak Manusia yang akhirnya harus mati di atas kayu salib adalah contoh yang sempurna. Seorang Imam, pada level yang sama, mengenal Hati Bapa lebih daripada kelima panggilan lainnya. Ia juga mampu mengenali penderitaan orang lain melalui sudut pandang Hati Bapa tersebut. Kekuatannya adalah belas kasihan dan roh pengertian yang besar dalam hatinya.

Cara Imam Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Imam memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Hati Bapa, Roh Kudus dan penderitaan tanpa mempertanyakan apapun yang Tuhan perintahkan setiap kali. Ia mampu memandang kemanusiawian Gereja dari sudut pandang keilahian Tuhan dengan tepat. "Ambisi" seorang Imam adalah mendapati bahwa belas kasihan, pengampunan, pertobatan dan keselamatan yang dari Allah tergenapi atas kaum dan bangsanya sekaligus dijauhkan dari cawan murka Allah.

Imam Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan sekundernya adalah Imam (panggilan utamanya BUKAN Imam) dapat memanfaatkan kekuatan Imam dalam dirinya untuk menopang panggilan utamanya. Sebagai contoh, seorang Pekerja yang tugasnya adalah dengan giat dan kerja keras menyediakan pra-sarana dan sarana bagi misi Kerajaan Allah dalam berbagai bidang dan level, dengan Imam sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Pekerjanya akan semakin bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara Imam yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut merespon dengan benar maka tanggung jawab, pekerjaan, skill, upah dan teritori yang berkaitan dengan pekerjaannya akan semakin ditambahkan dan diperluas.

Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Mempelai, maka kerinduan, keintiman, perkenanan, roh takut akan Allah dan kekudusan dalam hidupnya akan terus meningkat.

Imam Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Imam lemah atau terlemah, maka sangat dibutuhkan pengenalan akan Hati Bapa lebih dalam lagi, roh belas kasihan dan kerelaan menderita seperti Domba Kristus. Biasanya orang tersebut kurang memiliki belas kasihan, lebih sulit mengampuni, tegas bahkan kadang cenderung kejam. Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.

Pengakuan Panggilan Imam
Bagi Anda yang memiliki panggilan sebagai Imam Kristus maka diharapkan untuk memperkatakan Pengakuan Panggilan Imam setiap hari supaya firman yang diperkatakan semakin meneguhkan panggilan tersebut.

Ketika Tuhan Mengajak Kita Manggung Bersama

"Tetapi jawab Tuhan kepadaku: 'Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.' Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." - 2 Korintus 12:9

Kehidupan ke-Kristen-an yang sejati amat melelahkan karena seringkali melampaui kelemahan-kelemahan kita. Namun bagi Tuhan, semua kelemahan kita adalah jalan dan kesempatan emas bagi-Nya untuk memperlihatkan kemuliaan-Nya yang melampaui segala akal itu. Lucunya adalah kita selalu mengharapkan kelemahan-kelemahan kita dihapus, karena itu sama dengan meniadakan jalan dan kesempatan bagi-Nya untuk menyatakan bahwa diri-Nya Tuhan yang berdaulat kepada dunia dan orang-orang kafir.

Dalam kekuatan kita dan selagi kita mampu maka Tuhan tidak perlu turun tangan untuk bertindak. Dan karena kemampuan kita maka tidak ada kemuliaan bagi-Nya, malahan kitalah yang memperoleh semua kredit dan pujian atas kemampuan kekuatan kita. Tetapi Tuhan mengenali kita, " ... Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku." - Wahyu 3:8. Ya bahwa kekuatan kita tidak berarti dibanding segala kehendak, rencana, bahkan hadiah yang sudah dipaketkan dalam destiny yang telah ditetapkan-Nya sejak semula.

Kekuatan kita yang tidak seberapa dan kelemahan kita yang tiada tara hendaknya tidak menjadi alasan untuk kita menolak Tuhan ketika kita diajak untuk terus naik ke puncak-puncak kemuliaan yang telah dipersiapkan bagi kita. Percayalah bahwa anugerah-Nya selalu cukup selama kita bersedia taat dan setia terhadap apapun yang Dia minta, entah bagaimana caranya, entah berapapun besarnya, entah kapan selesainya, bahkan entah mengapa harus terjadi demikian. Karena pada akhirnya yang Dia kehendaki adalah kemuliaan-Nya menjadi nyata MELALUI kehidupan kita.

Jangan Negosiasikan Kehendak Dan Rencana-Nya Yang Sempurna Itu. Jangan Tukarkan Semua Kemuliaan Yang Disediakan-Nya Dengan Remah-Remah Yang Tak Seberapa Berarti.

6 Jenis Panggilan - PILAR / SOKOGURU

"Dengarlah kepada kami, tuanku. Tuanku ini seorang raja agung di tengah-tengah kami; jadi kuburkanlah isterimu yang mati itu dalam kuburan kami yang terpilih, tidak akan ada seorangpun dari kami yang menolak menyediakan kuburannya bagimu untuk menguburkan isterimu yang mati itu." - Perkataan Bani Het kepada Abraham, 2.000 tahun SM - Kejadian 23:6

"Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru." - Wahyu 3:12

"Kamilah menjadi saksi. TUHAN kiranya membuat perempuan yang akan masuk ke rumahmu itu sama seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah membangunkan umat Israel. Biarlah engkau menjadi makmur di Efrata dan biarlah namamu termasyhur di Betlehem, keturunanmu kiranya menjadi seperti keturunan Peres yang dilahirkan Tamar bagi Yehuda oleh karena anak-anak yang akan diberikan TUHAN kepadamu dari perempuan muda ini!" - Rut 4:11-12

"Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." - Matius 16:17-19

Introduksi
Keenam jenis panggilan yang alkitabiah adalah cara Tuhan bagi Gereja untuk mempermudah kita semua mencapai garis akhir dan memenuhi destiny dengan kuat dan tepat sesuai dengan kehendak-Nya yang sempurna. Menentukan jenis panggilan dengan pribadi orang yang bersangkutan, biasanya ditentukan oleh beberapa faktor yaitu karakter positif maupun karakter negatifnya; passion, minat & kesukaannya; juga kebiasaan cara Tuhan bergaul dengannya serta cara orang tersebut meresponi Tuhan, baik itu disadari ataupun tidak disadarinya.

Tulisan ini diharapkan dapat membantu Gereja dan orang-orang percaya untuk lebih mengenal Tuhan, dirinya sendiri serta panggilan yang telah Tuhan tetapkan dalam dirinya sejak semula. Dengan mengetahui panggilannya yang benar serta mengerjakan panggilan tersebut dengan sikap hati yang penuh ketaatan dan kesetiaan, maka Gereja akan berjalan dalam ketepatan yang sempurna, memperoleh berkat-berkat rohani dan jasmani dan menjadi berkat, pembawa damai, memberi dampak dan pengaruh besar - garam & terang - bagi dunia sesuai dengan kehendak Tuhan yang sempurna yaitu, "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." - Kejadian 1:26

Definisi Singkat
Panggilan Pilar adalah cara dan ketetapan Tuhan terhadap seseorang untuk menjadi Pilar atau Sokoguru dalam sebuah komunitas pelayanan. Biasanya ia membangun dari awal dan menjadi penopang bagi panggilan-panggilan lainnya dalam mengembangkan Kerajaan Allah di tempat yang telah ditetapkan.

Tokoh Dalam Sejarah Alkitab
Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Rut, Rasul Petrus

Ciri-Ciri & Kekuatan
Gambaran umum seorang Pilar adalah bahwa ia dipisahkan secara permanen dari identitas maupun komunitasnya yang semula. Abraham dipanggil keluar dari Ur-Kasdim, Rut menanggalkan kebangsaan dan allahnya, begitu juga Rasul Petrus. Seorang Pilar sangat tekun mengikut, sangat sabar menantikan (kehendak) Tuhan, sangat tenang - memiliki iman yang di atas rata-rata karena pengalamannya berjalan bersama Tuhan yang begitu nyata; ia juga bisa dipercaya, sangat setia dalam segala situasi dan segala perkara.

Ia sepertinya sejak awal dirancang untuk menanggung lebih banyak tanggung jawab dan penderitaan juga memiliki daya tahan yang di atas rata-rata, itu sebabnya, pada level yang sama, ia memiliki pengenalan akan Tuhan daripada kelima panggilan lainnya. Sikap hatinya cenderung lebih pleghmatis ketimbang kelima panggilan lainnya.

Cara Pilar Memperoleh Perkenanan Tuhan
Seorang Pilar memperoleh perkenan Tuhan dengan persekutan dalam Firman, Roh Kudus dan penderitaan tanpa mempertanyakan apapun yang Tuhan perintahkan setiap kali. Ia mampu berdiam diri berjam-jam tanpa mengeluh untuk menantikan respon Tuhan. Hal ini sudah menjadi kebiasaan yang sudah dibentuk sejak awal bahkan tanpa disadari sebelumnya. "Ambisi" seorang Pilar adalah didapati oleh Tuannya bahwa ia setia sampai akhir.

Pilar Sebagai Kekuatan Sekunder
Orang percaya yang kekuatan sekundernya adalah Pilar (panggilan utamanya BUKAN Pilar) dapat memanfaatkan kekuatan Pilar dalam dirinya untuk menopang panggilan utamanya. Sebagai contoh, seorang Imam yang tugasnya mendamaikan dan menaruh belas kasihan bagi orang lain di hadapan Tuhan, dengan Pilar sebagai kekuatan sekundernya maka panggilan Imamnya akan semakin bertumbuh manakala ia mulai menghadapi dan menggenapkan perkara-perkara Pilar yang Tuhan bawa ke dalam hidupnya. Setiap kali orang tersebut merespon dengan benar maka pengenalan akan Tuhan dan belas kasihan serta berkat-berkat rohani keimamannya akan bertambah-tambah.

Begitu pula jika orang tersebut memiliki panggilan Raja, maka hikmat, pengertian, pewahyuan serta kemampuan melipatgandakan dan perluasan teritori akan ia terima sejalan dengan respon sikap hatinya.

Pilar Sebagai Sisi Yang Terlemah
Sesungguhnya setiap orang percaya memiliki keenam sisi dari semua panggilan yang ada. Sama seperti Tuhan Yesus yang adalah Pilar, Imam, Pekerja, Panglima Bala Tentara, Raja juga Mempelai Pria bagi Gereja-Nya. Namun kadar kekuatan tiap sisi panggilan dalam masing-masing orang percaya tidak sama. Bagi mereka yang memiliki Sisi Pilar lemah atau terlemah, maka sangat dibutuhkan iman dan kerelaan menderita bersama Kristus. Biasanya orang tersebut sulit untuk percaya dan menyerah dalam kehendak Kristus, pikiran manusiawinya masih lebih dominan daripada iman pengenalannya akan Tuhan. Dibutuhkan proses dan waktu yang cukup untuk memperkuat sisi terlemah ini. Ketika sisi terlemah telah cukup tertanggulangi maka panggilan utamanya akan mulai memasuki Level Raja-Raja.

Pengakuan Panggilan Pilar
Bagi Anda yang memiliki panggilan sebagai Pilar Kristus maka diharapkan untuk memperkatakan Pengakuan Panggilan Pilar setiap hari supaya firman yang diperkatakan semakin meneguhkan panggilan tersebut.

Thursday, January 26, 2012

Menyerap: Kunci Keintiman Dengan Tuhan

Keintiman dengan Tuhan dimulai ketika kita mengejar pribadi-Nya secara radikal dengan sepenuh hati. Raja Daud menuliskan, "Hatiku mengikuti firman-Mu: 'Carilah wajah-Ku'; maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN." - Mazmur 27:8. Dan Tuhan pun mengundang kita, "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!" - Yakobus 4:8.

Tuhan sedang berkata kepada kita, "Carilah wajah-Ku! Mendekatlah!" Hati kita berseru, "YA!" namun kedagingan kita menjerit, "TIDAK!" Dan yang menyedihkan adalah kedagingan kita biasanya yang menang.

Melalui Mazmur 46:11 kita diinstrusikan untuk, "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!" Kata "diamlah" secara literal diartikan berhenti berusaha. Itu artinya membiarkan dan menjadi tenang, untuk mengecilkan suara dari dunia dan mulai mendengar bisikan Tuhan dalam ketenangan. Usaha untuk berdiam diri dan datang dalam tempat yang tenang adalah yang dimaksud "menyerap" di dalam hadirat-Nya. Dan hasilnya Anda akan mengenal bahwa Dialah Allah.

Kata "ketahuilah" adalah sebuah pengalaman bersama dengan Tuhan. Ini bukan berdiam dan mengetahui bahwa Ia adalah Allah. Namun ini adalah berdiam dan mengalami Allah itu sendiri. Dan Anda akan mengetahui keberadaan-Nya secara nyata.

Ketika kita terfokus hati, roh, jiwa, pikiran dan tubuh (insan sepenuhnya) kepada hadirat-Nya yang nyata, maka kita secara tak sadar melupakan fakta duniawi. Jadi kunci fokusnya adalah - perkara-perkara akan Allah atau perkara-perkara akan dunia.

Membaca Alkitab dan berdoa saja tidaklah cukup. Kita harus memiliki waktu khusus berdua dengan-Nya, bukan untuk meminta apapun selain akan pribadi-Nya, kepenuhan-Nya dan hadirat-Nya setiap hari. Tuhan melepaskan kuasa melalui kita sejalan dengan keintiman kita bersama-Nya. Sifat alamiah dari kuasa hadirat-Nya adalah mujizat.

Menyerap Dalam Hadirat-Nya

Bagaimana kita "menyerap"? Kita menyerap seperti sebuah spons. Masukkan sebuah spons kering ke dalam sebuah ember berisi air, tak lama spons akan menyerap penuh airnya. Hal serupa ketika kita menyerap hadirat Allah. Semakin banyak kita menyerap, semakin kita dipenuhi oleh Roh-Nya.

Saya sering bertanya, "Apa yang Anda lakukan ketika mencari hadirat Tuhan?" Saya tidak memiliki formula yang baku. Dalam hidup saya, ada begitu banyak cara dari waktu ke waktu, namun ada hal-hal dasar sebagai berikut:

Pertama, saya akan masuk ke kamar, mengunci pintu dan diam di atas lantai. Tidak masalah duduk atau berbaring. Yang terpenting adalah sikap hati kita.

Kedua, saya merendahkan diri, bertobat dari dosa apapun dan menerima pengampunan-Nya.

Ketiga, saya menyembah Dia, baik dalam bahasa manusia maupun bahasa roh.

Keempat, saya melakukan sebuah doa yang vital dari Roma 6:13 yang mengubah hidup saya: " ... tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran."

Kelima, saya mengenang pengalaman-pengalaman bersama Allah (pemulihan, mujizat dan kebaikan-Nya) ketika Ia menyatakan diri-Nya dengan cara yang ajaib. Ini menciptakan lebih lagi harapan dan kesadaran akan hadirat-Nya.

Saya katakan pada-Nya, "Tuhan, aku menginginkan lebih akan Engkau, lebih akan hadirat-Mu, lebih akan kepenuhan-Mu. Penuhi aku lebih lagi akan diri-Mu." Saya mengulang pernyataan tersebut ketika saya menantikan dan fokus kepada-Nya. Kemudian, saya diam dan saat itulah saya mulai mendengar suara-Nya. Dalam banyak kesempatan, saya mendapatkan penglihatan dan pengalaman supranatural.

Kuncinya adalah belajar menantikan-Nya dalam keheningan dan kesendirian. Saya tidak dapat melebih-lebihkan dalam menantikan-Nya sampai saya mengalami manifestasi kehadirat-Nya setiap hari. Saya tidak keluar dari kamar saya sampai saya mengalami-Nya.

Saat kita menyerap, kita dalam posisi terbuka untuk menerima apapun bentuk pernyataan-Nya seperti impresi, dorongan, bisikan, gambaran, kunjungan malaikat dan pewahyuan supranatural. Berikut ini sebagian daftarnya:
                    - Mimpi (Ayub 33:14-16; Kejadian 28:10-16)
                    - Penglihatan (Daniel 7:1-9; Kisah Para Rasul 16:9-10)
                    - Trances (Kisah Para Rasul 10:9-17; 11:5)
                    - Pengalaman keluarnya tubuh astral (2 Korintus 12:2-4)
                    - Kunjungan malaikat (Lukas 1:57; Kisah Para Rasul 12:7-10)
                    - Dipindahkan oleh Roh Tuhan (Kisah Para Rasul 8:39-40)

Mengalami keintiman yang sejati akan hadirat Allah yang hidup akan mengubah hidup Anda secara radikal. Banyak orang menggambarkan kehadirat-Nya dalam banyak cara. Sensasi panas, elektrik, guncangan, terang cahaya, kedamaian dan sebagainya. Pengalaman tersebut bukanlah tujuannya melainkan jalan masuk kepada realita supranatural. Itu baru awalnya. Kita terus memasuki realita rohani ketika melihat-Nya, mendengar suara-Nya, berjalan bersama-Nya dan diperlengkapi-Nya.

Tuhan menantikan kita untuk kita menantikan Dia - "Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya Engkau yang berbuat demikian." - Yesaya 64:4.

Efek Kumulatif

Kadang kita merasa waktu yang kita gunakan untuk menyerap tidak produktif. Dan kita mulai meragukan-Nya karena kita tidak melihat maupun merasakan perubahan atau keuntungannya secara cepat. Saya menyadari ada saatnya yang disebut efek kumulatif ketika saya menggunakan waktu untuk mengejar manifestasi hadirat-Nya.

Dari efek kumulatif ini, Tuhan membuat deposit di bagian terdalam diri saya. Dan ketika saya melepaskannya, maka urapan mengalir keluar dari deposit yang dibuat-Nya.

Kita harus belajar untuk datang merendahkan diri masuk dalam hadirat-Nya hanya untuk menginginkan pribadi-Nya lebih lagi. Kita perlu untuk "menyerap hadirat-Nya," mengekstrak lebih lagi akan kepenuhan-Nya dan memasukkan ke dalam bagian-bagian yang kosong dalam diri kita. Efek kumulatif dari waktu yang dihabiskan bersama dengan Tuhan akan menghasilkan urapan yang dilipatgandakan dalam hidup Anda. Urapan tersebut akan bekerja sebagai batu loncatan kepada kehidupan yang penuh mujizat.

Rasul Yohanes menawarkan ide yang mengejutkan: " ... karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini." - 1 Yohanes 4:17. Implikasi dari Firman ini sangat jelas bahwa orang percaya harus sama seperti Tuhan Yesus. Bahwa merupakan sesuatu yang hampir mustahil tanpa meluangkan waktu yang berkualitas dalam hadirat-Nya. Kita takkan pernah mengenal dan memahami gairah dan gelora-Nya akan yang terhilang tanpa secara reguler berdua dengan-Nya setiap hari.

Konklusi

Keintiman dengan Tuhan adalah arti yang sederhana untuk hidup dalam mujizat. Meluangkan waktu dalam hadirat-Nya merupakan disiplin yang harus kita bangun untuk mengakses semua yang Allah sediakan bagi kita. Dan, efek kumulatif adalah apa yang terjadi dalam urapan (atau karunia) kita untuk berfungsi dalam berbagai bentuk supranatural.

Saat-Nya telah tiba untuk pekerjaan dan tugas yang lebih besar untuk digenapi di antara umat-Nya. Lakukan lebih lagi untuk hadirat-Nya nyata dalam hidup Anda!

Gary Oates
Gary Oates Ministries

Monday, January 23, 2012

Tahun Yang Berkelimpahan

Akulah bagian dari umat pilihan
Yang dipilih sejak zaman semula
Dan aku pun memilih untuk itu
Disesah, dididik dan dipersiapkan
Untuk terbang, untuk menduduki
Puncak-puncak gunung dunia
Menyingkirkan gerombolan naga
Penguasa-penguasa dari zaman purba

Akulah bagian dari sisa kelebihan
Surplus yang dijadikan limpah
Dari Sang Kelimpahan abadi
Dari Pokok Anggur kekekalan
Untuk memberkati, memberi makan
Suku-suku bangsa dunia
Dalam pemberitaan tahun penuh rahmat
Pembebasan para tawanan
Hari pembalasan Tuhan

Aku berjuang sekuat-kuatnya
Untuk semakin panas bagi Rajaku
Untuk semakin dingin bagi dosaku
Supaya setelah aku memberitakan
Tidak dimuntahkan dari mulut-Nya
Ya aku miskin, juga telanjang
Dan tertipu dalam penglihatan
Jadi kubeli emas yang murni
Pakaian yang putih bersih
Juga minyak pelumas mata

Kusadari bahwa diriku dikasihi
Itu sebabnya aku ditegor dan dihajar
Supaya kerelaanku semakin besar
Dan pertobatanku semakin nyata
Supaya aku bisa mendengar jelas
Ketika Rajaku mengetuk pintu
Untuk mendapati aku sekeluarga
Makan dan minum semeja dengan-Nya
Dan memperoleh jaminan kemenangan
Untuk duduk di atas takhta-Nya
Serta memerintah dalam kekekalan

Rahasia Surplus Dari Kelimpahan

"Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang SISA, dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak." - Matius 14:20-21

Hanya dengan modal 5 ketul roti dan 2 ekor ikan maka kenyanglah 5.000 orang laki-laki, belum termasuk yang perempuan dan anak-anak dan untuk MENEGUHKAN KELIMPAHAN yang telah berlangsung maka tersedialah SURPLUS sebanyak 12 bakul penuh. Jadi dengan kata lain roti dan ikan yang dimakan 5.000 orang laki-laki, dan belum terhitung perempuan dan anak-anak itu adalah kelimpahannya. Sedangkan sisa 12 bakul penuh adalah surplusnya. Dan ternyata ini adalah POLA TUHAN.

Mari kita cermati pola tersebut di dalam hal yang lain. Abraham ialah bapak orang beriman, nenek moyang yang utama. Dan secara ilahi, ia memperanakan Ishak. Kemudian Ishak memperanakan Israel. Dan dari Israel lahir 12 suku yang membentuk suatu bangsa pilihan yang berkuasa atas dunia hingga hari ini. Abraham, Ishak dan Israel yang melambangkan Allah Tritunggal adalah kelimpahannya sedangkan kedua belas raja suku Israel adalah surplusnya.

"Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus." - Matius 1:17

Ada 14 keturunan (raja) dari Daud sampai pembuangan ke Babel. Jika Daud dan Salomo tidak diperhitungkan, maka ada 12 raja yaitu Rehabeam, Abia, Asa, Yosafat, Yoram, Uzia, Yotam, Ahas, Hizkia, Manasye, Amon dan Yosia. Yoyakim alias Elyakim, anak Yosia tidak diperhitungkan dalam Matius pasal 1 ini karena ia menjadi raja boneka yang dikendalikan Firaun. Jadi Saul, bersama Daud dan Salomo yang masing-masing memerintah selama 40 tahun merupakan kelimpahannya, sedangkan 12 raja selanjutnya hingga Yosia, mereka adalah surplusnya.

"Yerusalem penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel." - Wahyu 21:11-12

Yerusalem adalah Kota Sion, kota suci tempat tahta raja bersemayam adalah kelimpahan yang sedemikian rupa diperebutkan berbagai bangsa hingga hari ini. Dan kedua belas gerbangnya adalah surplus dari kelimpahan Yerusalem tersebut.

"Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul." - Lukas 6:13

"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel." - Matius 19:28

"Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu." - Wahyu 21:14

Tuhan Yesus Kristus ialah Sang Kelimpahan itu sendiri. Ia memilih 12 rasul, dari Petrus hingga Paulus. Kedua belas orang pilihan ini adalah benih yang akhirnya bertumbuh menjadi Gereja-Nya, dan Mempelai-Nya. Maka kita yang juga adalah bagian akhir dari Gereja dan Mempelai-Nya yang kudus merupakan surplus dari Kristus itu sendiri.

Ketika hari ini kita memasuki tahun Surplus Of Prosperity, maka Tuhan hendak berkata bahwa ini adalah tahunnya kita sebagai Gereja dan Mempelai-Nya yang kudus. Inilah tahun dimana perkenanan-Nya dinyatakan sedemikian rupa. Tuhan mau kita percaya dan sadar sepenuhnya bahwa tahun ini diadakan-Nya untuk kita menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya sebagai bentuk mutlak dari kelimpahan-Nya.

Surplus Of Prosperity sama sekali berbeda dengan Surplus Of Economy maupun dengan surplus-surplus lainnya. Ekonomi bisa sangat baik, namun juga bisa sangat buruk. Namun kelimpahan itu kekal dan tak terbatas! Dan kita dijadikan Tuhan sebagai "sisa" atau kelebihan dari kelimpahan yang tak terbatas itu. Betapa luar biasanya rahasia ini, "Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat." - Efesus 5:32. 

Bukankah perkenanan-Nya ditunjukkan dengan mata-Nya yang tertuju kepada kita sebagai bait-Nya yang kudus sepanjang 2012 ini? Sungguh bukan sebuah angan-angan ataupun sekedar iming-iming kosong karena sesungguhnya tahun ini juga Tuhan benar-benar sudah tidak sabar untuk memberkati Gereja-Nya dengan sedemikian limpahnya. Ia sedang menawarkan persahabatan yang semakin intim dan mendalam, Ia mengulurkan tongkat perkenanan itu supaya kita semakin mendekat kepada-Nya, dan dalam keintiman & perkenanan-Nya itu, Ia hendak membawa kita terbang lebih tinggi dan menduduki puncak-puncak gunung.

5 Ketul Roti & 2 Ekor Ikan

Angka 5 berbicara tentang anugerah, angka 2 berbicara tentang pelipatangandaan (multiplication & double portion), roti berbicara mengenai tubuh Kristus dan ikan berbicara akan jiwa-jiwa. Sementara 5.000 laki-laki diuraikan sebagai 5 kali 1.000, angka 1.000 berbicara tentang keutuhan yang sempurna. 1.000 tahun di bumi sama dengan 1 hari di surga. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, tidak pernah ada yang mencapai 1.000 tahun, artinya di surga umur mereka tidak ada yang mencapai 1 hari. Anugerah yang digandakan dengan keutuhan yang sempurna itulah lambang Kristus Yesus yang kelimpahan-Nya tiada batas dan kekal abadi.

Jadi hanya dengan tetap tinggal dalam anugerah-Nya maka kita akan mengalami pelipatgandaan. Hanya dengan persekutuan dalam penderitaan bersama Kristus Yesus maka kita dapat menjadi saksi bagi tuaian besar jiwa-jiwa di tahun 2012 ini. Dan biarlah kita tetap melekat dengan pokok anggur, pokok kelimpahan yang sempurna kekal dan tak terbatas sehingga kita bisa menjadi ranting-ranting Surplus Of Prosperity seperti yang dikehendaki-Nya.

"Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa... Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." - Yohanes 15:5-7

Sunday, January 22, 2012

Destiny Is My Priority

Kesaksian dari Saudari MC - Jakarta

Hari Jumat lalu (20 Januari 2012), aku beneran lihat naga di atas Mangga Dua Square - Jakarta. Kepalanya sangat besar di atas gapura yang letaknya di pinggir rel kereta api. Karena gak diperintah apa-apa oleh Roh Kudus, ya aku cuma lihat-lihatan saja, gak ditengking, gak dipatahin.

Beberapa menit kemudian aku ditabrak orang di rel kereta api itu. Yang menabrak mobil, sementara aku naik sepeda motor. Jatuh sih. Tapi karena Tuhan kita jauh lebih berkuasa dan lebih kuat, aku jadi bisa punya kekuatan untuk bangun, angkat lagi motor yang sudah tiarap di aspal, dan langsung jalan lagi melewati mobil yang nabrak tanpa menoleh, dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Kebetulan yang nabrak tidak turun dari mobilnya, hanya berhenti di tempat.

Aku memang sengaja tidak menghampiri mobil yang menabrak karena aku tahu itu ulahnya naga itu. Jadi aku tidak peduli dengan orang yang menabrak. Kalau saja aku menoleh, mungkin saja Iblis memiliki dan mengambil kesempatan untuk buat keributan antara aku dengan orang yang di dalam mobil itu.

Aku yakin 777% bahwa tindakanku murni karena penguasaan diri yang dari Roh Kudus. Karena beberapa saat setelah kejadian itu Beliau langsung berbicara beberapa hal:

1. Hal-hal yang keras akan jadi hal yang biasa tahun 2012 ini. Jadi jangan lebay. Yang kelihatan keras, besar, sensasional sebenarnya bukan apa-apa. Itu hanya tipu daya musuh untuk mengganggu fokus kita. Kita punya tugas dan mandat dari Tuhan, kerjakan itu sebaik-baiknya dan jangan memberatkan teman-teman lain yang juga sedang bekerja, makanya aku gak langsung cerita kepada siapapun setelah kejadian. Aku tetap mengingatkan diriku bahwa DESTINY is my priority!

2. Percayah bahwa Allah Elohim adalah gunung batu, kota benteng dan tanduk keselamatan kita. Karena setelah tiba di tempat tujuan aku cek gak ada luka atau lecet sedikit pun. Celana kotor karena jatuh pun tidak. Jadi janji Tuhan adalah YA dan AMIN bahwa malaikat-malaikat-Nya akan menjaga kita di jalan, dan mereka akan menatang dengan tangannya supaya kaki kita tidak terantuk batu.

So, friends... Terus maju, mendesak, jangan pedulikan situasi sekeliling. Musuh itu kalo gak dipaksa, gak akan mau menyerah. Tuhan memberkati.

Selalu Ada Lelucon Di Setiap Duka, Jadi Bersukacitalah Selalu.
Rejoice & Be Prosper!

Saturday, January 21, 2012

Kutuk 12 Roh Jahat Dan Penangkalnya

Kutuk #1 - Roh beban berat dan kuk palsu dari iblis. Penangkal: Meminta hikmat dan darah Yesus untuk menudungi.

Kutuk #2 - Roh kebekuan, apatis, ketakutan, suam-suam dan ragu-ragu. Penangkal: Meminta kebebasan, dan mulai bertindak dan bekerja keras.

Kutuk #3 - Roh perpecahan dan pemberontakan. Penangkal: Meminta agar kita bisa berdiri sampai akhir dan menuntaskan segala sesuatu bersama Tuhan, belas kasih Tuhan, kesehatian dan unity.

Kutuk #4 - Roh penyesatan dan kepalsuan. Penangkal:  Meminta kuasa otoritas menyerahkan tubuh, jiwa dan roh kepada Yesus dan menyerahkan kepada kebenaran Firman Tuhan.

Kutuk #5 - Roh Ketamakan cinta uang. Penangkal: Meminta hati yang melekat kepada Tuhan karena dimana harta kita berada disitu hati kita berada. dan biarlah hati kita melekat kepada Tuhan.

Kutuk #6 - Roh bencana dan wabah penyakit. Penangkal: Meminta pembalikan keadaan bahwa tidak ada satupun penyakit sampar yang akan membinasakan anak-anak Tuhan.

Kutuk #7 - Roh kemarahan dan emosi. Penangkal: Meminta cinta Tuhan dan kasih mula-mula yang akan memadamkan setiap kemarahan, kekecewaan dan kebencian kepada Tuhan.

Kutuk #8 - Roh hawa nafsu dunia. Penangkal: Meminta cinta Tuhan lebih dari segalanya dan api Tuhan sendiri yang menguduskan dan mentahirkannya.

Kutuk #9 -  Roh Antikristus dan kesombongan serta tidak hormat kepada Allah dan mencari keuntungan diri sendiri dan roh agamawi. Penangkal: Meminta semua ditaklukkan dan ditundukkan di bawah kaki Kristus Yesus.

Kutuk #10 - Roh kebangkrutan dan kebebalan. Penangkal: Meminta berkat Tuhan sendiri yang datang yang menjadikan kita kaya dan susah payah tidak menambahinya.

Kutuk #11 - Roh perdukunan, mistis, sihir, kelambanan. Penangkal: Membalikkannya bahwa ini tahun kelimpahan dan semua dikendalikan oleh kuasa perkataan Tuhan sendiri dan kuasa mereka tidak bisa mengontrol kita lagi.

Kutuk #12 -Iblis itu sendiri, Sang Naga Tua. Penangkal: "Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!" - Yakobus 4:7 dan HINENI.

About Windunatha

My photo
An ENTP Person. Saksi Terakhir Sebelum Segalanya Berakhir. One Of The Remnant In The Last Days.